Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.
Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.
Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Suara langkah itu tiba tiba hilang tak terdengar lagi, Rizal bangkit mengintip di sekitar sungai itu tapi tak ada apa apa. " Aneh" batin nya...
Mereka keluar dari tempat persembunyian itu dan melanjutkan kan jalan pulang. Mereka tidak menggunakan penerangan lagi, karena takut mungkin akan terlihat orang orang yang mengejar mereka tempo hari.
Mengandalkan sinar bulan, mereka terus berjalan sampai tiba di area persawahan, tiba tiba.....
Sekelompok orang tampak berjalan menyusuri pematang sawah, berpakaian hitam hitam, seperti mencari sesuatu.
Kirana, Azka, Nisa dan Rizal yang melihat pemandangan itu sontak nunduk di dekat tanaman padi, Azka menyilangkan telunjuk nya di bibir kode agar mereka semua diam,
Mengintip dari celah celah padi, Azka mulai menghitung berapa orang yang terlihat, 10 orang terpantau di area itu,
"Sstt apa kita sikat saja" bisik Azka pada Rizal.
"Kalah jumlah Az" timpal Rizal.
"Mereka gak terlalu terlatih Azka, aku pernah bertarung lawan mereka, gerakan nya seperti amatir an dan mereka hanya mengandalkan kan golok saja" bisik Kirana.
"Apa kita pantau saja, pasti mereka akan kembali ke markas nya, siapa tau ibuk disana kak" ide Nisa
"Benar juga Nisa, kita pantau dulu ikuti mereka tapi kita juga harus waspada kalau kalau kita ketauan, kita gak punya senjata untuk melawan" Kirana menimpali..
Mereka terus sembunyi di sana sambil memantau orang orang itu, tak lama seperti perkiraan orang orang itu mulai bergerak pergi ke arah jalanan kampung. Kirana, Azka, Rizal, dan Nisa juga bergerak mengendap endap diantara pematang sawah, sambil menunduk mereka mengikuti sekelompok orang itu. Orang orang itu sudah sampai ditempat dimana mobil Azka parkir dan terlihat duduk disana seperti menunggu mereka datang..
"Siall!!, kukira mereka akan pergi "ucap Azka.
"Kalau udah kayak gini, gak ada pilihan lagi Azka!! "kata Rizal.
"Iya dah lama juga gak olahraga Rizal, kayak nya bisa ni buat pemanasan" ucap Azka sambil smirk sambil mengepal kan tangan.
"Kirana jaga Nisa disini dulu ya, serah kan sama aku dan Azka!! "perintah Rizal kepada Kirana.
"Aku mengerti Rizal!! Ingat kalian harus hati hati ya" angguk Kirana.
Rizal dan Azka mulai berjalan mengendap endap menyusuri pematang sawah, terus menunduk sampai akhir nya mereka berdua berdiri memunculkan diri di dekat jalan Kampung, mereka terus berjalan ke arah tempat dimana mobil dan orang orang itu berkumpul, untung di sana ada lampu jalan sebagai penerangan.
Melihat dua sosok berjalan mendekat, sontak membuat orang orang itu berdiri bersiap siap menghadang. Rizal dan Azka terus berjalan mendekati orang orang itu, orang orang itu tampak siap siaga menghadapi Rizal dan Azka.
Sampai di tempat itu Rizal dan Azka berhenti,
"Siapa kalian?!! "bentak Azka
"Dimana dua gadis itu!!! "sahut salah 1 orang itu
"Untuk apa kalian mencari Kirana dan Nisa??? " Tanya Rizal
"Bukan urusan kalian!!! " bentak salah seorang diantara nya
"Dua gadis itu pasti tidak jauh dari sini cepat cari mereka!!!!!" Perintah orang itu lagi, mungkin dia atasannya.
"Owh tidak semudah itu Fergusoo" ucap Azka sambil memain main kan batu yang cukup besar di tangan nya, sementara tangan yang satu nya lagi memegang batang kayu yang di letak kan kepundak nya.
Sementara Rizal terlihat juga memegang kayu yang sama besar nya.
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥