Cindra gadis yatim piatu yang dipermainkan takdir, terpaksa menikah dengan anak dari sahabat orangtuanya; Hafiz, seorang tentara berpangkat letnan satu.
Namun perjalanan rumah tangganya tidak berjalan dengan mulus, dia harus menderita menahan dinginnya hidup berumah tangga.
Hingga takdir mempertemukannya dengan seorang pria tampan yang mewarnai hari-harinya.
🩷🩷🩷 Happy Reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 ~Laki-laki Freezer
"Keluar, aku tunggu di ruang tamu" perintah Hafiz disambungkan telepon
Cindra keluar dari kamar dan mendekati orang yang memanggilnya
"Iya ada apa?" tanyanya
"Duduk"
Cindra menghempaskan bokongnya diatas sofa dengan malas
"Baca!" titah Hafiz sambil melemparkan map
Cindra membuka map biru di hadapannya. Keningnya berkerut sejak awal membaca judul dari dokumen di hadapannya. Lama-lama mulutnya menganga dan melebarkan matanya saat membaca point-point dalam surat perjanjian tersebut. Seakan tidak percaya dengan apa yang dibaca
"Ini maksudnya apa mas?" butuh penjelasan
"Kamu bisa baca, kan?!"
"Iya tapi aku ga ngerti, maksudnya kita nikah lagi secara kontrak atau apa?!"
"CK! Otakmu ga sampai dengan kata-kata disurat itu?!"
"Iya otakku emang lemot, mungkin sedikit geser letaknya!"
Hafiz mengulum senyuman hingga bibirnya menjadi garis lurus. Menghembuskan napas kasar kemudian berubah mode serius
"Kita memang sudah nikah siri di depan keluargaku. Secara agama kita sudah sah sebagai suami istri. Tapi aku tidak bisa berperan sebagai suami sebagaimana mestinya, karena aku tidak menginginkan pernikahan ini. Aku sudah punya calon istri yang rencananya akan aku ajak pengajuan nikah sah secara dinas. Dan bukan kamu orangnya!"
"?" Cindra mengerutkan keningnya
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan akan jadi masalah di kemudian hari. Aku buat batasan di pernikahan ini. Surat perjanjian itu akan menguntungkan aku terutama kamu!"
"Disitu aku rinci apa-apa saja yang menjadi hak kamu, kewajiban kamu adalah merahasiakan pernikahan ini. Anggap kita hanya orang lain yang tinggal 1 rumah. Terserah kamu mau bilang aku om, kakak atau yang lainnya. Jangan sampai lingkunganku tau kalau kita sudah pernah menikah. Bisa dimengerti?!"
"Mengerti mas" Cindra mengangguk lemah
"Ingat! Kontrak ini berlaku sampai kamu lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Sukur-sukur kamu langsung mendapatkan jodoh, jadi aku lebih cepat melepaskanmu. Tanggung jawabku padamu selesai!"
"Aku tidak akan tinggal disini tiap hari, mungkin hanya Sabtu Minggu dan hari libur nasional. Selebihnya kamu bebas menggunakan rumahku. Kecuali kamar dan ruang kerjaku area terlarang untuk kamu singgahi"
"Kalau ada apa-apa hubungi aku"
"Oiya! Sesekali ada asisten perusahan juga anak buahku yang datang ke rumah, kamu dilarang bertanya dan komunikasi pada mereka"
"Kalau sudah mengerti, tanda tangani dokumen itu!"
"Kulo nyuwun agunging pangapunten mas, menawi kawulo mboten manut atur. Menurut saya, mas tidak perlu kuatir saya akan menggoda, tergoda atau menuntut sentuhan fisik dengan mas. Saya juga tidak akan 'menyentuh' seseorang yang tidak saya cintai. Saya juga ingin mempersembahkan kesucian saya untuk orang yang saya cintai, dan tentu saja orang itu bukan mas!"
"?" Hafiz mengernyitkan kening
"Tanpa mas lakukan tanggung jawab mas sebagai suami, yaitu menafkahi saya secara materi. Itu tidak menjadi masalah. Karena saya tau diri saya disini hidup menumpang. Saya akan bekerja untuk memenuhi kehidupan saya pribadi"
"Saran mas agar saya segera menuntaskan pendidikan sesegara mungkin, insyaallah akan saya laksanakan dengan baik. Doakan saja mas semoga diberi kelancaran"
"Dan untuk masalah jodoh, saya tidak tahu Tuhan mentakdirkannya kapan, bukankah takdir jodoh itu rahasia Tuhan? Jadi saran saya, silahkan mas lanjutkan pernikahan yang mas idam-idamkan itu tanpa memperdulikan saya juga jangan menunggu saya menikah. Dan saya jamin, rahasia pernikahan resmi mas akan saya simpan terhadap orang tua mas sendiri. Saya tidak akan menjadi penghalang rumah tangga mas. Tolong mas tambahi poin ini di surat perjanjian, setelah itu baru akan saya tanda tangani"
"Oiya mas, terima kasih sudah memberi batasan area mana saja yang bisa saya singgahi di rumah ini. Saya rajin dan hobi bebenah soalnya, kuatir saya salah masuk ruangan yang tidak semestinya"
"mmhh..semoga saja saya tidak perlu menghubungi mas ya, Jika token listrik berbunyi BIP BIP BIP atau genteng bocor mungkin. Mas udah tau kan itu tugas pemilik rumah, kalau mas perlu bantuan bayar listrik aku juga ga masalah, tapi 30% aja ya mas. Kebutuhan listrikku kan sedikit paling buat charger hp dan laptop. bisa kan mas?!"
"Kalo sudah selesai, saya permisi!"
Cindra langsung berdiri dari sofa dan melakukan 'Ojigi' lalu meninggalkan Hafiz yang masih melongo di tempat duduknya
'What the Fu**?!! Apa itu barusan? Apa yang dia katakan? Apa yang dia lakukan? Kenapa hatiku berdebar-debar bahkan saat dia bertutur dengan sangat lembut hatiku terasa diobrak-abrik olehnya!!! Dam*!! Mungkinkah otaknya geser dikit seperti yang dia bilang tadi? ' gumamnya
masih tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi, Hafiz diam mematung di kursi single yang dia duduki. Anak seumur dia bisa berperilaku sedewasa itu. What??!
Ting tong ting tong
Bunyi bel membuyarkan lamunan Hafiz, dia beranjak dari sofa untuk membukakan pintu.
"Ehh Mo, hampir aja aku lupa harus kembali ke batalyon"
"jemputan sudah siap, Dan! Mba'e kemana Dan, ko ga keliatan?!"
"Mba'e siapa?!" tanya Hafiz
"Iku, si cantik unyu-unyu itu loh, Dan"
"Sikap tobat kamu!!" "berani ya lirik-lirik milik komandanmu!"
"Siap salah!!"
'milik?! Wahh udah geser nih otak gw' gumam hafiz
*****
Waktu sudah menunjukan pukul 02.00 pagi tapi Cindra belum bisa tidur, berusaha membolak balik posisi tidur tetap matanya tidak bisa terpejam. Pikirannya carut marut memikirkan surat kontrak tadi
'Dia pikir cuma dia yang tidak setuju dengan pernikahan ini, aku lebih ga setuju. Big No!! Kalau bisa milih lebih baik aku jadi perawan tua daripada nikah sama freezer seperti dia. Cik! Sok kegantengan! Ga enak diliat persis es batu di keprok, ancur cuuurr cuuurr...nyebelin, bikin kesel doang orang itu! Kamu tau ga hey tuan freezer , kamu itu gagah di foto doang. Liat aslinya aku nyesel, dasar produk gagal, expired!!!'
Cindra terus merutuki Hafiz, mengumpat dan menyumpahi Laki-laki freezer itu
Sementara di tempat lain, Hafiz sedang menatap langit-langit kamarnya dengan posisi terlentang, sesekali senyum-senyum sendiri, kadang menghentak-hentakan kakinya di kasur. Perasaannya galau ga karuan, dada kirinya berdenyut saat terlintas wajah Cindra dan teringat suara lembutnya. Ingin dia kembali ke rumahnya udah sekedar melihat gadis itu, tapi egonya terlalu tinggi. Dia terlanjur bilang hanya pulang Sabtu Minggu dan hari libur nasional.
'tapi itu rumahku, wajar doang aku bolak balik ke rmh? Tapi apa kata dia nanti kalo aku sering pulang. Cik nanti dia bisa jatuh cinta padaku. Owhh tidak..tidak. Itu tidak boleh terjadi. Cintaku hanya untuk Ranty, ya cuma buat Ranty!'
'Dia lucu banget kalau lagi badmood, persis Dea adikku. Seru kayaknya bikin dia kesel tiap hari! 3 hari lagi hari Sabtu, kesempatan aku bikin dia kesel dan marah-marah kayak tadi' sudut bibir Hafiz membentuk smirk
Malam ini menjadi malam yang dingin bagi mereka berdua
~~~~~®
Kulo nyuwun agunging pangapunten mas, menawi kawulo mboten manut atur.
(Saya minta maaf yang sebesar-besarnya mas, jika saya ga bisa diatur/ga nurut)
ojigi : Bowing atau budaya membungkukkan badan bagi orang jepang
Jangan lupa tinggalkan jejak ya gaess..