NovelToon NovelToon
Dipanggil Perawan Tua

Dipanggil Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir
Popularitas:43.7k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Dinda harus menulikan telinga ketika ia selalu disebut sebagai perawan tua karena di usia yang sudah menginjak 36 tahun tak kunjung menikah bahkan tidak ada tanda-tanda dia punya pacar hingga membuat spekulasi liar bahwa dia adalah seorang penyuka sesama jenis! Dinda geram dengan ocehan orang-orang tak tahu menahu soal hidupnya hingga akhirnya semesta memertemukan dia dengan Alexander Dunn, seorang brondong berusia 25 tahun dari Skotlandia yang kebetulan saat itu menginap di hotel yang sama dengannya. Apa yang akan terjadi pada hidup Dinda selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Dari Mertua

Tuan Dunn nampak melihat-lihat interior kamar hotel yang disewa oleh Dinda dan Alex, pria tua itu nampak menggelengkan kepalanya karena hotel ini sangat sederhana sekali padahal kalau Alex mengatakan padanya ia bisa saja memberikan fasilitas hotel mewah yang ada di pusat kota dan fasilitas antar jemput Bandara namun ia tahu betul kalau Alex pasti akan menolak semua itu dengan dalih ia memiliki uang sendiri.

"Jadi apa yang ingin Papa bicarakan?" tanya Alex yang sudah tidak sabar menanti apa yang akan papanya katakan.

"Papa ingin menanyakan padamu apakah kamu sungguh-sungguh tidak mau bergabung di perusahaan?"

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali kalau aku sama sekali nggak berminat untuk itu. Lagi pula ada Adam kan yang mengurus perusahaan."

"Kamu benar, Adam sekarang menjadi Presiden Direktur namun kinerja Adam menurut Papa sangat buruk, dia cukup sembrono dalam mengambil kebijakan ditambah lagi ia suka membuat sensasi tidak penting yang membuat sentimen negatif pada publik. Saham perusahaan beberapa kali turun akibat perbuatannya itu dan oleh itu maka Papa ingin kamu juga masuk ke perusahaan supaya bisa mengawasi kinerjanya."

"Papa kan Komisaris Utama adakan saja RUPSLB maka dia bisa diturunkan dari jabatannya."

"Masalahnya dia bersekongkol dengan dewan direksi perusahaan untuk memihaknya menutupi semua kebusukannya selama ini dan mereka kompak sekali dalam menutup itu dari Papa. Papa butuh informan yang bisa dipercaya sebagai Wakil Presdir supaya Papa bisa leluasa untuk mencari bukti dan mengadakan RUPSLB."

Kini pandangan tuan Dunn beralih pada Dinda, Dinda yang mendapatkan tatapan itu nampak bingung namun kemudian tuan Dunn tersenyum pada menantunya itu.

"Kamu sendiri bagaimana? Apakah kamu juga tidak tertarik bekerja di perusahaan?"

"Eh? Saya sudah bekerja, Pa."

"Kenapa sih kamu ini masih kaku saja. Jangan takut padaku, kita kan sekarang keluarga. Aku mendukung kamu menjadi istri Alex."

"Dinda sudah bekerja di perusahaan lain, Pa. Dia bekerja sebagai general manager dan dia sudah nyaman bekerja di perusahaan tempatnya bekerja."

"Benarkah itu? Kamu sama sekali tidak tertarik bergabung dengan perusahaan kami?"

****

Dinda dan Alex keesokan harinya sudah tiba di Bandara dan sejak semalam Dinda tak bisa tidur nyenyak karena kepikiran tawaran dari sang mertua yang menawarkan posisi penting di perusahaan keluarga Dunn yang juga mitra dari perusahaannya bekerja. Dinda saat ini dilema, tawaran mertuanya tentu saja menggiurkan namun ia juga harus memikirkan perasaan suaminya dan juga perusahaan tempatnya bekerja kalau ia menerima tawaran itu.

"Masih memikirkan tawaran papa?" tebak Alex yang membuat Dinda terkejut.

"Eh? Anu ...."

"Aku sama sekali nggak akan ikut campur dalam keputusan yang kamu buat, kamu bebas menentukan.

Ucapan Alex barusan sukses membuat Dinda menoleh ke arah pria itu dengan tatapan bingung. Alex baru saja ingin mengatakan sesuatu namun sudah terdengar suara panggilan untuk mereka segera naik ke pesawat.

"Ayo sudah dipanggil."

Dinda dan Alex berjalan menuju pintu keberangkatan dan naik ke dalam pesawat. Selama perjalanan dari Edinburgh menuju Dubai sama sekali tak ada pembicaraan di antara Dinda dan Alex karena Alex sibuk menonton film dari layar pesawat sementara Dinda menatap keluar jendela pesawat memikirkan apa yang harus ia putuskan. Mereka telah tiba di Dubai untuk transit sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, di Bandara yang megah itu nampak Alex mengajak Dinda makan dulu di sebuah food court.

****

Widuri dan Herlin bertemu lagi di acara arisan keluarga besar, sebenarnya Herlin sudah dilarang datang oleh Melvin namun Herlin tidak enak pada salah satu adiknya yang mengundang karena adik Herlin yang bernama Warsinih itu sama sekali tak pernah cari masalah dengannya hanya Widuri saja yang sejak dulu selalu cari masalah dengannya dengan mulut pedasnya.

"Di mana anak dan menantu kamu? Kok gak pada dateng?" tanya Widuri yang kepo.

"Anak dan menantuku ada urusan. Dinda dan suaminya sedang ke Eropa menemui besanku dan Melvin sedang ada reuni sekolah jadi nggak bisa datang."

"Ke Eropa? Yakin ke Eropa? Jangan-jangan mereka cuma ngibul aja."

"Mbak kok bisa bicara seperti itu, sih?" tanya Herlin yang merasa tersinggung dengan ucapan Widuri barusan.

"Bukannya apa-apa ya Lin, maaf kalau aku harus bicara ini tapi aku gak yakin kalau menantu kamu itu punya keluarga di Eropa jangan-jangan dia cuma ngibul aja. Lagian dia aja asal-usulnya gak jelas beda sama suaminya Salsa yang jelas asal-usulnya. Asal kamu tahu Lin, aku aja udah kenal sama besanku walau kami suka bingung ngobrolnya karena mereka gak bisa Bahasa Indonesia tapi kami bisa tetep nyambung kok."

****

Melvin sebenarnya hanya mencari alasan saja dengan mengatakan kalau dia ada acara reuni dengan teman SMA karena saat ini Melvin sedang di dalam kamarnya memainkan gitar yang sudah lama tak pernah ia sentuh. Melvin mulai memetik senar gitar itu dan mengalunkan lagu hingga ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk.

"Siapa sih?"

Melvin meraih ponselnya dan melihat ada nama sang kakak di sana, ia melirik jam di dinding yang mana sepertinya saat ini Dinda sudah mendarat di Jakarta.

"Ada apa?"

"Bisakah kamu tolong jemput kami di Bandara? Barang bawaan kami banyak kan sayang kalau naik taksi."

Melvin mendengus kesal namun tak urung ia mengatakan pada sang kakak bahwa ia akan segera tiba di sana. Melvin mengenakan celana panjangnya dan meraih kunci mobil sebelum akhirnya ia melajukan kendaraannya menuju terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta.

"Lama banget sih," keluh Dinda saat Melvin membuka pintu belakang mobilnya untuk menaruh koper Dinda dan Alex di bagasi mobil yang mana kursi baris ketiga mobil itu sudah dilipat jadi punya tempat yang lebih luas.

"Udah dijemput juga masih aja ngomel, bersyukur kalau adik yang baik hati ini masih bersedia jemput."

Sontak saja ucapan Melvin dihadiahi geplakan oleh Dinda hingga Melvin mengaduh kesakitan sebenarnya Melvin ingin membalas namun satpam menegur mereka untuk segera memindahkan mobil karena antrean sudah panjang di belakang.

****

Melvin sekalian menjemput sang bunda di rumah tantenya tentu saja bersama Alex dan Dinda yang ikut serta karena perjalanan dari Bandara ke rumah tante Winarsih tak terlalu lama. Alex tidur di kursi penumpang depan sebelah sopir sementara Dinda juga tidur di kursi tengah.

"Aku beneran kayak sopir mereka," keluh Melvin melirik pasangan suami-istri yang tengah tidur dengan nyenyaknya ini.

Akhirnya Melvin tiba di depan rumah Winarsih namun ia tidak turun dari dalam mobil karena melihat Widuri di sana, Melvin tak mau berdebat dengan tantenya yang mulutnya suka bicara sembarangan itu oleh sebab itu ia memilih diam saja di dalam mobil.

"Loh? Dinda?" ujar Herlin saat melihat Dinda di kursi tengah tengah tidur.

"Mereka berdua capek banget Bund, dari keluar Bandara mereka udah tidur. Aku diperlakukan kayak sopir aja sama mereka," keluh Melvin.

"Kalau kerja itu yang ikhlas Vin," ujar Herlin yang sengaja menggoda Melvin yang kembali misuh-misuh.

1
Lieyha NOemphank BekeNd
Luar biasa
Serena Muna: terima kasih kak
total 1 replies
Sulfia Nuriawati
godaan sblm menikah, hati² aja jgn slh langkah, fatal akibatnya
aca
kasian dpet model bekas pakai ya din
aca
pasti uda sering celup namanya jg model
devi aryana
Luar biasa
devi aryana
Lumayan
Ayu
Bude duri kepanasan /Facepalm/
Ayu
ya ! harus jadi nikah!
bungkam tuh mulut bude Duri /Joyful/
Ayu
haduhhh kebangetan bener tuh mulutnya bude Duri /Sleep/
Ayu
menarik untuk di baca
aca
siapakah gerangan yg datang
Serena Muna: ditunggu lanjutannya kak
total 1 replies
Harni 1977
lajut thor
Serena Muna: terima kasih sudah komen
total 1 replies
Mika Su
aku suka
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!