"Masa lalumu biarlah menjadi masalalumu, dan masa depanmu adalah masa depan kita."
"Tapi aku takut mengecewakanmu."
"percayalah jika seseorang mencintaimu dengan tulus dia tak akan pernah mempermasalahkan masalalumu, tidak semua orang memiliki masa lalu yang indah ataupun sebaliknya jadi tak semua orang harus mengetahuinya."
Novel ini mengisahkan perjuangan seorang gadis yang harus meninggalkan keluarganya dan oramg ia sayangi demi ketenangan hidupnya dan brusaha keras untuk mewujudkan semua impiannya.
Meski harus menikah di usianya yang terbilang masih muda dan menjadi gelar seorang Ibu baginya tak menjadi penghalang untuk mengejar apa yang telah ia impikan selama ini.
Apakah Alindia bisa bangkit dari keterpurukan dan menemukan kebahagiaan? Yuk baca novelnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosdiana meida sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 Awal kerja
Aldi baru saja lulus dari Sekolah Penerbangan BIFA dengan sertifikat pramugara. Ia bersemangat untuk memulai karirnya di maskapai penerbangan.
Aldi mempersiapkan dokumen yang diperlukan: lalu Mencari Lowongan, Aldi mencari lowongan pekerjaan di situs web maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia, Lion Air dan Sriwijaya Air. Ia juga memantau media sosial dan situs lowongan kerja.
Aldi memilih maskapai penerbangan yang sesuai dengan kualifikasinya dan mengirimkan lamaran melalui situs web resmi maskapai tersebut.
"Al gimana? kamu jadi ngelamar di maskapai mana?" Tanya Mamahnya.
"Aku masukin lamaran di Air super jet Mah."
"Semoga diterima ya nak, ooh iya gimana soal Alin? kamu mau nikahin dia kapan;?"
"Nunggu dia habis Wisuda aja Mah." jawab Aldi singkat.
"Jangan lama - lama ya nanti takutnya terjadi suatu hal yang tak di inginkan."
Aldi hanya meng anggukan kepalanya sambil memainkan laptopnya.
Beberapa hari kemudian, Aldi mendapat email untuk mengikuti proses seleksi: Tes psikologi, Wawancara dengan tim HRD. Tes kesehatan. Presentasi tentang diri.
Aldi tiba di kantor maskapai penerbangan, menyampaikan salam dan memperkenalkan diri.
Aldi menjawab berbagai pertanyaan dan wawancara dengan penuh percaya diri dan menekankan kelebihannya.
Selesai melakukan wawancara kerja, Aldi menyempatkan diri untuk menemui Alin di kampusnya, Aldi menunggu Alin di depan gedung, beberapa menit kemudian Alin keluar.
"Hai, tumben jemput aku di kampus?"
"Emm gak papa, emang gak boleh ya?"
"Boleh, ooh iya ada hal penting yang ingin aku omongin ke kamu."
"Yaudah ayo masuk mobil dulu, kita cari tempat yang enak buat ngobrol."
Lalu Aldi menyalakan mesinnya dan mobil pun melaju meninggalkan kampus, lalu mereka berhenti di sebuah restoran dan Aldi memesankan makanannya.
"Mau bicara apa sayang, sepertinya serius banget?"
"Iya, ini soal masa depan kita, sepertinya aku belum siap buat nikah sama kamu."
"Looh kenapa kok tiba - tiba ngomong gitu."
"Aku gak bisa cerita sama kamu Al, aku takut kamu gak bisa terima masa laluku dan kecewa sama aku."
"Masa lalumu biarlah menjadi masalalu mu, dan masa depanmu adalah masa depan kita." jawab Aldi sambil menggenggam tangan Alin.
"Tapi aku takut mengecewakanmu."
"percayalah jika seseorang mencintaimu dengan tulus dia tak akan pernah mempermasalahkan masalalumu, tidak semua orang memiliki masa lalu yang indah ataupun sebaliknya jadi tak semua orang harus mengetahuinya."
"Kamu gampang ngomong gitu Al karena kamu gak tau, kalau kamu tau pasti gak bakalan mau sama aku."
"Emang apa yang aku gak tau, apapun yang terjadi sama kamu, aku tetap terima kamu Lin percaya sama aku."
Alin malah menangis ia tak kuasa menahan tangisnya.
"Udahlah, mending kamu cari cewek lain aja." Alin beranjak dari tempat duduknya dan Aldi berhasil mencekal tangannya Alin.
"Lin, aku janji sama kamu, apapun yang terjadi, aku tetap menerima kamu, tolong pegang janjiku."
"Kenapa sih kamu ini keras kepala banget." ucap Alin kesal.
"Karena aku udah mati rasa sama siapapun selain kamu, aku capek dikhianati dan disakiti oleh prempuan, aku juga capek kalau harus beradaptasi ulang dengan prempuan lain, jadi jangan nyuruh aku buat cari prempuan lagi, sampai kapanpun aku tetap menginginkan kamu, sekalipun kamu jadi Janda pun aku tetap terima kamu, terserah kalau kamu anggap ini berlebihan tapi emang faktanya seperti ini.“
"Tapi kamu janji kan gak akan ninggalin aku?"
"Iya sayang aku janji, udah ya jangan nangis lagi dan jangan ngomong aneh - aneh lagi." ucap Aldi sembari mengusap air matanya Alin dan memeluknya
Alin benar-benar dibuat nyaman oleh Aldi dan rasanya dia tak ingin jauh dari Aldi tapi di sisi lain dia takut jika suatu saat nanti Aldi mengetahui semuanya dari orang lain. tetapi dia mencoba percaya kalau Aldi tak mungkin meng ingkari janjinya.
Setelah beberapa hari menunggu, Aldi menerima telepon dari maskapai penerbangan di Air superjet.
"Selamat, Aldi! Anda diterima sebagai pramugara di Air superjet."
"Alhamdulillah terimakasih banyak pak."
Karena ini momen sangat penting baginya, Aldi merayakan kesuksesannya bersama keluarga dan teman-temannya, ia ingin mengajak semuanya untuk makan malam bersama di rumahnya, Aldi juga mengundang keluarga Alin termasuk Laura juga untuk datang, ternyata Laura mulai merencanakan hal buruk kepada Alin, karena Laura ingin sekali mempermalukan kekasihnya Aldi tersebut.
Saat itu Alin tengah berjalan dipinggir Laura hendak mencari tempat duduk, tetapi dengan sengaja Laura membuat Alin terjatuh dengan kakinya sampai tercebur ke dalam kolam renang, semua orang akhirnya mentertawakan Alin tetapi tidak dengan Aldi, dia membantu Alin untuk naik dan Alin langsung melabrak Laura.
"Apa maksudmu ngelakuin itu sama aku Ra?"
"Ngelakuin apa? jatuh sendiri kok malah nyalahin aku sih."
"Aku tau kok kalau kamu emang sengaja bikin aku kecebur"
"Benar itu Laura?" tanya Aldi.
"Enggaklah ngapain aku gitu, dia jatuh karena kurang hati - hati aja mungkin haihilsnya ketinggian."
"Udah - udah jangan ribut, Aldi mending kamu ajak Alin masuk dan ganti baju, kasian dia kedinginan."
ucap Mamanya Aldi.
Tanpa banyak berkata lagi, Aldi langsung membawa Alin masuk untuk ganti baju, selesai ganti baju, Alin duduk di sofa.
"Aku gak mau kesana lagi, aku malu."
"Yaudah gak papa aku temenin kamu disini."
"Alin, kamu apa kabar nak, Umi kangen sama kamu, kamu selama ini kemana aja?" tanya Bu Liliy rindu sambil memeluk putrinya.
"Umi yang kemana aja selama ini? kenapa gak pernah nyariin Alin?"
"Umi udah berusaha nyariin kamu kak bahkan udah lapor polisi juga, tapi dihalangi sama Papah." sahut Keisya.
"Maafin Umi ya Lin kalau selama ini banyak salah."
Alin hanya bisa diam karena hatinya masih terlalu sakit tetapi dia berusaha untuk kuat dan berdamai dengan masa lalunya meskipun masih sulit ia lakukan terutama dengan Pak Wirawan, Papah tirinya itu.
"Alin. kamu gak papa kan nak?" tanya bu Fara mamahnya Aldi.
"Alin baik - baik aja kok tante."
"Aldi, kamu temuin dulu para tamu diluar, biar Mamah temenin Alin disini."
"Iya Maah." Aldi beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Alin bersama Mamahnya.
Selesai scara, Aldi mengantarkan Alin pulang ke Messnya, diperjalanan, Aldi tak ada hentinya memandangi wajah Alindia.
"Kenapa sih dari tadi lihatin aku mulu?"
"Gak papa, gak boleh emang?" Aldi balik tanya.
"Ya bukannya gitu, lihatin nya kayak orang gak ketemu lama aja."
"Ya kan emang kita bakalan LDR an, aku kerja di Jakarta kamu kuliah di yogyakarta, aku pasti kangen kamu, baru aja kita ketemu, udah LDR an lagi."
"Iya kamu gak cari kerja disini aja."
"Kan dapatnya di Cengkareng sayang, ooh iya aku punya sesuatu buat kamu."
"Apa emang?" tanya Alin penasaran.
"Taraaa...." Aldi memberikan bouquet silverqueen untuk Alin.
"Waaahh, banyak banget coklatnya, terimakasih ya Al."
"Sama-sama sayangku, kamu baik-baik ya disini." sambil menggenggam tangan Alin, Alin tersenyum dan meng anggukan kepalanya, tak terasa mereka sudah sampai tujuan, Aldi membukakan pintu mobilnya dan Alin pun keluar dan mereka pun berpamitan.
Ke esokan harinya Aldi bangun pagi, jam 04.00 WIB. Ia merasa bersemangat dan sedikit gugup karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai pramugara di Super Air Jet. Ia mempersiapkan seragamnya, memastikan semua atribut dan dokumen sudah lengkap.
Aldi tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, pukul 06.00 WIB. Ia langsung menuju ke kantor Super Air Jet untuk melakukan proses check-in dan briefing.
Aldi bertemu dengan instruktur dan rekan-rekannya untuk briefing tentang penerbangan hari itu. Mereka membahas rute penerbangan, cuaca, dan prosedur keselamatan.
Aldi bertemu dengan awak kabin lainnya, termasuk kapten dan kopilot. Mereka melakukan perkenalan dan membahas tugas-tugas masing-masing selama penerbangan.
Aldi melakukan penerbangan pertamanya dari Jakarta ke Surabaya. Ia sangat fokus dan memastikan semua prosedur keselamatan dilakukan dengan benar. Penumpang sangat puas dengan pelayanan Aldi, bahkan ada yang ngajakin Aldi foto - foto karena mereka terpesona dengan ketampanannya.
Setelah penerbangan, Aldi menerima evaluasi dari instruktur dan rekan-rekannya. Mereka memberikan umpan balik positif tentang kinerja Aldi.
Aldi merasa sangat puas dengan hari pertamanya bekerja sebagai pramugara. Ia belajar banyak dan siap menghadapi tantangan-tantangan berikutnya.