Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4.
Setelah Leticia membantu Bibi Lina di dapur, dia pun pergi membersihkan keributan yang dibuat Damian tadi malam.
Mengumpulkan pecahan batu semen yang berserakan di satu tempat, dan menyapu sisa-sisa pecahan yang menjadi serpihan.
Lagi-lagi dia mendengar suara teriakan dari dalam Mansion, tapi Leticia tidak memperdulikannya.
Dia tetap mengerjakan pekerjaannya, tanpa terpengaruh dengan teriakan tersebut.
"Nona Leti...Tuan Damian memanggil anda!" sahut Janet datang tergesa-gesa menghampiri Leticia, raut wajah Janet terlihat sangat takut.
Leticia menghentikan pekerjaannya, meletakkan sapu lidi dan membuka sarung tangannya.
"Mau apa dia?" tanya Leticia tanpa sedikitpun rasa takut.
"Tidak tahu Nona...Tuan Damian menyuruh anda naik ke kamar nya!" kata Janet masih dengan perasaan gugup.
Kamar? Leticia langsung ciut mendengar kata kamar, dia tidak pernah berkeinginan sedikitpun untuk memasuki kamar Damian.
"Untuk apa dia memanggilku ke sana?" tanya Leticia merasa ragu untuk beranjak dari tempatnya.
"Mungkin untuk membersihkan kamar" kata Janet.
Kamar biasanya Janet dan Dona yang membersihkan, bukan dirinya.
Suara teriakan terdengar lagi dari dalam Mansion.
"Cepat Nona! nanti Tuan Damian ngamuk lagi!" sahut Janet cemas.
Dengan perasaan tidak tenang Leticia terpaksa masuk kedalam rumah, dia harus tenang jangan merasa takut.
Kalau dia macam-macam cukup tendang saja selangkangannya, itu yang dipikirkan Leticia.
Suara bantingan terdengar lagi dari lantai atas, Leticia dengan mawas diri melangkahkan kakinya naik ke lantai atas.
Tampak Damian masih belum mandi, masih mengenakan baju tidurnya, dan terlihat begitu kusut.
Damian memandang Leticia yang telah naik ke lantai atas.
"Kenapa begitu lama! dasar kau siput!!" teriak Damian dengan suara baritonnya, terdengar sangat menggelegar dan menakutkan.
Leticia melihat seorang wanita berdiri tidak jauh dari Damian, wanita cantik itu tampak begitu ketakutan.
"Cepat bersihkan kamarku!" teriak Damian lagi.
Dengan ragu-ragu Leticia berjalan masuk ke kamar Damian.
"Cepat!!" teriak Damian dengan lebih keras lagi.
"Ba..baik Tuan!" kata Leticia dengan cepat melangkah masuk ke kamar Damian.
Begitu Leticia masuk ke kamar Damian, pria arogan itu pun masuk juga.
Bamm!!
Pintu ditutupnya dengan bantingan yang cukup kencang.
Leticia terlonjak kaget mendengar bantingan pintu tersebut, jantungnya hampir copot.
"Cepat bersihkan, jangan bengong saja!!" teriak Damian lagi.
Leticia melihat kamar sangat berantakan, kain sprei dan bantal berantakan seperti ditarik dari tempat tidur dan dilempar begitu saja dengan sembarangan.
Lampu tidur di nakas tampak tergeletak dilantai dan hancur berserakan, juga foto besar berbingkai hancur dilantai.
Pecahan kacanya berserakan dilantai.
Dia perlu sarung tangan untuk membersihkan pecahan kaca tersebut.
Damian masuk ke kamar mandi, menutup pintu kamar mandi dengan membantingnya.
Begitu Damian masuk ke kamar mandi, dia kesempatan untuk mengambil sarung tangan dan keranjang sampah untuk tempat kaca tersebut.
Leticia keluar kamar untuk mengambil keranjang sampah dan sarung tangan.
Diruang bawah Leticia melihat wanita cantik tadi masih setia menunggu Damian.
Sungguh setia, pikir Leticia acuh tak acuh.
Leticia mengambil barang yang diinginkan nya, lalu kembali ke kamar Damian membersihkan barang yang hancur di dalam kamar tersebut.
Lalu membersihkan tempat tidur, mengganti kain sprei dengan yang baru. Juga mengganti sarung bantal.
Saat dia meletakkan selimut baru di tempat tidur, Damian keluar dari dalam kamar mandi.
Tubuh Leticia langsung menegang waspada, dia berusaha tenang untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Damian hanya mengenakan handuk saja keluar dari kamar mandi. Sungguh tidak nyaman.
Leticia menyelesaikan pekerjaannya, lalu cepat-cepat mengambil keranjang sampah.
Kamar Damian telah bersih, jadi dia harus segera keluar dari kamar tersebut.
Bersambung....