SEXY OLD BODYGUARD

Arion mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju Kota. Perasaannya dan pikirannya saat ini sedang berkecamuk, tapi ia harus profesional dalam bekerja. Ia tidak boleh mencampuradukan masalah pribadi dengan pekerjaannya. Perjalanan menuju Kota membutuhkan waktu 1 jam lebih, tapi ia tidak langsung ke rumah keluarga William melaikan menuju kantornya terlebih dahulu untuk memberikan laporan pada atasannya.

"Sersan, apa kabar? Bagaimana dengan pekerjaanmu?" sapa Angela dengan ramah dan ceria, lalu berjalan mengikuti Arion menuju lantai atas.

"Semua berjalan dengan lancar, Ella," jawab Arion datar, tanpa menoleh. Ia tetap menatap fokus memperhatikan langkahnya saat menapaki anak tangga.

Ella mesam-mesem karena ia sangat suka dengan panggilan dari Arion. Ia merasa spesial dan merasa bahagia berdekatan dengan pria tampan dan gagah ini, walau pria itu tidak pernah tertarik dengannya.

"Aku dengar kau akan bercerai dengan istrimu?" Ella memberanikan diri bertanya pada pria tersebut.

Arion menghentikan langkahnya, seraya menoleh dan menatap tajam Ella, lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa menjawab pertanyaan rekannya itu.

Ella membuang nafas kasar, seraya menundukkan kepalanya, menyesal karena sudah membuat pria itu marah dan kesal padanya.

"Jangan mengikutiku!" tegas Arion sangat datar dan dingin.

Ella menghentikan langkahnya saat sampai di depan ruangan atasan mereka. Ia segera balik badan dan kembali ke lantai bawah.

"Bodohnya aku, seharusnya aku tidak sekepo itu." Ella merutuki kebodohannya. Karena setelah ini Arion pasti akan membenci dan tidak mau bicara dengannya lagi. Ia tahu betul sikap Arion yang paling anti dan paling malas bergaul dengan orang yang mempunyai keingintahuan yang tinggi seperti dirinya.

"Seharusnya aku jaga sikap," rutuk Ella seraya berjalan menuju meja kerjanya dengan lesu.

*

*

Di sisi lain. Luc berdecap kesal seraya menatap jam tangan mewah yang melingkar di tangan kanannya. "Mau berapa lama lagi aku harus menunggu bodyguard tua itu!" kesal Luc pada ayahnya.

"Luc, kau harus sabar." Lily memberikan nasehat pada putri kesayangannya itu.

"Mom. please! Ini sudah hampir 2 jam aku menunggu, dan untung saja hari ini tidak ada jadwal penting!" balas Luc sangat manja pada ibunya. "Awas saja kalau dia datang, aku akan memberikannya pelajaran!" dumel Luc sangat jengkel.

"Arion juga manusia, Luc. Dia mempunyai anak dan istri yang harus ditemui." Dom menatap tajam putrinya yang sejak tadi terus mendumel.

"Harusnya Daddy memilih bodyguard yang lebih muda dan belum berkeluarga! Agar tidak rumit seperti ini!" bantah Luc dengan nada sewot.

"Beri pengertian pada putrimu kesayanganmu ini!" Dom habis kesabaran menghadapi sikap putrinya yang selalu angkuh dan ingin menang sendiri.

"Daddy!" Luc merengek manja pada ayahnya yang beranjak dari ruang keluarga, menuju ruang tengah karena tidak ingin bicara dengannya lagi.

"Luc! Kau tidak bisa bersikap seenaknya seperti ini. Arion bukan hanya mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaannya tapi juga pada keluarganya." Lily memberikan penjelasan pada putrinya dengan sabar dan lembut.

"Sudah tahu kalau menikah itu rumit, kenapa harus menjalaninya!" Luc masih tetap pada egonya. Ia tidak menerima penjelasan ibunya yang bertentangan dengan pola pikirnya.

"Oh, seharusnya Mom and Dad tidak perlu menikah juga agar kau tidak hadir di dunia ini!" balas Lily dengan nada jengkel, mulai habis kesabaran.

"Eh!" Luc terkejut mendengar ucapan ibunya.

****

Jangan lupa, like dan komentarnya.