Airin Gracia Bramuji dan Marvel Adiyaksa Buana bertemu disaat mereka berdua bersekolah di High school.
mereka juga satu kelas selama 3 tahun lamanya dan sampai kelas 3 akhir mereka sama sekali tidak saling mengenal ataupun ingin mengenal.
namun kala itu marvel akhirnya tau bahwa airin adalah sahabat masa kecil nya yang dulu dia cari.
sejak saat itu marvel terus mengejar airin,
Hal itu membuat marcelino ayah marvel marah besar hingga berusaha mencelakai airin beserta keluarganya hal itu membuat marvel bimbang dan pada akhirnya marvel memutuskan untuk pergi.
Airin yang kecewa memutuskan pergi membawa kebencian pada marvel padahal sebenarnya marvel diam-diam selalu menjaganya dari jauh tanpa sepengetahuan marcelino dan juga airin.
apakah marvel bisa meluluhkan hati ayahnya begitu juga membawa airin kembali dalam pelukannya? ikuti kisahnya
dilarang mencomot karya ya!!!
ini hasil karya sendiri jadi jangan comot-comot
disclaimer!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iswariay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. trauma Marcelino
Marvel dan ketiga temannya sudah sampai kelas bebarengan suara bel masuk berbunyi.
airin dan Kanaya sudah sampai kelas sesaat sebelum marvel tiba, saat marvel berjalan melewati meja airin dia diam-diam melirik ke arah airin lalu melanjutkan langkahnya menuju tempat duduknya.
Buana Company
Tok
Tok
Tok
" ya masuk " ucap marcelino yang sedang duduk di kursi kebesarannya itu, dia sangat serius sekali menatap laptopnya jari tangan nya dengan lihai meliuk-liuk di atas keyboard.
seorang pria berpakaian tertutup memasuki ruangan marcel, dan marcel sudah tau dia siapa jadi tak heran Marcel bahkan sama sekali tidak menoleh saat orang itu berjalan ke arah nya.
Marcel menghentikan aktivitas nya lalu memutar kursinya menghadap pria itu
" Katakan informasi apa yang kau bawa? " tanya marcel dengan Suara intimidasi nya
" begini tuan, emm tadi pagi tuan muda saat berangkat sekolah berhenti di halte lalu mengajak seorang perempuan berangkat bersamanya ke sekolah " ujar pria itu
Brakkk
Marcel mengebrak meja dengan keras,hingga membuat pria itu terkejut
" lancang!!! katakan siapa perempuan itu berani sekali dia mendekati putraku?!! " tanya marcelino nada tinggi
" saya sudah menyelidiki semuanya tuan , dia bernama Airin Gracia Bramuji dia hanyalah anak dari pemilik BM furniture. dan juga airin ini teman sekelasnya tuan muda " ujarnya dengan suara terbata-bata dia sangat takut kala melihat tuannya itu saat marah auranya sangat mematikan sekali matanya merah dengan rahang mengeras yang siap-siap menerkam mangsanya.
" shitt... sepertinya marvel sudah lupa dengan masa lalu nya ternyata " ucap marcelino mengangguk-anggukan kepalanya lalu menompangkan dagunya dengan tangan kanannya.
" pergi lah bram! Terus awasi anak itu ingat jangan sampai ketahuan jika tidak kau tau sendiri bukan akibatnya? " ujar marcel melirik Bram ya nama laki-laki itu Bram salah satu anak buah marcelino yang diberi tugas menjadi mata-mata untuk marvel putranya.
" siap tuan, kalo begitu saya pamit " ijin bram pada marcelino, lalu Marcelino pun hanya mengisyaratkan telapak tangannya bram pun pergi meninggalkan ruangan marcel.
" Bramuji?? aku seperti tidak asing dengan namanya tapi dimana aku pernah mendengar nya ya? " gumam marcel saat melihat bram sudah pergi
" entahlah aku tidak peduli, siapapun itu aku tidak akan segan-segan melakukan apapun itu bahkan dengan cara keji sekalipun untuk menyingkirkan dia dari putraku!! semua wanita itu sama saja awalnya terlihat baik polos tapi nyatanya mereka hanya lah orang munafik " ucap marcel dengan oktaf yang agak tinggi tangannya terkepal erat, rasa sakit hatinya serta trauma yang dialaminya kembali muncul hingga membuatnya marah lalu memecahkan gelas yang ada dimeja.
Pranggg
Marcelino menggelengkan kepalanya, rasa takutnya hadir kembali dia berusaha menenangkan diri dipejamkan matanya lalu dia menghembuskan nafas panjangnya
" aku tidak akan membiarkan putraku memiliki nasib yang sama denganku, lihat saja aku pasti akan melakukan sesuatu jika putraku jatuh hati padanya " ucap Marcelino tatapannya kembali datar
bersama dengan itu seseorang masuk ke ruangannya, dan dibuat terkejut karena terdapat gelas pecah disana
" apa-apaan ini cel !! ada apa denganmu?! " seru kenzo sahabat Marcelino sekaligus asisten pribadinya.
" tidak ada " jawab marcelino singkat
Kenzo menarik nafas nya dalam-dalam lalu berkata dalam batinnya
" sabar zo sabar beginilah punya bos sukanya marah-marah, kau harus punya kesabaran setidaknya setebal tisu seribu lapis"
Marcelino menoleh ke arah Kenzo yang sedang diam namun kepalanya menggeleng-geleng, Marcelino pun mengerutkan dahinya
" apa yang kau pikirkan?! " sentak Marcelino membuat Kenzo hampir terjungkal
" tidak ada, memangnya apa yang aku pikirkan? " sela Kenzo sembari menggaruk tengkuknya
" kenapa malah balik tanya padaku! apa mau ku potong gajimu bulan ini zo?! " seru Marcel yang kesal dengan tingkah Kenzo.
Kenzo langsung mengatakan tidak dengan menggunakan kedua tangannya
" tidak-tidak, aku hanya berfikir siapa yang membuat mu memiliki suasana tidak bagus seperti ini? " ucap kenzo dengan jujur walaupun ada bumbu bohong nya, dia masih sayang dengan gajinya jadi pilih aman saja
" Marvel seperti jatuh cinta pada teman sekelasnya " ujar marcel membuat kenzo langsung duduk di kursi depan marcel namun sebelum itu dia menelpon Ob untuk segera ke ruangan marcel membersihkan pecahan kaca. Ob itu pun datang lalu membersihkan pecahan itu setelah pamit pergi. Barulah Kenzo membuka pembicaraan
" kau serius? Syukurlah kalo begitu " ucap kenzo senang, marcelino pun menatap horor Kenzo yang ada didepannya, melihat itu Kenzo langsung tersadar dan meruntuki mulutnya
" astaga ini mulut tak bisa di rem " batin Kenzo tak tenang
" jadi kau senang ya? " tanya marcelino dengan nada dingin serta satu alisnya menjengit ke atas
" bu-bukan begitu maksudku, hanya saja aku ingin meminta mu sedikit saja membebaskan marvel untuk memilih jalan hidupnya. Aku tau kau pernah terluka cel tapi dengan kau terus mengatur kehidupan putramu itu tidak baik " kata kenzo menasehati marcelino
" kamu menasehati ku? Dengar kamu tidak pernah berada diposisiku jadi simpan kata-kata mu itu. Aku lebih tau apa yang terbaik untuk putraku! "
" tap--- " belum sempat melanjutkan ucapannya satu telapak tangan marcelino memberi isyarat untuk diam
" aku tidak butuh kata bijakmu itu! Lihat dirimu pernahkah kamu berfikir untuk menikah? sampai sekarang saja kamu ini seorang Casanova yang setiap hari bergonta-ganti teman duet, " cibir Marcelino frontal
" itu berbeda aku hanya belum bertemu orang yang tepat saja " kilah kenzo
" ck sudahlah zo, aku tidak mau ribut denganmu lebih baik kembalilah keruangan mu. Dan tolong gantikan aku rapat "
" memangnya kau mau kemana? " tanya kenzo sedikit kesal karena harus menggantikan rapat
" aku mau pulang, sebentar lagi jam marvel pulang sekolah " ucap marcelino lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan tak lupa dia mematikan laptopnya lalu menyambar jas nya yang ada di sampiran belakang kursinya, kemudian pergilah marcelino.
" Marcel, ingat jangan keras-keras pada Ponakan kesayangan ku!! " teriak kenzo ada marcelino yang akan menutup pintunya namun tidak di dengar oleh marcelino
" dasar bos laknat! Untung saja aku sayang uang kalo tidak ahhh sudahlah aku kesal sekali!! " gerutu Kenzo mengacak rambutnya kesal
...**************...
waktu menunjukkan pukul satu siang, bel pulang sudah berbunyi para siswa sons school sudah banyak yang keluar kelas lalu pulang begitu juga marvel dan gengnya itu mereka sudah sampai parkiran mobil .
" hari ini nongki gak nih? " tanya dino
" gak tau " vicenzo mengendikan bahunya
" gimana menurut lu el? " imbuhnya
" ditempat biasa nongki nya " ucap marvel yang tanpa sengaja melihat airin berjalan berduaan dengan seorang pria yang tak lain saingannya yang bernama Barry.
Jika 4 sekawan itu di adalah anak tertampan di sons school sebenarnya ada satu lagi yaitu Barry dia berada diurutan ke dua setelah Marvel tentunya.
barry juga seorang ketua OSIS di Sons high school yang masa jabatannya akan segera berakhir.
marvel melihat airin berbincang dengan barry pun tak sadar hatinya terasa panas
diapun meminta genk nya untuk cabut dan pergi meninggalkan sekolah.
" cabut " pinta marvel dengan nada kesal
" heh jadi kaga?main cabut aja ! " sungut aarav
" ck seperti biasa jam tujuh malem " Ujar marvel lalu masuk kedalam mobil, di nyalakan mobilnya lalu pergi meninggalkan mereka bertiga
" kenapa tuh anak? sejak tadi gue perhatiin dia tuh aneh iya gak " ucap Vicenzo, Aarav dan Dino hanya mengendikan bahu.
" semenjak dia berangkat dengan airin lalu tadi insiden saat istirahat marvel memang agak sedikit berbeda. gue harus tanya langsung ke marvel nanti " batin aarav
" udah yuk pulang gue mau istirahat " ujar dino yang diangguki oleh vicenzo dan aarav
Bersambung