NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Naga

Legenda Pendekar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Komedi / Petualangan
Popularitas:235.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Shujinkouron

Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian.
Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan.
Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan.
Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya.
Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shujinkouron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 2 – Kembali

“Beginikah rasanya kematian…”

Xiao Chen bisa merasakan pandangannya perlahan-lahan menjadi gelap, baginya penglihatan terakhirnya adalah wajah gadis paling cantik di dunia persilatan bisa dikatakan sebagai sebuah pencapaian juga. Xiao Chen setidaknya mampu membalaskan dendam sektenya sebelum meninggal, tidak ada lagi menyisakan penyesalan.

“Benarkah tidak ada lagi penyesalan?”

Xiao Chen rasanya ingin tertawa, karena merasa bodoh. Siapa yang coba dia bohongi? Begitu banyak penyesalan dalam hidupnya yang tidak bisa dia perbaiki tetapi sekarang menyesalinya pun sudah percuma.

“Semua sudah terlambat, kecuali diriku bisa memutar waktu… Pikiran bodoh macam apalagi yang kumiliki.”

Sekarang Xiao Chen merasa berada dalam kegelapan, rasa sakit diseluruh tubuhnya juga perlahan-lahan menghilang menandakan dirinya mulai menuju ke alam baka.

“Guru… Ayah, Ibu… Aku datang…”

Ketika Xiao Chen mulai memilih untuk pasrah dan merelakan semuanya tiba-tiba sebuah cahaya biru terang muncul di hadapannya.

“Oh, inikah pintu menuju alam baka?” Belum sempat Xiao Chen berpikir lebih jauh, cahaya biru terang itu semakin besar dan mendekatinya. Xiao Chen ingin mengamati cahaya itu lebih jauh tetapi ketika cahaya biru itu mengenai tubuhnya, cahaya itu seolah masuk ke dalam dirinya.

Tubuh Xiao Chen kemudian memancarkan cahaya biru terang sebelum pandangannya kembali menjadi gelap, tetapi kali ini seluruh tubuhnya kembali merasakan kesakitan meskipun tidak separah sebelumnya.

“Aduh! Aduh! Apa yang terjadi?!” Xiao Chen berusaha berontak dari rasa sakit yang dia rasakan, bukankah seharusnya dia sudah mati? Mengapa dia masih harus merasa sakit seperti ini?

Ketika Xiao Chen meronta lebih jauh, dia tersadar bisa membuka matanya dan menemukan dirinya sedang berbaring sambil menatap langit malam yang penuh bintang.

“Aku belum mati?” Xiao Chen tidak bisa percaya, dia berusaha mengubah posisinya menjadi duduk tetapi seluruh tubuhnya terasa sakit dan sulit digerakan. Xiao Chen yakin dirinya telah tewas dan tempat ini juga terasa asing baginya, mungkinkah alam baka berbeda dengan yang selama ini dikatakan dalam buku-buku catatan pikir Xiao Chen.

“Oh, kau sudah sadarkan diri? Kupikir akan butuh beberapa hari lagi.”

Xiao Chen kemudian menemukan seseorang sedang duduk di depan perapian tidak jauh darinya, seorang pemuda yang menggunakan topeng besi untuk menutupi sebagian besar wajahnya. Meskipun yang terlihat hanya sepasang mata dan mulut, Xiao Chen bisa mengenali orang tersebut.

“Guru Fang, Mengapa anda masih menggunakan topeng di alam baka? Apa ketampanan Guru tetap membawa masalah di alam ini?” Xiao Chen segera mengenali pemuda ini sebagai Fang An, seseorang yang membawa masuk dirinya ke dunia persilatan.

Fang An yang awalnya mendekati Xiao Chen sambil tersenyum lembut kini menghentikan langkahnya dan menjadi waspada, “Bagaimana kau mengetahui diriku bermarga Fang anak muda? Siapa kau?”

Xiao Chen mengerutkan dahinya ketika mendengar Fang An memanggilnya dengan sebutan anak muda. Xiao Chen memeriksa tubuhnya, tangannya terlihat jauh lebih kecil dan kakinya juga menjadi begitu pendek.

“Apa-apaan…” Xiao Chen memegang kepalanya yang mulai terasa sakit, dia yakin dirinya telah terbunuh oleh luka yang begitu parah tetapi sekarang dia berada di sebuah situasi yang mulai diingatnya, “Bukankah ini pertama kali aku bertemu Guru Fang? Aku kembali ke masa lalu? Bagaimana mungkin?”

Xiao Chen tidak mengerti kondisinya, kepalanya terasa sakit dan dia mulai berteriak histeris. Tidak ada orang waras yang bisa memahami situasi yang terjadi padanya. Fang An yang bersikap waspada kini berubah menjadi iba karena melihat kondisi Xiao Chen.

“Tenangkan dirimu, semua akan baik-baik saja…” Fang An memeluk Xiao Chen yang sedang histeris, anehnya pelukan tersebut menenangkan Xiao Chen setelah beberapa saat.

Fang An tidak memaksa Xiao Chen untuk bercerita lebih jauh melainkan membiarkan Xiao Chen mencerna situasi yang sedang dihadapinya.

Selama semalaman itu Xiao Chen tidak bisa tidur, berusaha mencari penjelasan atas pengalaman yang sedang terjadi padanya ini. Sesekali Xiao Chen bisa mendengar Fang An batuk pelan di depan perapian sepanjang malam.

Melihat Fang An juga tidak tidur karena ingin mengawasi Xiao Chen, khawatir Xiao Chen membutuhkan sesuatu atau kembali histeris lagi membuat Xiao Chen lebih cepat menerima situasinya.

“Mungkin Dewa memberiku kesempatan untuk menyelesaikan penyesalanku…” Xiao Chen tidak peduli lagi apakah semua ini adalah ilusi atau kenyataan, tetapi dia akan menjalaninya. Baginya apapun yang sedang dia alami ini, bisa bertemu dengan Gurunya kembali adalah sebuah berkah.

Xiao Chen tidak mengerti kenapa dia kembali pada saat masih berusia 5 tahun, ketika desanya sudah diserang dan kehilangan kedua orangtuanya. Xiao Chen kemudian menepis pikiran tersebut, karena menyadari kembali ke waktu lebih awal juga belum tentu dirinya bisa menyelamatkan desanya dari serangan perampok.

“Nak, Kau sudah tenang? Bisakah kau menceritakan darimana asalmu? Bagaimana kau berakhir di tempat ini?” Fang An mulai bertanya setelah melihat kondisi Xiao Chen stabil.

Xiao Chen menceritakan semuanya pada Fang An, pada kehidupan sebelumnya butuh waktu lama sebelum Xiao Chen bisa menceritakan semua pada Fang An karena trauma yang dialaminya tetapi kali ini Xiao Chen bisa menceritakan semua dengan lancar.

Fang An cukup terkesima melihat Xiao Chen yang masih begitu muda terlihat tenang menghadapi situasi yang terjadi padanya, Fang An juga bisa melihat semua yang Xiao Chen ceritakan padanya bukanlah sebuah kebohongan.

“Baik, aku memahami situasimu, Bagaimana kau bisa mengetahui margaku? Dan mengapa kau memanggilku Guru?”

Fang An berpakaian seperti orang biasa, selain topeng diwajahnya tentu saja sementara pedang miliknya disembunyikan dengan kain. Tidak akan banyak orang yang berpikir Fang An adalah pendekar dari pembawaannya, mereka hanya akan berpikir Fang An menyembunyikan wajahnya karena luka ataupun parasnya tidak enak dilihat.

Xiao Chen mengaruk kepalanya, dia tidak mungkin menceritakan kenyataan bahwa ini adalah kehidupan keduanya bukan? Akhirnya Xiao Chen hanya bisa mengarang cerita bahwa sebelum bangun dirinya bermimpi dirinya diangkat menjadi murid seorang pendekar bernama Fang An yang juga memakai topeng.

Fang An memandang Xiao Chen dari atas sampai bawah, mengetahui marganya adalah satu hal tetapi mengetahui nama lengkapnya tentu adalah hal yang sangat berbeda. Sejujurnya Fang An sulit percaya cerita Xiao Chen, tetapi disisi lain Xiao Chen hanya anak lima tahun di mata Fang An.

“Tidak mungkin aku meninggalkannya di hutan ini sendiri, dia bilang dalam mimpinya mengenaliku sebagai Guru, apa mungkin benar? Ini takdir?” Fang An mengelus dagunya.

Xiao Chen sedikit khawatir Fang An kali ini tidak akan mengangkatnya sebagai murid karena reaksinya sebelumnya serta Xiao Chen memang begitu mencurigakan tetapi jika Xiao Chen ingin memperbaiki semua penyesalannya di masa lalu, dia harus ikut dengan Fang An masuk ke dunia persilatan.

“Jika kau memang tidak memiliki tujuan, Bagaimana jika kau ikut denganku? Mungkin semua ini memang takdir, aku belum pernah memiliki murid, kau bisa jadi murid pertamaku…”

Fang An belum selesai bicara tetapi Xiao Chen sudah mulai bersujud di hadapannya sebanyak tiga kali sebelum kembali memanggil Fang An sebagai Guru Fang. Semua sikap Xiao Chen ini membuat Fang An sedikit cemas, tetapi pada akhirnya Guru dan murid ini kembali bersama di kehidupan ini.

1
im3ld4
kakek sama cucu saling peduli
Jazlyn 2017
hua'er emg moodyan abz romantis2an lgsng posesif😁😁
im3ld4
masih kaget aja guru🤣🤣
Rati Rista
Luar biasa
im3ld4
cuma Chen er yang bisa gini🤣
yayat
sayang ini cerita gantung ga ada kelanjutannya padahal baguuus bgt ini novel favorit w bgt

moga athornya sehat2 dan dapt lanjut berkarya. amiiin
Suhendri Kuple
bokep
Ahmad Apdul kadir
di sini sifat MC y kekanak-kanakan,dan pikiranya kolot anjiing laah
muhammad iqbal
18 kali gw ngulang
Herimanto
selalu penuh berharap akan melanjutkan LPN Sama ID/Sob/
Suhendri Kuple
p
Suhendri Kuple
u
im3ld4
ga ada tulang medan ya
alisya
ihh,jijik banget deh kalo di Bayangin /Puke/
Wildan Mubtadi
raja catur
Kus Darmawan
Luar biasa
alisya
gak seru kalo gak ada Chen gege/Grimace/
Sinyo Mahayana
harusnya kalau berlanjut. akhirnya ..Xiao sama Bing rueyue..karena awal cerita ketemu dengan si cantik
munandar sandri
Luar biasa
Uchy
Ngga perlu berandai-andai,,,
Logika mendominasi,,, fakta yang bicara.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!