Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Selama di perjalanan mereka banyak bercerita dan berbincang serta bercanda.
Diana selalu bisa menjawab semua pertanyaan dan ucapan Bastian terkadang membuat Bastian kesal dan juga kagum dengan kepintaran Diana.
Setelah menempuh perjalanan beberapa waktu akhirnya mereka pun sampai di kawasan elit sebelah selatan, terjajar rumah rumah mewah disana.
Sedangkan rumah keluarga Bastian tadi kawasan elit sebelah barat, agak jauh memang jaraknya.
"Alamatnya sudah benar dek?" tanya Bastian
"Benar mas, ini perumahan nya dan nomer 7A, maju sedikit mas ini sudah gak jauh" jawab Diana
"Ah itu dek nomer 7A" ucap Bastian
"Tapi tunggu kok kayak familiar ya alamat rumah dan rumahnya?" ucap Bastian
"Mungkin karena semua rumah disini hampir sama mas" jawab Diana lalu mereka pun stop di depan gerbang sebuah rumah, Diana pun keluar untuk bertanya pada security yang berjaga disana.
"Permisi pak, saya Diana saya mau antar lukisan, apa benar ini rumah tuan Arman dan nyonya Amanda?" tanya Diana dengan sopan
"Benar nona ini rumah tuan Arman, silahkan masuk nona anda sudah di tunggu tuan dan nyonya" Jawab security itu dengan ramah Sembari membuka pintu gerbang untuk mempersilahkan Diana masuk
"Terima kasih pak" jawab Diana lalu ia kembali kemobil dan masuk
"Mas ayo kita masuk" ucap Diana
"Ok" jawab Bastian lalu mereka pun masuk kesana.
Setelah sampai di depan Rumah ternyata sang pemilik rumah sudah keluar rumah saat di kabari oleh security jika tamu yang mereka tunggu pun sudah datang.
Diana pun turun duluan sedangkan Bastian masih memarkir mobilnya,
Saat Diana sudah mendekati mereka, mereka terpesona melihat kecantikan Diana, setelah itu mereka langsung menyapa Diana.
"Nona Diana" ucap mereka
"Benar tuan, nyonya maaf jika saya terlambat datangnya" jawab Diana
"Senang rasanya bisa bertemu dengan nona, saya benar tidak menyangka jika pelukis terkenal itu masih sangat muda, jika orang lain tau pasti mereka tidak akan pernah menyangka ini... Dan tidak masalah, seharusnya kami yang meminta maaf karena baru bisa bertemu dengan anda dan maafkan kami jika minta di antarkan kemari seharusnya kami yang datang untuk mengambil" ucap tuan Arman
" Terima kasih tuan pujiannya, semoga karya saya kali ini tidak mengecewakan tuan dan nyonya Amanda, idak masalah tuan saya juga sedang senggang jadi bisa mengantar kan nya" jawab Diana.
"Baiklah jika begitu mari masuk" ucap Amanda dengan ramah tapi baru saja akan masuk sudah ada yang memanggil mereka.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Bastian yang sudah selesai pun turun dan mendekati sang pemilik rumah, saat sudah dekat dengan sang pemilik rumah, ia sangat terkejut siapa yang di temui adiknya ini. Ternyata sahabat lamanya ya walau Bastian adik kelas dari pemilik rumah tapi mereka sangat dekat.
"Kak Arman mbak Amanda" sapa Bastian ramah
orang yang di panggil pun menoleh, dan saat melihat siapa yang memanggil nya pun mereka terkejut.
"Bastian... Kamu Bastian Aditya Nugraha?" tanya tuan Arman meyakinkan
"Iya kak ini aku Bastian, apa kabar kak sudah lama tidak bertemu" ucap Bastian sembari menjabat tangan Arman
"Alhamdulillah baik, kau ini sombong sekali jarang sekali kemari sudah beberapa bulan kita tidak bertemu" ucap Arman ramah
"Mungkin dia sudah punya pasangan jadi lupa dengan kita mas" ucap Amanda istri Arman
"Hahaha... mbak bisa saja tapi belum ada mbak aku masih sendiri" jawab Bastian
"Lalu ada angin apa kau bisa sampai sini, tumben sekali apa mau mengundang kami" tanya Arman dan Amanda
"Aku tidak sengaja datang kemari, tadi hanya mengantar adikku ini untuk bertemu seseorang katanya, saat lihat rumah ini aku merasa familiar ternyata benar ini rumah kalian" jawab Bastian
"Ha... Adik, siapa ?" tanya Arman dan Amanda
"Ini Diana adik ku" jawab Bastian
"Adik .. maksudmu nona Diana adikmu, adik bagaiman ni adik ketemu gedek maksudnya, sejak kapan kalian berempat punya adik perempuan" tanya Arman heran
"Sejak sebulan lalu, dia memang adik kami kalau kata Bryan adik ketemu di jalan hehehe"jawab Bastian
"Wah mas apa aku sedang bermimpi mas, sejak kapan seorang Bastian bisa bercanda dan tertawa, bukanya dia ini kanebo kering dan kulkas 10 pintu dinginya kayak kutup Utara" ucap Amanda takjub melihat Bastian bisa tertawa.
"Hahaha benar sayang sepertinya dia sudah sadar jadi bisa tertawa" jawab Arman.
"Gimana gak sadar kalau di dalam keluarga kami sudah ada ustadzah jadi jadian seperti dia ini, ngomel terus sampai kami yang pendiam ikut sepertinya" jawab Bastian
"Hahahaha... bagus itu untuk kesehatan jiwa mu" ucap Arman
"Memangnya mas Bastian pergi sakit jiwa, kok baru tau Diana bunda kok gak bilang, kalau bilang kan Diana bisa bawa ke rumah sakit " ucap Diana tiba tiba
Mendengar ucapan Diana semua orang memandang Diana,
"Kenapa ada yang salah ya?" tanya Diana polos.
"Udah gak usah di jawab dia memang begitu ayo kak Arman kita ambil lukisannya apa tidak penasaran aku juga sudah penasaran dengan lukisan adikku itu" ucap Bastian
"Loh memangnya selama ini kamu belum lihat?" tanya Arman
"Belum, aku saja baru tau hari ini jika adikku ini pelukis" jawab Bastian
" Wah sayang sekali, kau tidak tau siapa adik mu, dia adalah pemenang lukisan waktu itu dan juga lukisan di beli dengan harga fantastis, apa kau tau adikmu itu sangat di cari oleh banyak orang tapi sayang dia tidak mau muncul secara terang terangan hanya temanya Jane yang akan memberi tau jika ada perlu dengan nona Diana itu" jawab Arman
" Benarkah..?" tanya Bastian kaget
"Tentu " jawab Arman
"Dasar adik nakal, awas saja dia tidak mau memberi tau" sengit Bastian
"Mungkin bukan tidak mau beri tau tapi kamunya yang kurang perhatian " ucap Arman dan itu membuat Bastian tertegun
Sedangkan Diana sudah masuk kedalam rumah bersama Amanda.
"Silahkan duduk nona" ucap Amanda
"Jangan panggil nona nyonya, panggil Diana saja" ucap Diana
"Baiklah jika begitu panggil aku mbak saja jangan nyonya" ucap Amanda
"Baiklah mbak" Jawab Diana
Tidak lama kemudian Arman dan Bastian datang membawa lukisan milik mereka.
Setelah itu lukisan itu di senderan dinding lalu membuka kertas pembungkus nya.
Saat terbuka mereka sangat terpesona dengan lukisan itu, sangat sempurna seperti foto aslinya.
"Ini luar biasa, Diana terima kasih mbak sangat suka ini" ucap Amanda Sangat bahagia.
Bastian yang melihat itu pun sangat kagum dan bangga dengan sang adik.
"Nona Amanda terima kasih sudah membuat istriku bahagia, aku akan membayar susahnya berserta bonus untuk anda" ucap Arman bahagia melihat istri yang sangat dia cintai bahagia.
"Sama sama aku senang melihat mbak Amanda senang, jadi tidak perlu bonus" jawab Diana
"Tidak itu sudah janji ku jadi tidak masalah dan jangan menolak " ucap Arman dan di setujui oleh Amanda.
"Baiklah jika begitu terima kasih" jawab Diana
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana