Ayesha hidup bagai di neraka karena tinggal bersama mertua dan kakak ipar yang slalu semena mena terhadapnya.
Bukan hanya itu saja, kekesalan Ayesha pun memuncak saat Rama memilih akan menikah lagi dan di dukung oleh keluarganya .
"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" -Ratna (Ibu Mertua)-
"Aku akan berlaku adil, Yesha." -Rama-
Ayesha memilih bercerai dari Rama dan memulai kehidupan baru, tidak ia sangka takdir membawanya bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa sekolah dulu.
"Menikahlah denganku, Ay." -Kevin King Wiguna-
"Aku seorang janda, tidak pantas untukmu." -Ayesha-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Seharian ini Kevin bekerja dengan tidak fokus, bahkan saat meeting, pikiran Kevin terus mengingat Ayesha yang kehidupannya begitu menyedihkan, pikirnya begitu.
Kevin segera menghubungi Kenzo dan sialnya Kenzo sulit sekali di hubungi. Kenzo tau jika Kevin menghubunginya karena ingin menanyakan Ayesha, Lina sang sekertaris sudah mengabari hal itu pada Kenzo.
"Kev, waktunya kau mengejar hidupmu, dekatilah Ayesha dan cari tau tentangnya, lalu lindungilah dia." Gumam Kenzo sambil melihat ponselnya yang terus terusan menerima panggilan dari Kevin dan Kenzo mengabaikannya.
"Ken, kau sungguh saudara yang menyebalkan." Ucap Kevin dengan kesal dan memukul meja kerjanya sendiri.
Kevin pulang lebih cepat, namun ia melihat Ayesha tengah mengepel lantai di dekat lift, ada perasaan tidak rela melihat Ayesha melakukan pekerjaan berat menurut versi Kevin.
"Ay...."
Ayesha yang sedang menunduk karena fokus dengan pekerjaannya itu langsung mendongakan kepalanya dan melihat ke arah Kevin.
"Tuan Kev.." Ayesha langsung menunduk tak suka dengan situasi seperti ini.
Kevin menghela nafas, "Tinggalkan alat itu."
"Mana bisa. Ini pekerjaanku."
Kevin memijat pangkal hidungnya, kemudian ia menemukan sebuh ide konyol yang menurutnya briliant.
"Aku masih belum mengambil keputusan apakah kamu dipecat atau tidak." Kata Kevin dengan tegas.
"Kev..." Ayesha memanggil dengan nada memelas.
"Kau mau aku tidak memecatmu?"
Ayesha mengangguk.
"Selain bekerja disini, kamu juga harus bekerja denganku di apartemen."
"Jadi pembantumu?" Tanya Ayesha.
Kevin mengerdikan bahunya, "Bagaimana jika jadi teman tidurku?"
Ayesha mencebik, Ayesha tau dari Kenzo jika semasa kuliah Kevin menjadi seorang cassanova, bahkan saat Kevin patah hati pada wanita pujaannya, Kevin semakin menjadi, dengan menyewa wanita paggilan untuk menghangatkan ranjangnya.
Ayesha memilih diam tidak menanggapi apa kata Kevin.
"Baiklah, selain bekerja disini, kau juga bekerja bersamaku, di apartemenku belum ada yang membersihkannya dan aku membutuhkan hal itu.
"Dimana tempat tinggalmu?"
"Di apartemen XX."
"Jauh, aku harus pakai apa kesananya?"
"Tentu saja tinggal bersamaku, dan saat bekerja kamu juga akan pergi dan pulang bersamaku."
"Mana bisa seperti itu? Apa kata orang lain?"
"Memang kamu makan di beri oleh orang lain?" Tanya Kevin seenaknya.
Kevin mengedarkan pandangannya dan melihat Syamsul disana lalu memanggilnya.
"Sul, ambil alih kerjaan Ayssha, mulai hari ini Ayesha kerja bersamaku. Dan jangan menyebarkan gosip apapun atau kau kehilangan pekerjaanmu." Tegas Kevin.
"I.. Iya Tuan." Jawab Syamsul dan segera mengambil alat pel dari tangan Ayesha.
Kevin menarik begitu saja tangan Ayesha untuk masuk ke dalam lift petinggi perusahaan.
"Aku harus ke kontrakan dulu, Kev."
"Dimana kontrakanmu?"
"Di belakang gedung King Corp."
"Aku akan antar."
"Tidak usah, Kev."
"Kenapa?"
Ayesha diam.
"Aku tidak ingin kamu kabur dariku. Kamu saja bisa kabur dari keluargamu, apalagi dariku." Kata Kevin setengah menyindir.
"Kamu tidak tau apa apa tentangku, jangan menyimpulkan seenakmu."
"Kalau begitu beri tahu aku biar aku tau." Ucap Kevin.
Ayesha hanya bungkam, menurutnya sangat tidak pantas jika membicarakan masalahnya pada mantannya di masa lalu itu.
Dengan terpaksa Ayesha membiarkan Kevin mengikutinya, mereka berjalan menuju kontrakan Ayesha dan menjadi perhatian orang orang disana terutama yang bekerja juga di King Corp.
Kevin mengikuti hingga tiba di kontrakan Ayesha dan menatap heran pada kontrakan yang menjadi tempat tinggal Ayesha itu.
"Ini tempat tinggalmu?"
"Iya."
"Kecil sekali, bahkan dengan kamar pembantu di rumah Mamaku saja masih besaran kamar pembantuku."
Ayesha hanya diam saja tanpa membalas perkataan Kevin dan fokus mengemasi pakaiannya.
"Kamu tidak memberikan kuncinya pada pemilik kontrakan ini?" Tanya Kevin lagi saat melihat Ayesha memasukan kunci ke dalam tasnya.
"Aku tinggal disini belum satu bulan dan sudah membayar kontrakan ini selama enam bulan." Ucap Ayesha. "Aku akan kembali lagi kesini jika pekerjaanku denganmu sudah selesai." Imbuhnya lagi.
"Up to you." Jawab Kevin dengan cuek.
Mereka berjalan kembali menuju perusahaan dan parkiran khusus tempat beradanya mobil Kevin, Ayesha masuk dan duduk di samping kemudi karna mobil Kevin merupakan mobil sport yang hanya ada dua dudukan saja.
Di sepanjang perjalanan mereka hanya diam saja, terutama Kevin, hatinya masih saja bertanya tanya tentang apa yang terjadi pada Ayesha.
Hingga mereka tiba di sebuah apartemen, mereka turun dan berjalan menuju unit milik Kevin.
"Masuklah." Kata Kevin pada Ayesha.
Ayesha melangkah masuk dan melihat isi apartemen milik Kevin.
"Dimana kamarku?" Tanya Ayesha yang memang sudah dangat lelah.
"Disana." Tunjuk Kevin dan mengantarkan Ayesha.
"Ini kamarmu, istirahatlah dan nanti keluarlah untuk akan malam."
"Hem, terimakasih." Balas Ayesha dan langsung masuk begitu saja ke kamarnya, meninggalkan Kevin yang dengan masih segudang rasa penasarannya.
Sementara itu di dalam kamar, Ayesha segera membersihkan diri. Entah mimpi apa ia semalam hingga bisa bertemu dengan Kevin.
"Kevin semakin tampan, pantas saja jika Kev menjadi playboy begitu, melebihi playboynya Kenzo." Gumam Ayesha.
Ayesha merampungkan acara mandinya, kini ia selesai berpakaian rumahan dengan dres daster rumahan bermotif batik ala pasar pasar tradisional, "Sekarang aku harus ngapain?"
Ayesha menghela nafas setelah lama melamun, "Tentu saja aku harus membereskan apartemen ini, bukankah aku disini untuk bekerja? Dan tadi Kev bilang aku keluar untuk makan malam, berarti aku harus menyiapkan makan malam."
Ayesha keluar dari kamarnya, ia tidak melihat keberadaan Kevin disana, Ayesha berpikir mungkin Kevin di dalam kamar atau sedang keluar.
Ayesha segera ke dapur untuk mulai menyiapkan makan malam, ia membuka isi kulkas dan mengeluarkan beberapa bahan makanan dari sana.
Ayesha yang terbiasa selama lima tahun memasak di rumah mertuanya, kini begitu terbiasa menyiapkan makan malam untuk Kevin. Ayesha memasak capcay seafood dan ayam goreng lalu menyajikannya di atas meja makan yang tidak terlalu besar itu.
"Selesai, bos besar menyebalkan itu pasti suka masakanku." gumam Ayesha.
Ayesha kembali ke dapur untuk mencuci alat masak yang tadi ia gunakan dan membersihkan dapur dari minyak juga uap panas masakan.
Tak lama kemudian, Kevin keluar dari kamarnya, tanpa Ayesha sadari, Kevin memperhatikan gerak gerik Ayesha yang sedang berkutat di dapur, Kevin juga melihat hasil masakan Ayesha.
Kevin semakin penasaran, dengan apa yang terjadi pada Ayesha, Ayesha yang dulu bak seorang putri yang slalu diratukan oleh keluarganya mendadak seperti upik abu, rasa penasaran itu semakin menjadi, berbagai spekulasi bermunculan di benak Kevin.
Kevin berencana akan menyelidikinya sendiri jika Kenzo tetap tidak memberi tahu padanya, ia akan menyuruh mata mata untuk menyelidiki apa yang terjadi pada Ayesha, mengapa Ayesha terlihat menyedihkan seperti itu di mata Kevin. Kevin benar benar akan mencari tau apa yang terjadi pada Ayesha selama tujuh tahun dari mereka putus saat lulus sekolah dulu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Terimakasih untuk teman teman Readers yang sudah kasih aku Vote di hari senin ini. Makasih kalian selalu baik dan mendukung slalu karyaku 🥹