Kaisar Giok

Zhang Xuanye muncul melayang di udara, melihat negara Huanggu yang begitu besar. Titik tengahnya terlihat begitu ramai dan padat dibandingkan bagian lainnya.

“Bukankah negara Huanggu merupakan tempat pemerintahan Kaisar Yang Jian? Kekaisaran Huanyu berdiri memerintah dunia, dan ratusan kerajaan berada di bawah naungannya. Negara paling makmur di seluruh alam manusia,” ucap Zhang Xuanye sambil merasakan hembusan angin yang menyegarkan.

“Negara Huanggu memiliki sejarah yang sangat panjang. Pergilah ke gunung itu,” ucap Qian Mu.

Zhang Xuanye menganggukkan kepala dan melesat pergi dengan kecepatan tinggi menuju gunung yang dimaksud. Ia sampai di tempat itu, melihat gunung yang menjulang tinggi dipenuhi rimbunnya pepohonan hijau.

“Di depan ada altar di puncak gunung. Pergilah ke sana,” perintah Qian Mu.

Zhang Xuanye mengangguk, kemudian pergi menuju puncak gunung dan mendarat di altar besar dengan sembilan lingkaran di dalamnya. Qian Mu muncul melayang rendah di udara, melihat sekeliling dan terdiam sejenak.

“Gunung ini bernama Kehampaan Surgawi, tempat paling bersejarah di alam manusia sebagai dasar peradaban selanjutnya. Bermeditasilah di tengah-tengah altar suci untuk membuka kelopak teratai emas milikmu,” ucapnya. Zhang Xuanye segera duduk bermeditasi, memejamkan kedua matanya.

Suasana begitu hening. Deru angin terdengar mengalunkan nada rindu di telinga Qian Mu.

“Aku telah datang kembali,” ucapnya lirih.

Satu per satu lingkaran bercahaya, dan jiwa-jiwa ilahi muncul mengelilingi mereka.

“Bagaimana mungkin seorang manusia biasa memasuki Gunung Kehampaan Surgawi? Siapa Anda sebenarnya?” tanya salah satu dari mereka.

“Ketika alam manusia tercipta, dewa-dewi dari surga turun atas perintah Yang Mulia Agung Kaisar Giok. Mereka menemani seorang wanita yang memimpin kerajaan surgawi di alam manusia, menerima titah ilahi sebagai penguasa alam manusia di bawah kekuasaan Yang Mulia Agung Kaisar Giok di Gunung Kehampaan Surgawi, di atas Altar Kesucian Kosong. Namun, setelahnya mereka mengorbankan diri untuk wanita itu dan tidak pernah kembali ke alam surga. Mereka menjaga Gunung Kehampaan Surgawi dengan harapan dia datang untuk kedua kalinya,” jawab Qian Mu, membuat para jiwa ilahi terkejut.

“Apakah Anda benar-benar kembali?!” ucap mereka dengan senang.

“Benar. Aku kembali bersama seseorang,” ucap Qian Mu sambil memperlihatkan Zhang Xuanye yang tengah bermeditasi.

“Kami adalah pengawal dari permaisuri ilahi yang memimpin kerajaan surgawi atas perintah Yang Mulia Agung Kaisar Giok. Kami akan membantunya sesuai dengan mandat yang kami terima, meskipun kerajaan surgawi di alam manusia telah runtuh.”

“Tapi kalian akan diketahui oleh mereka, bahkan dilenyapkan dari alam semesta. Jiwa kalian akan hancur dan tidak akan pernah memasuki reinkarnasi,” balas Qian Mu.

“Kami ditugaskan untuk menjaga Anda dan akan tetap setia, meskipun harus berkorban hingga jiwa kami hancur. Yang Mulia Agung Kaisar Giok mengajarkan kami tentang kesetiaan dan tanggung jawab.”

“Baiklah. Terima kasih atas pengorbanan kalian,” ucap Qian Mu.

Sembilan lingkaran bercahaya, dan relief kuno pada altar besar terisi oleh aliran cahaya warna-warni.

“Qinglong Wushen!” ucap Qian Mu tegas, memanggil nama tersebut dengan bangga.

Jiwa wanita yang dipanggil namanya membuat segel tangan dan mengalirkan kekuatannya ke arah Zhang Xuanye.

“Fenghuang Mingwang!”

“Shuiyue Guanjun!”

“Xuanming Dijun!”

“Chunyang Zhenren!”

“Tianshang Feilian!”

“Qianlong Jinyu!”

“Liuhe Xiangdi!”

Tersisa satu jiwa wanita yang tersenyum lembut, menganggukkan kepalanya menunggu namanya dipanggil.

“Kau memiliki kemiripan denganku. Zhenmiao Tianmu,” ucap Qian Mu.

Sembilan jiwa ilahi menyatukan kekuatan mereka dan mengarahkannya kepada Zhang Xuanye. Dua teratai emas muncul melayang di sekitarnya, dan salah satunya masih berupa tunas.

“Aku meminta bantuan kalian untuk memisahkan tubuh sejati beserta jiwanya menjadi entitas mandiri dengan teknikku, Hukum Pemisahan dan Penyatuan Tubuh Sejati Tertinggi, dengan tunas teratai sebagai dasar jalan kultivasi murni abadi dan kultivasi langit jatuh,” ucap Qian Mu, dijawab serentak oleh sembilan jiwa ilahi.

Formasi besar muncul menutupi gunung ketika Qian Mu mengayunkan tangannya lembut menyentuh Zhang Xuanye, menciptakan tiga duplikat dirinya.

“Jiwa sejati lahir dari siklus takdir dan nasib yang misteri tiada henti hingga akhir!” seru mereka serempak, menggabungkan kekuatan mereka. Aliran energi mengisi kedua tubuh duplikat Zhang Xuanye. Tunas teratai terbuka, beberapa memisahkan diri dari tubuh utama Zhang Xuanye dan mengelilingi tubuh keduanya. Lima kelopak terbuka dari teratai emas, hingga Zhang Xuanye memiliki total 10 kelopak teratai yang telah terbuka. Kekuatannya meningkat pesat, menyerap energi qi yang murni dari udara.

Qian Mu menyentuh dahi tubuh ketiga Zhang Xuanye, menyebabkan gelombang energi menyebar ke seluruh gunung. Tunas teratai muncul dari qi yang memadat dan mekar dengan beberapa kelopak mengelilinginya.

“Hukum Pemisahan dan Penyatuan Tubuh Sejati Tertinggi!” ucap Qian Mu, menyatukan kedua telapak tangannya. Sinar cahaya melonjak ke langit, menyebabkan awan berkumpul dan membentuk pusaran mengerikan. Zhang Xuanye dan kedua tubuh kloningnya membuka mata secara bersamaan.

“Guru!” ucap Zhang Xuanye terkejut.

“Mereka adalah tubuh kloningmu yang memiliki jiwa sendiri dan menjalani kultivasi yang berbeda denganmu. Kultivasi jalan abadi kuno kau praktikkan, ditandai dengan teratai emas berkilauan, sedangkan dia menempuh jalan kultivasi murni abadi, ditandai dengan teratai emas keperakan. Sementara itu, kultivasi langit jatuh yang paling umum adalah teratai berwarna perak berkilau. Ketika mereka berkultivasi di jalannya masing-masing dan mencapai ranah tertinggi, kau dapat memanggil mereka untuk bergabung kembali dengan tubuhmu. Kultivasimu akan semakin dalam dan kuat, serta pengalaman mereka akan memperkaya perjalananmu,” ucap Qian Mu menjelaskan situasi yang terjadi.

Zhang Xuanye memandang dua klon tubuhnya yang begitu mirip dengannya, tanpa kesalahan sedikit pun.

“Pergilah!” ucapnya tegas.

Kedua klon miliknya melesat pergi meninggalkan gunung, menyebar ke seluruh alam manusia untuk mencari pengalaman dan meningkatkan kultivasi. Zhang Xuanye melihat jiwa-jiwa di sekitarnya dengan bingung, namun mengurungkan niatnya untuk bertanya. Langit bergemuruh dan tanah bergetar. Mereka memandang langit yang memerah seakan-akan sesuatu mengerikan merobek langit.

Qian Mu memandang dingin, seakan kilatan dendam tergambar begitu jelas sebelum ia masuk ke dalam tubuh Zhang Xuanye kembali. Tangan raksasa muncul merobek langit tepat di atas gunung, menciptakan tekanan yang mampu meretakkan tanah hingga mengguncang seluruh gunung. Kilatan cahaya melesat, menghancurkan tangan raksasa tersebut dan menyebabkan ledakan besar di udara.

Seberkas cahaya melesat turun dari langit menghantam altar, menghancurkannya hingga berkeping-keping. Zhang Xuanye terdorong mundur oleh angin kencang yang menyertainya.

“Altar Kesucian Kosong dan sembilan jiwa ilahi dewa-dewi telah terungkap,” ucap seseorang dengan suara berwibawa ketika jubahnya berkibar tertiup angin.

“Kami akan selalu berada di alam manusia sesuai perintah, dan tak mungkin kembali,” ucap Zhenmiao Tianmu sopan.

Sosok tersebut menoleh melihat ke arah Zhang Xuanye, meliriknya tajam sebelum kembali menatap Zhenmiao Tianmu.

“Namun, tidak ada alasan bagi kalian untuk menetap di alam manusia. Semuanya telah berubah begitu cepat. Bahkan aku terkejut tidak bisa memasuki Tanah Jauh Kekosongan Murni. Sepertinya alam manusia mengalami perubahan besar,” ucapnya dengan senyum tipis.

Zhenmiao Tianmu tersenyum mendengar balasan tersebut. “Apa yang dikatakan Yang Mulia Kaisar Taiqing benar adanya. Namun, aku dan mereka tetap akan melaksanakan misi ini sampai kapan pun.”

"Tak ada satu pun dewa ataupun dewi yang menolak perintahku. Maka, aku tak akan segan-segan bertindak secara paksa," ucap Kaisar Taiqing sambil membuka telapak tangannya. Rantai muncul dari ruang hampa, mengikat sembilan jiwa ilahi dan menekan kekuatan mereka.

"Kalian harus kembali bersamaku," lanjutnya, sambil membuka portal dan membawa mereka masuk. Sebelum melangkah pergi, Kaisar Taiqing menoleh sekilas ke arah Zhang Xuanye, tersenyum meremehkan.

Langit kembali cerah seperti biasa, dan suasana menjadi begitu hening.

"Siapa dia, dan mengapa auranya benar-benar menekan siapa pun yang berada di dekatnya?" tanya Zhang Xuanye.

"Dia adalah Kaisar Taiqing, penguasa takhta keseimbangan. Dia merasakan ada sesuatu yang terjadi di alam manusia, dan yang datang barusan hanyalah visualisasinya, bukan tubuh aslinya," jawab Qian Mu.

...----------------...

Negara Huanggu berarti Kuno Kekaisaran.

Sembilan dewa Altar Kesucian Kosong:

Liuhe Xiangdi, Dewa Harmoni Alam dan Keseimbangan Enam Arah

Qianlong Jinyu, Dewi Kecerdasan dan Pengetahuan

Shuiyue Guanjun, Dewa Air dan Kedamaian Barat

Fenghuang Mingwang, Dewi Keagungan dan Kebijaksanaan Selatan

Chunyang Zhenren, Dewa Kesehatan dan Kehidupan Panjang

Xuanming Dijun, Dewa Kematian dan Penghakiman Utara

Tianshang Feilian, Dewi Teratai Terbang di Surga

Qinglong Wushen, Dewi Peperangan dan Perlindungan Timur

Zhenmiao Tianmu, Dewi Kesuburan dan Penciptaan Alam

Pemimpin Surga di bawah takhta Kaisar Giok:

Kaisar Zhongtian Dijing, berkuasa atas takhta Penjaga Langit

Kaisar Tianxu Daojun, berkuasa atas takhta Pilar Langit Tertinggi

Kaisar Taiqing atau Raja Dewa Surgawi, berkuasa atas takhta Keseimbangan