Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. tak seperti biasanya
Mendengar penuturan Ridho, mereka semua mengedarkan pandangan mereka ke segalah arah. Namun tak menemukan dirinya. Begitu juga kedua orang tuanya, akhirnya mereka sedikit terbebas dari keributan yang selalu di buat oleh anak tengahnya itu. bukannya merasa bersalah mengingat kenangan itu, mereka malah merasa legah.
"Sudahlah, biarkan saja. Kapan lagi kan dia tidak membuat keributan seperti ini. Sudah, kalian berangkat saja." Ujar sang kakak pertama, Raka federal Kusuma itu. Mereka pun mengangguk.
"Baiklah" ucap mereka serentak. Setelah pamit dengan kedua orang tua mereka, mereka semua pun bergegas pergi ke tujuan masing-masing. Selepas kepergian anak-anaknya. Tuan Sanjaya pun ikut berpamitan kepada istrinya.
"sayang. aku pamit dulu ya. baik-baik di rumah." ujar tuan Sanjaya sambil cipika-cipiki dan mencium kening istrinya. setelah itu, ia langsung meninggalkan kediaman.
sepeninggalan Tuan Sanjaya, nyonya Ratih sedikit melamun dan merenung. pikirannya tertuju kepada anak tengahnya. ia mengingat dulu pasti setiap pagi akan ada keributan, baik itu di meja makan ataupun di depan rumah sehingga membuat sang nyonya menjadi geram kepada anaknya itu.
namun hari ini, entah kenapa ? perasaan nyonya Sanjaya menjadi pilu. anak tengahnya pergi begitu saja tanpa berpamitan pada mereka seperti biasanya. dan untuk saat ini, nyonya Sanjaya itu hanya mampu menarik nafasnya dengan dalam saja.
"huf... mungkin ini adalah hari yang baik. palingan besok-besok Julia pasti akan bertingkah seperti biasanya." ujar nyonya Sanjaya menghibur dirinya sendiri. Tak biasa rasanya, karena tiba-tiba menjadi sepi seperti ini. setelah itu Sanjaya pun masuk ke dalam rumah dan kemudian membantu art lainnya untuk membersihkan meja makan. sebelum akhirnya nyonya Sanjaya berangkat ke butiknya.
***
Sementara Julia, ia telah sampai di depan gerbang sekolah, lima menit lagi, gerbang sekolah pasti akan di tutup. Dan untung ia tidak telat. Ia berjalan di koridor menuju ruangannya. Ketika melihat kedua saudarinya yang tengah duduk bercengkrama bersama dengan teman-teman mereka, ia tidak menegur seperti biasanya. Malah, ia lewat begitu saja seperti orang asing. Mita dan meta pun kembali merasa, kalau ada yang berbeda.
"Eh. Tumben, kakak kelas itu tak menegur kalian, dan marah marah tidak jelas. Malah lewat begitu saja." Ujar lili, salah satu teman ngobrol mereka.
bayangan masa lalu.
plak
"kalian tega ya meninggalkan aku sendiri begitu saja!!!. kalian itu sebenarnya saya nggak sih sama aku..!!! kalian tak mengajak aku kemanapun kalian pergi..!! kalian juga selalu meninggalkan aku sendiri..!! kalian semua jahat sekali..!!" ujar Julia kekanak-kanakan itu. membuat meta dan Mita tentu saja merasa tidak tahan dengan tingkah Julia sehingga terjadi adu mulut dan terjadilah perdebatan diantara mereka itu. namun saat ini suasananya terlihat berbeda.
Meta dan Mita sebenarnya bukan orang yang suka membuli, tapi juga bukan orang yang memiliki hati yang tulus. Ya bisa di bilang pertangahan. Mereka juga gampang bergaul dengan teman-teman mereka, tapi tidak dengan orang miskin. Tapi, walaupun begitu, mereka tidak pernah membuli. Hanya saja, mereka agak sedikit malas berurusan dengan kakak mereka itu.
"Benar tuh !! Tumben-tumbenan dia tidak menghampiri kalian. Sudah insyaf kali ya.. cih..!!" Cibir teman mereka yang lain. Meta dan Mita, menatap dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Sudah, biarkan saja. Malah bagus kan, dia tidak menggangu Mita dan meta lagi." Ujar teman mereka yang lain. Semua pun diam dan berhenti membicarakan nya, lagi pula, Mita dan meta tidak menanggapi.
"oh iya met, kita jadikan jalan-jalan hari ini. ?" tanya lili kepada meta dan Mita. mereka berencana untuk pergi ke mall setelah pulang sekolah. meta dan Mita yang melupakan hal tersebut sontak menepuk jidat mereka.
"aduh !!! lupa lagi..!! maaf ya teman-teman. sepertinya hari ini tidak jadi. karena belum izin sama orang tua dan juga Kakak. nanti kalau kami ngomongnya mendadak malah diomelin nanti." ujar meta menjelaskan kepada teman-temannya dan dibalas oleh anggukan kepala dari Mita.
meta dan Mita juga termasuk anak yang penurut kepada orang tua. mereka tidak ingin membuat masalah yang akan membuat kedua orang tuanya marah, ya walaupun sebenarnya permintaan mereka selalu dikabulkan oleh kedua orang tua mereka. namun rasanya mood mereka hari ini kurang baik. jadi hanya berusaha mencari posisi aman saja.
"oh tidak masalah..!! lagi pula kita bisa pergi lain hari." jawab teman mereka yang lain. Mereka pun semua sepakat untuk mengundur rencana mereka itu. Tak lama, bel masuk pun berbunyi. Semua siswa yang masih berada di luar pun, langsung masuk keruangan masing-masing.
"eh belnya udah bunyi. masuk yuk.." setelah itu pun beta dan Mita serta teman-temannya masuk ke dalam ruangan mereka.
***
Tak lama, pelajaran pun usai. Bel tanda istirahat telah berbunyi.
kring kring kring (anggap saja belnya seperti itu ya. 😁)
"yeeee..." sorak semua siswa dan siswi itu. Julia juga tersenyum akhirnya beristirahat pun berbunyi. pertanda ya bisa mengistirahatkan otaknya sejenak.
Semua bergegas keluar dari dalam kelas dan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang meronta-ronta minta di isi tapi, beda halnya dengan Julia. Ia memilih untuk pergi ke balkon sekolah.
Karena ia tidak memiliki cukup uang untuk makan di kantin. Ia harus berhemat, agar bisa pulang dengan cepat. ditambah lagi, Tak ada satupun anak-anak di sekolah itu yang mau berteman dengannya. karena rata-rata mereka semua adalah anak-anak orang kaya. mereka juga menganggap kalau Julia itu hanyalah orang biasa saja. jadi tak pantas bergaul dengan mereka.
Ia berjalan menaiki tangga satu persatu, padahal yang lain berjalan menuruni tangga menunju kantin. Begitu juga dengan geng Brian. Mereka berjalan menuruni tangga, tapi. Matanya tidak sengaja menatap ke arah Julia yang sedang berjalan kearah mereka. Seketika, pikiran Brian langsung menjadi runyam.
Kenapa Julia berjalan berlawanan arah dengan mereka. Apa lagi kalau bukan untuk menempelinya lagi. pikir Brian. sungguh pemikirannya atau otaknya itu sudah terdoktrin mengenai hal-hal drama yang selalu Julia ciptakan. jadi tidak sulit berpikiran jelek terhadap Julia. seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya.
bayangan
"hai Kak Brian.. Kak Brian mau ke mana..?? Aku ikut ya Kak."
"Kak Brian ganteng banget deh hari ini..!! jalan bareng yuk..!!"
"Kak Brian mau makan apa.. biar aku pesan ya..!!"
"Kak Brian sedang baca buku apa..?? Aku juga mau beli dong.." ujar bayangan itu. membuat Brian lagi-lagi mengerutkan keningnya.
Begitu juga dengan teman-teman nya. Melihat Brian berhenti. Mereka semua juga pun ikut berhenti, dan langsung mengikuti arah tatapan Brian yang menatap Julia dengan tatapan yang sulit diartikan. Melihat itu, teman-teman nya langsung mencibir.
"Hais... Lihatlah Bri, cewek cantik yang selalu menempeli kamu sedang berjalan kearah kita. Hahaha... Kira-kira akan ada drama apa lagi ya.." sindir Galang yang ada dibelakang Brian.
sy bg ⭐⭐⭐⭐⭐.... terus lah membuat lbh byk lagi... sy sentiasa menunggu...