NovelToon NovelToon
Mr. Adam & Mrs. Ana

Mr. Adam & Mrs. Ana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Playboy / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Anastasia, seorang gadis cantik namun bernasib malang.
Dia di tinggalkan oleh kedua orang tuanya dan kini hidup sebatang kara.
Tapi, hal itu sama sekali tak melunturkan semangat hidup Anastasia.
Dia tetap tumbuh jadi gadis yang cerdas dan berpendidikan tinggi.
Hingga pada suatu hari, kehidupan Anastasia seketika berubah drastis saat ia harus terjebak dengan seorang pemuda tampan, kaya raya, namun berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Adam pulang dengan mobil sport mewahnya melaju membelah jalanan sepi. Tidak membutuhkan waktu lama dia sampai ke mansion megah miliknya.

Dia langsung berjalan menuju ke lantai atas, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat salah satu pelayan menghalangi langkahnya.

"Tuan, apa anda membutuhkan sesuatu?" Tanya Bela yang langsung mendekat.

"Aku sudah memperingatkanmu, jadi jangan menjadi jalang disini. Aku muak melihat jalang." Ucap Adam yang hendak kembali melangkahkan kakinya.

"Apa yang Tuan bawa tadi bukan seorang jalang? Aku menjadi jalang hanya untuk Tuan, aku hanya memberikan tubuhku kepada Tuan." Ucap Bela berani.

"Aku peringatkan sekali lagi, jangan pernah bersikap seperti jalang, karena aku tidak akan segan-segan membunuhmu. Jangan hanya karena kamu keponakan Bi Yanti kamu jadi seenaknya. Aku menolongmu karena Bi Yanti yang meminta, dan satu lagi, aku tidak pernah memakai jalang lebih dari sekali." Jawab Adam tegas dan langsung menuju ke lantai paling atas.

Adam yang berniat menuju ke kamar Ana, tapi justru berakhir di kamarnya.

Setelah melihat kepergian Adam, Bela membayangkan bagaimana Adam menyelamatkannya dari para preman saat itu, laki-laki itu bertarung melawan para preman yang hampir memperkosa Bela.

Dari sana lah Bela jatuh cinta pada sosok seorang Adam. Dan akhirnya dia menyerahkan keperawannya pada Adam.

Da yang tidak memiliki tempat tinggal terpaksa mengikuti Bibinya yang menjadi kepala pelayan di mansion Adam.

"Aku akan membuat dia di tendang dari mansion ini." Bela langsung menuju paviliun belakang.

***

Adam masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tubuh di kamarnya yang terletak di lantai tiga, sedangkan kamar Ana berada di lantai dua.

Niat hati akan menemui Ana dan tidur di kamar gadis itu, tapi malah bertemu Bela yang membuat Adam naik darah.

20 menit berlalu Adam turun ke lantai 2 menuju kamar gadisnya tersebut.

Ceklekkk!!!

Adam masuk ke dalam kamar Ana yang tidak terkunci.

"Dia tidak mengunci pintu kamarnya? Apa tidak takut kalau aku masuk?" Gumam Adam.

Adam mendekat ke arah ranjang langsung dan merebahkan tubuhnya di samping Ana.

Adam memandang wajah cantik Ana yang sedang tertidur.

"Cantik." Satu kata yang keluar dari bibir Adam, dia memeluk Ana dan langsung terlelap.

****

Pukul 7 pagi Ana terbangun, badannya terasa berat seolah tengah menahan sesuatu.

Saat Ana membuka matanya ia begitu terkejut melihat tangan seseorang memeluk yang tubuhnya.

Aaahhhkkk!!!!

Ana berteriak begitu keras saat melihat Adam tidur sambil memeluknya.

"Kamu sedang apa disini?" Tanya Ana yang sudah berdiri, dia menatap pakaiannya yang masih lengkap.

"Ini rumahku, jadi terserah aku mau tidur dimana saja." Adam memejamkan matanya kembali.

Sementara Ana masuk ke kamar mandi dan langsung membersihkan tubuhnya. Hari ini jadwal Ana berangkat ke kampus.

Setelah hampir 20 menit berlalu Ana masih belum keluar dari kamar mandi.

"Sial!! Dimana handuknya? Aku lupa membawanya, aku juga lupa membawa baju!!" Guman Ana panik, karena terkejut melihat Adam membuat Ana sampai lupa membawa handuk dan baju ganti.

Ana mengintip ke arah luar, dia tidak melihat Adam di atas ranjangnya.

"Syukur lah." Ana bernafas lega saat tidak menemukan Adam di kamar tersebut.

"Mungkin dia sudah kembali ke kamarnya." Gumam Ana, dia langsung keluar dengan keadaan telanjang.

Ana berlari kecil ke arah handuk yang tersimpan di dekat lemarinya.

Aaaaaaa!!!

Ana berteriak kaget saat melihat Adam ternyata masih berada di kamar tersebut.

Ana langsung memakaikan handuk ke tubuhnya.

"Kenapa kamu masih disini?" Ucap Ana panik, Adam sudah melihat tubuh polosnya, pikir Ana.

"Suka-suka aku dong, ini kan mansionku, jadi terserah aku lah!" Jawab Adam enteng.

"Dasar pria mesum." batin Ana.

"Kalau begitu bisakah anda meninggalkan saya sekarang, karena saya mau mengganti pakaian saya."

"Coba mintanya baik-baik, aku pasti akan keluar." Ucap Adam santai.

"Kak Steve, aku mau ganti baju dulu, bisa Kakak tunggu di luar sebentar?" Ucap Ana dengan suara yang dibuat selembut mungkin.

"Oke, 10 menit lagi aku akan kembali."

'Demi apa? seorang Adam mendengar perintah dari seorang wanita?'

Sepuluh menit kemudian Adam sudah selesai dengan pakaian formalnya, hari ini dia ada jadwal ke kantor.

Dengan gagah dan tampan dia berjalan ke arah kamar Ana.

Tok...tok...tok...

"Maaf Tuan, Non Ana sudah lebih dulu turun." Ucap seorang pelayan yang akan membersihkan kamar lantai dua.

Adam tidak menjawab, dia langsung turun ke lantai dasar melihat gadis nakal yang sudah berani melawannya.

Sementara Ana sedang berada di dapur mengobrol dengan Bi Yanti.

"Bi, boleh tidak kalau aku membawa bekal ini ke kampus? Soalnya aku kangen membawa bekal. Dulu saat Ayah masih ada, dia selalu menyuruhku membawa bekal ke sekolah. Aku jadi kangen masakan Ayah, Bi." Ucap Ana seraya menghapus air mata di sudut matanya.

"Boleh sekali Non, kalau Non mau, Bibi bisa menyiapkan bekal untuk Non setiap hari." Ucap Bi yanti.

"Terimakasih ya Bi, aku jadi merasa memiliki seorang Ibu lagi." Ana langsung memeluk Bi Yanti.

"Jangan dipeluk atuh Non, Bibi bau, nanti Non juga jadi ikutan bau."

Ehem!!!

Belum sempat Ana menjawab, suara Adam mengalihkan tatapan semua orang yang ada di dapur.

Sejak tadi Adam mendengar Ana berbicara dengan Bi Yanti. Entah kenapa hatinya sedikit sakit saat mendengar nasib gadis itu.

"Sudah selesai mengobrolnya? Aku sudah kelaparan."

"Maaf Tuan." Jawab Bi Yanti.

"Tidak perlu minta maaf, sekarang ayo kita sarapan dulu." Adam menarik tangan Ana menuju meja makan.

Sedangkan Bi Yanti menyiapkan bekal untuk Ana bawa ke kampus.

Sepuluh menit berlalu, Adam sudah selesai dengan sarapannya, dia melihat Ana yang makanannya masih tersisa sedikit.

Adam melihat Ana yang sedang lahap dengan makanannya tanpa menghiraukan tatapannya.

Setelah Ana selesai dia langsung mengambil tasnya, memasukkan bekal ke dalamnya.

"Dapat izin darimana kamu ke kampus?" Ucap Adam yang melihat Ana buru-buru untuk keluar.

"Eh iya, Kak Steve aku ke kampus dulu ya! Soalnya hari ini ada kelas yang tidak bisa di tinggalkan." Ana langsung berbalik dan menatap Adam.

"Aku akan mengantarmu." Adam langsung menarik tangan Ana menuju ke garasi mobil miliknya.

Ana tercengang melihat deretan mobil mewah yang berada dalam garasi.

"Wow, banyak sekali, belum pernah aku melihat mobil semewah dan sebanyak ini." Gumam Ana yang masih bisa di dengar oleh Adam.

"Kamu mau naik mobil yang mana?" Tanya Adam.

Ana menoleh ke arah Adam. "Terserah Kak Steve saja, aku ikut saja." jawab Ana.

Adam menuju mobil sport merah yang terletak di barisan ke tiga.

Ana yang melihatnya di buat terkagum kagum. Belum masuk saja Ana sudah begitu kagum, apalagi kalau dia sudah duduk di dalam mobil tersebut?

"Mau ke kampus, atau bengong saja disitu?" Ucapan Adam membuat Ana tersadar dari lamunannya.

Dia langsung masuk karena Adam sudah membukakan pintu menggunakan remote otomatis.

Di perjalanan Ana masih di buat terkagum kagum melihat isi mobil sport tersebut, hingga tak terasa mobil yang di tumpanginya sudah berada di depan kampus.

Semua mahasiswa berdecak saat melihat mobil sport merah yang masuk ke area kampus mereka.

'Wow, idaman gue banget tuh cowok'

'Pasti yang ada di dalamnya ganteng luar biasa'

'Gue pastikan dia akan menjadi milik gue'

'Gue penasaran seperti apa masa depan gue itu?'

Semua mahasiswi yang ada di sana berbisik-bisik saat melihat mobil itu melewati mereka begitu saja.

Putri dan Lisa yang kebetulan sudah sampai di kampus, hanya menggeleng kepalanya saat melihat kehebohan mahasiswi di sana.

"Aku tidak berminat Put. Aku masih khawatir sama Ana. Bagaimana keadaannya sekarang?" Ucap Lisa.

"Iya, aku juga sangat mengkhawatirkannya."

Saat pintu mobil sport tersebut terbuka, semua orang seketika tercengang melihat siapa yang keluar dari sana.

Mia yang juga melihat itu tentu saja langsung kepanasan.

"Dasar jalang, laki-laki mana lagi yang dia kencani sekarang?" Gumam Mia yang mulai kepanasan.

"Aku turun dulu Kak Steve! Terimakasih sudah mengantarku ke kampus." Ana hendak berbalik tapi suara Adam menghentikan langkahnya.

"Jangan coba-coba kabur, nanti setelah selesai aku akan menjemputmu kembali. Jangan berani macam-macam, aku akan mengawasimu." Adam langsung memakai kaca matanya, dan meninggalkan halaman kampus.

"Ana!!!" Teriak Putri dan Lisa heboh.

"Aku tidak menyangka ternyata yang turun dari mobil sport itu kamu. Aku pikir kamu culik oleh pria brengsek. Ngomong-ngomong yang tadi itu siapa?" Tanya Putri, dia sangat penasaran saat tahu sahabat nya itu di antar oleh seorang laki-laki.

"Nanti aku ceritakan, ke kelas yuk, pegel berdiri terus." Mereka langsung melangkah menuju kelas.

***********

***********

1
♥Kat-Kit♥
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Mamimi Samejima
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Jihan Hwang
hai thor aku mampir..mampir juga dikaryaku ya jika berkenan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!