kisah ini merupakan Season dua dari buku dengan judul Ku Berikan Ginjal Untuk Papah Mu Tetapi Ku Kau Tinggalkan ( KBGUPMTKKT)
Sinopsis : Salah ku telah menyia- nyiakan kesetiaan kekasih ku yg kini dia telah tiada karna satu ginjal nya di berikan kepada papah ku diriku sangat menyesali nya karana kesetiaan nya ku balas penghianatan. sungguh ini semua salah ku , kini aku hidup di hantui rasa bersalah atas kematian nya .semua kenangan itu ku selalu mengingat nya meski kadang diri ini merasa berdosa karna telah menyia- nyiakan dia .diriku telah mendapat karma nya yaitu mengandung benih dari lelaki yg memuaskan hasrat nya saja. sungguh penyesalan ku sangat besar pada nya .kini Dia telah tenang di Syurga sana. dia begitu baik dan sabar dalam menghadapi ku yg emosian pemarah dan tak menghargai nya . ini merupakan penyesalan terbesar dalam hidup ku . ginjal nya ada di tubuh papah ku .
ikuti kisah ku penyesalan (Diani)
selamat membaca .bagi yg tak tau kisah awal nya baca dulu season 1 nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 11" Terimakasih .
Papah dan Erlang sedang makan siang bareng di kafe Abang Daniel. Senang nya papah bisa memimpin perusahaan lagi .
" om aku sedih Idham bekerja keras dengan satu kaki , rasa nya hati ini miris melihat perjuangannya aku merasa terlintas David ." Erlang memakan salad buah setelah makanan nya habis.
" iyah , om.juga sama , rasa nya David ada di sisi kita lagi walau beda . " papah memakan nasi goreng ayam.
" benar , Hampir sama seperti David walau ada perbedaan" Erlang minum sambil memandangi papah.
" iyah , yuk kita kembali ke kantor " Papah menghabiskan minum nya lalu menuju kasir .
" yuk" Erlang masuk ke dalam mobil papah sambil merapihkan jas nya.
Di susul papah , mereka kembali lagi ke kantor , tapi di perjalanan , bertemu Idham .
Idham sedang duduk menarik nafas nya , gerobak sampah itu ada samping nya .
Ya allah nafas ku sesak sekali" gumam Idham sambil mencoba tenang dan meminimalisir rasa sakit nya.
Lalu papah dan Erlang turun dari mobil . Mendekati Idham dengan cemas.
" nak kenapa?" Papah melihat ke arah wajah nya yg terlihat pucat.
" tidak kok om" jawab Idham dengan tersenyum dia menyembunyikan nya dari papah dan Erlang.
" tidak apa nya kau pucat pasti sakit ya?" Erlang berjongkok menghadap wajah nya.
Belum sempat di jawab tubuh Idham tumbang ke pundak Erlang.
" bangun nak , kenapa?" papah menepuk pipi Idham dengan cemas.
" om , kita ke rumah sakit aja yuk" Erlang mengangkat tubuh kurus Idham dengan cemas.
" iyah " papah sambil menghubungi bodyguard untuk mengamankan gerobak dan memberi tahu pada mamah dan aku .
Idham di bawa ke rumah sakit dengan cepat .
Sampai lah di sana dengan cepat , lalu di bawa ke IGD.
Aku , abang Daniel , paman Hadi , Bima , mamah dan Angela sudah sampai di rumah sakit.
" tuan gimana kondisi Idham?" paman Hadi cemas masih memakai seragam satpam.
" nggak tau belum keluar Dokter nya" papah dengan panik bergetar.
" paman sebenarnya Idham sakit apa?" Erlang ingin tau sambil memandangi nya cemas.
" punya Riwayat di paru- paru nya" paman Hadi jujur membuat aku dan mereka kaget.
" apa........ " kaget mereka , tak lama kemudian keluar lah Dokter.
" Dok gimana kondisi nya?" paman Hadi dengan cemas sambil menunggu jawaban Dokter.
" paru- paru nya sudah parah , karana setiap hari menghirup polusi dari sampah dan lingkungan." dokter menjawab sambil memakai masker.
" apa.........." kaget mereka termasuk aku dan paman Hadi.
" iyah , harus mendapatkan perawatan dan penanganan serius" dokter menjawab sambil melepas masker nya.
" lakukan apa aja dok, agar bisa sembuh " Bima membuka suara nya sambil cemas terlihat.
" oke , kami akan memberikan perawatan terbaik pada nya , permisi dulu , nanti suster akan kemari untuk memindahkan nya ke ruangan" dokter melangkah sambil tersenyum.
" oke dok terimakasih" paman Hadi tersenyum.
Aku dan mereka masuk ke dalam sambil cemas .
" paman , aku akan menanggung semua biaya nya asal kan Abang sembuh" Bima mengelus paman Hadi dengan sedih .
" iyah , terimakasih,paman hanya punya Idham semenjak istri dan putra paman pergi untuk selamanya" paman Hadi memeluk Bima.
" emang kenapa ? Erlang ingin tau.rasa penasaran nya timbul.
" karna tragedi di masa lalu " paman Hadi menjawab sambil menyeka air mata nya.
" oh ,maaf ya " Erlang mengelus pundak nya sambil tersenyum sedih.
" iyah , maaf mau menghubungi kak Rudy dulu " paman Hadi menghubungi om Rudy sambil menyeka air mata nya , ponsel itu dari Bima .
Panggilan pun terhubung , om Rudy memulai.
" Hallo ada apa ? Soal anak sialan itu kakak tidak mau datang" Om Rudy di kantor nya sambil memandangi leptop.
" kak dia putra mu , apa salahnya jika dia cacat, semua itu sudah suratan takdir" paman Hadi kesal sambil memandangi Idham.
" tidak , kakak tidak mau , dia itu anak pembawa sial!!" om Rudy mematikan panggilan itu.
Paman Hadi memasukan lagi ponsel nya ke saku celana nya.
" Gimana jawaban papah paman?" Bima ingin tau.
" kak Rudy tak mau kemari , dia tetap pada pendirian nya " paman Hadi menjawab sambil menangis.
" biarkan saja , aku tak perlu sembuh , karna Dia tak mau aku hidup" suara Idham dari balik masker oksigen.
" jangan bicara seperti itu , paman dan mereka sangat menginginkan mu sembuh , paman janji akan terus membuat hati kak Rudy luluh" paman Hadi mengelus kepala Idham dengan air mata mengalir deras.
" iyah , abang juga mau kau sembuh " abang Daniel mengelus kepala Idham dengan air mata jatuh.
" Terimakasih , karna abang aku bisa bertemu dengan ayah , meski dia tak menginginkan ku ada di samping nya " Idham memandangi wajah abang Daniel .
" iyah , sama - sama abang sayang karna kau seperti adik abang " abang Daniel mengecup kepala nya sambil tersenyum sedih.
" iyah kami sayang pada mu nak" papah mengelus kepala Idham sambil menangis .
" benar bang kau harus sembuh , demi aku dan mereka " Bima mencium tangan kurus Idham.
Idham hanya diam sambil di temani butiran air mata .
' terimakasih ya Allah , engkau beri hamba mu ini orang- orang baik seperti mereka walau ayah tak ingin aku ada .'batin Idham sambil tersenyum memandangi kami
Aku tidak mau ikut bertanya karna takut salah , diriku lebih baik diam , dari pada ada keributan baru aku menghormati Idham karna dia sedang sakit.
salam kenal dari radar cinta Andara