Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
panda kehilangan kendali
Mereka akhirnya keluar dari Eldoria. Shaka bertanya kepada Apel, "Hei Apel, saat aku menyerang golem itu, tangan ku malah menembusnya, tapi giliran dia yang menyerang ku, aku bisa merasakan tubuhnya."
Apel menjawab, "Mungkin itu adalah efek dari tempat Eldoria." Lalu semua kembali fokus ke perjalanan mereka sambil mengobrol.
Tidak lama kemudian, mereka melihat sebuah desa yang sudah hancur dan terbengkalai. Mereka menuju desa itu untuk memeriksanya, lalu Onyx memegang bangunan-bangunan yang telah hancur dan berkata, "Ini masih baru."
Rouge kemudian menyalakan rokoknya dan berkata, "Mungkin sekitar 2 hari yang lalu, 2 hari yang lalu kita masih di Last Blue."
Apel menggunakan kekuatannya untuk mencoba melihat apa yang terjadi di tempat ini. Dalam ingatannya, muncul kejadian di desa ini dimana para iblis telah menyerang desa tersebut sampai ke penduduknya. Tidak ada satupun yang terselamatkan dari bencana ini. Apel memberitahu kejadian ini kepada Shaka dan yang lainnya. Shaka sangat terkejut ketika mendengar hal ini, begitu juga dengan yang lainnya.
Seekor burung gagak muncul dan memerhatikan mereka. Tidak lama kemudian, burung gagak itu berbicara, "Sepertinya kalian ksatria, ya?" Semuanya terkejut dan melihat ke arah gagak.
Gagak itu sedikit demi sedikit berubah wujud, menjadi burung setengah iblis dengan kaki dan tangan serta kuku yang panjang. "Sepertinya darah kalian enak untukku minum!" ucap burung gagak itu dengan aura yang mengancam.
Tidak lama kemudian, muncullah lima iblis dengan bentuk berbeda-beda, dan Shaka serta yang lainnya terkepung. Salah satu iblis yang memiliki bentuk seperti kambing bertanya kepada iblis gagak, "Hei Lycan, apakah mereka orang-orang dari penduduk ini yang tersisa?" Lalu Lycan, si iblis gagak, menjawab, "Tidak, mereka berbeda."
Iblis yang berbentuk kelelawar berkata, "Hei, sepertinya daging mereka enak!" Suasana menjadi tegang, lalu Shaka berkata, "Ada 6 iblis di sini dengan bentuk yang berbeda, semuanya mohon kerja sama nya!" Onyx, Rouge, Panda, dan Apel menjawab serentak, "Ya!"
Onyx mengeluarkan pedangnya yang bernama Sento, lalu memiringkannya dan menebas burung gagak dengan cepat. Namun, luka yang diberikan oleh Onyx tidak begitu mempan, Lycan tertawa dan berkata, "Kami para iblis tentunya bisa beregenerasi!" Onyx yang lengah diserang oleh Lycan dan terhempas jauh.
Rouge mengubah kedua tangannya menjadi naga dan bertarung adu tinju dengan iblis kambing bernama Makora. Panda dan Apel berhadapan dengan 4 iblis sekaligus. Panda merubah wujudnya menjadi full gorila dan menghajar dua iblis secara bertubi-tubi. Apel sendiri memancarkan serangan sinar, jika terkena oleh iblis, maka akan terasa sakit. "Dia ini hanya sebuah apel, kau tahu?!" ucap iblis berbentuk buaya.
Enam iblis dengan bentuk berbeda, antara lain, Lycan si burung gagak, Makora si iblis kambing, Omen si iblis ikan, Ghet iblis yang memiliki wujud seperti kelelawar, Zur si iblis banteng, dan terakhir Garkador si iblis buaya.
Shaka berhadapan dengan Ghet, Onyx berhadapan dengan Lycan, Rouge berhadapan dengan Makora, sementara Panda dan Apel berhadapan dengan Omen, Ghet, Zur, dan Garkador. Tentu saja, tim Shaka sangatlah kalah jumlah, tapi apakah mereka bisa mengalahkan para iblis ini?
Shaka bertarung dengan Ghet dengan sengit, namun Ghet mampu menahan semua serangan Shaka dengan kedua tangannya. Dia kemudian terbang dan melaju cepat ke arah Shaka, membuatnya terpental dan tertabrak oleh bangunan.
Di sisi lain, Panda hampir diseruduk oleh Zur. Dengan tenaga yang dimilikinya, Panda membanting Zur dengan begitu kencang dua kali. Lalu, Panda merubah wujudnya menjadi seekor rusa yang memiliki tanduk besar dan menyeruduk Garkador hingga terpental.
Panda berkata, "Apel, mereka terlalu banyak. Kita tidak bisa menang!" Apel menjawab, "Kerahkan seluruh kekuatanmu, Panda!" Panda bertanya, "Haruskah aku menggunakan itu?" Apel terkejut dan mulai panik, "Jangan! Kau belum bisa mengendalikan wujud itu!"
Onyx mengeluarkan serangan bernama "Purgatory Slash" dan berhasil melukai tubuh Lycan sehingga tidak bisa beregenerasi. Lalu, Onyx tersenyum sinis dan berkata, "Aku tahu kau bisa beregenerasi, tapi itu memiliki batasannya, bukan?" Lycan teriak kesakitan.
Rouge masih beradu pukulan dengan Makora, tapi Rouge sudah tidak mampu menahannya. Pada akhirnya, Rouge terkena pukulan dari Makora. Makora berkata, "Hei hei, hibur aku sedikit lagi, dong!" dengan suara sinisnya. Lalu, Rouge tersenyum sinis dan merubah wujudnya menjadi naga. "Biarkan aku beritahu padamu, ini adalah bentuk hybridku!" ucap Rouge.
Rouge sekarang menjadi naga, seluruh tubuhnya dipenuhi oleh sisik-sisik naga, dan tentunya tidak mudah untuk terluka. Dia memiliki tangan dan kaki karena ini adalah bentuk hybrid manusia setengah naga.
Di sisi lain, Shaka bangkit kembali dan naik ke punggung Ghet. Dia mengeluarkan energi dari tangannya dan mematahkan tangan Ghet, membuat Ghet teriak kesakitan. "Sialan! Kau pikir serangan yang kau keluarkan tadi kepadaku tidak sakit, dasar bodoh!" ucap shaka
Situasi menjadi sangat buruk ketika panda tidak bisa menahan emosinya dan mulai merubah wujud terlarangnya menjadi beruang. Panda berubah menjadi beruang yang sangat besar, membuat semua orang, termasuk teman-temannya, terkejut.
Shaka terkejut dan berkata, "Apa itu?!" Lalu Onyx memasukkan pedangnya dan berkata, "Energi nya kuat sekali?!" Panda dengan wujud beruang memiliki tatapan yang sangat kosong, dengan mata yang sepenuhnya putih dan energi yang dia keluarkan benar-benar tidak normal.
Apel berkata, "Sudah kubilang jangan menggunakan wujud itu!!" Garkador berkata, "Huh! Hanya wujudnya saja! Serang dia, Omen, Zur!"
Omen, Zur, dan Garkador mulai menyerang Panda, namun sebelum mereka bisa mengeluarkan serangan mereka, Panda langsung menghajar Omen sampai ia tergeletak di tanah, bahkan kepala Omen sampai patah, dipastikan bahwa Omen sudah mati.
Lalu Zur ditangkap oleh tangan Panda dan dihancurkan tubuhnya dengan cara diperas. Situasi semakin buruk. Di sisi lain, Rouge berhasil mengalahkan Makora, tubuhnya hangus dibakar oleh api milik Rouge. Onyx juga berhasil mengalahkan Lycan, membuat tubuh Lycan terbelah menjadi dua.
Shaka juga berhasil mengalahkan Ghet dengan menghancurkan tangannya sehingga Ghet tidak bisa terbang lagi. Onyx mengeluarkan pedangnya kembali dan berkata kepada Rouge, "Hei, Kadal Api, situasinya semakin memburuk."
Lalu Rouge merubah kembali wujudnya menjadi hybrid. "Ya, aku tahu!"
Shaka berjalan menuju arah Panda dan Apel, lalu Shaka bertanya, "Hei, Apel, apakah itu Panda?" Apel menjawab dengan ketakutan, "Y-ya, itu dia!" Garkador lari ketakutan dan tidak sengaja melewati Onyx yang sedang mengeluarkan pedangnya. Dengan kecepatan tak kasat mata, Onyx langsung memenggal Garkador.
Onyx berkata kepada Apel, "Setelah ini, kau harus menjelaskan kepada kami tentang wujud Panda itu."
Onyx dan Rouge melompat tinggi menuju Panda, dan Onyx menebas Panda dengan jurus "Air Slash", sedangkan Rouge menggunakan "Power Up Punch" membuat Panda terdorong dan jatuh ke tanah.
Tidak lama setelah itu, Panda bangkit kembali dan menyerang Onyx dan Rouge. Untungnya, mereka berdua bisa menghindari serangannya. Lalu Onyx lengah dan terkena pukulan oleh Panda, membuat Onyx terjatuh ke tanah dengan luka yang parah.
Rouge menendang kepalanya dan membuatnya terdorong kembali. Rouge berkata, "Hei, Pendekar Pedang! Apa kau masih bisa bangkit!? Hei, Onyx!"
Onyx terengah-engah di tanah, lalu Shaka ikut bertarung dan menghajar tubuh Panda, sambil berkata, "Sadarlah, Panda!"
Panda mengamuk, dan suara teriakannya terdengar di langit-langit. Lalu, Onyx kembali bangkit meskipun lukanya parah, dan ia menebas Panda sekali lagi dengan jurus "Purgatory Slash", namun hal itu menyebabkan pedang Onyx yang bernama Sento hancur. Semua pun terkejut karena ini.
Rouge berkata, "Hei, jika kau tidak bisa bertarung lagi, mengungsi lah!" Namun, Onyx menatap Rouge dengan sinis dan berkata, "Aku harus menebasnya sampai ia terluka."
Aura hitam muncul dari tangan Onyx, dan ia mengeluarkan Yoru, sang pedang kutukan. "Menghindarlah, Shaka!" Shaka menghindar, dan Onyx menebas Panda dengan serangan "Anesthesia". Panda terdiam ketika menerima serangan dalam luka yang begitu dalam.
Panda perlahan mulai merubah wujudnya kembali menjadi normal. Setelah itu, Onyx memasukkan pedangnya, Yoru, dan kemudian dia pingsan. Apel segera mengobati luka milik Panda, begitu juga dengan Onyx.
Setelah Panda dan Onyx diobati, Panda langsung sadar dan kebingungan dengan situasi yang telah terjadi. Apel menjelaskan semuanya, dan setelah semuanya jelas, Panda sangat menyesal sambil memegang kepalanya dan memohon maaf kepada Shaka dan yang lainnya. "Tidak apa-apa, ini kecelakaan," ucap Shaka.
Sementara itu, Onyx masih belum sadar karena mengalami patah tulang di tangan kanan serta tulang rusuk. Tidak lama kemudian, ada seorang pemburu berambut keriting dengan pakaian seperti seorang pemburu, membawa sebuah sniper, menodongkan sniper kepada Shaka dan yang lainnya sambil berkata, "Siapa kalian?!"
Si pemburu hampir menarik pelatuknya, tetapi tiba-tiba Shaka menatapnya dengan sangat sinis dan berkata, "Diamlah." Tiba-tiba, sebuah aura yang tercampur dengan energi Shaka muncul, membuat si pemburu gemetar dan tidak berani melawan. Pada akhirnya, dia menyerah, dan Shaka serta yang lainnya mengabaikannya.
Saat hari sudah sore, Onyx sadar dan langsung terengah-engah. Dia bertanya, "Dimana Yoru?" Rouge menghampiri Onyx dan berkata, "Ini pedangmu, sudah kujaga dengan baik."
Shaka berkata, "Syukurlah kau sudah sadar, Onyx." Panda menunduk kepada Onyx dan meminta maaf, lalu Onyx berkata, "Itu sebuah kecelakaan, wajar saja. Lagi pula, aku masih memiliki Yoru."
Si pemburu itu menghampiri Shaka dan yang lainnya, lalu berkata, "Apakah kalian tidak keberatan jika menginap di rumahku?" Semuanya terkejut, dan Shaka bertanya, "Kenapa tiba-tiba sekali?" Si pemburu itu menjawab, "Karena hari sudah hampir malam, jadi lebih baik kalian menginap saja." Semuanya pun setuju dan menginap di rumah si pemburu.
Mereka semua sampai di rumah pemburu, yang tidak terlalu besar, dan suasana di dalamnya sangat sepi. Shaka bertanya, "Apakah kau tinggal sendiri?" Yaso menjawab, "Ya, begitulah. Aku diusir oleh keluargaku karena aku tidak bisa sihir," sambil tersenyum.
Shaka bertanya lagi, "Siapa namamu?" Yaso menjawab, "Yaso." Shaka berkomentar, "Yaso? Nama aneh." Yaso menjawab sederhana, "Ya, begitulah."
Shaka duduk dan melanjutkan pembicaraannya, "Bergabunglah dengan kami, Yaso." Semuanya terkejut dan serentak bertanya, "Apa?!" Yaso keberatan karena sudah menodongkan senjata kepada Shaka dan yang lainnya, merasa bahwa dirinya sangat tidak pantas. Namun, Shaka menenangkannya, "Sudahlah, ikut saja. Aku sudah melupakan itu!"
Onyx bertanya, "Apa kegiatanmu sehari-hari?" Yaso menjawab, "Mengumpulkan dan menjual daging hewan hasil buruan di hutan."
Shaka menunjuk ke sniper milik Yaso dan berkata, "Meskipun kau tidak memiliki sihir, kau memiliki kemampuan. Jadi, tidak ada salahnya untuk menjadi ksatria!" ucapnya sambil tersenyum.
Rumah Yaso berada di tengah hutan, hanya ditemani oleh seekor anjing bernama Rinto yang selalu setia menemaninya. Yaso sendiri berumur 18 tahun. Setelah semua kejadian hari itu, mereka memutuskan untuk tidur.
Keesokan harinya, Rouge pergi keluar dan memasak makanan dengan api unggun. Setelah semuanya matang, dia membangunkan teman-temannya untuk sarapan bersama.
Saat makan, Onyx berkata kepada Shaka, "Shaka, kita sudah bertemu dengan iblis." Shaka menjawab, "Lalu?" Onyx melanjutkan, "Semakin kita melewati berbagai daerah, musuh kita akan semakin kuat. Kita bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi di tempat selanjutnya."
Shaka menatap langit, tersenyum, dan berkata, "Sudah kuputuskan." Semua orang bingung, lalu Shaka membuat pengumuman mengejutkan, "Onyx, jadilah wakil kapten di guildku."
Semua terkejut, termasuk Onyx sendiri. Onyx menyimpan makanannya dan berkata, "Kau mau membuat guild?" Shaka tersenyum dan menganggukkan kepala.
Onyx mengeluarkan Yoru dan menantang Shaka, "Seorang wakil kapten memiliki tanggung jawab besar, seperti kapten. Secara terhormat, aku menantangmu bertarung untuk menguji apakah kau layak menjadi kapten atau tidak."
Situasi menjadi tegang setelah Onyx menantang Shaka untuk bertarung. Onyx melanjutkan, "Jika aku kalah, aku akan menjadi wakil kapten. Bagaimana, Kapten?" ucap Onyx sambil tersenyum sinis.
-BERSAMBUNG-