NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Gadis Berjilbab

Terjerat Pesona Gadis Berjilbab

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.


Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.

Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.

Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.

Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?

Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Sebuah Pengorbanan

Khumaira terlihat menyeka sudut matanya. Zeera masih terdiam, dia tidak tahu harus berkomentar apa tentang kisah penculikan yang dialami Khumaira, dan itu dilakukan oleh Yoongi. Pria yang kini Zeera cintai.

"Kenapa teh Aira nggak lapor ke polisi?" Husna buka suara.

"Aku nggak mau merusak reputasi dia dan juga BTS. Saat itu mereka baru saja naik daun. Walaupun sebenarnya kecewa sama tindakan bodoh dia, tapi aku nggak setega itu melaporkan dia ke polisi."

"Apa itu yang buat teh Aira milih a Rangga?"

"Bukan cuma itu Zee. Tapi karena pengorbanan Rangga yang nggak sedikit."

"Aku dan Rangga bersahabat dari kecil. Kami tumbuh bersama. Dia selalu bilang cinta lah, sayang lah sama aku. Tapi aku hanya anggap dia sahabat, nggak lebih. Dan terakhir kali dia bilang cinta, dia keliatan kecewa banget karena aku tolak."

"Tapi pas dia ngorbanin nyawanya buat aku, hati aku mulai terbuka. Dia memang layak dijadiin seorang pendamping." Mata Khumaira kembali berkaca-kaca. Dia mengatur nafas, menetralkan rasa sedih dihatinya.

"Ngorbanin nyawa gimana maksudnya teh?" Tatapan Zeera penuh rasa penasaran.

Flashback on

POV: Khumaira/Aira

Aku mengekori Yoongi keluar dari dalam rumah. Ke enam member BTS dan Rangga yang memantau dari jauh di dalam mobil dibuat terkejut setengah mati. Mereka tidak menyangka, Yoongi lah pelaku dari penculikan tersebut. Rangga membuka pintu mobil dan berlari mendekati Yoongi. Diikuti ke enam member BTS.

"Brengsek!!!!" Satu pukulan mendarat di pipi Yoongi. Pria berkulit pucat itu tersungkur, meringis memegangi pipinya. Darah keluar dari sudut bibirnya.

Aku yang terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba di depan mataku, dia menahan Rangga agar tidak kembali menyerang Yoongi. Jin membantuku memegangi Rangga. Tidak ada satu member pun yang mendekati dan membantu Yoongi berdiri. Mereka terlihat sangat kecewa.

"Lepaskan! Biar aku hajar dia sampai mati!!" Berontak Rangga.

"Sudah Rangga. Aku tidak mau kalian berkelahi."

Aku memohon pada Rangga, tapi diabaikan olehnya. Dia berhasil melepaskan diri dari kekangan Jin. Rangga kembali menyerang Yoongi. Aku berusaha melerai, tapi aku malah terjatuh dan Jungkook membantuku berdiri.

Anak buah Yoongi yang sedari tadi diam, kini mulai melakukan pergerakan ketika melihat sang tuan hampir tidak berdaya. Mereka menyerang Rangga. Jungkook, Jimin dan Taehyung membantu Rangga melumpuhkan anak buah Yoongi. Saat mereka semua lenghah, salah satu anak buahnya mengeluarkan pistol dan mengarahkannya padaku. Dengan cepat dia menarik pelatuknya.

Dooooor!!!!!

Satu tembakan terdengar. Semua mata tertuju pada satu objek yang tertembak. Dia tersungkur, memegangi dada kirinya yang tertembak.

"Rangga!!!!" Aku berteriak kuat. Dan berlari mendekati tubuh Rangga yang mengerang kesakitan. Mendekapnya dalam tangis. Rangga sudah menutup matanya.

Setelah berhasil meletuskan tembakan, sang pelaku melarikan diri. Jungkook dan Jimin mengejarnya.

"Jangan tinggalin aku. Bertahanlah, aku mohon. Hiks hiks hiks." Aku masih memeluk tubuh Rangga.

Yoongi masih diam membeku menyaksikan kejadian yang tidak ada dalam benaknya sama sekali.

"Kita bawa ke rumah sakit sekarang nuna." Pinta Jin. Kemudian Jin dibantu Namjoon mengangkat tubuh Rangga ke dalam mobil.

Aku dipapah oleh Hobi memasuki mobil yang akan membawa Rangga ke rumah sakit.

Tanpa membuang waktu, Jin, aku dan Namjoon segera pergi ke rumah sakit.

Aku tak berhenti terisak selama perjalanan, dan terus mendekap tubuh Rangga. Bibir Rangga mulai membiru.

"Ya Allah, aku mohon selamatkan Rangga." Lirihku dalam tangis.

"Jin-ah, apa masih jauh?"

"Sebentar lagi nuna." Jin mempercepat laju mobil nya.

Lima menit kemudian mereka tiba di depan pintu masuk rumah sakit. Dibantu perawat, tubuh Rangga dibaringkan di atas brangkar. Mereka membawa tubuh Rangga ke ruang operasi.

Keadaanku sangat kacau. Mata sembab, pipi basah oleh air mata, baju dan pashmina dipenuhi oleh darah Rangga. Aku duduk membisu, bibirku tidak berhenti merapalkan doa untuk keselamatan Rangga.

Tidak lama, Yoongi dan yang lain juga tiba di rumah sakit.

"Apa pelaku penembakan berhasil di tangkap?" Tanya Jin saat melihat Taehyung dan Jimin mendekat.

"Dia lari ke dalam hutan. Kami tidak bisa mengejarnya. Selain karena sudah malam dan di dalam hutan gelap, kamu tidak tahu di dalam hutan ada apa saja. Kami takut membahayakan diri kami."

Terdengar helaan nafas kecewa dari Jin. Aku tidak terganggu dengan percakapan mereka. Dia masih khusyuk berdoa.

Dokter keluar dari ruang operasi. Beruntung peluru tidak menembus jantung Rangga. Meski peluru berhasil di keluarkan, namun kondisi Rangga kritis karena dia kehilangan banyak darah.

"Kami membutuhkan banyak kantung darah golongan O untuk pasien. Apa diantara kalian ada yang sama golongan darahnya?"

"Saya dok." Jawab Jin menghampiri sang dokter.

"Baik, kalau begitu tuan ikut dengan kami.

"Ambil darah saya juga dok!" Seru seseorang yang baru saja tiba.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!