NovelToon NovelToon
Lima Benih CEO Mandul

Lima Benih CEO Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Kembar / Cerai
Popularitas:129.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: sayonk

(Warning !! Mohon jangan baca loncat-loncat soalnya berpengaruh sama retensi)

Livia Dwicakra menelan pil pahit dalam kehidupannya. Anak yang di kandungnya tidak di akui oleh suaminya dengan mudahnya suaminya menceraikannya dan menikah dengan kekasihnya.

"Ini anak mu Kennet."

"Wanita murahan beraninya kau berbohong pada ku." Kennte mencengkram kedua pipi Livia dengan kasar. Kennet melemparkan sebuah kertas yang menyatakan Kennet pria mandul. "Aku akan menceraikan mu dan menikahi Kalisa."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Kalisa terus menghubungi Kennet dan menelusuri jalan Jakarta. Entah kemana ia harus mencari Kennet. Dia teringat Erland, mungkin saja pria itu tau keberadaan Kennet.

"Iya Kalisa." Erland merasa aneh pada Kalisa, tidak biasanya wanita itu menghubunginya. "Apa ada sesuatu?"

"Kau tau keberadaan Kennet?"

"Kennet?" Ia tidak tau, bukankah seorang istri lebih tau keberadaan suaminya. "Aku tidak tau, Kennet tidak menghubungi ku. Ya sudah, kamu tenang saja. Tidak akan terjadi sesuatu, aku akan memastikan Kennet. Nanti aku menghubungi mu."

"Terima kasih Erland." Kalisa memutuskan obrolannya.

...

Bernad menghentikan mobilnya saat melihat Livia menghentikan motornya. Wanita itu menolong seorang nenek-nenek yang ingin menyebrang jalan tapi terlihat takut.

Kennet memperhatikan wajah Livia, senyumannya yang menghiasi wajahnya. Livia sama seperti dulu yang tidak suka melihat seseorang kesusahan.

"Seandainya saja .." Mungkin dia beruntung memiliki istri seperti Livia. Tapi semua itu sirna jika ia mengingat semua pengkhianatannya.

Drt

Sebuah bunyi ponsel berdering. Bernad melihat ponselnya dan mengangkatnya. "Iya tuan Erland?"

"Dimana Kennet? Kalisa mencarinya."

Bernad menoleh ke arah Kennet. "Tuan Bernad menanyakan Tuan."

"Katakan saja aku akan kesana." Ucap Kennet. Sebaiknya ia pergi ke kantor Erland.

"Tuan Erland, tuan Kennet akan segera kesana. Saya tutup dulu ponselnya."

"Baiklah aku menunggunya."

Kennet melihat punggung Livia yang melewati mobilnya. Dia butuh ketenangan, mungkin ia harus bersantai di kantor Erland. Dia seakan lupa bahwa kantor tempat bekerja bukan tempat menenangkan diri.

Hanya butuh 30 menit Kennet pun sampai, dia menuju ke lift dan hanya beberapa menit sampai di lantai 10. Bernad dengan sigap membukakan pintu ruangan Erland. Pria itu duduk di sofa dan membuat Erland bingung pada sahabatnya itu.

"Kau kenapa? Kasihan pada Kalisa dia mencari."

"Aku bertemu dengan mantan istri ku."

Erland syok, mulutnya menganga namun berbentuk huruf o kecil. "Ber-bertemu?" Ia tidak percaya bahwa Kennet di pertemukan dengan istrinya yang membuat trauma padanya. "Dimana? Apa kalian berbincang? Dia mengatakan apa?"

"Dia tidak tau jika aku mengawasinya beberapa hari ini."

Erland menaikan alis kirinya. Ia curiga Kennet melakukan sesuatu. "Kau melakukan apa padanya? Jangan bilang kau melakukan sesuatu padanya Kennet?"

"Iya, aku memang ingin memberinya pelajaran. Aku ingin membuatnya menangis dan menderita. Beraninya dia muncul di hadapan ku. Hanya saja aku belum membunuhnya dengan kedua tangan ku."

Erland menghampiri Kennet. "Jadi selama ini kau menghindar dari kami, Kalisa karena mengawasi mantan istri mu. Sebenarnya siapa mantan istri mu beraninya dia mengkhianati mu."

Kennet menatap Erland. Sebenarnya ia ingin mengatakan bahwa tukang pengantar kue itulah mantan istrinya dan anak yang di temuinya itu adalah anak mantan istrinya. "Kau tidak perlu tau, jangan mengatakan apa pun pada Kalisa."

Erland berharap bahwa Kennet tidak melakukan sesuatu di luar batasnya. "Selanjutnya, apa kau masih ingin di sini? Bagaiamana dengan perusahaan mu?"

"Aku sudah menugaskan seseorang. Jadi aku hanya menerim email saja untuk di tanda tangani."

Erland terkekeh, Kennet yang gila kerja kini me mengekori mantan istrinya. "Ya lakukan saja, kau bosnya. Aku tadi menghubungi Kalisa untuk datang kesini. Aku sudah berjanji padanya untuk menghubunginya jika bertemu dengab mu. Aku rasa kau harus meluangkan waktu mu mengajak Kalisa jalan-jalan. Kasihan dia, kau meninggalkannya hanya karena mantan istri mu."

"Apa kau pikir aku akan mengorbankan Kalisa? Tentu saja tidak, aku beruntung menikah dengan Kalisa. Aku mengawasinya sebagai bentuk pelajaran baginya. Tapi aku sudah memberikan pelajaran yang paling tulus dari ku dan tinggal menunggu langkah selanjutnya." Mengingat Livia memiliki anak, membuatnya merasakan jijik saat menyentuh tubuh Livia. "Aku akan menjadikannya wanita murahan seperti dia membuat ku menjadi pria murahan."

"Apa kau tidak terlalu kejam?" tanya Erland.

"Kejam?"

Ceklek

"Sayang." Kalisa duduk di samping Kennet. Dia memeluk Kennet. "Kau kemana saja? Aku merindukan mu."

Kennet merasa bersalah, dia telah mengabaikan Kalisa. "Bagaimana kalau nanti malam kita jalan-jalan? Kita makan di luar. Dua hari lagi kita pulang."

Kalisa mengangguk, Erland merasa menjadi nyamuk yang mengganggu mereka. Selang hanya beberapa menit dia melihat kedatangan Anita.

"Kalian di sini." Sapa Anita melihat Kalisa dan Kennet berada di kantor suaminya.

"Kennet kesini, jadi aku menghampirinya." Kalisa memeluk Kennet dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Kennet.

Anita membuka ponselnya. Dia membandingkan wajah Caesar dan wajah Kennet. Anita langsung menjatuhkan ponselnya. Mana ada seseorang yang begitu mirip kalau bukan anaknya.

"Sayang kamu kenapa?" tanya Erland. Dia melihat istrinya terlihat syok.

Anita mengambil ponselnya lebih dulu sebelum Erland melihat ponselnya. "Aku syok saat melihat hantu di ponsel ku. Aku terkejut saja."

Kennet dan Kalisa menatap bingung.

 "Ya sudah kami pergi, aku harus mengajak jalan-jalan istri ku." ucap Kennet.

Keduanya pun berlalu meninggalkan ruangan Erland.

"Sayang Kennet bertemu dengan mantan istrinya. Dia ingin memberikan pelajaran pada mantan istrinya itu. Aku berharap istrinya baik-baik saja." Tutur Erland. Entah bagaimana jadinya jika Kennet balas dendam.

Anita merasa tidak ada keraguan lagi. "Sayang apa benar Kennet tidak memiliki anak dengan mantan istrinya?" Ia merasa ada sesuatu yang salah. Sebelum ia mengatakan tentang anak Livia, ia harus memastikan sesuatu. Apakah benar anak Livia anak Kennet dan jika benar, kenapa Livia pergi? Semuanya masih ambigu untuk mengatakan terlalu dini. Bisa saja Kennet melakukan sebuah kesalahan pada Livia.

"Iya, Kennet memang mandul. Kalau Kennet tidak mandul, bersama mantan istrinya sudah pasti punya anak dan bersama Kalisa sudah pasti punya anak."

"Apa kau melupakan sesuatu tentang keajaiban? Bisa saja Kennet memiliki anak." Bisa saja anak Livia yang ia kenal adalah anak Kennet.

"Sayang kenapa kau memaksa? Jangan membahas ini saat bersama Kennet agar tidak menyakiti perasaanya." Entah kenapa istrinya akhir-akhir ini sering membahas Kennet.

"Aku mengajak anak-anak Livia untuk bermain dengan Zelo."

"Tidak masalah, Zelo juga senang ada mereka."

....

Pada malam harinya.

Alan menghentikan mobilnya saat ada seorang wanita yang hendak menyebrang jalan. Wanita tua itu terduduk lemas di jalan. Alan keluar dari mobilnya. Dia menghampiri wanita itu.

"Maaf apa anda tidak terluka?" tanya Alan.

Wanita itu menoleh. "Saya tidak apa-apa Tuan."

"Mari saya antar, anda mau kemana?" Dia ingin menebus rasa bersalahnya karena hampir menabraknya.

Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Saya tidak apa-apa Tuan, saya permisi."

Alan memperhatikan wanita itu sampai jalan di trotoar. Alan melihat ke arah mobilnya. "Hey kalian mau apa?" teriak Alan. Dia melihat dua pria bertopeng hendak masuk ke mobilnya. Alan berlari dan menghentikan salah satu dari mereka.

Pria itu meninju wajah Alan. Keduanya pun saling adu tinju. Beberapa kali Alan mengelak namun dua di antara mereka datang. Alan di tendang dari belakang dan membuatnya jatuh tersungkur ke depan.

1
Okto Mulya D.
kalau. ibunya Kenneth ada malah terbongkar keburukan mu Kalisa.
yuni ati
Lumayan
yuni ati
Biasa
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
The🐱🐾🦊Symphony🐬
mama nya sama istrinya sama-sama gila
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
bagus pertahankan Caesar
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
kasihan belum apa-apa udh gak di akuin sama anak sendiri
Aldiza azahra
q rsa knet balan mrah besar..sukur2 dia g ngakuin ibuy lg...
The🐱🐾🦊Symphony🐬
kata nya benci tapi lihat mantan istri dgn pria lain greget sendiri, ego nya setinggi langit sih
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
itu mg makanan terbaik Kenneth, kemana-mana kalo ada tukang bakso pasti di beli
The🐱🐾🦊Symphony🐬
bagus Caesar
The🐱🐾🦊Symphony🐬
he sampai Alan pun tak selamat
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
gak sabar si Kenneth kena batunya
The🐱🐾🦊Symphony🐬
ya ampun menjadi kaya juga jadi bisa seenaknya ya Kenneth, bikin geram ini orang
The🐱🐾🦊Symphony🐬
aku suka karya kakak, cocok buat ngisi waktu luang, semangat terus untuk berkarya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!