sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"aku tidak bisa begini terus, aku harus mengambil hak asuh Dania, agar anak ku bisa dekat denga ku dan tidak membenci ku lagi". Tekad Dirga, dia tidak mau terus-terusan jika Dania membenci nya. Setelah kejadian dimana Aruna menyakiti ana nya sejak saat itu juga dia seakan sadar mengenai anak nya.
pria itu segera mengutak-atik ponselnya kemudian menelpon Ayumi, tapi wanita itu tidak menjawab nya sama sekali membuat Dirga kesal, ditatapnya jam di ponselnya ternyata sudah pukul satu dini hari pantas saj ayumi tidak menjawab panggilannya mungkin saja wanita itu sudah tertidur pulas.
[ada hal yang ingin aku bicarakan pada mu masalah Dania, tolong temui aku di restoran xxx jam sepuluh pagi]
Pesan itu sudah terkirim, dia mengajak Ayumi bertemu lagi hari karena besok adalah hari libur. Setelah mengirim pesan dia kembali tidur dengan bantal guling diperlukannya.
suami istri itu tidur dengan terpisah, mereka tidak ada yang ingin menurunkan egonya hanya sekedar untuk meminta maaf pada pasangan masing-masing.
Pagi hari nya Aruna sudah bangun duluan, wanita itu sengaja menyiapkan makanan dengan membeli karena dia belum bisa masak sama sekali.
Tujuannya adalah untuk meluluhkan kembali hati sang suami, dia tidak ingin jatah bulanan nya hilang begitu saja.
Bahkan dia rela membersihkan rumah, walaupun setiap apa yang dikerjakannya selalu saja mengeluh dan mengomel.
"akhirnya selesai juga, sekarang aku akan mandi dan dandan cantik dulu sebelum mas Dirga bangun".
Dia segera beranjak menuju kamar untuk bersiap agar Dirga tergoda dan mau memaafkan dirinya.
Setelah kepergian Aruna, Dirga terbangun dengan perut yang keroncongan, dengan segera pria itu membasuh wajahnya dan keluar dari kamar tamu. Menuju kearah dapur untuk melihat apa yang bisa di masak untuk mengganjal perut nya sementara waktu tapi dia terkejut ketika melihat makanan yang sudah terhidang diatas meja yang nampak begitu menggiurkan.
"apa Aruna yang memasak nya ?". Tanya nya pada diri sendiri.
Dia menatap sekeliling nyata rumah juga sudah bersih. "apa dia juga melakukan semua ini ?".
Sibuk berfikir dia tidak sadar jika Aruna sudah ada didekat nya. "mas..". Bisik Aruna mengagetkan Dirga.
pria itu terbengong melihat sang istri yang begitu cantik pagi ini, entah apa yang wanita itu inginkan kali ini tapi Dirga tidak ingin memikirkan hal itu semua karena yang da dibenaknya hanyalah makanan dan juga Aruna yang begitu cantik.
"ayo duduk mas kita makan". Ajak Aruna menarik kursi untuk suaminya, dia melayani Dirga dengan telaten layaknya istri yang selama ini Dirga idam idamkan.
"mas makanlah, janga menatap ku seperti itu. Kan aku jadi malu". Kata Aruna dengan suara manja membuat pria itu mengerjapkan matanya berkali-kali.
'apa ini mimpi ? Jika iya tolong jangan bangunkan aku'. Batin Dirga masih terus menatap istrinya.
"terimakasih".
Dirga langsung melahap makanan itu dengan lahap, makanan yang dimakannya sungguh sangat enak membuatnya ingin menambah lagi dan dengan senang hati Aruna kembali mengambilkannya.
setelah menghabiskan makanan nya akhirnya mereka beranjak dari ruang tamu.
"terimakasih sayang untuk sarapan paginya". ucap Dirga memeluk pinggang ramping sang istri.
"sama-sama mas, aku senang jika mas menyukainya".
"maafkan aku yah mas, kalau selalu melawan kamu dan berbicara seenaknya, apalagi aku keluar tanpa izin kau. Aku benar-benar minta maaf". Lanjut Aruna dengan waja tertunduk lesuh.
Dirga yang mendengar kata maaf keluar dari mulut sang istri langsung tersenyum senang.
"aku sudah memaafkan kan mu sayang, mas juga minta maaf karena marah-marah sama kamu semalam".
akhirnya dua sejoli itu saling melumat bibir menumpahkan segala kerinduannya, padahal baru semalam mereka tidak sekamar tapi rasa rindu Dirga sangat membuncah Ingga dia tidak tahan akhirnya langsung menerjang istrinya di ruang tamu itu.
"ahhh".
Desahan Aruna membuat Dirga tambah bersemangat hingga mereka menghabiskan beberapa ronde dan berakhir dikamar tamu tanpa pakaian sehelai pun karena pakaian mereka sudah berserakan diruang tamu.
"terimakasih sayang, aku begitu senang hari ini. Kamu selalu pintar membuat hatiku luluh". Satu kecupan mendarat di pucuk kepala sang istri.
Aruna hanya mengangguk, karena merasa lelah menuruti nafsu Dirga yang begitu kuat membuatnya sedikit kualahan dibuatnya.
"sayang, ada yang ingin aku sampaikan". Ujar nya kembali.
"apa mas". balas Aruna dengan suara lemah.
"aku berencana mengambil hak asuh Dania, aku ingin dekat dengan anak ku. Kamu setuju kan ?".
Aruna sontak membelalakkan matanya nya, bagaimana bisa suaminya berfikiran seperti itu. Mengambil hak asuh Dania ? Astaga bagaimana bisa, dia saja merasa keberatan dengan anak itu.
"apa mas yakin ?". Tanya Aruna tapi langsung diangguki oleh Dirga dengan mantap.
"bagaimana ? Aku harap kamu setuju dan tida menyakiti lagi Dania agar dia bisa nyaman tinggal disini". Aruna hanya mengangguk tidak yakin tapi hal itu membuat Dirga senang.
"baiklah, aku bersiap dulu karena aku akan bertemu dengan Ayumi jam sepuluh ini". Ujarnya segera ingin beranjak.
"bertemu Ayumi ? mantan istrimu ? Berdua ?". Rasa cemburu kian memuncak memenuhi relung hati Aruna. tentu dia tidak akan mengizinkan hal itu.
"iya. Kenapa?".
"kamu kok tanya kenapa sih mas. tentu aku cemburu jika kamu bertemu hanya berdua dengan mantan istrimu. Pokoknya aku mau ikut". Kesal ruma langsung memalingkan wajahnya.
"baiklah sayang, sekarang kita siap-siap yah, Kuta mandi bareng saja supaya menghemat waktu".
*
*
Ayumi sedari tadi menunggu kedatangan Dirga, sudah setengah jam dia menunggu tapi pria itu tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali. Jika buka karena membahas masalah Dania mungkin saja dia tida Sudi berada di restoran itu.
karena sudah lama menunggu akhirnya dia beranjak dari sana tapi langkahnya terhenti ketika seorang suami istri masuk kedalam restoran itu dengan begitu romantis.
"maaf menunggu lama". Ujar Dirga ketika melihat mantan istrinya yang sudah ingin keluar dari restoran itu.
"apa kamu ingin pergi ?". tanya nya menatap Ayumi yang semakin hari semakin cantik.
"menurut mu ? Saya sudah menunggu lama disini, kamu yang berjanji akan datang jam sepuluh tapi ternyata kamu ngaret". Sinis Ayumi.
"CK sombong banget sih kamu, kayak banyak pekerjaan saja. Kami terlambat karena menghabiskan waktu bersama dulu. suami ku tidak berhentinya untuk meminta jatah hingga kau menghabiskan beberapa ronde makanya kamu terlambat kesini". jelas Aruna membanggakan jika Dirga sangat menggilainya.
"terus ?".
Aruna mengepalkan tangannya karena Ayumi seakan acuh ketika membicarakan ranjangnya.
"itu bukan urusan saya. Suami mu sudah berjanji jika jam sepuluh ingin bertemu bahkan dia rela mengirimkan ku pesan tengah malam".
"saya sudah meluangkan waktu saya padahal saya memiliki kesibukan yang lain. Jika bukan karena ingin membahas Dania Mungkin saya tidak ingin menemui suami mu ini". ucap Ayumi panjang lebar. Dia tidak ingin jika Aruna akan cemburu jika dia membicarakan masalah ranjangnya pada nya.
Dirga menghela nafas panjang. "tolong duduk lah dulu, aku akan tidak lama".
dengan berat hati Ayumi kembali duduk. "katakan".
"aku ingin mengambil hak asuh Dania..".
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/