Kyra terlahir sempurna meski dia tidak memiliki kehidupan yang sempurna.
Tumbuh menjadi gadis biasa membuatnya jauh bertalenta dari saudari-saudari tirinya yang penuh prestasi.
Kyra tumbuh sebagai gadis pemalu, pendiam serta lugu, tidak modis bahkan tidak mempunyai prestasi apa-apa.
Namun suatu hari takdir berkata lain dan mengubahnya menjdi berbeda, Kyra yang polos dan lugu berubah tiba-tiba menjadi gadis dewasa yang sempurna berkat adanya sebuah sistem misterius yang diperolehnya secara tak terduga.
Mampukah Kyra mencapai tujuan hidupnya oleh bantuan sistem misterius yang dia dapatkan itu ?
Mari kita saksikan setiap episodenya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Hati-Hati !
Kyra berpegangan erat pada topi berenda hitamnya saat benda raksasa itu melaju kencang menuju dadu putih permainan ular tangga.
"Itu dadunya !" ucap Kyra.
Kyra mulai berpikir, bagaimana cara dia menggerakkan dadu permainan itu sedangkan topi tidak bereaksi pada mantra.
"Mantra itu tidak bekerja dan tidak mengubah bentuk topi kembali menjadi sebuah tongkat lagi lantas bagaimana cara aku memutar dadu ?" ucap Kyra.
Kyra menoleh ke arah sekitarnya, mencari keberadaan pria misterius itu, namun dia tidak melihatnya lagi.
"Apa aku coba saja merapalkan mantra itu lagi ?" ucapnya bertanya pada dirinya sendiri.
Kyra segera berkonsentrasi saat topi melintas di dekat dadu permainan ular tangga.
"Уца џьаҳанымҟа...!" ucap Kyra.
Sinar terang memancar lurus ke arah dadu di depannya.
Kyra tersentak sesaat ketika mantra bereaksi lain.
"Kenapa reaksi dari mantra ini berbeda ?" ucapnya seraya mengerutkan kening.
Kyra melihat dadu permainan yang kosong tanpa tanda titik maupun angka itu mulai bergerak-gerak saat sinar terang mengenainya.
Dadu menggelinding lalu berputar-putar diatas papan permainan ular tangga kemudian berhenti dan muncul kembali angka diatasnya.
"Angka 6 !" ucap Kyra berseru keras.
Kyra tersenyum lebar saat dia melihat dadu itu menunjukkan angka enam.
"Aku beruntung !" kata Kyra.
Tampak Kyra bersemangat ketika dia mendapatkan angka 6 yang artinya dia akan bermain ular tangga sebanyak dua kali kesempatan.
"Aku mendapatkan dua kali kesempatan bermain ular tangga !" ucapnya senang. "Уца џьаҳанымҟа...! Ayo bergerak !" sambungnya.
Topi berenda hitam raksasa itu melesat kencang, melewati kotak-kotak permainan ular tangga sebanyak enam kotak.
Kotak putih, kotak cokelat, kotak putih, kotak cokelat, kotak putih dan terakhir kotak cokelat.
Saat mencapai kotak cokelat, topi berhenti bergerak.
Kyra melompat turun ke atas kotak berwarna cokelat, bersamaan itu pula, topi miliknya berubah kembali ke bentuk asalnya.
"Aku akan memainkan dadu itu lagi karena aku mendapatkan kesempatan sekali lagi bermain ular tangga", kata Kyra.
Kyra berdiri termenung sembari memperhatikan dadu yang agak jauh letaknya dari dia berdiri sekarang ini.
"Tapi..., hanya tinggal aku saja pemain ular tangga ini, tidak ada yang lainnya selain aku...", ucap Kyra.
Kyra menoleh ke arah kepompong berisi anak laki-laki.
"Anak itu telah kalah, mungkinkah dia akan selamat setelah permainan ular tangga ini selesai", kata Kyra.
Kyra mendongak ke atas, dimana langit diatasnya tidak terlihat bentuknya.
"Disana tidak tampak langit, hanya warna putih yang ada, apa aku berada di dimensi tak terbatas seperti yang diucapkan oleh sistem misterius itu", ucapnya.
Kyra masih terdiam, belum melanjutkan lagi permainan ular tangga ini.
"Sebaiknya aku bermain lagi", kata Kyra.
Kyra mengarahkan telapak tangannya ke depan sambil membaca mantra.
"Уца џьаҳанымҟа...!" ucapnya serius.
Topi bergerak kembali lalu berputar-putar ke arah depan, dan sekejap saja, topi berubah menjadi sebuah tongkat hitam.
"BERMAIN !" ucapnya berseru keras.
Kyra mengayunkan kembali tongkat hitam di tangannya ke arah dadu putih kosong.
"Ctas ! Ctas ! Ctas !"
Dadu bergulir lamban lalu menggelinding cepat di atas papan permainan ular tangga.
Kyra berdiri diam sembari memperhatikan dadu yang bergerak, menunggu sesaat dadu putih itu berhenti dan menunjukkan angka permainan.
"Angka 6 lagi !?" ucapnya terkejut tak percaya.
Kyra tercengang saat mendapatkan angka enam lagi dalam permainan ular tangga ini.
"Apa aku sedang beruntung atau sebaliknya ?" tanya Kyra.
Kyra masih belum sepenuhnya percaya pada hasil perputaran dadu yang dia dapatkan, angka enam, dia mendapatkan angka enam lagi.
Artinya Kyra akan bermain sebanyak dua kali kesempatan memainkan ular tangga ini.
"Aku akan bermain dua kali permainan ular tangga...", ucap Kyra termangu-mangu.
Tongkat hitam ditangannya kembali semula, berubah menjadi topi berenda warna hitam serta berada di atas kepalanya lagi, seusai Kyra menggelindingkan dadu.
Kyra menoleh ke arah kepompong berisi anak laki-laki itu lalu meraihnya kembali dan mulai bergerak melompati kotak-kotak papan ular tangga.
"Kotak cokelat, kotak putih, kotak cokelat, kotak putih, kotak cokelat dan kotak putih !" ucapnya berseru ceria.
Kyra melihat tangga lagi pada kotak putih yang dipijaknya baru saja.
"Naik tangga lagi...", kata Kyra.
Kyra masih memegangi kepompong berisi anak laki-laki ditangannya.
"Aku tidak mungkin meninggalkan anak ini disini, dan aku akan terus membawanya sampai mencapai kotak terakhir dari papan ular tangga ini", kata Kyra.
Kyra mendongak ke atas tangga di depannya.
"Apapun yang terjadi nantinya...", gumamnya lirih.
Kyra kembali berkonsentrasi penuh lalu merapalkan mantra.
"Уца џьаҳанымҟа...!" ucapnya serius.
Sesaat tubuh Kyra bergerak ringan lalu naik ke atas tangga berwarna putih di hadapannya.
Wush... ! Wush... ! Wush... !
Tubuh Kyra perlahan-lahan meluncur ke atas dengan membawa kepompong berisi anak laki-laki.
Tidak butuh waktu lama buat Kyra, dia telah berhasil mencapai puncak tangga di atasnya lalu berhenti berdiri di atas puncak tangga.
"Aku mencapai kotak berwarna putih lagi...", ucapnya.
Kyra melangkahkan kakinya maju ke depan lalu berhenti di atas kotak segiempat berwarna putih.
Di hadapan Kyra tampak tangga berwarna putih yang lebih panjang lagi ukurannya dari tangga lainnya pada permainan ular tangga.
"Ada tangga lagi tapi ukurannya lebih panjang dari tangga lainnya", ucap Kyra.
Kyra mendesah pelan sembari mendongak ke atas tangga.
"Tinggi sekali tangga ini !" ucapnya.
Kyra kembali merapalkan mantra untuk mencapai tangga ular tangga ini.
"Уца џьаҳанымҟа...!" ucapnya sedangkan topi berenda warna hitam di atas kepalanya berpendar-pendar bercahaya terang benderang.
Tubuh Kyra memancar terang warna keemasan lalu bergerak ringan, naik ke atas puncak tangga yang tinggi itu.
Setiap dia melewati tangga, ujung sepatu boot hitam yang dia kenakan menyentuh anak-anak tangga berwarna putih.
Tangga pada permainan ular tangga kali ini sangat tinggi sekali, dibandingkan tangga-tangga lainnya yang pernah dia temui sehingga Kyra membutuhkan waktu cukup lama, untuk mencapai puncak tangga.
Ada sekitar 70 anak tangga yang harus Kyra lewati saat ini.
Jumlah yang tidaklah sedikit untuk sebuah tangga biasa tapi ini bukanlah tangga pada umunya melainkan tangga pada permainan ular tangga.
Tiba-tiba sesuatu bergerak ke arah Kyra, menghadang langkah Kyra untuk naik.
Sebuah bayangan muncul di hadapan Kyra lalu berdiri seseorang berjubah putih dengan tudung putih memegang pedang.
"Siapa kau ?" tanya Kyra.
Kyra tersentak kaget saat dia melihat kehadiran orang berjubah putih dengan tudung putih yang menggenggam sebuah pedang besar.
Tanpa banyak bicara, orang berjubah putih itu mengayunkan pedang berukuran besar di tangannya ke arah Kyra berulang-ulang kali.
Wush ! Wush ! Wush !
Pedang berukuran besar terus terayun ke arah Kyra, hampir mengenai tubuh gadis muda itu dan melukainya.
"Уца џьаҳанымҟа...!" teriak Kyra.
Sekejap saja topi berenda berwarna putih di atas kepalanya berubah menjadi sebuah tongkat berwana hitam dan memanjang.
Kyra menggerakkan tongkat di tangannya, untuk menghadang lajunya pedang besar ke arah dirinya.
"Kenapa dia tiba-tiba muncul ???" tanyanya kebingungan.
Dua senjata saling beradu keras, saling menghadang satu sama lainnya dan berusaha untuk saling mengalahkan.
Kyra terus bertahan dari serangan pedang besar yang melaju tanpa henti ke arah dirinya.
Trang ! Trang ! Trang !
Kyra membalas setiap serangan dari orang berjubah putih dengan tudung putih itu sekuat tenaga sembari terus berusaha menggapai tangga, untuk naik ke atas tangga ular tangga.
Tap ! Tap ! Tap !
Kyra terus berusaha menyentuh anak-anak tangga sembari terus menangkis serangan pedang milik orang berjubah putih meski dia tidak memiliki ketrampilan bertempur, dia berusaha melawannya sedangkan dia harus mempertahankan kepompong berisi anak laki-laki pada salah satu tangannya.
"Dia sangat kuat !" ucap Kyra.
Kyra terus bertahan meski dia agak kewalahan saat menahan serangan orang berjubah putih yang terus mengayunkan pedang besar ke arah dirinya.
"Auwh !!!" ucap Kyra tersentak kaget.
Tampak Kyra terdesak oleh serangan lawan sedangkan pedang berukuran besar menyilang tepat dihadapannya dan tongkat hitam miliknya mencoba menahannya.
"Aku terjepit oleh serangan orang berjubah putih ini, apa yang harus aku lakukan", ucapnya.
Tiba-tiba kepompong berisi anak laki-laki terlepas dari genggaman tangannya lalu meluncur cepat ke arah bawah.
"Tidak !!! Tunggu !!!" pekik Kyra yang terlihat sangat panik.
Kyra langsung mendorong kuat-kuat orang berjubah putih di depannya seraya meluncur turun, untuk menangkap kepompong berisi anak laki-laki yang terjatuh ke arah bawah dari genggaman tangannya.
selamat akhirnya bisa juga, nih thor...
semangat ya... 👍💪