🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30 - Dara & Keluarganya
Dara dan Amanda sudah puas berenang. Keduanya kini bersantai di kursi sambil menikmati minuman segar dan cemilan.
"Ke klub malamnya nggak jadi deh. Aku udah merasa lebih baik gara-gara berenang tadi," celetuk Dara. Padahal sebenarnya bukan itu yang membuatnya merasa lebih baik. Akan tetapi karena hubungannya dengan Elang sudah membaik.
"Oke, tuan putri. Apapun maumu aku akan turuti," tanggap Amanda.
"Apaan sih! Lebay," balas Dara.
"Kau kan emang tuan putri. Semua gadis di negeri ini pasti bermimpi ingin hidup sepertimu," tukas Amanda.
"Kelihatannya aja hidupku sempurna, padahal enggak," sahut Dara dengan wajah cemberut. Seketika dia mengingat kedua orang tuanya yang super protektif dan sibuk.
Amanda memajukan bibir bawahnya. 'Dasar nggak bersyukur,' timpalnya dalam hati.
"Btw, aku senang Kak Elang kayaknya nggak begitu tertarik sama kamu. Jujur ya, padahal awalnya aku cemas dia akan tertarik sama kamu," ungkap Amanda. Mengingat dia merasa Dara lebih cantik darinya.
Dara tersenyum tipis. Dia tak mendengarkan perkataan Amanda. Gadis itu fokus membaca pesan baru Elang.
'Besok hari sabtu kan? Gimana kalau malam minggu kita jalan? Sekali-kali kita kencan di luar ruangan.' Begitulah bunyi pesan Elang.
"Dara!" panggil Amanda, yang sejak tadi tidak mendapatkan tanggapan.
Dara tetap tak menghiraukan. Dia kini membalas pesan Elang untuk menyetujui ajakan cowok tersebut.
Namun senyuman Dara seketika sirna ketika panggilan dari ayahnya tiba-tiba masuk. Gadis itu langsung berdecak kesal. Meskipun begitu, Dara tetap mengangkat panggilan sang ayah.
"Kenapa, Pah?" jawab Dara malas.
"Kau kemana saja? Kenapa jam segini belum pulang?" timpal Ferry dari seberang telepon.
"Aku belajar bareng di rumah Amanda, Pah. Ini bentar lagi pulang kok," sahut Dara.
"Cepatlah pulang! Sebentar lagi malam," ujar Ferry. Dia segera mematikan telepon.
Dara bangkit dari tempat duduk. "Aku kayaknya harus pulang sekarang," ucapnya.
"Pasti Papahmu yang telepon tadi ya?" tebak Amanda.
Dara mengangguk. Setelah membersihkan diri ke kamar mandi dan berpakaian, dia beranjak pergi dari rumah Amanda.
Dara pulang di antar oleh sopirnya. Dia memang selalu ditemani sopir kemana-mana.
Dara Puspita Darmawan, merupakan anak bungsu dari Ferry Darmawan yang tidak lain adalah orang nomor satu di negeri ini. Benar, ayahnya Dara adalah seorang presiden. Itulah alasan kenapa Ferry sangat protektif pada Dara, sampai-sampai dia sengaja memberi uang jajan yang sedikit pada putrinya tersebut.
Keluarga Darmawan tidak hanya dikenal menguasai dunia politik, tetapi juga diketahui sebagai keluarga terpandang yang kaya raya. Keluarga itu bahkan menguasai dunia bisnis.
Dara baru saja tiba di rumah mewahnya yang tampak seperti istana. Ia segera masuk ke sana dengan wajah cemberut. Bagi Dara, rumah sebesar itu tak berarti baginya jika suasananya selalu sepi bak kuburan.
"Selamat datang, Non Dara..." Dina, kepala pelayan di rumah keluarga Darmawan menyambut kedatangan Dara. Namun gadis itu hanya tersenyum singkat dan bergegas masuk ke kamar.
Dara langsung menghempaskan dirinya ke ranjang. Dia mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Elang.
"Andai Elang tahu aku siapa, kira-kira reaksi dia gimana ya?" gumam Dara.
Dara berusaha keras menutupi fakta bahwa dirinya anak seorang presiden. Dia merahasiakan fakta itu di sekolah. Hanya orang-orang tertentu saja yang tahu. Bahkan dari Elang sekali pun.
Namun sekarang, karena rasa cinta Dara pada Elang yang semakin dalam, dirinya jadi terpikir ingin mengatakan jati dirinya pada cowok tersebut.