Konsep Cerita:
Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Bab 11: Persiapan Menuju Semifinal
Setelah kemenangan dramatis melawan Kairo Academy, Seikou High merayakan momen bersejarah tersebut dengan penuh suka cita. Namun, semangat itu hanya bertahan sejenak. Realitas bahwa semifinal sudah menunggu di depan mereka dengan lawan yang lebih tangguh segera menghampiri mereka. Di ruang ganti, tim sudah kembali ke fokus yang lebih tinggi, siap melanjutkan perjuangan mereka.
---
Kemenangan yang Tak Bisa Membuat Mereka Lengah
Pelatih Tsubaki memulai pertemuan tim dengan penuh ketegasan. "Kalian semua sudah menunjukkan perjuangan yang luar biasa, tetapi kita belum sampai di tujuan kita. Semifinal akan jauh lebih sulit dari yang kalian bayangkan. Lawan kita adalah Akihiro Academy, tim yang sangat berpengalaman dengan banyak pemain yang telah bermain di level nasional."
Riku dan yang lainnya mendengarkan dengan seksama. Mereka tahu bahwa kemenangan melawan Kairo hanyalah awal dari perjalanan panjang mereka. Pelatih Tsubaki melanjutkan, "Akihiro Academy tidak hanya terkenal karena kemampuan individu para pemainnya, tetapi juga karena kerja sama tim yang sangat solid. Kita harus lebih fokus, lebih cepat, dan lebih berani."
Shinji Kawamura, yang kembali memberikan pelatihan kepada tim, menambahkan, "Lawan kalian di semifinal bukan tim yang mudah dijatuhkan. Kalian harus benar-benar mempersiapkan diri, tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental. Kepercayaan diri adalah kunci. Jangan biarkan tekanan membuat kalian ragu."
Riku memandang rekan-rekannya. Semangat mereka tidak surut, namun Riku tahu tantangan kali ini akan jauh lebih besar. "Kita sudah sampai sejauh ini, dan kita tak boleh lengah. Kami akan menghadapi Akihiro Academy dengan segala kemampuan kita," katanya, memastikan semua orang merasa siap.
---
Pengenalan Akihiro Academy
Akihiro Academy memiliki reputasi yang tak terbantahkan di dunia baseball sekolah. Tim ini terdiri dari pemain-pemain berbakat yang tidak hanya unggul dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki pengalaman bertanding di tingkat yang lebih tinggi. Pemain utama mereka adalah Hiroshi Iwamoto, seorang pitcher legendaris yang terkenal dengan kecepatannya yang luar biasa dan kontrol bola yang presisi. Selain itu, Akihiro Academy memiliki serangan yang sangat terorganisir, dengan pemain-pemain yang mampu memanfaatkan hampir setiap kesempatan.
Bahkan para pelatih dan analis dari luar stadion sepakat bahwa Akihiro Academy adalah tim yang paling difavoritkan untuk menang. Riku dan timnya tahu bahwa mereka harus berhadapan dengan lawan yang lebih berbahaya kali ini, dan mereka tidak bisa mengandalkan keberuntungan semata. Mereka harus benar-benar bekerja keras.
---
Latihan Intensif untuk Menghadapi Hiroshi Iwamoto
Pelatih Tsubaki memutuskan untuk menekankan latihan melawan Hiroshi Iwamoto, pitcher andalan Akihiro Academy. Semua anggota tim diberi tugas untuk mempelajari gaya pitching Iwamoto yang sangat cepat dan penuh taktik. Riku sendiri merasa terintimidasi, namun ia tahu ini adalah kesempatan baginya untuk mengembangkan dirinya lebih jauh.
"Riku, Hiroshi Iwamoto bukanlah pitcher yang mudah. Kecepatan bola dan variasi lemparannya akan membuatmu kesulitan," kata Shinji saat sesi latihan. "Namun, jangan terlalu terpaku pada kecepatan. Fokuslah pada pola yang dia mainkan, karena dia sering mengandalkan strategi yang cerdik."
Riku mengangguk, bertekad untuk tidak terpengaruh oleh tekanan. "Aku akan mencatat setiap gerakannya. Aku takkan memberi ruang untuk kesalahan."
Untuk itu, mereka mulai berlatih menghadapi berbagai variasi pitch yang bisa dilemparkan oleh Hiroshi. Shinji membawa simulasi pitching yang sangat cepat, bahkan lebih cepat dari pitching biasa, untuk menyiapkan tim menghadapi tembakan cepat Hiroshi. Bola-bola itu seakan menguji kelincahan dan ketanggapan Seikou High, namun mereka terus berusaha mengatasinya dengan latihan ekstra.
---
Menghadapi Serangan Akihiro
Selain latihan melawan pitcher, Pelatih Tsubaki juga mempersiapkan tim untuk menghadapi serangan Akihiro yang sangat kuat. Tim ini memiliki banyak pemain yang memiliki kekuatan pukulan luar biasa. Kazuto Watanabe, misalnya, adalah pemain dengan pukulan yang bisa mengubah arah pertandingan dalam sekejap.
"Kalian harus bisa membaca pergerakan bola dengan cepat. Pukulan dari Kazuto bisa sangat sulit diantisipasi, tetapi jika kalian bisa mengamati pola pergerakannya, kalian akan tahu kemana bola akan pergi," kata Pelatih Tsubaki dengan tegas.
Haruto yang sebelumnya menjadi andalan dalam bertahan pun diberi tugas ekstra untuk memantau pergerakan pemain Akihiro yang bisa menghasilkan pukulan-pukulan keras. "Kalian harus siap setiap saat," kata Haruto kepada rekan-rekannya. "Akihiro Academy memiliki daya serang yang hebat, dan kita harus berusaha mematahkan serangan mereka sebelum sempat berkembang."
---
Hari Pertandingan Semifinal
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Stadion Seikou High dipenuhi oleh sorakan penonton yang antusias untuk menyaksikan semifinal yang begitu sengit ini. Akihiro Academy hadir dengan wajah penuh percaya diri, siap menunjukkan dominasi mereka. Sedangkan Seikou High, meskipun tidak difavoritkan, tetap terlihat penuh semangat dan percaya diri.
Riku merasa gugup, tetapi ia tahu bahwa ia harus mengendalikan perasaannya. Timnya sudah bekerja keras selama ini, dan mereka siap untuk menghadapi apapun.
Ketika pertandingan dimulai, Seikou High langsung dikejutkan dengan kecepatan pitching yang sangat tinggi dari Hiroshi Iwamoto. Lemparan pertama datang begitu cepat hingga Riku hampir tidak sempat mengayunkan bat-nya. Namun, ia segera menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tetap tenang.
"Aku harus fokus. Jangan biarkan kecepatannya mempengaruhiku," gumam Riku pada dirinya sendiri.
Iwamoto melemparkan bola dengan kecepatan luar biasa, tetapi kali ini Riku sudah siap. Ia mengayunkan bat-nya dengan presisi, dan bola itu meluncur ke luar lapangan, menghasilkan hit pertama Seikou High di pertandingan tersebut.
Sorak-sorai menggema dari para pendukung Seikou. Mereka tahu bahwa pertandingan ini baru saja dimulai, dan tim mereka sudah berhasil mencetak angka pertama.
Namun, tidak butuh waktu lama bagi Akihiro untuk merespons. Kazuto Watanabe, pemain dengan pukulan keras, segera memberi kejutan kepada Seikou dengan pukulan luar biasa yang menghasilkan dua poin sekaligus. Seikou tertinggal 2-1.
---
Pertandingan Makin Ketat
Lawan mereka memang kuat, tetapi Seikou High takkan menyerah begitu saja. Setiap kali Akihiro mencetak angka, Seikou segera membalas. Pertandingan semakin sengit, dengan bola yang terus-menerus bergulir ke kedua sisi lapangan. Namun, satu hal yang membuat Seikou semakin sulit adalah kemampuan Akihiro untuk menahan serangan dengan pertahanan yang rapat. Mereka begitu tangguh dan terorganisir, hampir tidak memberi ruang bagi Seikou untuk berkembang.
Di inning kelima, Seikou kembali tertinggal 4-2. Kini, pelatih Tsubaki memutuskan untuk memberikan tekanan lebih kepada tim. "Ini waktunya. Kalian sudah berlatih keras untuk ini. Jangan ragu!"
Riku memimpin tim untuk kembali menyerang, namun kali ini ia tidak hanya mengandalkan kekuatan pukulan semata. Ia mencoba untuk lebih cermat dalam membaca pergerakan lawan. Setiap langkah yang mereka ambil adalah hasil dari latihan yang tidak sia-sia. Mereka bermain dengan cerdas, menggunakan taktik yang telah dipelajari dari video pertandingan Akihiro sebelumnya.
---
Momen Penentuan
Pertandingan mencapai klimaksnya pada inning kedelapan. Seikou High kini tertinggal 5-4. Giliran mereka menyerang, dan Haruto yang berada di posisi kedua siap untuk membawa mereka kembali unggul. Dalam hati, ia berdoa agar pukulannya kali ini bisa memberikan kesempatan bagi timnya.
"Haruto, kita semua percaya padamu," kata Riku, yang sudah berada di base pertama.
Dengan napas yang berat, Haruto mengangkat bat-nya dan memandang pitcher Akihiro yang tak lain adalah Hiroshi Iwamoto. Bola pertama melesat, dan Haruto mengayunkan bat-nya. Bola itu terbang tinggi, dan sorak-sorai penonton mulai menggema. Apakah ini akan menjadi home run yang membawa mereka ke kemenangan?