Sebagai satu-satunya penerus Keluarga Hector dia adalah Elgard Fidelyo Hector pria yang sangat terkenal di Kota Alfakrest dengan kekayaannya yang melimpah membuat semua wanita tergila-gila dengan akan kekayaannya.
Namun pria itu tidak pernah berminat untuk mengganti stasusnya menjadi menikah, ada hal yang lebih penting di bandingkan itu.
Pada akhirnya, Elgard merubah statusnya menjadi menikah karena utusan dari Arthur Hector dan Arisha Yunna Hector untuk mencari keturunan.
Hal yang tidak terduga terjadi dikehidupan Elgard telah memiliki Ketiga Istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14-Berlalu
3bulan telah berlalu dari kejadian Helene dan Jakson mendapatkan hukuman mati dari Elgard.
Kini kehamilan Oliv sudah memasuki usia 7bulan, dimana semakin sangat susah Oliv untuk beraktifitas semakin besar perutnya semakin juga susah membawa dirinya karena timbangan Oliv semakin menaik.
Itu tidak membuat Elgard protes, namun dia merasa sangat gemes dengan keadaan Istrinya sekarang.
Keadaan Nadine juga sangat membuat Oliv bahagia dan akhirnya dia dinyatakan sembuh 2bulan yang lalu.
Hari ini juga Nadine izin kepada Elgard untuk pergi jalan-jalan dengan sendirinya Elgard tidak pernah melarangnya untuk keluar dari rumah asalkan tujuannya kemana dan diketahui oleh Elgard.
Dan, hari ini juga Elgard akan membawa Oliv untuk membelikan perlengkapan bayinya karena sudah memasuki usia 7bulan sehingga harus membelikan perlengkapannya dari bayi hingga Oliv.
Semenjak kehamilan Oliv, Elgard lebih memilih bekerja dirumah saja karena dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan istrinya.
Untungnya saja dia memeliki banyak anak buah sehingga dia bisa bekerja dirumah.
********
Setelah 4 jam perjalanan tibalah mereka disebuah toko pakaian bayi, Oliv yang didorong Elgard diatas kursi roda agar dia tidak merasakan lelah mungkin karena perutnya semakin membesar itulah Elgard mengurangi Oliv untuk banyak bergerak.
Setibanya mereka ditoko pakaian itu dimana Elgard dan Oliv melihat-lihat barang yang akan dibelik mereka untuk kedua bayinya nanti.
" Mas, apakah ini bagus?" tanya Oliv kepada Elgard
" Jika menurutmu bagus, beli saja sayang"
Oliv tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dimana Oliv menaruhnya didalam keranjang belanjanya tepatnya diatas pangkuannya.
Setelah itu Elgard mendorong kembali kursi roda itu berjalan kearah selanjutnya. Oliv benar-benar bingung yang mana harus diambil karena menurut Oliv itu semua bagus.
Merasa istrinya sedang bingung, tanpa bicara apapun Elgard langsung memasukkan semuanya membuat Oliv terkejut.
" Mas, kenapa semuanya?" tanya Oliv dengan nada yang begitu terkejut
" Sudah aku katakan, jika menurut kamu semuanya bagus ambil saja sayang jangan terlalu kebanyakan mikir"
" T-tapi mas nanti uangnya"
" Kau lupa siapa suamimu ini"?
Belum sempat Oliv melanjutkan ucapannya sudah dipotong Elgard terlebih dahulu.
Oliv hanya menghelankan nafasnya dan mengalah dia tidak mungkin berdebat dengan pria itu tersebut.
*******
Disebuah taman dengan pemandangan yang sangat indah, Nadine sedang bersantai-santai disana tanpa disadarinya sedari tadi ada seseorang yang selalu memerhatikan Nadine dari kejauhan.
Karena merasa penasaran seseorang itu menghampiri Nadine dan menyapanya.
" Hay" sapa seseorang itu
Seketika Nadine menoleh merasa bingung dan heran, namun dia tidak mungkin untuk menolak sapaan seseorang.
" Oh hay" Sapa Nadine kembali dengan senyumannya
" Sendirian?"
Nadine hanya menganggukkan kepalanya saja.
" Kalau begitu boleh gabung?"
" Silahkan, tidak ada yang melarang kok"
Dengan senang hati seorang pria itu duduk tepat disampingnya Nadine, wanita itu hanya tersenyum manis melihat pria itu duduk disampingnya.
" Ezra Jovan"
" Nadine Yvonne" Balas Nadine sambil menyambut uluran tangannya
Pria itu juga tersenyum saat melihat senyuman manisnya Nadine.
" Sedang apa kamu disini sendirian?"
" Oh, aku hanya menikmati udara ditaman ini sedang kamu?"
" Aku baru selesai mengantarkan hasil panen diladangku ketoko besar yang hanya beberapa meter dari arah kemari"
" Oh begitu ya rupanya"
Mereka berdua kembali terdiam menikmati suasana udara yang memang sejuk itu, namun pandangan Ezra masih tidak lepas dari wajahnya Nadine.
Pria itu tidak tau rasanya sangat tertarik dengan Nadine, tapi belum berani menanyakan sesuatu tentang kehidupannya Nadine.
" Apa kamu sudah mempunyai Istri atau masih melajang?" tanya Nadine membuat Ezra terkejut
Pria itu langsung mengalihkan pandangannya dari Nadine seraya dia tidak menatapnya padahal pandangan tidak pernah lepas sama sekali.
" Aku masih melajang, sedangkan kamu?"
Nadine menghelankan nafasnya dia merasa statusnya sekarang hanya sebagai sementara saja.
" Aku sudah menikah, namun rasanya statusku untuk sekarang hanya sementara sedangkan pria itu sudah sangat menyayangi dan mencintai istri lainnya"
Ezra sedikit merasakan iba kepada Nadine saat dia menceritakannya, rasa sedih dipancarkan Nadine terlihat sangat oleh Ezra.
" Maaf jika ini mungkin membuatmu tersinggung, mengapa kamu tidak meminta cerai saja?"
" Aku ingin, tapi aku bingung harus mengatakannya bagaimana agar dia tidak salah paham"
Ezra tersenyum mendengar jawabannya Nadine.
" Ikuti kata hatimu, apa yang ingin kamu katakan itulah jawabannya nanti yang akan kamu berikan kepada dirinya, pastinya dia akan mengerti apa yang yang kamu inginkan"
Nadine tersenyum mendengar ucapannya Ezra serasa dia mendapatkan jawaban saat ingin mengatakan kepada Elgard nanti apa yang dia inginkan.
" Terima kasih banyak atas masukannya, aku akan mengatakan kepadanya apa yang aku mau"
Ezra hanya menganggukkan kepalanya dia sangat senang sekali melihat wajahnya Nadine tersenyum sangat cantik bagi dirinya.
" Kalau begitu aku pamit dulu ya" uajr Nadine sambil bangun dari tempat duduknya
" Tunggu sebentar" kata Ezra sambil menahan lengannya Nadine
Nadine merasa bingung dengan Ezra yang menahan lengannya, tatapan mereka saling bertemu untuk satu sama lainnya.
" Jika kamu sudah bercerai atau pisah darinya, tolong datang kemari dan ceritakan kepadaku"
" Lalu?"
" Aku akan memberikan jawabannya kepadamu nanti"
" Baiklah kalau begitu"
Ezra tersenyum saat mendengar jawabannya Nadine, dimana wanita itu berpamitan lagi dan pergi Ezra hanya menatap kepergiannya Nadine.
**********
Kehidupan Hector,
Elgard dan Oliv yang baru saja tiba dirumah mewah itu, bermacam-macam barang yang dibelikan oleh Elgard padahal Oliv sudah mengatakannya namun tetap saja Elgard tidak mendengarkannya.
Karena malas berdebat pada akhirnya Oliv hanya menuruti apa yang diinginkan suaminya. Seharusnya wanita kan yang begitu namun sekarang kebalikkannya.
Oliv merasa pusing dan hanya menggelengkan kepalanya saja melihat suaminya yang memilih semuanya.
Terlihat tampak bahagia sekali raut wajahnya Elgard melihat pakaian bayinya itu.
" Aku sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengannya sayang" ujar Elgard sambil mengelus-elus perutnya Oliv
Oliv hanya bisa tersenyum saja melihat kegembiraan suaminya itu.
" Sabar, 2 bulan lagi kita akan bertemu dengannya mas"
" Benar, 2 bulan lagi kita akan bertemu dengannya semoga kalian semua sehat-sehat ya sampai lahiran nanti"
Oliv menganggukkan kepalanya dengan tersenyum manis, kini Elgard mencium keningnya Oliv serta perutnya.
Betapa bahagianya kali ini Elgard, mungkin jika ada kedua orang tuanya maka kebahagiaan yang dimiliki Elgard sangatlah lengkap.