MATA BERSINAR MENEMBUS KEGELAPAN

Malam hari di tempat lain, di sebuah KTV, lampu warna-warni menyala menghiasi KTV tersebut. Doni dan angel sedang berjalan di lorong menuju sebuah ruangan VIP.

"Sayang kamu nanti harus membantuku mendapatkan proyek ini," ujar Doni kepada Angel.

"Aku harus berbuat apa?" tanya Angel.

"Kamu cukup diam saja, tunggu instruksi dari ku, sisanya semuanya serahkan kepadaku," jawab Doni sambil tersenyum penuh makna.

"Ya aku mengerti," balas Angel.

Tampak niat terselubung dari Doni yang di tujukan kepada Angel. Sementara setelah Angel berhasil membantu Doni mendapatkan proyek ini, Angel berencana untuk mengundurkan diri dan putus dari Doni.

Seperti yang sudah Angel pikirkan sebelumnya, dirinya akan meminta maaf kepada Adrian dan berharap Adrian masih mau menerimanya kembali. Namun yang tidak Angel ketahui bahwa bahaya besar sedang menantinya.

Sesaat kemudian mereka berdua mulai memasuki sebuah ruangan VIP di KTV tersebut. Di dalam ruangan terlihat seorang pria gendut dengan rambut sudah beruban, sementara dua orang pria berbadan berotot berdiri di dekatnya.

Di atas meja terlihat berserakan kulit kacang dan beberapa minuman keras. Di ruangan itu juga terasa sesak oleh asap rokok yang mengepul.

"Bos Dion, maaf membuatmu menunggu lama," sapa Doni dengan sangat hormat.

Pria gendut dengan rambut beruban itu bernama Dion, sedangkan dua pria berotot yang berdiri adalah para pengawalnya.

Dion adalah seorang bos dari salah satu perusahaan yang cukup besar di kota itu. Doni sendiri di beri tugas oleh bosnya untuk mendapatkan kerjasama dengan perusahaan milik Dion. Namun sudah hampir 1 bulan Doni belum berhasil mendapatkannya. Hal itu karena Dion yang selalu menolak secara halus untuk tidak tanda tangan kontrak kerjasama.

Doni kemudian mendapatkan informasi bahwa Dion adalah seseorang pria yang mesum, sehingga Doni membawa Angel dengan tujuan untuk membujuk Dion untuk mau tanda tangan kontrak.

Jika Doni berhasil mendapatkan kontrak ini dirinya akan mendapatkan bonus yang besar. Selain bonus, Doni juga di janjikan akan naik jabatan dan gaji. Hal itu membuat Doni semakin berambisi dan tidak boleh gagal.

Dion memberikan kode kepada Doni dan kedua pengawalnya dengan mengedipkan matanya. Dengan segera kedua pengawal itu berjalan pergi dari ruangan.

"Angel, aku ketinggalan sesuatu di mobil, kamu temani dulu bos Dion, aku pergi sebentar mengambilnya," ujar Doni.

Doni segera pergi sambil menutup pintu rapat-rapat. Terlihat raut wajah senang dari Doni sambil berjalan pergi menjauh dari ruangan itu.

Dion mulai menatap tubuh Angel dari atas ke bawah. Angel terlihat begitu cantik dan menggoda, hingga membuat Dion menelan air ludahnya sendiri. Hasrat dalam diri Dion bergejolak dan sudah tidak sabar untuk menerkam Angel.

Ternyata ini adalah rencana dari Doni yang menggunakan Angel sebagai alat untuk mendapatkan tanda tangan proyek. Angel begitu cantik, sedangkan Dion adalah orang mesum, jadi tidak mungkin Dion tidak menyukai Angel pikirnya.

Angel sendiri sama sekali tidak mengetahui hal itu dan sampai sekarang belum merasakan sesuatu yang aneh di hadapannya.

"Nona Angel silahkan duduk," ujar Dion.

"Terima kasih tuan Dion," balas Angel duduk di kursi.

Dion mengambil segelas anggur yang sebelumnya sudah dia beri obat dan hendak memberikannya kepada Angel. Dion mulai menggeser duduknya untuk lebih dekat dengan Angel, namun Angel juga menggeser kan tubuhnya menjauh.

"Nona Angel, ayo di minum," ujar Dion.

"Maaf tuan Dion, aku tidak bisa minum," tolak Angel dengan halus.

"Sedikit saja, anggap saja kamu menghargai ku," ujar Dion.

"Maaf sekali tuan Dion, aku tidak bisa minum," balas Angel.

Melihat seorang wanita yang begitu cantik di sebelahnya sudah membuat Dion tidak sabar. Segera Dion mencengkram mulut Angel hingga membuatnya terkejut.

"Apa yang mau kamu lakukan?" seketika Angel memberontak.

Namun tenaga Dion cukup besar, sehingga Angel kesulitan untuk melepaskan diri. Dion mulai memasukkan minuman anggur itu ke mulut Angel dengan paksa.

"Kita lihat, setelah obat ini bereaksi akan se jalang apa kamu nanti di atas ranjang," ujar Dion dengan penuh nafsu.

"Uhuk... uhuk..." Angel segera terbatuk, namun sebagian besar minuman anggur itu telah masuk ke dalam perutnya.

Dengan sekuat tenaga angel mendorong tubuh Dion menjauh darinya. Namun Dion langsung menampar pipi Angel dengan keras.

"Plak," seketika tubuh Angel terjatuh ke sofa.

Dengan cepat Dion menimpa tubuh Angel dan hendak melakukan perbuatan tercela kepadanya. Angel yang kualahan mulai mencari sesuatu dengan tangan kanannya.

Sebuah botol berhasil di dapatkan oleh Angel dan langsung menghantamkannya dengan keras ke kepala Dion.

"Brak," seketika botol itu pecah menghantam kepala Dion.

Dion langsung terpental jatuh ke lantai sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya. Darah mulai keluar dari kulit kepalanya yang robek. Pandangan Dion mulai kabur untuk sesaat.

"Dasar jalang, beraninya kamu," ujar Dion berusaha untuk bangkit kembali.

Namun Angel yang ketakutan segera bergegas keluar dari ruangan itu. Dengan tubuh yang mulai sempoyongan Angel berusaha keras untuk meninggalkan tempat itu.

"Pengawal!!!" teriak Dion berkali-kali sambil memegangi kepalanya.

Kedua pengawal yang berbeda di ruangan sebelah juga langsung datang di ikuti oleh Doni di belakangnya.

"Bos Dion, apa yang terjadi?" tanya Doni melihat Dion yang sedang terluka dan juga ruangan yang berantakan.

"Brengsek, wanita jalang itu yang melakukannya," jawab Dion.

"Kalian cepat tangkap dia, aku akan menyiksanya," sambung Dion memberikan perintah.

Seketika Doni juga mulai berkeringat dingin dengan kejadian ini. Doni tidak pernah menyangka bahwa Angel akan sampai berbuat seperti ini kepada Dion.

Selain akan kehilangan kontrak, Doni juga menjadi takut karena sosok Dion terkenal sangat kejam. Doni lah yang membawa Angel kemari, jika sampai Dion juga menyalahkannya, maka Dion pasti akan menghajarnya juga. Doni juga segera pergi untuk mencari Angel dan menangkapnya dengan Pera yang was-was.

Sementara itu dengan sempoyongan Angel telah keluar dari KTV itu dan menuju ke arah jalan raya. Tampak Angel begitu sangat ketakutan setelah melihat Doni, Dion dan pengawalnya berada di luar KTV sedang mencarinya.

Kemudian sepasang lampu mobil mengarah ke Angel. Dengan segera Angel masuk ke jalan raya dan menghentikan mobil itu guna meminta pertolongan.

Mobil itu segera berhenti mendadak dan tepat waktu sebelum menabrak Angel. Kemunculan Angel yang tiba-tiba ini, hampir membuat dirinya tertabrak. Angel segera mengetuk kaca mobil si pengemudi untuk meminta tolong.

"Tuan tolong, selamat saya," ujar Angel sambil memukul kaca mobil berkali-kali.

Angel yang sudah meminum anggur yang telah di beri obat perlahan mulai kehilangan kesadarannya.

Pemilik mobil juga segera membuka pintu mobilnya dan menangkap Angel yang hendak jatuh tidak sadarkan diri.

"Angel," ucap pemilik mobil yang terkejut.

Ternyata pemilik mobil adalah Adrian yang dari tadi berkeliling kota mencoba mobil barunya. Adrian tampak terkejut melihat Angel yang sudah tidak sadarkan diri dan tercium bau minuman dari mulutnya.

Adrian sangat paham bahwa selama ini Angel paling tidak bisa untuk minum. Sehingga pasti sedang terjadi sesuatu yang buruk kepadanya. Adrian membawa masuk Angel ke dalam mobilnya.

"Angel..." ucap Adrian sambil melepaskan jasnya dan memakaikannya ke Angel.

Kemudian Adrian menjalankan mobilnya untuk mengantarkan Angel pulang ke rumahnya.

Sementara itu Dion dan lainnya terus mencari Angel di sekitaran KTV, namun mereka sama sekali tidak dapat menemukan jejak Angel.

"Brengsek, kemana perginya jalang itu?" ucap Doni dengan kesal.

Sementara itu Dion memegangi kepalanya yang berdarah juga semakin menjadi emosi.

"Doni, ini semua salah mu," ujar Dion menyalahkan Doni.

"Kalian berdua cepat hajar dia," sambung Dion memberikan perintah.