zahrana atau zahra nadhifa , di dunia maya ia adalah seorang penulis novel daring yg cukup terkenal namun di dunia nyata ia adalah istri seorang ceo perusahaan terkenal zayn aditya alfatih .
terlahir dari anak pembantu tiga tahun zahra diperlakukan layaknya asisten rumah tangga, namun setelah tiga tahun pernikahan ia kembali bertemu dengan cinta pertamanya nathan arfansyah seorang dokter bedah.
zahra juga dekat dengan erik sepupu zayn lalu bagaimana kah kisah mereka berempat.
akankah zahra menemukan cintanya sesuai dengan kisah novel yang ditulisnya ? juga akankah ia bercerai dengan zayn atau justru tumbuh benih cinta ? lalu bagaimana dengan nathan dn erik?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat cinta yang usang.
Zahra melihat zayn sudah pulang segera ia keluar untuk menyambut tuannya itu, ia raih tas kopernya dan zayn membuka jas yang dipakainya lalu ia berikan pada ijahnya.
Merekapun berjalan berdampingan ke lantai atas dimana kamar tuannya berada, setelah sampai zayn langsung merebahkan tubuhnya di tepi ranjang sementara zahra merapikan jas dan menaruh koper pada tempatnya.
" tuan... mau mandi apa makan dulu ?" tanya zahra setengah berteriak.
' ingin peluk dan cium kamu boleh' ucapan yang tak bisa zayn ungkapkan langsung dan bibir yang mengulas senyum.
" berendam dulu badanku lengket " sahut zayn akhirnya.
Zahra langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk menyalakan kran air dengan suhu pas plus sabun cair dengan wangi parfum favorite tuannya, setelah itu ia menemui tuannya.
" boleh saya tanya sesuatu tuan " tanya zahra dengan suara pelan dan penuh ragu.
" ada apa ?" tanya lelaki itu yang langsung bangun dari rebahannya.
" tuan sakit ya kenapa pagi pagi kerumah sakit?" tanya wanita itu menundukkan kepalanya.
" kalo saya sakit pasti kamu senangkan " ujar zayn dengan nada menyindir sembari memalingkan pandangannya teringat kejadian dirumah sakit saat zahra mengintip dokter nathan.
" enggak ko kalo tuan sakit yang bayarin saya siapa ? Tapi kalo jadi janda baru saya lebih senang " ujar zahra dengan polosnya.
" kamu ! Nyuruh saya mati " sentak zayn namun zahra malah menatap tuannya dengan tersenyum nyengir.
" cuma bercanda, tapi... kapan kita bercerai tuan kalo terlalu lama bisa bisa saya gak laku karena masa muda saya habis jadi babunya tuan" ujar zahra kembali menunduk.
" kan saya sudah bilang saya tak akan ceraikan kamu, masih aja belum paham" ucap zayn dengan tegas dan dingin.
" tapi ... " belum juga ia selesai bicara zayn sudah bangkit dari duduknya.
" sudah saya mau mandi, gosok in punggung saya " titah lelaki itu membuat zahra cemberut lagi lagi tak dapat jawaban.
" ijah buruan !" teriak zayn dari kamar mandi yang entah kapan lelaki itu berjalan kesana.
" iya tuan " sahut zahra.
Dengan wajah lesu wanita itu berjalan pelan kekamar mandi , beberapa kali ia menghela nafas panjang karena sudah pasti ia akan melihat punggung kekar suaminya.
Ia bisa menyentuhnya tapi tak bisa memeluknya karena tak mungkin ada dirinya di hati tuan dingin nan galak itu, malah fikirannya berandai andai jika nathan lah yang jadi suaminya itu tentu ia akan sangat bahagia menikah dengan laki laki berhati lembut nan tampan itu.
Bibirnya mengulas senyum jika khayalan itu menjadi nyata , namun kembali ke realita dimana yang ada didepannya adalah tuan dingin dan galak yang tengah bersantai rileks di kubangan air hangat.
Zahra masuk dan mendekat ke arah bak mandi namun kakinya terasa licin hingga tubuhnya tak seimbang.
Burr
Tubuh wanita itu terjatuh ke dalam bak mandi dimana zayn sudah berendam dengan bertelanjang bulat, zahra langsung duduk di bak tersebut mengusap wajahnya agar bisa melihat tepat berhadapan dengan tuannya.
Sementara zayn terkejut dengan kejadian ini dimana ia bisa melihat lekuk tubuh bagian atas ijahnya yang basah kuyup.
" maaf tuan saya kepleset " ucap zahra kembali mengusap wajahnya yang basah .
" i iya sudah tanggung cepat gosok punggung saya " ujar zayn yang mulai gugup.
Zayn memutar tubuhnya membelakangi zahra sementara wanita itu langsung mengambil penggosok badan yang tak jauh dari nya.
Ia menggosok gosok punggung putih nan mulus itu dengan telaten sesekali ia pijat sedikit membuat zayn menikmati telapak tangan lembut itu dengan nyaman.
" sudah selesai tuan " ucap zahra dan zayn menjawabnya dengan deheman.
Zahra berdiri hendak melangkah keluar dari bak mandi, namun seolah ujiannya belum selesai kaki wanita itu terpleset lagi tepat saat zayn memutar kembali tubuhnya.
Bur
Zahra terjatuh ke pangkuan lelaki itu dengan tangan menyentuh bagian himpitan pahanya, sempat ia pegang karena penasaran zahra segera mengangkat tangannya lalu mengusap wajahnya terkejut dengan apa yang tadi ia pegang.
" tuan tadi ini apa ? seperti ulat bulu " tanya wanita itu dengan polosnya.
Sedangkan zayn hanya diam sembari menelan salivanya berat, diluar tubuhnya dingin namun didalam sudah terbakar api yang tiba tiba.
" tuan " panggil zahra menatap ke arah wajah zayn hingga mereka saling tatap.
Rambut basah wanita itu seakan menambah kesan seksi dimata lelaki itu, dan bibir merah muda ijahnya itu mengingatkannya pada ciuman di acara keluarga malam itu.
Ingin sekali ia mengulang pagutan itu namun zayn sadar belum ada perasaan yang tumbuh dihati istrinya, ia tak ingin memaksa sehingga membuat trauma dan luka di hati wanita itu.
" za ... Cepat bangun dan suruh pak maman membersihkan kamar mandi saya nanti" titah zayn yang langsung zahra turuti.
" baik tuan " ucapnya sembari bangkit dan turun dari bak mandi dengan hati hati agar tak terpleset lagi.
Sempat terdiam karena ada yang mengganjal di fikirannya zahra mematung di depan pintu namun karena tak tahu ia pun akhirnya menepis fikiran itu dan berjalan pergi sembari memeluk tubuhnya.
Sementara zayn setelah zahra pergi langsung menenggelamkan tubuhnya di bak mandi , setelah nafasnya hampir habis ia segera kembali berendam mengusap wajahnya yang basah.
"bisa bisa nya ia memegang kejantananku , ahhh sial ... Memalukan ...." rasa malu seorang zayn aditya alfatih akhirnya pecah juga lelaki itu menggerak gerakkan tubuhnya seolah terkena kejang karena hal memalukan itu.
Apa yang akan terjadi saat wanita itu tahu yang dia pegang tadi adalah alat kepuasan wanita fikir zayn.
Masih untung air bak mandi itu penuh dengan busa sehingga zahra tak melihat apa yang ia pegang tadi .
Zayn kembali menenggelamkan tubuhnya di bak mandi dan menggerak gerakkan tangan dan kakinya menghempaskan rasa malunya.
...****************...
Disisi lain nathan yang baru pulang dari rumah sakit langsung duduk di kursi meja belajarnya, ia sempat lihat zahra mengintipnya dan ingin sekali ia berbicara dengan wanita yang disukainya itu namun tadi pagi ia kepalang sibuk.
Lelaki itu menarik laci di meja nya dan terlihat sebuah amplop yang sudah lama , ia mengambilnya lalu menutup laci kembali laci itu.
Ia membukanya dan mengeluarkan selembar kertas yang bertuliskan kalimat kalimat sesuatu disana, ia baca kembali surat itu lalu bibirnya tersenyum.
" za apa kamu masih menyukaiku , jika iya aku deketin boleh " tanyanya menatap surat itu seolah menatap zahra meski ia sendiri tak tahu jawabannya.
Nathan sudah tahu kalo zahra menjadi pengantin pengganti tuan zayn dari para pembantu yang bekerja dirumah itu, namun apa perasaan wanita itu masih sama ?.
Surat cinta yang sudah usang itu masih ia simpan rapi di tempat nya , dan hanya melihat sesekali saat ia merindukan sosok pengirim surat cinta itu.
" lain kali aku minta no nya setidaknya aku bisa tahu bagaimana perasaannya kini?" ucapnya sembari tersenyum.
" zahra nadhifa, aku tunggu jandamu" ujarnya lagi lalu memasukkan kembali selembar kertas itu ke dalam amplopnya dan menaruh kembali ke dalam laci dimeja belajarnya.
Di tak tahu bahwa saingannya ada dua di keluarga aditya itu, lantas pada siapa zahra akan menaruh hati untuk nanti dan selamanya?