NovelToon NovelToon
Kencan Buta Terakhir

Kencan Buta Terakhir

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Persahabatan / Romansa
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Indah

Park Eun-mi, seorang gadis Korea-Indonesia dari keluarga kaya harus menjalani banyak kencan buta karena keinginan keluarganya. Meski demikian tak satupun calon yang sesuai dengan keinginannya.

Rayyan, sahabat sekaligus partner kerjanya di sebuah bakery shop menyabotase kencan buta Eun-mi berikutnya agar menjadi yang terakhir tanpa sepengetahuan Eun-mi. Itu dia lakukan agar dia juga bisa segera menikah.

Bagaimana perjalanan kisah mereka? Apakah Rayyan berhasil membantu Eun-mi, atau ternyata ada rahasia di antara keduanya yang akhirnya membuat mereka terlibat konflik?

Yuk! Simak di novel ini, Kencan Buta Terakhir. Selamat membaca.. 🤓

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 25

Eun-mi datang ke toko lebih awal. Padahal sejak beberapa hari yang lalu, Wina telah menggantikan urutan kedatangannya setelah Rayyan. Tapi hari ini sepertinya Wina kalah cepat. Setelah menyapa Rayyan dan David, kini Eun-mi sudah khusyuk menekuni setiap pekerjaan yang sudah menjadi makanannya sehari-hari.

Dia harus sesegera mungkin membereskan urusannya, karena ia ada janji temu lagi dengan ibunya In-ho. Kemarin lusa ibu In-ho membicarakan masalah teknis pernikahan, dan hari ini ia diajak untuk mendatangi beberapa butik pernikahan di Seoul untuk mengurus gaun pengantinnya.

Tapi wajahnya tak terlihat bersemangat. Semakin jauh ia masuk dalam ruang perjodohan dan rencana pernikahan ini, dirasanya hati dan pikirannya semakin gundah. Ingin rasanya berlari keluar tanpa mempedulikan apapun yang akan terjadi di belakangnya, tapi ia tak sanggup. Ia mengharap uluran tangan seseorang yang menuntunnya untuk bersama berlari, demi mengejar harapannya. Tapi tangan itu sepertinya tengah meraih yang lain, bukan dirinya.

Yang bisa dilakukannya sekarang hanyalah mencoba menetralkan rasa. Menjauhkan harapan semu, dan berusaha menyusun kepingan baru berbentuk puzzle yang maha sulit.

"Pagi Mbak..", Wina akhirnya tiba.

"Pagi..", sahut Eun-mi sembari melihat ke arah Wina.

"Maaf Mbak, aku telat. Padahal tadi sudah buru-buru lho dari rumah", Wina merasa tak enak.

"Kamu belum telat kok. Malah biasanya kamu juga kepagian datangnya. Cuma kebetulan aja aku ada urusan hari ini. Kerjaanku lumayan banyak, jadinya musti datang lebih awal biar bisa selesai sebelum waktunya", sahut Eun-mi.

"Oh, syukur deh kalo begitu. Padahal aku tadi gugup banget lho Mbak. Takut dipecat gara-gara telat", Wina kemudian meletakkan tasnya lalu duduk di kursinya.

Eun-mi hanya tersenyum menanggapinya.

"Eng.. Mbak. Aku boleh nanya gak?", Wina kembali mengganggu Eun-mi, tapi terpaksa Eun-mi menanggapinya.

"Apa?", tanya Eun-mi balik.

"Kenapa Mbak perlu chef lagi sih? Kan sudah ada Rayyan. Bukannya aku gak suka lho ya.. Aku malah happy lovey ada tambahan cowok ganteng di sini", Wina kembali memasang mode keponya.

"Itu.. karena Rayyan mau berhenti kerja, jadi dia lagi nyiapin penggantinya", sahut Eun-mi sambil matanya tetap pada laptop di depannya.

Ia tengah berusaha tetap fokus sementara di saat yang sama harus melayani kekepoan Wina.

"Hah? Berhenti kerja? Memangnya kenapa Mbak?", tanya Wina, padahal dalam hatinya ia sudah bisa menebak alasannya.

Hanya saja ia tak menyangka kalau Rayyan memutuskan untuk berhenti. Kalau begitu, rencana yang sudah dikhayal-khayalnya bakalan gagal.

"Dia mau balik ke Indonesia, mau nikah", sahut Eun-mi yang berusaha menyembunyikan wajahnya karena takut Wina melihat matanya yang berkaca-kaca.

"Oh, mau nikah juga ya? Kalian ini kompak banget ya Mbak. Satu nikah, yang lain juga ikutan", sahut Wina sambil terkekeh.

Eun-mi hanya tersenyum pahit mendengar kalimat Wina.

"Ehm.. Mbak Wina kenal sama calon isterinya Rayyan?", tanya Wina masih belum selesai.

Eun-mi menghela nafas. Pertanyaan Wina benar-benar membuatnya kesal. Tapi ia tak enak mengabaikannya.

Eun-mi hanya menggeleng.

Melihat itu, Wina kemudian mendekatinya dan menduduki kursi di depan meja Eun-mi.

"Mbak, aku punya rahasia. Mbak mau denger gak?", tanya Wina dengan senyum dan raut usil.

"Rahasia apa? Kamu naksir David? Rayyan sudah cerita kok kalau kamu suka salting tiap bicara sama David", sahut Eun-mi.

Mendengar itu, wajah Wina langsung cemberut. Apa-apaan Rayyan sampai mengadu ke Eun-mi masalah receh begitu? Cowok, tapi mulutnya kok malah sudah seperti emak-emak penggiat gosip.

"Bukan Mbak... Ini soal Rayyan", sahut Wina dengan raut misterius.

Lalu apa bedanya dia dengan Rayyan? Mereka berdua hanya saling berbalas menggibah. Bahkan dengan orang yang sama.

Mendengar nama Rayyan, fokus Eun-mi ke pekerjaannya langsung lenyap. Kini dia menatap serius pada Wina, penasaran dengan apa yang akan dikatakannya.

"Rayyan kenapa?", tanya Eun-mi.

Wina tersenyum geli, saking semangatnya dengan informasi yang akan dibaginya. Malah sepertinya rasa ingin berbagi rahasianya lebih besar di banding rasa ingin tahu Eun-mi.

"Mbak mau tahu gak, siapa calonnya Rayyan?", tanya Wina, masih dengan senyum usilnya.

Eun-mi kaget mendengar pertanyaan itu. Sudah dipastikan kalau Wina punya informasi itu.

"Si..apa?", tanya Eun-mi, dengan wajah panik entah kenapa.

**********

"Eun-mi, sarapan yuk", ajak Rayyan saat Eun-mi melintas di dapur dan Rayyan baru turun dari rumahnya.

"Eng.. aku hari ini gak ikut sarapan ya. Ajak David atau yang lain aja. Aku sudah sarapan tadi" sahut Eun-mi, kemudian langsung masuk ke ruangannya.

Rayyan mengerutkan dahinya. Tak biasanya Eun-mi sarapan duluan tanpa memberi tahunya. Melihat perubahan di wajah Rayyan membuat David yang tak paham ucapan mereka, penasaran dibuatnya.

"Ada apa Ray?", tanya David.

Rayyan tersentak mendengar suara David. Ia kemudian berdehem untuk menghilangkan rasa kecewanya karena perubahan sikap Eun-mi.

"It's okay. Kita sarapan dulu. Aku sudah siapkan di atas", ajaknya.

David kemudian menghentikan pekerjaannya. Mencuci tangannya, kemudian mengikuti Rayyan ke lantai dua dengan langkah pelan. Ada rasa iba di hatinya melihat ada kekecewaan di wajah Rayyan yang disebabkan oleh Eun-mi. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.

1
kartini aritonang
kenapa nggak jujur aja sih eun mi sama rayyan? jadi nyesel nanti kalo sempat rayyan pulkam ke indo
kartini aritonang
bau baunya in ho naksir asna ya thor
Tutupet
baca sampai sini dulu
Puspa Indah: Makasih 😃
total 1 replies
Puspa Indah
Kritik sangat diharapkan. Sekeras dan setajam apapun dipersilahkan asal disertai penjelasan supaya bisa jadi pembelajaran demi perbaikan kualitas. Pisau kalau gak di asah sampai klenger mana bisa tajam, jadinya malah gak guna. Jadikan saya pisau, dan anda semua adalah batu asahannya. Thanks✌️😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!