Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Pernikahan 1
Alana langsung melongo mendengar ucapan dari Kenzo , dia masuk rumah sakit gara-gara stress karena memikirkan pernikahan mereka yang akan diadakan besok . Dan sekarang Kenzo dengan entengnya bilang kalau dia akan menikahinya sekarang . Apa pria ini waras ?
Ingin rasanya Alana pingsan saat itu juga , tapi keadaannya tidak memungkinkan untuk dia pingsan lagi . Karena cairan infus sudah masuk ke dalam tubuhnya . Sekarang yang ingin dia lakukan adalah memaki dan menjambak rambut Kenzo sampai pria itu merasakan kesakitan . Agar prio itu bisa merasakan stres seperti yang dirasakan .
"Apa kau bercanda tuan , kita akan menikah Besok saja membuatku pusing . Sekarang kau mau memajukannya lagi , Apa kau baik-baik saja, Tuan " tanya Alana dengan begitu kesalnya .
"Aku tidak bercanda dan memang benar aku ingin menikahimu hari ini juga. " ucap Kenzo santai
Ya Tuhan, pria macam apa sih yang aku kenal ini. Dia sangat aneh dan sesuka hatinya sendiri. Yang utama dia tidak mau dibantah. Benar-benar menyebalkan .
"Katakan padaku Kenapa Anda ingin cepat-cepat menikah denganku. " tanya Alana yang mencoba bersabar mempertahankan kewarasannya.
"Kau tanya kenapa ?
"Iya katakan kenapa , Kenapa kau begitu ingin cepat-cepat menikah denganku padahal jadwal awal pernikahan kita adalah dua hari lagi . Atau jika sesuai dengan ucapan Neil Kau akan memakai wanitamu satu minggu lagi . Tapi kenapa jangankan menunggu 3 hari bahkan kau mempercepatnya sampai hari ini juga .Aku benar-benar tidak mengerti Tuan, Sebenarnya apa maumu ?" tanya Alana lagi dengan kesabaran yang sudah di ubun-ubun.
Kenzo hanya tersenyum sinis kepada Alana , Awalnya dia mau merasa bingung mau menjawab apa . Karena dia sendiri tidak tahu Kenapa dia begitu ingin cepat-cepat menikahi Alana . Tapi untuk pertanyaan Alana kali ini dia sudah memiliki jawaban yang tepat .
"Mau menikah satu, dua atau bahkan 3 hari lagi tetap sama saja intinya kita menikah bukan. Jadi untuk apa diperdebatkan lagi, kau bahkan sampai stress dan masuk rumah sakit. " Ucap Kenzo sambil geleng-geleng kepalanya.
"Sekarang sebaiknya kau menurut dan ikuti saja apa yang akan aku lakukan padamu. " lanjutnya.
Dengan nafas besar dan bahu yang menurun Alana tidak bisa berkutik. Ingin sekali dia lari dari sana saat ini juga, tapi itu tidak mungkin karena pria menyebalkan itu saat ini ada di depannya.
Terdengar pintu ruangan Alana di ketuk. Setelah Kenzo mempersilahkan masuk, masuklah Rey dengan seorang pria paruh baya yang memakai kopiyah di kepalanya.
"Silahkan masuk pak Ustadz. " Rey mempersilahkan pria itu masuk dan duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Perkenalkan ini bos saya namanya Kenzo Dirgantara mempelai prianya. Dan dia adalah Alana, mempelai wanitanya. Saat ini nona Alana sedang dirawat karena sakit. " Rey memperkenalkan kedua calon mempelai kepada pak ustadz.
Terlihat Neil yang mencuri lihat apa yang terjadi di dalam sana. Dia jadi mengkhawatirkan sahabatnya, tapi tetap saja hanya rasa khawatir tidak akan berpengaruh apapun. Karena dia tidak bisa menolong saat berada di samping Kenzo, apalagi sekarang ada Rey yang juga masuk.
"Masuklah, Neil jika kau ingin tau. Kau berhak tau dan mungkin saja kau akan kami jadikan saksi. " ujar Neil yang melihat kepala Neil yang celingukan.
Neil pun masuk ke dalam dan berdiri di samping Rey dengan diam seribu bahasa dan ingin tau sebenarnya apa yang ingin dilakukan oleh Kenzo kepada Alana.
"Maaf sebelumnya, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada mempelai pria sebelum kalian melakukan ijab qobul. " ujar pria paruh baya itu.
"Hah, "
Tanpa sadar mulut Neil menganga lebar mendengar ucapan dari pria yang berhadapan dengan Kenzo. Dia lalu menoleh ke arah Alana yang menggelengkan kepalanya tak mengerti.
Ijab qobul itu artinya akad. Kenzo akan menikahi Alana sekarang juga? di rumah sakit ini? dia tidak salah dengarkan?
"Silahkan pak, apa yang ingin anda tanyakan kepada saya. " ujar Kenzo santai.
"Apa tujuan anda menikahi wanita ini? " tanya pak ustadz.
Kenzo terdiam mendengar pertanyaan dari pria itu, karena dia tidak tau apa tujuannya menikahi Alana. Tapi yang dia ingat tujuannya adalah untuk tidur dengan wanita itu. Tapi dia tidak mungkin mengatakan hal itu kepada seorang ustadz.
Lama dia terdiam dan pikirannya berputar mundur ke belakang di beberapa hari lalu saat pertama kali dia bertemu dengan Alana. Wanita itu sangat menarik perhatian Kenzo. Kepolosan dan keberaniannya membuat Kenzo menuruti keinginan Alana walau diluar kebiasaannya. Dan kini dia menemukan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan pak ustadz.
"Saya ingin menikahi Alana, karena saya ingin menjaga dan melindungi wanita itu. Karena dia hanya hidup seorang diri selama ini. Jadi aku ingin menjadi teman hidup untuk menemani nya. " jawab Kenzo.
Semua orang terdiam mendengar jawaban Kenzo termasuk Alana. Jawaban macam apa itu? bukankah pria itu ingin menikahi Alana karena ingin menidurinya. Kenapa jawabannya tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Alana ingin protes, tapi dia mendapatkan gelengan kepala dari Neil dan juga Rey. yang mungkin mengatakan jangan buat masalah sekarang.
"Lalu, apakah kalian berdua saling mencintai. "
"Apakah menikah harus saling mencintai? bukankah cinta itu datangnya bisa perlahan selama kita mengarungi bahtera rumah tangga. Aku pernah dengar pepatah yang mengatakan Cinta datangnya karena terbiasa. Benarkan pak Ustadz." ujar Kenzo, seolah dia tau tentang apa itu cinta. padahal yang sebenarnya dia sangat buta akan yang namanya cinta.
"Ya, anda benar Pak, Kenzo. Bahkan dulu saya menikah karena dijodohkan. " ujar ustadz tersebut dengan terkekeh.
"Baiklah, mari kita mulai akadnya. Syarat dah menikah ada wali, mahar dan dua orang saksi. "
Dalam hal ini ustadz menanyakan kepada Alana apakah dia memiliki wali. Dan Alana menjawab, " Orang tua saya meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun lalu. " Jawab Alana sambil tertunduk. Entah apa yang dia rasakan saat ini
Kini mereka semua tau kalau Alana tidak memiliki orang tua. Apa karena itu dia hidup sebatang kara. lalu dimana keluarga lainnya. Alana bungkam tidak mau menjawab.
"Yang pasti tidak ada saudara laki-laki dari pihak ayah. Karena ayah ku anak laki-laki satu-satunya. " jawab Alana tanpa mau menjawab pertanyaan lainnya.
"Baiklah kalau begitu mbak Alana, saya akan menjadi wali hakim untuk mbak Alana dan menggantikan ayah mbak Alana untuk menikahkan dengan Pak Kenzo. kalau boleh tau, maharnya berapa pak? " tanya ustadz itu yang ternyata juga seorang pegawai kantor Urusan Agama yang dijemput oleh Rey di tempat dia mendaftarkan pernikahan Kenzo dan Alana.
"Uang tunai sebesar satu milyar. " Jawab Kenzo mengeluarkan sebuah kartu debit di hadapan ustadz. "Didalam kartu ini ada uang sebesar satu milyar, dan akan saya jadikan mahar untuk pernikahanku dengan Alana." imbuhnya.