Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33. BMS
setelah Kirana dibawa kembali ke mansion . Barra semakin pusing di buatnya. setelah satu hari tidak bertemu. jantung Barra kian tak menentu saat berada di dekat nya. rasanya Barra ingin memeluk nya. bahkan Barra sampai memimpikan tidur dengan Kirana .
Barra tidak terima kalau dirinya adalah seorang penyuka terong. dia masih percaya kalau dirinya itu pria normal yang masih menyukai goa.
pagi ini saat Barra bersiap ingin ke kantor. Kirana yang biasa menyiapkan segala kebutuhan Barra tak sengaja bersentuhan saat Kirana memberikan dasi padanya. Barra langsung bereaksi dan reaksi nya itu bikin Barra pusing.
'aku harus mencari dokter ahli jantung yang lebih kompenten' ucap Barra dalam hati. ia berpikir dokter kemarin hanya Asal mendiagnosa. pasti Barra ada penyakit yang serius.
Barra langsung menuju mobil yang terparkir di halaman dan sudah ada Bastian yang menunggu nya disana.
"tuan" Bastian menundukan sedikit kepala nya.
Barra tidak menjawab dan langsung masuk ke dalam mobil.
"bas, kau undang dokter ahli jantung terkenal yang ada di luar negeri, seperti nya dokter jantung disini tidak ada yang becus " ucap Barra pada Bastian yang sedang menyetir.
"untuk apa tuan? apa tuan punya penyakit? " tanya Bastian heran .
"makanya itu, kau bawakan saja dokter itu nanti kita akan tahu apakah aku punya penyakit berbahaya atau tidak" ucap Barra.
Bastian hanya diam saja mendengar ucapan bos nya itu dan fokus menyetir.
setelah sampai di perusahaan Barra langsung menuju ruang kerja nya.
Barra langsung berkutat dengan dokumen nya melupakan urusan jantung nya sejenak.
saat sedang sibuk dengan dokumen-dokumennya tiba-tiba seorang pria masuk keruangan Barra.
"kau sedang sibuk?"tanya Bima langsung duduk di sofa dalam ruangan itu.
"ada apa?" jawab Barra tanpa melihat Bima.
"waw..waww.. ada apa dengan nada suara mu itu? apa kau tidak suka aku disini?" ucapan Bima membuat Barra berhenti dengan dokumen-dokumennya dan langsung duduk di sofa mendekati Bima.
"kau ingin aku seperti apa? apa aku harus tersenyum lalu merangkul bahu mu begini?" Barra merangkul bahu Bima sambil tersenyum.
"atau aku harus mencium mu saat kau datang" Barra memonyongkan bibir nya.
saat itulah Bastian masuk kedalam ruangan tuan nya. Bastian sampai syok melihat apa yang terjadi di depan mata nya. Barra yang akan mencium Bima.
belum sempat mencium, Bima sudah mendorong bibir Barra menjauh.
"ehem" Bastian berdehem di depan pintu menyadarkan mereka yang duduk di sofa.
"hei bas, kau jangan berpikiran macam-macam aku pria normal , bos mu ini yang sudah belok" ucap Bima menjelaskan pada Bastian.
"ada apa?" tanya Barra seperti tidak terjadi apa-apa.
"maaf tuan, dokter yang saya hubungi tidak bisa datang secepatnya karena dia sedang sibuk , hanya ada waktu sampai bulan depan" ucap Bastian.
sebelum Barra menjawab Bima lebih dulu berbicara.
"dokter apa? siapa yang sakit?" Bima melihat Barra dari ujung kaki sampai ujung kepala. seperti nya Barra sehat wal'afiat tidak ada sakit apapun.
"tuan ingin memeriksa jantung nya" ucap Bastian.
"hah, kau punya penyakit jantung ?" Bima menatap iba Barra.
"apa kau akan segera mati?" Bima kembali bicara dan kali ini ia dapat tendangan di kaki nya.
dugh!!
"kau menyumpahi ku cepat mati? teman macam apa kau ini" Barra menatap Bima kesal.
"hahaha,,, ternyata kau masih sehat. jadi siapa yang sakit?" Bima penasaran siapa yang sedang sakit hingga Barra harus mencari dokter keluar negeri.
Barra pun menceritakan tentang dirinya pada Bima. tentang dirinya yang sering berdebar saat bersama Kirana. apa lagi saat dekat dengan Kirana. si Joni nya juga sering bereaksi.
"hahaha" bukan nya menjawab Bima hanya tertawa. ia merasa lucu dengan teman nya ini. bagaimana dia bisa menjadi CEO terkenal di negara ini tapi tidak tahu kalau dia sedang jatuh cinta.
Barra kembali menendang kaki Bima karena merasa kesal bukan nya menjawab Bima malah tertawa .
"heii bung, apa kau tak tahu kalau kau sudah jatuh cinta pada pelayanmu itu" ucapan Bima membuat Barra semakin pusing. ia selalu menyangkal kalau dia menyukai Kirana. karena Barra merasa ia masihlah pria normal.
"kau bicara apa? aku itu pria normal, kau mau membuktikan nya?" ucap Barra tak terima.
"mana buktinya, kau saja tidak bisa berdekatan dengan wanita" Bima mencibir Barra.
benar juga apa yang dikatakan Bima, bagaimana ia dikatakan normal, untuk membuktikan nya saja ia tak bisa.
Barra terus memikirkan perkataan Bima. sedangkan Bima hanya tertawa dalam hati. ia ingin mengerjai teman nya ini. biarlah Barra menyangka dirinya ho mo. membuat Bima tertawa senang.
"Barra" Bima mengelus paha Barra dan mendapatkan pelototan dari nya.
"eits aku masih normal, kau yang suka terong" Bima semakin senang mengerjai teman nya itu. sedangkan Barra hanya diam saja.
Bastian hanya memandang aneh pada dua pria yang ada di depan nya ini.
"oh ya, aku kesini mau memberitahumu, kalau aku akan tinggal di mansion mu , aku bosan di apartemen sendirian" ucap Bima dan mendapat penolakan dari Barra.
"tidak!" jawab Barra.
"bodoh amat" Bima langsung pergi dari ruangan Barra.
selamat ya bastian naomi sudah jadi mantan perjaka dan perawan 😁