Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 10
Tidak terasa waktu masuk kuliah sudah tiba, Vina yang berkerja membawa baju ganti untuk kuliah nanti, dan buku yang di perlukan untuk memulai langkah awal.
"Bu hari ini Vina sekalian kerja ya, jadi pulang akan malam tidak seperti biasa. Ibu dan Arga tidak perlu menunggu Vina untuk makan, makan saja duluan " ucap Vina.
"Baik nak, hati-hati ya nak pulang " ucap Ani lagi.
"Iya Bu " jawab Vina yang harus berangkat kerja.
"Kakak " panggil Arga yang sudah siap untuk berangkat ke sekolah.
"Wah, adik kakak Tampan sekali " puji Vina begitu Arga sudah menggunakan seragam sekolah, tas dan sepatu baru.
"Iya dong, semua baru Lo " sombong Arga.
"Sombong sekali Bu " ucap Vina.
"Sudah, sudah jangan goda adik mu cepat berangkat nanti terlambat kerjanya Vina " tegur Ani lagi.
"Baik lah, Kakak berangkat dulu ingat jangan rindu ya " goda Vina lagi
"Tidak Rindu kok " jawab Arga.
"Sudah, hentikan " ucap Ani lagi.
"Baik, Vina berangkat dulu Bu assalamualaikum " pamit Vina yang mencium tangan Ani dan Arga yang melakukan hal sama.
Arga berangkat menggunakan sepeda, sedangkan Vina berangkat menggunakan motornya. menyisakan Ani seorang diri yang berdiri di ambang pintu melihat anak-anak berjuang.
"Ibu " teriak Anton membuat Ani terkejut dan Berjalan tergopoh-gopoh menghampiri suaminya yang masih ada di kamar.
"Ada apa ayah? " tanya Ani yang sudah berada di kamar.
"Ambilkan minum dan nasi, aku lapar " ucap Anton.
"Baik ayah " jawab Ani.
"Lama sekali " marah Anton saat Ani sayang membawa nasi goreng dan air yang di inginkan oleh Anton.
"Mana lauk nya " lagi dan lagi Anton marah membuat Ani menunduk.
"Ayah, hanya ada ini tidak ada lauk untuk di olah " jawab Ani memberanikan diri.
"Dasar payah " marah Anton yang langsung bangun dari tidur.
"Di mana putri mu itu, selalu pergi tidak izin " ucap Anton lagi.
"Vina sudah berangkat, hari ini mulai kuliah jadi Vina akan pulang terlambat " beritahu Ani
"Dasar alasan, ingin menjadi anak pembangkang " ucap Anton lagi.
"Ayah kenapa berkata begitu, ayah yang mengarahkan Vina ke sana tapi di saat Vina akan pulang malam kenapa ayah protes " protes Ani memberanikan diri.
"Dasar payah, kau juga sama " jawab Anton yang langsung pergi dari pada bicara pada istri malah membuat tensi darah naik.
"Astaghfirullah " ucap Ani yang beristigfar karena suaminya benar-benar berubah.
***
Sedangkan Vina, seperti biasa akan mempersiapkan diri karena toko akan mulai di operasi, dan semoga semua berjalan lancar. untuk beres-beres sudah selesai dengan tepat waktu.
"Kakak, sedang apa? " tanya Vina melihat Sarah yang mengeluarkan beberapa kertas dan buku besar.
"Laporan Vina " jawab Sarah.
"Perlu aku bantu " ucap Vina menawarkan
"Boleh, kau data barang di sana untuk memastikan semua benar " pinta Sarah sambil menyerahkan data barang sebelumnya.
"Baik kakak " jawab Vina.
Untuk pagi-pagi toko memang sepi, jadi mereka melakukan kegiatan lain untuk mengisi waktu senggang yang ada.
"Pagi semua " sapa Emi dengan ramah.
"Pagi Bu " jawab Sarah dan Vina secara bersamaan.
"Pada sibuk, lagi apa sih " tanya Emi.
"Lagi cicil Laporan Bu, mumpung sepi " jawab Sarah.
"Good luck semua " ucap Emi yang berniat untuk masuk ruangan tapi terhenti saat mengingat sesuatu.
"Oh iya, Akhir-akhir ini penjualan ngelonjak kan? " tanya Emi.
"Alhamdulillah Bu, setiap hari selalu di atas 10 pcs terjual " jawab Sarah lagi.
"Alhamdulillah, semoga omset bulan ini naik " ucap Emi lagi.
"Aamiin " jawab Sarah dan Vina secara bersamaan.
"Semangat semua " ucap Emi lagi sebelum benar-benar masuk ruangan.
***
Jika kemarin, Vina tidak banyak melihat mahasiswa yang daftar kali ini di hari pertama masuk begitu banyak mahasiswa baru.
"Hi Vina " ucap Ayu.
"Ya ampun Ayu, kau mengagetkan ku saja " ucap Vina mengusap dada.
"Sorry, habis kau terlalu jauh melamun sih " ucap Ayu .
"Aku masih tidak menyangka menjadi bagian kampus ini " ungkap Vina.
"Semoga kita masuk dan sele bersama " ucap Ayu.
"Aamiin " ucap Vina.
Terdengar pengumuman jika calon mahasiswa didik baru di minta untuk berkumpul di sebuah aula yang sudah di sediakan. Ayu dan Vina Berangkat bersama menuju Aula yang di maksud.
Untuk hari ini, tidak ada proses belajar mengajar karena masih suasana perkenalkan dunia kampus terlihat dahulu. Sampai Waktu magrib tiba arahan yang di berikan oleh Waka kesiswaan berakhir.
"Vina, ayo kita pergi keluar aku ingin beli jajan " ajak Ayu.
"Maaf Ayu, aku harus ke mushola mau shalat magrib. apa kau tidak apa sendiri beli jajan " Tolak Vina dengan hati-hati.
"Tidak apa-apa, aku jajan dulu ya " pamit Ayu.
"Okeh, nanti kita ketemu di Aula lagi " ucap Vina kemudian.
Vina dan Ayu harus berpisah, karena ayu memang bukan muslim itu sebabnya dia tidak bisa menunaikan ibadah seperti Vina. dan kampus tempat Vina menuntut ilmu tidak semua muslim. Tapi walaupun begitu mushola di khususkan untuk orang yang ingin menunaikan ibadah.
Untuk pertama kalinya Vina tersentuh dengan teman satu angkatan yang menjadi imam shalat kali ini, sungguh setiap ayat yang di baca membuat Vina kagum.
"Assalamualaikum "
"Assalamualaikum "
Untuk beberapa detik, Vina hanyut dalam pikiran dan begitu sadar dengan kesalahan Vina langsung Istighfar beberapa kali.
"Astaghfirullah, ya Allah maafkan hamba yang sudah mengagumi mahluk ciptaan mu " doa Vina menyadari kesalahannya.
Hidup yang haus akan kasih sayang seorang ayah membuat Vina begitu mudah melabuhkan rasa kagum pada seseorang lawan jenis.Tapi Walaupun begitu hanya Vina dan tuhan yang tahu.
Selesai menunaikan kewajiban, Vina duduk di pendopo yang sudah di sediakan untuk mereka santai, dan di sisa waktu istirahat yang ada, Vina membalas pesan yang di kirim oleh para sahabatnya.
Drrr,,,
"Hello Arga, ada apa? " jawab Vina begitu panggilan masuk tidak perlu menunggu lagi Vina langsung menekan tombol hijau.
"Hello Kakak, apa kakak lama pulang? " tanya Arga di seberang sana.
"Mungkin sekitar jam delapan malam, ada apa? apa terjadi sesuatu di sana? " tanya Vina khawatir terjadi sesuatu saat Vina tidak ada di rumah.
"Tidak, Arga hanya memastikan saja. oh iya kak, jika ada uang boleh tidak jika pulang beli ayam tepung lagi " cicit Arga.
"Mungkin sekarang tidak bisa dek, uang Kak sedang sekarat tapi begitu kakak ada uang akan kakak belikan nanti " ucap Vina.
"Baiklah, tidak apa yang penting jika kakak janji ya jika kakak ada uang akan belikan Arga ayam tepung " ucap Arga.
"Iya dek, sekarang makan malam apa yang ibu masak dulu ya. maaf jika Kakak tidak bisa beli ayam " ucap Vina.
"Tidak apa kakak " jawab Arga..
Terlalu asik bicara pada sang adik yang seharian ini tidak dia temui, Vina merasa rindu padahal setiap hari mereka pasti sudah makan bersama, berkumpul saling bagi cerita tapi sekarang, dan seterusnya mungkin makan malam dan siang Vina tidak bisa bergabung.
Seseorang yang tidak lama sampai dan tanpa sengaja mendengar pembicaraan Vina membuat dia urung untuk bergabung dan pergi entah ke mana.
Begitu acara istirahat selesai, Vina kembali ke aula tempat acara. Suasana Aula yang ramai membuat Vina hanya fokus pada duduk nya, karena Vina introvert tidak berani menyapa yang lain.
"Hi, Vina kau sudah lama " tanya Ayu yang datang bersama seseorang.
"Baru saja, kau baru kembali " ucap Vina.
"Iya " jawab sambil mendarat bokong di kursi.
"Oh iya kenalkan teman baru ku, Tari " ucap Ayu.
"Salam kenal, Vina " ucap Vina .
"Tari, semoga kita bisa menjadi teman baik " ucap Tari.
Sesi perkenalan harus berakhir saat acara kembali di mulai mereka fokus pada apa yang di sampaikan.
