NovelToon NovelToon
Pelangi Untuk Aqila

Pelangi Untuk Aqila

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Keluarga / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mukarromah Isn.

Mimpi Aqila hanya satu, mendapat kasih sayang keluarganya. Tak ada yang spesial dari dirinya, bahkan orang yang ia sukai terang-terangan memilih adiknya

Pertemuannya tanpa disengaja dengan badboy kampus perlahan memberi warna di hidupnya, dia Naufal Pradana Al-Ghazali laki-laki yang berjanji menjadi pelangi untuknya setelah badai pergi

Namun, siapa yang tau Aqila sigadis periang yang selalu memberikan senyum berbalut luka ternyata mengidap penyakit yang mengancam nyawanya

.

"Naufal itu seperti pelangi dalam hidup Aqila, persis seperti pelangi yang penuh warna dan hanya sebentar, karena besok mungkin Aqila udah pergi"

~~ Aqila Valisha Bramadja


.

.

Jangan lupa like, komen, gift, dan vote...🙏⚘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Hanya Lelah

Rintik hujan menyapa bumi di pekatnya malam, cahaya bulan dan jutaan bintang tertutup awan mendung, diikuti sambaran kilat juga suara guntur yang membuat malam semakin mencekam

Disaat semua oarang tertidur nyenyak dengan selimut hangat yang membungkus tubuh mereka, Aqila memilih duduk di balkon kamarnya, memperhatikan rintik hujan yang turun seiring dengan air matanya yang menetes

Ia selalu menepis segalanya tentang penyakit itu, mulai dari sering merasakan sakit kepala yang luar biasa, sering lupa, mimisan bahkan rambut yang rontok

Ia selalu meyakinkan dirinya kalau ia hanya kelelahan tak lebih dari itu, rambut rontok yang sering dialaminya dianggapnya karena ia hanya stress dengan pikirannya tak lebih dari itu

Siapa yang menyangka hal ini akan terjadi?, yang baru mengetahui tentang hal ini baru Ibu Maya dan Naufal, dan Aqila akan memastikan mereka berdua tidak bercerita kepada siapapun

Keluarganya sedang bahagia saat ini merayakan pernikahan Kevin, Aqila tak ingin merusak suasana bahagia mereka, juga tak mungkin menceritakan kepada saudaranya karena mereka sibuk? atau justru tak percaya

Aqila memegang amplop putih berlogo rumah sakit, tangannya bergetar membuka amplop tersebut untuk melihat hasil pemeriksaan

Dan

Tes

Setetes air membasahi lembaran hasil pemeriksaan rumah sakit itu, saat dirinya dinyatakan terkena kanker otak stadium 3

"Keluarga adalah penyemangat terbaik"

Aqila tersenyum lirih mendengar perkataan dokter saat itu, bisakah ia mendapatkan semangat dari keluarganya? Atau justru hanya mimpi belaka sampai ajal menjemputnya

Hidupnya mungkin tak lama lagi, penderita kanker otak stadium tiga termasuk kanker ganas karena penyebarannya yang cepat, bahkan bisa naik menjadi stadium empat atau stadium akhir

Rata-rata kesempatan hidup mereka pun hanya beberapa tahun saja dan hanya sebagian kecil yang sembuh, dengan menjalani perawatan dan kemoterapi untuk mengecilkan ukuran kanker

Aqila berdiri dari duduknya, mengambil air wudhu dan mulai melaksanakan sholat tahajud, setelah itu membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an

Suaranya terbawa irama hujan, langit seolah ikut bersedih seiring dengan air matanya yang perlahan jatuh

Aqila tau hanya Allah tempatnya mengharap, bukan kepada siapapun termasuk dokter, dokter hanya sebagai perantara, Aqila tau ia tak sendiri Allah bersamanya, Allah melihatnya, Allah mendengarnya, Allah mengetahui segalanya, Aqila yakin Allah sudah menyiapkan jalan terbaik untuk dirinya

Ia tau Allah tak akan memberikan ujian diluar batas kempuan hambanya, di malam itu dengan suara hujan yang menjadi irama tidur indah untuk penduduk bumi, Aqila bersujud memohon kepada Allah karena ia tau rencana Allah begitu indah dan bahkan tak pernah bisa di duga manusia

.

Setiap orang memiliki sisi yang tidak pernah ditunjukkan kepada siapapun, baik teman kekasih bahkan keluarga. Menyembunyikan isi hati dan sifat asli dengan tawa palsu dan gerak gerik yang terencana, begitulah kebahagiaan semu tercipta

Selalu menunjukkan tawa palsu dengan menyembunyikan hati yang tercabik, itulah yang dilakukan Aqila hingga sekarang

Ia memandang dirinya di cermi, rambutnya kian menipis karena kerontokan yang cukup parah

Tes

Darah menetes dari hidungnya membuatnya segera mengambil tisu dan membersihkannya, ia tau kalau ia harus punya semangat untuk sembuh, Naufal benar jika ia tak bisa menggapai mimpi untuk bahagia bersama keluarga ia harus punya mimpi yang lain dan mimpi itu adalah ia ingin mendirikan galeri seni dan membangun sekolah untuk anak-anak yang kurang mampu, agar mereka juga bisa merasakan pendidikan yang layak

Aqila berangkat pagi-pagi hari ini, ia memilih berjalan kaki untuk lebih merilekskan pikirannya dengan bertemu anak-anak di jalan

Drettt

Baru saja hendak membuka knop pintu, sebuah panggilan masuk dari Naufal

"Halo, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Ngapain lo nelpon pagi-pagi?" Aqila bahkan masih belum percaya kalau badbyoy kampus seperti Naufal punya sisi lembut

"Gue di depan rumah lo"

"Hah? Mau ngapain lo di rumah gue?"

"Gue anterin"

"Nggak usah"

Tunggu dulu, Aqila berfikir sejenak, darimana Naufal tau kalau ia akan berangkat pagi-pagi hari ini

"Nggak usah mikir macem-macem, gue juga ada kelas hari ini, dan gue juga nanya Renata katanya lo ada kelas pagi, jadi sekalian aja"

Renata, Aqila sepertinya harus memberi peringatan kepada sahabatnya itu untuk tidak memberikan informasi apapun kepada orang asing

"Nggak usah"

"Gue tunggu dibawah, kalau lo nggak turun gue masuk nih"

"Eh..."

Tut

Tut

Tut

Sambungan telepon sudah lebih dahulu dimatikan oleh Naufal, Aqila tanpa berfikir panjang langsung berlari ke luar rumah sebelum Naufal benar-benar masuk ke rumahnya

Ayahnya yang membaca koran dan duduk di ruang tamu tak dihiraukan, ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pun tak disapa, begitu juga Darren yang juga turun dari tangga didahului Aqila tanpa sapaan seperti biasanya

Aqila tak tau apa yang terjadi dengan dirinya, yang ia tau dirinya hanya lelah, lelah diabaikan, kalaupun menyapa tak lebih dari sekedar deheman yang diterimanya

Merekapun merasa aneh, karena tak biasanya Aqila seperti itu, biasanya ia akan mengucapkan salam atau selamat pagi dengan semangat dari atas tangga walau terburu-buru sekalipun

Atau mencium punggung tangan mereka satu persatu, dan mengatakan "do'akan Aqila jadi orang sukses"

Tapi pagi ini berbeda, tak ada lagi sapaan seperti itu, mereka merasakan sesuatu yang berbeda tapi tak ambil pusing dengan Aqila yang seperti itu, mungkin ada hal mendadak hingga dia seperti itu, begitulah pikir mereka

.

"Keluar juga kan lo" Aqila melotot melihat Naufal duduk dengan santai diatas jok motornya

"Temennya ya non?" Pak Mamat yang menjaga gerbang bertanya pada Aqila, karena Naufal yang duduk diatas motor tak berniat masuk atau bertanya

"Bukan, saya..."

"Dia senior saya di kampus pak"

Aqila langsung menyela ucapan Naufal, takut ia mengucapkan hal yang macam-macam

"Oowh" Pak Mamat hanya mengangguk sebagai jawaban walaupun sempat bingung dengan hubungan mereka, tapi ia menghargai privasi anak majikannya dengan tidak bertanya lebih jauh

"Ayo naik" Naufal menyodorkan helm pada Aqila, bukannya menerima Aqila malah berjalan sendiri mendahului Naufal

"Hei, tunggu dulu"

Aqila berhenti sejenak dan menarik nafas panjang, ia berbalik ke arah Naufal dan bersedekap dada di depan laki-laki itu

"Gue pengen jalan-jalan hari ini, jadi maaf tumpangan lo ditolak"

Naufal ternganga sejenak melihat sikap Aqila yang seperti itu, ia tersenyum tipis kemudian melajukan motornya

"Hahhh, akhirnya bebas" Aqila menarik nafas dan melompat-lompat kecil layaknya anak yang baru mendapatkan sesuatu

"Ayo berangkat bareng" Naufal tiba-tiba muncul tepat di ujung jalan komplek, membuat Aqila otomatis berhenti

"Motor lo mana?" Aqila bertanya melihat laki-laki itu tak membawa motor

"Udah gue titip di pos ronda" ucapnya tanpa dosa menunjuk Pos Ronda di seberang jalan

"Kalau ilang gimana?"

"Kata bapaknya disini aman" Aqila menepuk jidatnya mendengar itu, sebenarnya apa yang ada di dalam otak Naufal hingga memilih jalan kaki bersamanya?

"Yaudah ayo berangkat" mau tak mau Aqila ikut melangkahkan kakinya sebelum ia juga terlambat ke kampus

"Qila"

"Hmmm"

"Lo ternyata bisa marah juga ya?"

"Ya iyalah, gue manusia normal, lo pikir gue punya hati seperti apa sampai nggak pernah marah?"

"Gue kira lo cuma bisa nangis doang, mulai dari kecelakaan Kenzo, di pantai, di rumah sakit, gue selalu ketemu lo dalam keadaan sedih"

"Lo orang pertama yang bilang gitu karena orang-orang mikirnya gue selalu bahagia, gue juga heran, kenapa ya saat gue sedih lo selalu muncul?"

1
Elsaa Aryani
cerita nya mengandung bawah 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Elsaa Aryani
gw sampek nangis bacanya 😭😭😭😭😭
Elsaa Aryani
semuanya gk ada yg peka sama keadaan aqilla
Elsaa Aryani
nyesek banget rasa nya 😭😭😭😭
Riny Zagi Amut
GK bisa berkata kata pokok nya.setiap bab mengandung bawang Thor👍👍
Eka Tika26
Luar biasa
Imas Tuti
kirain nih nopel bakal happy ending......tau gitu ga aku lanjut baca nya......tapi aku ga nyesel baca nopel ini......makasih Thor untuk Aqila dan Naufal nya 😭😭😭😭😭
ms. S
novel yg dari awal bikin nangis, sampe dada sesek gara2 nahan nangis. ceritanya bagus bgt, tapi byk bawangnya😭😭😭
Imas Tuti
karna kamu terlalu di abaikan😞😞
Imas Tuti
ayo Naufal mending kamu nikahin Aqila aja lah....jauhin Aqila dari keluarga nya 🥺🥺🥺
Agustin 'Fitri' Ritawati
sepanjang baca novel ini nangis melulu, sampai ditanya suami kenapa😆
Imas Tuti
konyol 🤣🤣🤣
Imas Tuti
ayolah Darren kamu mulai peka dong sama keadaan nya Aqila....cari tau sebelum terlambat 🥺🥺
Imas Tuti
huuuhhh nyesek lho ini 😭😭😭😭
shee
g tau hatus komen apa, yang pasti cerita menguras emosi. greget, kesel, marah dan sedih.
cerita yang sangat bagus, banyak mengandung pelajaran hidup, dan pasti air mata😭😭😭😭

terima kasih author 🤗🙏
shee
di setiap bab banyak mengandung bawang😭😭😭
dan banyak kata- kata yang mengandung nasehat untuk kita renungkan. terima kasih untuk setiap untaian kata yang banyak mengandung makna dan manfaat untuk yang baca. semoga kak author sehat selalu😘😘
Mawar Tia
bikin penasaran🧐🧐🧐
shee
Luar biasa
Sulastri Ajach
sumpah baca nya sampai nangis
Sulastri Ajach
ini novel bagus ceritanya bener2 nguras air mata semangat untuk berkarya trs thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!