NovelToon NovelToon
Dewa Pujangga

Dewa Pujangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Balas Dendam / Matabatin
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: hafit oye

Warning bijak membaca!!!

Rangga adalah seorang pemuda yang gemar membuat syair, hingga pada suatu malam dia bermimpi dikejar oleh seseorang kakek misterius yang mengaku sebagai titisan pendekar syair berdarah, sejak itu semua syair yang tercantum menjadi sebuah mantra sakti. dilarang keras untuk mempelajari atau menghafalkan syair yang ada di novel ini, karena semua hanya imaginasi author saja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hafit oye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyempurnaan Ilmu

Wilona menemukan Rangga tengah menyabuni tubuhnya, tepat saat itu Rangga memposisikan tubuhnya tepat hadapan Wilona, jadi inti tubuh Rangga bisa terlihat begitu jelas.

Tak lama Rangga membalikan badannya kembali, dengan mata yang terpejam karena takut busa sabun itu mengenai matanya, meraba raba untuk mencari kran shower untuk membukanya.

Air pun langsung mengguyur tubuh Rangga, bersama dengan itu tangan Rangga mulai membersihkan busa sabun yang menempel ditubuhnya.

Setelah tersadar jika Rangga sepertinya hampir selesai mandinya, Wilona langsung lari sedikit cepat menuju pintu kamar, dia tidak mau jika Rangga melihat dirinya dikamar, apa lagi mendapatkannya sedikit mengintipnya. Walau memang semua itu tanpa disengaja.

Setelah yakin jika Rangga sudah berpakaian, dengan perasaan yang masih berdegup kencang, Wilona pun menekan knop pintu kamar Rangga, seolah olah dia baru mau masuk ke kamarnya.

" Upss! " Lagi...

" Wilona! " Rangga sedikit terkejut, tapi akhirnya Rangga melempar senyum. Hanya terkejut sesaat saja.

" Maaf, kamu lama sekali Rangga, dipanggil untuk segera makan sama mamah kamu. " Wilona berujar dengan kedua mata ditutup dengan kedua telapak tangan, namun disela sela jari ada yang tidak tertutup rapat.

Terlihat oleh Wilona dari sela sela jarinya Rangga tengah menghampirinya. Dia sudah memakai celana pendek, Jatuhnya semakin berdegup kencang.

" Kenapa kamu menghampiriku Rangga? " Wilona yang selama ini hanya menyaksikan tubuh Rangga dibalik kaos dan pakaian yang dikenakan, kali ini dia melihat dengan jarak yang cukup dekat, Rangga bertelanjang dada. Terlihat sangat jelas kondisi perut six pack Rangga juga dada yang bidang miliknya, dengan kedua tangan yang kekar namun masih berukuran wajar. Belum lagi ingatan saat sempat tanpa sengaja mengintip Rangga sedang mandi tercipta jelas dipikirannya.

" Apa kamu mencoba mengitipku, Wilona? " Rangga semakin mendekat kearah Wilona yang masih tertegun berdiri.

" I-ini tidak seperti yang terlihat Rangga, aku hanya disuruh untuk memanggilmu karena kamu lama sekali. " Wilona mencoba menguasai rasa gugup, antara gejolak hati yang tak bisa digambarkan dan rasa malu muncul bersamaan.

" Saat aku keluar dari kamar mandi, aku seperti mencium parfum yang kamu pakai. " Rangga menatap tanpa berkedip kearah Wilona, dia hanya sedikit ingin menggodanya. Rangga tahu jika Wilona sempat masuk ke kamarnya.

" Eeee, aku tidak sengaja. " Kali ini wajah Wilona tertunduk. Menyembunyikan rona merah diwajahnya.

Namun oleh Rangga dagu Wilona diangkat dengan perlahan, hingga kedua mata mereka saling beradu, Bibir Wilona seketika sedikit terbuka, bersama aliran udara yang keluar masuk seiring desiran hasrat yang tidak bisa terbantahkan.

" Apa kamu mencoba menggodaku Rangga? " Kali Wilona membalas bertanya, tatapannya terlihat nanar.

" Mungkin, karena kamu sudah mengintip ku saat aku sedang mandi tadi. " Rangga tersenyum simpul.

" Ih, sudah aku katakan itu tidak sengaja Rangga, sumpah! " Setelah berkata seperti itu Wilona membalikan tubuhnya, saat mau melangkahkan kakinya, pinggang Wilona ditarik paksa oleh Rangga, setelah itu memeluk gadis itu dari belakang, hingga Wilona bisa merasakan ada sesuatu benda yang membuat jantung Wilona semakin berdesir hebat sudah menempel atas pinggul indahnya, Wilona memejamkan matanya, dengan kepala sedikit mendongak disisi wajah Rangga.

Rasanya dia akan pasrah jika malam ini harus menyerahkan dirinya pada Rangga, sungguh Rangga membuat dirinya berfantasi hebat. Bahkan gejolak birahinya sudah berada di ubun ubun.

" Aku sangat menyayangimu Wilona. " Hembusan nafas Rangga begitu lembut masuk ke telinga Wilona.

" Aku juga menyayangimu Rangga. " Wilona membalikan tubuhnya, melingkar kedua tangannya dileher Rangga

" Sejujurnya aku sangat tergoda olehmu, apa lagi sekarang ini kamu tengah berada di kamarku, lebih baik kita cepat cepat turun dan makan, aku tidak ingin menjadi lupa daratan Wilona. " Kedua dahi mereka saling menempel seperti saat malam camp kemarin.

" Aku , perasaanku sudah tidak menentu sejak tadi, kamu begitu sangat menggodaku Rangga. " Wilona menatap nanar.

Cup!

Rangga mengecup bibir Wilona lembut, Wilona membalas kecupan Rangga. Tak ingin berlama lama di dalam kamar, Rangga pun langsung menggandeng tangan Wilona untuk keluar kamar.

Wilona merasa beruntung dicintai oleh Rangga, dia melakukan dirinya dengan sangat baik, mungkin jika bukan Rangga orangnya, diakan kehilangan kehormatannya sejak di acara camp kemarin.

" Kalian kok lama sekali? " Shopia menatap keduanya saat menuruni tangga.

" E-ee, aku tadi menujukan padanya beberapa puisi yang sudah aku tulis mah, ternyata dia sangat menyukai puisiku mah. " Rangga berkilah. Wilona hanya menyunggingkan senyum.

" Kalau begitu sekarang kita makan ya, habis itu Wilona ikut tante untuk memilih baju tidur. " Shopia mulai menuangkan nasi di piring.

" Iya tante, aku minta maaf jadi merepotkan. "

" Oh tidak sama sekali, ya saat mamah seusia kamu, badan mamah sama seperti kamu, tapi sehabis melahirkan Rangga, iya ada sedikit lemak yang menempel, jadi kalau sedikit kebesaran tidak masalah bukan? "

" Iya tante, itu bukan sebuah masalah. " Wilona tersenyum.

" Nanti kamu bisa tidur dikamar tamu dibawah, atau diatas juga ada kamar lagi. "

" Iya tante. " Desiran itu masih ada, walau tidak sehebat tadi didalam kamar Rangga.

Selanjutnya mereka menyantap hidangan makan malam mereka, semua terasa lebih hangat dengan kehadiran Wilona, hari hari memang hanya berdua saja, karena pak Rendra, papahnya Rangga sudah ada tugas di Amerika, pulang bisa 6 bulan sekali.

Setelah bersantap hidangan malam, mereka terlibat obrolan di sofa Ruang tamu, obrolan tentang seputar kehidupan mereka masing masing, dari asal usul keluarga mereka, hingga hal terlucu lainnya. Shopia sangat menganggumi sosok Wilona, dibandingkan beberapa wanita yang pernah dibawanya kerumah.

Selain memang yang paling cantik, Wilona tak lepas dari tutur kata yang sopan, walaupun dia termasuk dari anak orang yang kaya raya, tidak menunjukan sedikit pun keangkuhan pada diri Wilona.

" Kalau begitu Wilona ikut kekamar tante ya, oh ya Wilona juga harus panggil dengan sebutan mamah ya, jangan manggil dengan sebutan tante lagi, iya biar terdengar lebih akrab saja, apa lagi kamu adalah calon menantu mamah. " Shopia menyunggingkan senyum setelah berucap seperti itu.

" Dengan senang hati mah. "

" Nah, ya sudah ikut mamah yuk. "

" Iya mah. " Setelah itu Wilona mengikuti shopia untuk menuju kamarnya.

" Anak muda, kamu harus melakukan perjalanan yang cukup jauh, yaitu ke luar provinsi, tepatnya pergi ke gunung Arjuna yang berada di dekat desa Wonosari. Disana kamu akan menemukan orang tua gadis itu, tapi sebelumnya aku harus melakukan penyempurnaan semua ilmu pada tubuhmu, lawanmu itu sangat berat, jadi nanti malam aku akan melakukan penyempurnaan itu padamu tepat jam 12 malam. " Tiba tiba saja suara kakek misterius itu terdengar kembali.

" Baik kek, bagaimana dengan Wilona, apa dia perlu ikut bersamaku? " Tanya Rangga.

" Demi keselamatan dirinya, memang dia harus ikut kemana pun kamu pergi anak muda, karena setiap saat bahaya akan selalu mengintai dirinya, untuk Wilona sendiri harus punya ilmu bathin, itu akan bisa membantumu untuk melawan kedzaliman, ada banyak rahasia yang belum bisa aku beritahukan padamu, kamu harus fokus untuk menyelamatkan orang tua dari gadismu itu dulu sementara. "

" Baik kek, aku mengucapkan terima kasih untuk semua yang sudah diberikan padaku. " Walau Rangga belum bisa melihat kakek misterius itu, sikap khidmatnya itu dia tunjukan dengan sedikit membungkuk sambil masih berada ditempat duduknya.

" Aku melakukan ini, karena dosa masa laluku, aku terlalu dibakar oleh rasa iri dengki, hingga menjadi seorang pengkhianat, makan kamu anak muda, pergunakan apa yang sudah ku wariskan padamu dengan baik, menolong orang orang yang lemah dan menghancurkan kedzaliman dimuka bumi. "

" Untuk segala amanat dari kakek akan aku laksanakan dengan baik. " Ucap Rangga pandangan tertuju pada sumber suara dari kakek misterius itu.

Setelah itu tidak ada lagi ucapan dari kakek misterius itu.

1
M. Harris saputra
wah keren 👍👍💪💪
M. Harris saputra
wah keren /Good//Good//Good/
Adrian Pangestu
lanjut thor
hafit oye: siap, pelan pelan saja, ada project soalnya
total 1 replies
hafit oye
oke oke
M. Harris saputra
keren lanjut 👍👍👍
Harris putra
luarr biasa
. M. Harris saputra
mungkinkah tdor?
hafit oye: yeaa😊
total 1 replies
Dian Anugrah
mungkinkah Thor?
hafit oye: bisa bisa
total 1 replies
Ati Rohati
mantap kang 👍👍👍
. M. Harris saputra
sory ya aku ikutan bikin novel👍👍👍
. M. Harris saputra: oke sip🙏👍👍👍
hafit oye: lanjut
total 2 replies
. M. Harris saputra
keren thor👍👍👍
hafit oye: yes, thnks u
total 1 replies
Adrian Pangestu
semangat thor lanjut
Ati Rohati
aku aja gk dibls
hafit oye: siappp
Ahmad Fauzi: baiklah
total 3 replies
Ati Rohati
mantap🙏👍👍👍
Ellan Marco
semangat thor up nyaa
Ati Rohati
mantap🙏👍👍👍
Dian Anugrah
sepertinya akan ada prahara
hafit oye: bisa jadi
total 1 replies
Basri Yadri
Lanjut
hafit oye: siapp
total 1 replies
Ellan Marco
Bahaya ini😄
hafit oye: nggak bahaya Tah?
total 1 replies
Ati Rohati
wih mantap👍👍👍💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!