NovelToon NovelToon
Sleeping With My Boss

Sleeping With My Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:189.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Sakura atau kerap dipanggil Rara, hancur seketika saat video dia yang digerebek sedang tidur dengan bos nya tersebar. Tagar sleeping with my boss, langsung viral di dunia Maya.

Rara tak tahu kenapa malam itu dia bisa mabuk, padahal seingatnya tidak minum alkohol. Mungkinkah ada seseorang yang sengaja menjebaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Saat keluar dari kamar mandi, Jovan melihat Rara sedang memindahkan bajunya dari koper ke almari. Tak banyak, dia hanya membawa 3 pasang baju.

"Maaf, gak minta izin dulu," Rara menghentikan aktivitasnya saat Jovan menatapnya.

"Gak papa."

Rara mengambil baju kotor di tangan Jovan lalu menaruhnya di keranjang pakaian kotor. "Udah ngantuk belum?"

"Ke-kenapa?" Wajah Jovan langsung berubah tegang dan jantungnya berdetak lebih cepat. Mungkinkah Rara sedang meminta untuk dinafkahi?

"Siapa tahu butuh sesuatu, teh chamomile mungkin?"

Jovan seketika menahan senyum, bisa-bisanya dia berfikir Rara mau mengajaknya bercinta. "Gak usah. Aku masih ada sedikit kerjaan yang harus di selesaikan." Dia mengambil laptopnya yang ada di atas ranjang, sepertinya baru saja dipindahkan Rara dari dalam kopernya. Bersamaan dengan itu, ponselnya kembali bergetar, ada panggilan masuk dari Dista.

"Dari tadi Dista telepon terus," Rara memberitahu. "Jawab saja, aku tidak masalah kok." Dia harus terlihat seperti istri yang baik dan ikhlas dipoligami.

Bukannya segera menjawab karena mendapatkan lampu hijau dari Rara, Jovan malah sungkan. Dia memilih mematikan telepon agar Dista tak terus menghubunginya.

Senyum Rara seketika mengembang. Sepertinya malam ini, Dista benar-benar tak akan bisa tidur.

Jovan naik ke atas ranjang, duduk selonjoran sambil memangku laptop. Kedepannya, dia akan cuti lama, jadi pekerjaan yang belum selesai, akan segera dia selesaikan.

"Mau aku buatin kopi?" tawar Rara.

"Gak ngerepotin?"

"Enggaklah." Rara tersenyum lalu keluar menuju dapur. Beberapa saat kemudian, dia kembali dengan secangkir kopi panas. Sebagai mantan sekretaris, dia sudah hafal racikan kopi kesukaan Jovan. "Ini kopi favoritnya Papa." Rara meletakkan kopi yang baru dia buat di atas nakas sebelah Jovan. "Rasanya agak beda dengan kopi di kantor, tapi ukuran gulanya, aku buat sama. Kalau menurutku, ini lebih enak. Cobain deh."

"Masa sih?" Jovan menutup laptopnya, mengambil kopi bikinan Rara yang aromanya sangat enak. Setelah meniup sebentar, dia lalu mencicipinya. "Em... iya, lebih enak ini. Pantas saja kamu suka ngopi, ternyata keturunan dari Papa kamu."

"Semua keluargaku suka kopi. Ngomongin kopi, jadi kangen ngopi di mezra coffee shop, langganan kita."

"Kapan-kapan kita kesana."

Rara langsung mengangguk sambil tersenyum. "Kalau Abang butuh bantuan soal kerjaan, bilang aja ke aku. Anggap aku istri sekaligus sekretaris."

"Wah, apa harus dobel bayarannya?"

Rara tergelak mendengar itu. "Layanan sekretarisnya, aku kasih free. Bantuin suami, nyari ridho Allah."

"Kamu gak ngopi?" Jovan mengembalikan cangkir kopi ke atas nakas.

"Aku hamil, gak baik begadang, jadi mengurangi kopi terutama di malam hari."

Tatapan Jovan, seketika tertuju pada perut Rara. Rasanya masih tak percaya, dia akan punya anak dari mantan sekretarisnya. "Boleh aku menyentuhnya?"

"Enggak," Rara menggeleng cepat. "Gak usah izin maksudnya," lanjutnya sambil tertawa melihat ekspresi kaget Jovan. Rara menarik telapak tangan pria itu lalu menempelkan di perutnya.

"Hai girl.. " sapa Jovan sambil mengusap perut Rara. "Eh, dia boy apa girl sih?" dia menatap Rara penuh tanya.

Rara mengedikkan bahu sambil tertawa. "Mana aku tahu. Dia masih terlalu kecil untuk diketahui jenis kelaminnya. Selain itu, aku belum pernah periksa kandungan."

"Ah iya," Jovan kembali mengusap perut Rara. "Nanti sepulang aku honeymoon dengan Dista, kita periksa kandungan." Mendengar kata honeymoon, kenapa Rara rasanya kesal sekali. "Besok aku sangat sibuk dengan persiapan pernikahan kami, jadi sepertinya gak bisa."

Rara mengangguk meski terpaksa. Untuk membuat Jovan jatuh cinta padanya, dia harus membuat pria itu nyaman. Dia tak mau terkesan memaksakan sesuatu yang akhirnya nanti membuat Jovan ilfeel.

"Eh, dia udah bisa dengar suara belum sih?" Jovan mendongak menatap Rara. Saat ini, posisi Rara memang lebih tinggi karena berdiri, sementara dia duduk di ranjang.

"Aku juga gak tahu." Hamil tanpa perencanaan, membuatnya belum paham sama sekali tentang kehamilan.

Jovan kembali membuka laptopnya, tapi kali ini, bukan untuk bekerja, melainkan mencari artikel tentang kehamilan. " Duduklah disini, kita belajar sama-sama tentang kehamilan," dia menepuk sisi ranjang di sebelahnya.

"Makasih," mata Rara tiba-tiba berkaca-kaca.

"Makasih?" Jovan malah bingung.

"Makasih karena mau peduli dengan anak dalam kandungan ku."

Jovan beranjak dari atas ranjang, mendorong pelan bahu Rara agar naik ke atas ranjang, baru setelahnya dia duduk di sebelah Rara. "Dia juga anakku. Meski ada karena ketidak sengajaan, dia tetap berhak mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tuanya." Jovan mulai mengetik di kolom pencarian internet, artikel tentang kehamilan.

Malam itu, mereka asyik mencari pengetahuan tentang kehamilan. Baik Rara ataupun Jovan, keduanya terlihat antusias. Sampai akhirnya, Rara tak bisa lagi berbohong, dia sudah mengantuk berat. Tak kuat menyangga kepala, yang akhirnya berakhir dengan tertidur bersandarkan bahu Jovan.

"Kamu ada referensi dokter kandungan yang bagus gak?" tanya Jovan yang belum sadar jika Rara sudah tertidur. "Ra, Rara," dia melirik ke arah Rara. "Astaga, sepertinya dia sudah tertidur."

Jovan memindahkan laptop dari pangkuannya ke atas nakas. Menahan kepala Rara lalu mengangkat tubuh kurus itu untuk dibaringkan dengan nyaman. Dia senyum-senyum sendiri melihat Rara yang pulas. Bahkan saat tidur, istrinya itu terlihat cantik.

Pagi hari, Jovan sudah siap-siap untuk pulang. Beberapa saudaranya sudah sampai di rumah, agak aneh juga jika calon pengantin prianya malah yak ada.

"Bang, sarapan dulu sebelum pulang," ajak Rara yang baru masuk kamar. "Aku sudah masak buat sarapan."

Sebenarnya Jovan sudah ditelepon mamanya berkali-kali, diminta segera pulang. Tapi mendengar Rara sudah masak, dia jadi gak tega menolak. "Baiklah."

Jovan merasa agak canggung saat duduk di meja makan bersama Rara dan kedua mertuanya. Rara meletakkan teh di depannya. "Makasih."

"Aku ambilin ya, makanannya," Rara dengan sigap melayani suaminya itu.

"Kamu mau pulang?" tanya Papa Romeo. Tadi saat masak, Rara cerita soal itu.

"Iya, Pah."

"Nanti sore, datanglah kesini lagi, temani Rara periksa kandungan."

"Se... pertinya gak bisa, Pah. Hari ini, saya sangat sibuk."

"Luangkan sedikit sebentar saja," paksa Papa Romeo.

"Gak apa-apa, Pah," ujar Rara yang tak mau ada perdebatan antara mertua dan menantu. "Periksa kandungannya, bisa minggu depan. Nunggu Bang Jovan ada waktu."

Jovan menatap Rara yang duduk di sebelahnya. "Minggu depan, aku janji akan nganterin kamu periksa kandungan."

Rara mengangguk sambil tersenyum. "Cobain dong makanannya. Aku yang masak loh." Rara yakin, jika memanjakan perut suami, juga salah satu cara untuk mengambil hatinya.

1
Andriyani Lina
rasain kamu Dista,, bukannya kamu yang memulai menjebak rara. sekarang kamu Terima akibatnya.
Putu Suciptawati
ayoooo fin aku dukung 1000000% kamu kirim video syurmu bersama si dusta ke jovan... biar geger dunia peenovelan 😂.. unt kak thor yg baik hati dan tidak sombong jangan buat dista hamil anaknya fino ya.... buat aja dia ga bs hamil krn suka minum alkohol dan pernah aborsi ilegal
mom's Abyan
sukuriiinnnn,, karma berlaku
Anjellita
mana duoble up nya thor
Anjellita
tanpa sadar fino dikirim tuhan untuk membalas kejahatan dista ke rara waktu itu.
Mrs.Riozelino Fernandez
mampuuuuussss...
sana sini udah kek WC umum istri tersayang Jovan...
nikmati hasil jebakanmu Dista...
goyang gih sampe gempor 🤣🤣🤣🤣
css: klw Dista WC umum trus Jovan apa dong🤔🤔🤔 dia kan sering pakai WC umum 🤕🤕
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
🤮🤮🤮🤮🤮
Mrs.Riozelino Fernandez
aku berharap secepatnya Jovan tau kelakuan mu
Siti Dede
Fw ke Jovan aja video syurnya, dia bakal terima kasih sama kamu Fino, akan ada alasan kuat buat nyerein Dista.
Ninik
karma mulai bekerja
Sweet Momy
awal kehancuran dista
Soraya
semoga aja Dista kena batunya
Eka Kaban
orang yang berkhianat suatu hari akan si hianati
Wiwik Emy
lanjut thor
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥳
Aylan
viralin aja Fino vidio si dusta
Vike Kusumaningrum 💜
Ya Allah, apa yang dibanggakan dari Dista ? otak, mulut, hati jahat semua.

astaghfirullah, rasain lu. malu banget dah kalau tubuh jg sdh dikonsumsi publik
Susi Akbarini
wezzzz..
kpok dista..
ganyian yg masuk perangkap fino..
kalo mau ngelayani pasti ngancam nyebarin video dista dan bastian..

bahaya punya koleksi video syur pribadi..
kalo kecopetan atau kerampokan kan bisa disebarin orang lain..
Ochyie Aguztina
nah loohhh dista kamu ketauuuan ,,bisa bisa niihhh manusia ngejelekin si rara ,dirinya sendri kaya apa ,,huhhh dasar dista dista
Ochyie Aguztina
cocok nihhh dista ma fino manusia munafik 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!