Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~03
Di sebuah jalan raya yang lumayan sepi nampak segerombolan pemuda terlihat berkumpul mengelilingi 3 buah motor balap yang siap mengaspal dini hari itu.
"Kamu siap?" Ucap Julian ketika Andrea melangkah menuju motornya yang baru saja di panaskan oleh salah satu temannya yang bertugas sebagai seorang mekanik mesin.
"Tentu saja, demi 10 juta." Sahut gadis cantik itu yang kini terlihat sedikit garang dengan jaket kulit hitam di padukan celana jeans serta sepatu boot yang melengkapi penampilannya malam ini, Andrea juga tak lupa menggunakan sarung tangan dan alat pelindung lututnya agar jika terjadi kecelakaan maka akan minim resiko mengingat pekerjaan yang ia lakukan sangatlah berbahaya.
Julian terlihat bangga menatap kekasihnya tersebut lantas pria itu segera memakaikan helm full facenya setelah seluruh rambut panjang gadis itu di gulung ke atas, kini Andrea pun telah siap untuk bertempur di sirkuit jalanan dengan kedua pembalap lainnya yang juga telah siap.
"Ayo sayang, segera bersiaplah !!" Julian nampak menepuk jok motor kebanggaannya itu agar sang kekasih segera menaikinya.
Kini balapan pun segera di mulai dan para pendukung dari masing-masing pembalap telah berjejer di pinggir jalan raya yang malam itu mereka jadikan sebagai sirkuit.
Seorang wanita nampak sedikit maju ke depan dengan membawa sebuah bendera dan ketika bendera tersebut di angkat maka balapan pun di mulai. Kini ketiganya langsung melajukan motornya secepat mungkin dengan melewati beberapa tikungan yang telah di atur sebelumnya.
Andrea yang menempati posisi utama pun nampak bekerja keras mengingat kedua rivalnya berada tak jauh darinya dan jika lengah sedikit maka ia akan tertinggal dan uang 10 juta di depan mata akan lenyap begitu saja.
Sementara itu di tempat lain sebuah mobil yang baru keluar dari arah tol nampak memperlambat laju kendaraannya.
"Sayang, jam berapa pulang?"
Gerard nampak tersenyum kecil menatap pesan yang baru saja ia terima dari istri tercintanya itu, wanita itu pasti merasa kesepian saat ini karena menunggu dirinya yang tak kunjung sampai.
Hari ini ia mengunjungi anak perusahaannya yang berada jauh dari kota dengan beberapa jam perjalanan hingga menjelang tengah malam pun pria itu belum juga pulang.
"Sabar ya sayang, mungkin 30 menit lagi." Balasnya.
"Tuan, lebih baik kita memutar jalan saja karena daerah sini sedikit rawan." Ucap Henry tiba-tiba seraya menatap persimpangan tak jauh di depannya itu.
"Memang ada apa?" Gerard yang sedang berbalas pesan dengan sang istri pun langsung mengangkat wajahnya menatap jalanan di depannya itu, terlihat sepi karena hanya ada beberapa kendaraan yang melintas.
"Daerah sekitar sini kalau tengah malam sering di jadikan arena balap liar, tuan." Terang Henry dan Gerard yang mendengarnya pun sedikit terkejut.
"Oh ya? Bukankah itu sangat mengganggu pengendara lain?Apa tidak ada petugas yang berpatroli di tempat ini?" Ucapnya menanggapi, sebagai seseorang yang lahir di tengah keluarga kaya raya pria itu memang kurang memahami dunia kalangan menengah ke bawah.
"Mereka tidak melakukannya setiap hari tuan, hanya hari-hari tertentu hingga selalu lolos dari pengawasan petugas lagipula balapan di mulai menjelang dini hari saat semua orang sudah terlelap dan jumlah kendaraan pun mulai sepi." Terang Henry lagi yang semakin memperlambat laju kendaraannya mengingat sang tuan belum membuat keputusan, melewati jalan lain dengan memutar arah yang mungkin akan memakan waktu lebih jauh atau lurus saja tapi resiko berhadapan dengan pembalap liar akan semakin besar.
Sebenarnya para geng motor itu tidak pernah mengganggu atau berbuat onar pada pengendara lain dan untuk itu hingga saat ini mereka selalu lolos dari pengawasan para petugas kepolisian, namun tetap saja balapan liar di jalanan umum sangat berbahaya mengingat bisa saja terjadi kecelakaan.
"Terus saja !!" Perintah Gerard pada akhirnya, selain ingin cepat sampai di rumah karena sang istri sedang menunggunya, sepertinya pria itu juga penasaran dengan salah satu dunia malam jalanan yang begitu memacu adrenalin tersebut. Selama ini yang ia tahu tempat hiburan malam adalah sebuah bar tempat berkumpulnya para pria yang hanya sekedar ingin minum untuk melepas penat sembari menikmati musik bersama teman-temannya atau justru bermandi keringat dengan wanita-wanita penghibur.
"Baik tuan," Henry pun kembali mempercepat laju kendaraannya dengan wajah sedikit tegang mengingat tak jauh di depan adalah jalanan yang di jadikan sirkuit balapan oleh para geng motor.
Semakin lama suara mesin motor yang beradu kecepatan itu pun semakin terdengar nyaring di telinga pria itu meskipun sudah ada peredam di dalam mobilnya dan semoga saja mereka bisa melewatinya tanpa ada masalah sedikit pun.
Sementara itu Andrea yang masih berada di posisi paling depan telah meninggalkan jauh kedua rivalnya tersebut, gadis itu memang menjadi joki andalan geng motornya Julian dan hari ini adalah balapan ke dua puluhnya tanpa terkalahkan selama mengenal dunia balap liar.
Meskipun menjadi satu-satunya peserta wanita, tapi itu tak membuat nyali gadis itu ciut. Baginya pekerjaan sampingannya itu tak ada apa-apanya di banding dengan kerasnya kehidupan. Hidup di tengah keluarga yang kurang mampu membuat Andrea harus bekerja keras menjadi tulang punggung keluarga mengingat sang ayah sudah tiada sejak ia masih kecil.
Kini gadis itu semakin mempercepat laju kendaraan roda duanya tersebut mengingat tinggal satu kali putaran ia akan kembali memenangkan balapannya, namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang berlawanan arah dengannya nampak melaju kencang hingga membuat wanita itu langsung mengerem mendadak dan berhenti tepat beberapa senti di depan mobil mewah dengan lampu yang sangat menyilaukan mata itu.
Andrea nampak mengumpat kesal, sepertinya mobil itu memang sengaja ingin menabraknya mengingat jalanan begitu luas. Namun berdebat hanya akan membuang waktunya dan juga berakhir merugikannya saja, karena bagaimana pun ia membela diri akan tetap kalah mengingat apa yang ia lakukan adalah sebuah tindakan ilegal. Akhirnya wanita itu pun hanya membuka penutup helmnya dan langsung mengacungkan jari tengahnya ke arah mobil tersebut lantas kembali melajukan motornya mengingat kedua rivalnya telah berada tak jauh di belakangnya.
Gerard yang memperhatikan pengemudi motor yang berhenti di depan mobilnya itu pun seketika terpaku saat pemilik mata berwarna hazel itu nampak beradu pandang dengannya sesaat sebelum sang pemilik mata indah itu berlalu pergi, jelas terlihat jika itu adalah seorang wanita.
"Bukankah dia seorang perempuan?" Ucapnya pada sang asisten setelah mobil yang di kendarainya kembali melaju meninggalkan tempat tersebut yang memang berada jauh dari pemukiman.
"Sepertinya begitu tuan, kebanyakan para geng motor memang di huni oleh para remaja yang bermasalah." Terang Henry.
Gerard nampak menggeleng-gelengkan kepalanya, mau jadi apa masa depan negara ini jika generasinya macam berandalan seperti mereka gumamnya.
mulutmu julian pinter banget ngelesnya, lu berisik kayak kaleng rombeng p😒😒😒🤭🤭🤭
entah kenapa aku sebel banget sama karakter julian yg kakak bikin ini,,,
biasamya gk sampai segininya🤭🤭🤭
Julian nikmati sekarang untuk mberikan kasih sayang yg lebih utk Andrea...Krn klo dh ketauan bahwa kehamilan Andrea adalah ulah mu Julian, siap siap ja kehilangan Andrea 😏😏😏