NovelToon NovelToon
Keluarga Untuk Anakku

Keluarga Untuk Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:562.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Marwa

Menjadi penanggung jawab atas kesalahan yang tidak dia lakukan, itulah yang harus dilakukan oleh Arumi. Menanggung luka atas goresan yang tak pernah dia ciptakan. Terlebih lagi orang yang menyebabkan lukanya adalah lelaki yang dia cintai. Setiap pembelaan yang dia ucapkan hanya dianggap omong kosong. Kekuasaan membungkam semuanya.

Bintang, polisi tampan yang menangani kasus kematian adik kandungnya sendiri. hingga sebuah fakta dia dapatkan sehingga memaksanya untuk memilih antara cinta dan keluarga.

Pengorbanan, cinta, air mata, dan siksa akan menjadi satu dalam cerita ini. selamat membaca

ig : @nonamarwa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Marwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

HAPPY READING

Iskandar memasuki ruang introgasi. Polisi yang bertugas menjaga ruangan itu berjalan keluar dan meninggakan Iskandar Bersama arumi disana.

“Kau arumi tirani?” tanya Iskandar duduk dengan sebuah tangan memegang kertas yang berisi identitas arumi.

Arumi mengangguk. Mata Wanita itu sayu sendu. Lelah, sakit, bingung dan juga kecewa menyatu dalam pandangannya.

“Apa benar kau yang membunuh kintani?” tanya Iskandar pelan.

Arumi yang tadi menunduk mengangkat kepala menatap Iskandar. “apa anda akan percaya denga napa yang saya katakana?” tanya arumi sebelum menjawab.

“tugasmu hanya menjawab. Tidak ada yang menyuruhmu untuk bertanya,” ucap Iskandar tegas.

Arumi tersenyum sendu. “bukan saya yang membunuhnya,” ucap arumi jujur.

Iskandar mengangguk. “setiap orang yang pernah duduk di tempatmu itu juga mengatakan hal yang sama,” jawab Iskandar pelan.

“jujurlah! Maka semua proses akan mudah kau lewati dan hukumanmu akan lebih ringan jika kau tidak banyak melawan,” ucap Iskandar memperingati arumi.

“saya tidak melawan, pak. Anda bertanya dan saya menjawab. Lalu dibagian mana saya melawan?” jawab arumi bertanya.

Iskandar terdiam. Dia menatap lama menyelami arti pandangan arumi. Suara Wanita itu pelan namun terdengar sangat tegas. Tapi suara tegas yang dia perdengarkan berbanding terbalik dengan pandanganya yang memanbcarkan kesedihan.

“aku sudah mengatakan jika kau tidak diperintahkan untuk bertanya,” ucap Iskandar lagi.

arumi diam. Sepertinya percuma denga napa yang dia sampaikan. Akan percuma segala yang dia ucapkan.

“kau akan ditahan setelah ini,” ucap Iskandar yang hanya di dengar oleh arumi. Dia bisa apa? Mau minta tolong? Arumi harus minta tolong pada siapa? Dia tidak punya keluarga ataupun teman. Dia hanya punya satu laki-laki yang dia cintai, namun sayang lelaki itu yang kini menjadi penyebab kehancurannya.

“boleh aku minta satu hal, pak polisi?” tanya arumi yang menghentikan Langkah Iskandar.

“ya?”

“Aku ingin sendiri dalam sel dan tidak dicampur dengan tahanan lainnya,” ucap arumi menyatakan apa yang dia minta. Jika dia bertanya terlebih dahulu, tentu Iskandar akan kembali menjawab dengan mengingatkan bahwa dia dilarang bertanya.

“kenapa?” tanya Iskandar.

“hanya untuk keselamatanku, dan anakku,” ucap arumi membatin pada akhir katanya.

Iskandar mengangguk. Kau memang akan diletakkan di sel sendiri,” jawab Iskandar dan berbalik meninggalkan arumi.

…..

Sedangkan di tempat lain, bu ida Nampak menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Mata Wanita paruh baya itu sudah menusuri selurub sudut ruangan cathering tempatnya bekerja. “Arumi dimana, ya?” tanya bu ida bertanya pada dirinya sendiri.

“em, bu tyas,” panggil bu ida pada nek tyas yang sedang mencicipi masakan dari salah satu kokinya.

“iya ida,” jawab nek tyas berbalik badan.

“maaf, bu. Saya mau tanya, apa arumi libur hari ini, bu?” tanya ida ragu.

Nek tyas menghela nafas pelan. “mulai hari ini arumi tidak akan bekerja disini lagi, ida,” jawab nek tyas dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Ida yang masih terkejut mendengar apa yang disampaikan oleh nek tyas.

“arumi tidak bekerja disini? Lalu dia dimana?” monolog ida khawatir dengan arumi. Wanita itu takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada arumi.

Tanpa pamit atau izin, ida memilih meninggalkan tempat kerjanya dan pergi ke rumah arumi untuk memastikan keadaan Wanita itu.

Ida berjalan tergesa menuju rumah arumi. Sampai di sana, ida langsung mengetk pintu rumah. “tidak dikunci,” gumam ida Ketika pintu itu sedikit bergeser karena ketukannya.

Ida membuka pintu dengan perlahan. “arumi,” panggil ida pelan.

“nak arumi,” panggil ida sedikit berteriak. Tidak kunjung mendapat jawaban, ida berjalan menuju kamar arumi. “kosong,” gumamnya Ketika tidak menemukan siapapun.

“arumi kemana, ya?” tanya ida entah pada siapa. Sungguh, Wanita itu sangat khawatir dengan keadaan arumi. Dia merasa bertanggung jawab atas keselamatan arumi karena Amanah sahabatnya yang merupakan kedua orang tua arumi.

Ida menghela nafas pelan. “aku akan kembali nanti,” gumam ida dan berbalik untuk keluar meninggalkan rumah arumi.

…..

Arumi duduk di sudut ruangan kecil dengan pintu jeruji besi. Wanita itu menatap kosong ke depan dengan pandangan sendu. Tidak pernah arumi bayangkan hidupnya menjadi seperti ini. Arumi menatap langit-langit sel tahanan. “ayah dan ibu gak marah sama rumikan? Rumi gak pernah melakukan apa yang mereka tuduhkan sama sekali,” gumam arumi dengan mata berair.

“rumi gak ngerti kenapa rumi yang dituduh, ayah, ibu. Bahkan rumi baru mengenal mereka semua, tapi mereka sudah menuduh seperti ini,” gumam arumi semakin terisak.

“Pelankan suaramu!”

Arumi menoleh. Dia menatap seorang polisi Wanita yang bertugas menjaga di selnya malam ini.

Arumi berdiri. “bu polisi,” panggil arumi yang dibalas deheman oleh polisi itu.

“bisa saya pinjam mukenah dan sajadah? Saya sudah meninggalkan kewajiban saya karena perjalanan kesini,” ucap arumi memberitahu.

“kau sholat biar dianggap tidak bersalah?” jawab polisi Wanita itu. Namun dia tetap berdiri menuju lemari yang ada disana untuk mengambil sajadah dan mukenah dan memberikan pada arumi.

Arumi menerimanya dengan tersenyum. Dia tidak menjawab apa yang dikatakan oleh polisi itu. Karena apa yang dia jawab, hanya dianggap sebuah bualan dan omong kosong. “terimakasih, bu polisi,” ucap arumi tulus.

“berdoalah dengan baik agar kau bebas dari hukumanmu. Karena keluarga yang kau lawan ini bukan dari keluarga sembarangan. Cari masalah kok gak liat-liat,” ucap polisi itu dan berlalu pergi menuju kursinya.

Sekejam ini mulut manusia, Ya Allah. Batin arumi bersabar.

Arumi hanya diam tak menanggapi. Dia segera bertayamum dan melakukan kewajiban sebagai muslim.

…..

Sesuai apa yang dijanjikan kemarin, kini ali dan sasmita sedang dalam perjalanan menuju kantor polisi. Mereka akan menemui orang yang telah melakukan pembunuhan pada anaknya. Sejak tadi sasmita tidak pernah tenang. Perasaan sedih itu kembali menghantam hatinya mengingat keadaan sang anak yang meninggal dengan cara yang tak wajar.

“mami tenang, ya. Semua pasti baik-baik saja. Jika memang dia yang bersalah, pasti kita akan meminta keadilan yang seadil-adilnya, mi,” ucap ali menggenggam sebelah tangan istrinya dengan tanganya yang bebas dari stir mobil.

Sasmita menghela nafas pelan. Dia mengangguk dan tersenyum. “iya, Mas,” jawab sasmita mencoba tenang.

Ali tersenyum.

Andai istrinya tahu apa hubungan bintang dengan pembunuh anaknya ini, pasti dia akan sangat kecewa dengan bintang. Ya, sasmita memang tidak tahu ini. Pak hutama juga tidak memberitahu mereka. Ali mengetahui semua kelakuan anaknya dari orang suruhannya.

Semua berawal dari rasa herannya melihat bintang yang betah berlama tinggal di desa tempat hutama dan tyas. Karena biasanya bintang paling cepat pulang dari sana. Meskipun alasan bintang rindu dengan kakek dan neneknya, tapi itu tak membuat ali percaya begitu saja hingga dia memutuskan untuk meminta orang suruhannya menyelidiki bintang.

Aku hanya ingin tahu, Wanita seperti apa yang bisa memiliki hati anakku.

...****************...

1
Nani Haryati
author!! kau harus bertanggung jawab,dari awal baca sampai sekarang air mata ku terus mengalir,mataku bengkak loh ini
Oktavianto Rizky Darmawan
thor up yg banyak ya..😁😁
Tian ayashi
kamu sebenarnya knp sih thor, novel2 mu yg jadul cakep2 lo yg ini jg cakep knp nggantung
novitta. fitriani
bagus ceritanya, menceritakan wanita yang kuat
Ade Susma Dewi Dewi
Luar biasa
Mawarti
bagus
Mawarti
bagus,,menguras emosi , air mata,ingus ,,berhasil mengaduk hati pembaca salut💌👍
Mawarti
kenapa sedih terus torr😭
moonstar
kapan Up-ya jangan digantung 😭😭😭
Pu£!
akhirnya up juga. lanjut thor....
rafaizan rakhan
aduuh air mata ku gk bisa berhenti ini 😭😭😭
itin
ahhh manisnya
anakku setiap harinya juga gitu "dedek sayang mama"
"mama lebih sayang dedek"
itin
bintang harus super duper bekerja keras saatnya bertemu arumi nanti utk mengembalikan kepercayaan arumi. sakit banget bintang perbuatanmu sengaja memasukkan arumi ke penjara dan menghinanya.
yg sabar ya jihan. derita ibumu berat
itin
sekian purnama dan kau datang kembali ator say.....

cerita yang alurnya banyak menguras emosi dan sumpah serapah karna kelakuan dua pria. yang satu bintang nyaris tak berhati. kedua kakeknya yang emang ga punya hati. harus off lama? ahh semoga saja setelah ini kamu ator akan rajin Up
Wa bata Lia
lanjuuuut thor... up nya
Wardatus
duh Thor ini kok belum dilanjut 😭😭
Srianni Ritonga
thor....up nya mana?
Srianni Ritonga
wiihh... mau memaki kok ya rasanya gimana yaa...bintang bangsaaaaattt
Srianni Ritonga
tinggal ambil ijazah Arumi ...itu sdh bukti konkrit
Abel Simamora
ap ceritanya udah habis,sampai sekarang kenapa nggak lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!