Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.34
"Apakah kau berkata seperti itu karena kau merasa kedua cucumu itu mampu mengalahkan cucuku dan kelompok nya, terlebih cucumu yang bernama Ling Zain itu, yang mana dia hanyalah sampah tanpa aura kultivasi, lalu dengan cara apa mereka berdua akan mengalahkan kelompok yang di pimpin cucuku itu, benar benar b*doh."
cibir Jing Bu merasa kalau Ling Long terlalu meninggikan kedua cucunya itu, padahal sudah ia periksa berulang kali sebelumnya Jika mereka berdua tidak memiliki aura kultivasi sama sekali.
Lalu bagaimana bisa muncul kepercayaan diri seperti itu dari musuh nya itu, benar benar omong kosong yang nyata pikirnya.
...
Jika seseorang sudah terjerumus kedalam kemarahan pasti tidak bisa berfikir jernih lagi, contoh nya Jing Bu ini.
Padahal sudah jelas sebelum nya jika Zain dan Ling Fan dengan mudah nya mengalahkan lawan lawan nya bahkan tanpa menggunakan kekuatan kultivasi mereka.
Lalu dengan semua itu apakah mungkin mereka bisa menang dengan begitu mudah nya jika memang tidak memiliki kultivasi sama sekali?
Padahal untuk seseorang yang tidak memiliki aura kultivasi sama sekali pada tubuh nya maka orang tersebut hanya memiliki dua kemungkinan,
yaitu orang biasa yang memang tidak mendalami kultivasi atau mereka yang memiliki kultivasi sangat tinggi yang sengaja menutupi nya dari orang lain.
Dan untuk kasus Ling Fan dan Zain itu tentu saja yang kedua, karena man mungkin orang biasa mampu menumbangkan kultivator sebanyak itu hanya dengan mengandalkan tubuh fana nya.
....
Di tempat duduk yang lain.
Terlihat sesosok paruh baya yang tengah memakai pakaian serba putih tengah berbincang dengan paruh baya lainnya.
"Apakah mereka berdua memang sekuat itu?" tanya paruh baya yang mengenakan pakaian putih.
"Kamu jangan tertipu dengan apa yang kamu lihat dari keduanya saudara, karena aku sendiri cukup lama berada di sisi keduanya sebelum nya, terlebih pemuda yang bernama Ling Zain itu, karena dia memiliki kekuatan yang mungkin lebih kuat dari ku yang bahkan sudah naik tingkat sebelum nya.."
Deg...
Mendengar itu, paruh baya berbaju putih itu pun langsung linglung seketika, pasalnya tidak mungkin orang yang berada di samping nya itu akan membohongi nya dengan hal itu.
Sebab sebelum nya ia sudah di buktikan dengan kekuatan teman nya itu yang kini sudah melangkah ke alam kaisar setelah teman nya itu mengaku di berikan sumberdaya kultivasi oleh keluarga dari kedua pemuda itu.
Ya, dia adakah tetua Lei yang menolong Zain sebelum nya di lembah misterius.
Yang mana saat ini kekuatannya sudah berada di alam kaisar sama dengan kekuatan milik Patriak sakte nya setelah sebelumnya dia di berikan beberapa sumberdaya oleh patriak Ling Long karena sudah membantu Zain.
"Hahaha tidak usah terkejut seperti itu saudara, karena itu hanya kulit luar nya saja yang aku tahu dari keluarga mereka, entah apa lagi yang mereka sembunyikan di balik keluarga nya itu, dan satu lagi apakah kamu lupa jika Jendral Zuan yang merupakan ayah dari salah satu pemuda itu merupakan alumni sakte kita yang merupakan jenius paling berbakat yang pernah sakte kita miliki sampai saat ini."
tambah tetua Lei lagi pada teman nya itu yang merupakan tetua juga sama seperti nya di sakte Gunung Petir.
"Ah, kamu benar saudara, aku baru ingat sekarang jika dari keluarga itulah sakte kita mendapatkan jenius tak tertandingi waktu itu."
jawab tetua itu akhirnya mulai menerima dengan fakta tersebut setelah mengingat sosok Ling Zuan yang sempat menjadi kebanggaan sakte nya dulu, bahkan hingga saat ini Lin masih tidak ada yang mempu menggeser posisi nya di sakte.
...
Kembali ke alam kecil...
Saat ini Ling Fan tengah membantu orang orang yang sebelum nya di lukai oleh kelompok Jing Li itu atas perintah Zain.
Setelah sebelum nya mereka berhasil mengikuti jejak aura dari Jing Li dan kelompok nya.
Sementara Zain saat ini melesat dengan kecepatan tinggi untuk mengejar Jing Li dan kelompok nya.
"Karena kalian semua sudah keluar dari masa kritisnya maka aku akan meninggalkan kalian untuk mengejar saudaraku yang sebelumnya mengejar kelompok yang sempat bentrok dengan kalian itu."
ucap Ling Fan seraya bangkit dari duduk nya setelah melihat orang orang itu sudah mulai pulih dari luka luka yang mereka derita sebelum nya.
Kemudian setelah itu, Ling Fan pun langsung pergi begitu saja dari tempat itu tanpa menunggu jawaban dari mereka semua.
"Tuan muda terimakasih." teriak mereka secara bersamaan tidak perduli Ling Fan mendengar nya atau tidak ucapan mereka itu.
...
"Grep"
"Diam saudara ini aku."
ucap Zain yang dengan tiba tiba menarik Ling Fan yang nampak melesat dengan kecepatan tinggi saat ini di antara lebat nya pepohonan yang ada di tempat itu.
Sehingga membuat Ling Fan langsung berusaha memberontak agar bisa lepas dari ke adaan itu,
namun beruntung nya Zain langsung membekap mulutnya dan menjelaskan jika itu adalah dirinya.
Jika tidak, bisa bisa Jing Li dan kelompok nya yang kini tengah beristirahat di tempat yang tak jauh dari tempat itu pun bisa mengetahui keberadaan keduanya.
"Kamu mengangetkan ku saudara." ucap Ling Fan seraya mengusap dadanya berulang kali.
"Hehehe maaf maaf, lihatlah di sebelah sana." sambil tersenyum Zain meminta maaf pada Ling Fan kemudian ia langsung meminta Ling Fan untuk melihat ke arah yang di tunjuk nya itu.
Mengikuti arah yang di tunjuk Zain itu, Ling Fan pun melihat Jing Li dan kelompok nya kini nampak tengah berpesta di kejauhan dengan masing masing dari mereka nampak memegang guci arak di tangan nya.
Sepertinya mereka kini tengah merayakan keberhasilan sebelum nya untuk merampas kristal roh milik kelompok yang mereka lumpuhkan sebelum nya.
"Tunggu apalagi saudara, ayo kita hajar para b*jingan itu." ucap Ling Fan semangat.
"Tunggu dulu, karena aku punya rencana." sambil mengatakan itu Zain nampak mengeluarkan dua topeng yang sangat menyeramkan dari cincinnya.
"Kita gunakan ini untuk mendatangi mereka." tambah Zain seraya menyerahkan salah satu topeng itu pada Ling Fan.
Ling Fan pun langsung mengambil salah satu topeng itu namun meski begitu nampak ia masih terlihat bingung di wajah nya karena ia masih tidak tahu alasan dari Zain mengapa harus menggunakan topeng tersebut.
"Lalu untuk apa kita masih mengunakan topeng ini saudara?" tanya Ling Fan pada akhirnya.
"Tidak ada alasan khusus untuk itu, hanya saja aku tak ingin Jing Li dan orang orangnya itu sampai tahu jika ini kita, dan yang paling penting dari semua itu adalah agar kekuatan kita tidak di ketahui oleh orang orang yang menonton kita saat ini."
jawab Zain mengenai alasan di balik penggunaan topeng tersebut.
niat ingin buat comedi tpi jdi hambar karna alur nya kurang pas.
kepiye to..
bagusan si ling fan