NovelToon NovelToon
Pesona Duda Perjaka

Pesona Duda Perjaka

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bareta

“Jangan berharap anak itu akan menggunakan nama keluarga Pratama ! Saya akan membatalkan pernikahan kami secara agama dan negara.”

Sebastian Pratama, pewaris tunggal perusahaan MegaCyber, memutuskan untuk membatalkan pernikahannya yang baru saja disahkan beberapa jam dengan Shera Susanto, seorang pengacara muda yang sudah menjadi kekasihnya selama 3 tahun.
Shera yang jatuh pingsan di tengah-tengah prosesi adat pernikahan, langsung dibawa ke rumah sakit dan dokter menyatakan bahwa wanita itu tengah hamil 12 minggu.

Hingga 1.5 tahun kemudian datang sosok Kirana Gunawan yang datang sebagai sekretaris pengganti. Sikap gadis berusia 21 tahun itu mengusik perhatian Sebastian dan meluluhkan kebekuannya.

Kedekatan Kirana dengan Dokter Steven, yang merupakan sepupu dekat Sebastian, membuat Sebastian mengambil keputusan untuk melamar Kirana setelah 6 bulan berpacaran.

Steven yang sejak dulu ternyata menyukai Kirana, berusaha menghalangi rencana Sebastian.
Usaha Steven yang melibatkan Shera dalam rencananya pada Sebastian dan Kirana, justru membuka fakta hubungan mereka berempat di masa lalu.



Cover by alifatania

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Memperkenalkan Calon Istri

“Sebastian !”

Panggilan itu membuat Sebastian melepaskan ciumannya. Pria itu terlihat biasa saja bahkan setelah kepergok mommy-nya sedang mencium Kirana di depan para sahabat, sepupu dan asistennya. Berbeda dengan Kirana yang wajahnya sudah memerah karena malu.

“Mommy,” Sebastian menghampiri mommy Amelia sambil menggandeng Kirana.

“Ini siapa ?” Mommy Amelia mengerutkan dahinya berusaha melihat wajah perempuan yang digandeng oleh putra tunggalnya.

Kirana belum memperlihatkan wajahnya, dia berdiri di balik punggung Sebastian. Rasa gugupnya langsung naik ke level 10, bukan hanya karena bertemu dengan Nyonya Amelia, tapi wanita baya itu bahkan melihat Sebastian menciumnya.

Sebastian menarik tangan Kirana hingga posisinya sejajar dengannya.

Mommy Amelia memicingkan mata berusaha mengenali sosok wanita yang belum familiar namun terlihat cantik dengan gaun hitam di bawah lutut.

“Dia Kirana, Mom,” Sebastian menjelaskan dengan senyuman manisnya.

Mommy Amelia langsung membelalakan matanya.

“What ? Kalian… “

Sebastian hanya mengangguk sambil tersenyum. Dia mendekati mommy nya dan membisikan tentang rencananya mengajak Kirana tidak lain untuk menghadapi Tuan Herdiman.

“Lalu kenapa sampai cium-ciuman di depan umum ?” omel Mommy Amelia sambil memukul bahu putranya. Sebastian merngia sambil mngusap bahunya.

Nyonya Amelia mendekati Kirana dan menyentuh bahu gadis itu yang masih tertunduk.

“Apa kabar Kirana ?”

Perlahan Kirana mengangkat wajahnya dan mendapati Nyonya Amelia sedang tersenyum padanya. Kirana mengangguk dengan canggung sambil tersenyum.

“Selamat malam Nyonya Amelia,” sapa Kirana dengan suara pelan.

“Kamu harus memanggil mommy juga seperti Sebastian. Bukankah malam ini kamu adalah calon istri anakku ?” Bisik Nyonya Amelia di telinga Kirana.

Kirana tercengang mendengar ucapan Nyonya Amelia. Sebastian kembali menggenggam tangan Kirana, membuat gadis itu langsung menoleh. Sebastian tersenyum dan menganggukan kepalanya sebagai jawaban untuk menuruti permintaan mommy-nya.

“Nggg… maaf kalau,” lirih Kirana.

“Tidak apa-apa. Sebastian pasti sudah mempertimbangkannya.”

Di belakang mereka, ketiga sahabat Sebastian memandang semua drama itu dengan tidak percaya. Sikap Nyonya Amelia membuat mereka berpikir kalau Kirana adalah calon istri Sebastian sungguhan, bukan pura-pura seperti yang Kirana sampaikan. Apalagi sejak tadi Sebastian memperlakukan gadis itu layaknya seorang kekasih.

Steven yang juga masih berdiri dekat mereka terlihat geram dan mengepalkan kedua tangannya di samping. Dia tidak percaya kalau Kirana, teman masa kecilnya, yang sudah lama Steven cari dipertemukan kembali dengan status sebagai calon istri sepupunya.

Tidak lama Tuan Richard datang bersama Tuan Herdiman dan Winona menghampiri mereka. Nyonya Amelia segera menghampiri suaminya, menarik Tuan Richard sedikit ke belakang Tuan Herdiman. Dia membisikan sesuatu pada suaminya membuat Tuan Richard mengerutkan dahi namun akhirnya mengangguk juga untuk mengiyakan permintaan istrinya.

“Selamat malam Om Herdiman,” sapa Sebastian sambil membungkukan badannya.

“Maaf kalau saya belum sempat menemui Om. Tadi saya lihat Om masih sibuk dengan para tamu penting.”

Tuan Herdiman tertawa sambil menepuk-nepuk bahu Sebastian.

“Jangan sungkan Bas, seperti baru kenal saja. Kamu juga sama pentingnya seperti mereka. Kenapa kamu tidak datang bersama dengan daddy dan mommy mu ?”

Sebastian tertawa pelan dengan sikap sopan yang formal. Dia sempat melirik Winona yang berdiri di sebelah Tuan Herdiman yang bersikap layaknya seorang wanita yang sedang mencari perhatian pria.

“Selamat malam Winona,” Sebastian menoleh dan mengangguk pada putri Tuan Herdiman.

“Sebastian, apa kabar ? Sudah lama tidak bertemu,” Winona bergerak maju ingin memeluk Sebastian sebagai bentuk sapaan.

Tuan Herdiman menahan lengan putrinya saat dia menangkap gerakan Sebastian yang malah mundur.

“Daddy,” seru Winona sambil melihat tangan Tuan Herdiman yang menahan lengannya lalu menatap daddy nya dengan wajah tidak senang.

Melihat situasi seperti itu, Sebastian menarik Kirana supaya mendekat padanya.

“Tadi saya menjemput calon istri saya dulu, Om, jadi tidak datang bersama mommy dan daddy.”

Winona langsung menoleh dengan wajah terkejut, begitu juga dengan Tuan Herdiman langsung menatap Sebastian dan Kirana dengan wajah tercengang.

“Perkenalkan ini calon istri saya,” Sebastian merengkuh pinggang Kirana dari samping.

Kirana yang sudah mengerti tugasnya dalam misi malam ini langsung tersenyum dengan anggun. Dia mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri.

“Selamat malam Om Herdiman, sebelumnya saya ucapkan selamat ulangtahun, semoga selalu diberikan kesehatan dan umur panjang. Perkenalkan nama saya Kirana.”

Tuan Herdiman yang sudah bisa menguasai rasa terkejutnya langsung menyambut uluran tangan Kirana.

“Terima kasih ucapannya Nona Kirana,” Tuan Herdiman tersenyum terpaksa. “Senang berkenalan dengan anda.”

“Panggil saya Kirana saja, Om,” Kirana memasang wajah malu-malu.

Tuan Richard maju dari belakang dan menepuk bahu sahabatnya. Tuan Richard berusaha mencairkan suasana yang terlihat kaku. Apalagi saat mereka berbincang tadi, Tuan Herdiman sempat menyinggung sedikit soal rencananya untuk menjodohkan Winona dengan Sebastian,

Tuan Herdiman tersenyum dengan wajah terpaksa. Niatnya malam ini ingin berbagi kebahagiaan dengan putri bungsunya, dengan memenuhi permintaan Winona agar dijodohkan dengan Sebastian. Namun kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Malam ini Sebastian malah membawa wanita yang diperkenalkan sebagai calon istrinya dan terlihat kalau Tuan Richard dan Nyonya Ameia mendukung putranya.

Winona tidak mampu menutupi rasa kecewa dan kesal. Apalagi mendapati kalau gadis di depannya itu bukan merupakan tandingannya. Winona melihat kalau Kirana hanya seorang perempuan yang biasa saja.

“Maaf kalau berita ini mengejutkanmu,” Tuan Richard merangkul bahu sahabatnya. “Sengaja tidak dipublikasikan dulu atas pernintaan Sebastian. Kamu tahu sendiri kan masalah 2 tanun yang lalu.”

Tuan Herdiman hanya mengangguk dan berusaha untuk tersenyum seperti tidak ada masalah apa-apa.

“Sepertinya kita belum berjodoh untuk menjadi besan,” Tuan Herdiman menatap sahabatnya sambil tertawa.

“Selama janur kuning melengkung, segala kemungkinan masih bisa terjadi,” ucap Winona dengan wajah penuh kebencian menatap Kirana.

“Sayang,” Tuan Herdiman merangkul bahu putrinya. “Kalau tidak berjodoh jangan dipaksakan. Ayo, Daddy kenalkan dengan anak teman daddy lainnya.”

Tuan Herdiman berusaha membujuk putrinya dengan cara mengajaknya menjauh dan bertemu dengan yang lainnya.

“Jangan buat daddy-mu sedih malam ini, cantik,” sambung Nyonya Amelia sambil mengelus punggung Winona yang sedikit terbuka karena model pakaiannya.

Winona sempat menggerutu sambil menghentakan kakinya sekali ke lantai dan mengikuti langkah Tuan Herdiman.

Setelah keduanya berlalu, Tuan Richard mendekati Sebastian dan Kirana yang masih berpegangan tangan.

“Sejak kapan kalian jadi kekasih ? Jangan bilang kamu bahkan sudah melamar Kirana tanpa ijin mommy dan daddy,” Tuan Richard berbicara pelan namun terdengar tegas. Matanya melotot menatap putranya.

Nyonya Amelia terkekeh di belakang suaminya dan merangkul lengan Tuan Richard.

“Jangan biarkan skenario yang mereka susun jadi berantakan, honey,” Nyonya Amelia berusaha menenangkan suaminya.

“Biar Sebastian menjelaskan pada kita di rumah.”

Tuan Richard menatap istrinya yang tersenyum sambil mengangguk.

“Jangan sampai kamu pura-pura lupa Sebastian Pratama !” Daddy Richard menunjuk Sebastian dengan wajah seramnya. Namun bukannya takut, Sebastian malah tertawa.

Setelah mommy dan daddy-nya pergi untuk bertemu kenalan mereka yang lain, Sebastian mengajak Dion dan ketiga sahabatnya untuk menikmati jamuan malam itu.

Steven yang masih berdiri dengan wajah marah sempat bertukar pandang dengan Sebastian. Namun mengingat bahwa situasi mereka sedang di acara Tuan Herdiman, akhirnya Steven tetap menerima ajakan Sebastian untuk bergabung dengan mereka. Lagipula bisa jadi kesempatan juga untuk mendekati Kirana.

“Pak Bas,” Kirana menarik jas Sebastian supaya dia bisa mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga pria itu.

“Apa saya boleh mencari tempat duduk setelah mengambil makanan ? Kaki saya rasanya mau copot,” bisik Kirana kembali.

“Lupa dengan panggilan untukku malam ini ?” Sebastian sengaja memasang wajah datar karena Kirana memanggilnya dengan sebutan Bapak.

Kirana melengos ke lain arah. Mulutnya sempat komat kamit kalimat yang hanya bisa didengar dan dimengerti oleh dirinya sendiri.

Dia menoleh kembali menatap Sebastian dengan wajah datar.

“Honey,” panggilan Kirana dibuat semesra mungkin sambil mengerjapkan mata.Tangannya kembali menarik jas Sebastian supaya dia mudah berbisik. Biarpun Dion sudah menyiapkan sepatu berhak 5 cm, tapi tingginya baru sampai sebahu Sebastian.

“Honey, kalau setelah ambil makan kamu tidak membiarkan aku duduk, maka aku akan minta kamu menggendongku selama pesta,” Kirana nerbicara dibuat semesra dan semanis mungkin.

Duh alay dan lebay banget nih gue, gerutu Kirana dalam hati.

“Begitu nggak sabarannya kamu ingin merasakan berada dalam gendonganku.” Bukannya membalas dengan berbisik kembali, Sebastian malah sengaja bersuara biasa.

Reflek Kirana mencubit pinggang Sebastian, membuat boss nya itu meringis.

Ketiga sahabatnya plus Dion tertawa melihat Sebastian hanya meringis tanpa memasang wajah kesal. Bahkan Shera tidak pernah segalak itu padanya.

“Kayaknya Bastian jodohnya memang ini cewek,” tutur Sam sedikit pelan.

Evan dan Dion mengangguk aementara Bara hanya diam dalam antrian di meja hidangan utama. Sejak tadi dia hanya menjadi penonton segala tingkah laku Sebastian dan Kirana.

Steven yang berdiri paling belakang semakin bertambah kesal. Dia bertekad akan mencari tahu soal hubungan Sebastian dan Kirana.

Setelah mengambil makanan utama, ketujuh orang itu berdiri berdekatan menikmati makanan mereka. Sebastian memegang piring makan yang berisi makanan untuk disantap berdua dengan Kirana.

Dengan alasan piring terlalu berat, Sebastian memaksa Kirana menggunakan 1 piring saja untuk mereka berdua. Kirana sempat menolak dengan keras, namun tatapan tajam dan senyum penuh arti yang diperlihatkan Sebastian, membuat Kirana menurut.

Sebastian sengaja melakukannya untuk memanasi Steven yang sejak tadi memperhatikan mereka berdua. Bukan tidak tahu dengan tatapan marah sepupunya, Sebastian justru makin sengaja menbuat Stevm bertambah panas.

Kirana bersender di dinding setelah selesai makan. Rasanya ingin melepas sepatu tingginya dan berjalan tanpa alas di lantai karpet ruangan ballroom.

Evan dan Samuel yang baru saja kembali sehabis mengambil minum dan buah mendekati Kirana. Gantian Dion yang tadi menemani Kirana, berlalu mengambil makanan lainnya.

“Sepertinya kamu memang jodohnya Sebastian,” gida Samuel,

“Jodoh dari langit ?” Kirana terkekeh. Dia sempat menggoyangkan kakinya untuk mengurangi rasa pegal.

“Belum pernah loh melihat Sebastian begiru pasrah ditindas sama perempuan,” ledek Evan.

“Eehhh darimana aku menindasnya,” protes Kirana sambil melotot.

“Yang ada dia menindasku dengan menyuruh aku pakai sepatu setinggi ini.” Kirana mengomel sambil menunjuk ke sepatu pestanya.

Evan dan Samuel tertawa. Kirana celingukan mencari Sebastian yang belum kembali lebih dari 20 menit yang lalu.

“Tenang aja, Bastian nggak akan kabur atau tergoda sama peremluan lain,” ledek Sam lagi saat melihat Kirana masih mengedarkan pandangannya.

“Isshh biar aja kalau memang Pak Bas ketemu jodoh di sini. Aku cuma mau nanya kapan bisa pulang, kaki udah pegel banget.”

“Mau aku gendong ?” Samuel mengerling menggoda Kirana.

“Itu namanya mencuri kesempatan dalam kemalangan orang,” jawab Kirana santai.

“Mana ada pepatah bunyinya seperti itu ?” Evan meledek.

Tidak lama Dion kembali bergabung membawa 2 piring puding.

“Ini diambilin sama Pak Bas khusus buat calon istri,” ledek Dion sambil memberikan sepiring puding untuk Kirana.

“Diihh katanya cuma pura-pura, perhatiannya udah kayak suami beneran,” ledek Evan sambil mencibir.

“Iri bilang boss,” Kirana balik meledeknya.

Perbincangan terus berlanjut dengan saling meledek satu sama lain. Bahkan Kirana sempat menggoda ketiga pria di depannya sebagi jones alias jomblo ngenes.

Tidak lama Sebastian dan Bara kembali bergabung.

“Pak Handoko ingin bertemu kita, guys,” ucap Sebastian pada ketiga sahabatnya.

“Proyek dimana ?” Tanya Evan.

“Belum tahu juga sjh, tadi beliau mau ngobrol-ngobrol dulu,” sahut Sebastian kembali.

Pria itu mendekati Kirana yang masih berdiri bersender ke dinding.

“Aku tinggal sebentar ya. Biar Dion menemani kamu dulu.”

“Tidak usah,” Kirana menggeleng. “Aku mau duduk di sana saja.” Sebastian mengikuti arah telunjuk Kirana.

“Ya sudah, nanti aku susul kalau sudsh selesai.”

Kirana mengangguk dan berjalan perlahan menuju deretan kursi yang tidak jauh dari situ. Namun belum sampai kursinya, Kirana yang melewati meja hidangan pastri, tergoda dengan kue-kue yang disajikan di situ. Dia pun berhenti dan mengambil piring untuk wadahnya.

Sebastian berdiri agak jauh di seberang Kirana berada. Sekalipun sedang berbicara serius, matanya masih sempat melihat Kirana sekali-aekali. Dia tidak ingin Kirana merasa tidak nyaman malam ini.

Kirana terkejut saat tangannya tiba-tiba digenggam, sementara tangan sebelahnya memegang piring berisi pastri.

Tangan itu menariknya keluar membuat Kirana akhirnya meletakan piring di meja yang dia lewati.

Tanpa memperdulikan Kirana yang sulit berjalan karena sepatu tingginya, tangan itu membawa Kirana keluar dari ruangan.

Sebastian melihat semuanya dengan wajah geram. Tangannya sebelah terkepal menahan marah. Dia pun membisikan sesuatu pada asistennya, Dion mengangguk dan panit meninggalkan obrolan menyusul Kirana.

1
Tia Iia
ngidam ny unik
mrsdohkyungsoo
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tia Iia
keren
mrsdohkyungsoo
Luar biasa
mrsdohkyungsoo
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Luh Nanik
uuuuuuhhh bikin baper🥺🥺
Linda Febri
Luar biasa
Baretta: Terima kasih bintangnya kak Linda Febri 😊🙏
total 1 replies
Asiasi Ptk
loading kok lama ya
Rumah Aman
kasian istri yg seterusnye..
Murni Murniati
mgkn foto itu dia yg krm, ato Steven, mgkn dia duanya
Murni Murniati
mgkn yg krm foto itu Steven, n revan anak Steven, shera n Steven, jdnya raven
erry astutik89
Luar biasa
Dhia Syarafana
sera hamil duluan gara gara pacaran suka gelap gelapan...., ky lagu tuti Wibowo
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Baretta: Terima kasih kak 😊🙏
total 1 replies
sweetpurple
Luar biasa
Baretta: Terima kasih Kak Sweet Purple 😊🙏🙏
total 1 replies
Yuli Yuli
dedknya twein blom lahir kok Uda tamat☺️☺️☺️
Baretta: 😊😊🙏🙏 Biar nggak kepanjangan Kak
total 1 replies
Yuli Yuli
org tampan tajir paket komplet emg byak godaannya boossss🥰🥰
Yuli Yuli
tu emg shera mau bunuh dri, Mau dia apa Romi yg mati dluan yg pnting dia lepas dr Romi, trnya mlah dua" meninggal smua, ksian bgt kmu shera
Yuli Yuli
😭😭😭😭
Yuli Yuli
kamu jg GT kok shera g trlalu peduli SM anakmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!