NovelToon NovelToon
Rebirth And Redemption

Rebirth And Redemption

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Dalam kehidupan sebelumnya, Xin Yi tidak pernah mengerti. Mengapa Gu Rui, yang disebut sebagai Putri satu-satunya keluarga Gu, selalu membidiknya.

Selalu merebut apa yang jadi miliknya, dan berusaha mengalahkan nya disetiap hal yang ia lakukan.

Tidak sampai suatu hari, Xin Yi menemukan catatan lama ibunya.

Dia akhirnya mengerti, bahwa yang sebenarnya anak kandung Tuan Gu adalah dirinya...

" Xin Yi, matilah dengan tenang dan bawa rahasia itu terkubur bersama tubuhmu. "

Gu Rui membunuhnya dengan kejam, merusak reputasinya, mencuri karya miliknya, dan memfitnah nya sebagai putri palsu yang hanya ingin menipu harta ayahnya.

....

" Tunggu, jadi maksudnya aku adalah Xin Yi itu sekarang.. "

Xi Yi, seorang pemenang penghargaan aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut.

Harus kehilangan nyawanya akibat ditikam sampai mati oleh fans fanatiknya.

Dia kemudian terlahir kembali sebagai Xin Yi didunia yang lain.

Dia adalah seorang aktris, mampukah dia berubah menjadi Xin Yi Idol.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 : "Melodi yang Menghubungkan Takdir"

Media telah menjadi medan perang yang tak terhindarkan bagi Xin Yi dan teman-temannya. Seolah belum cukup dengan isu rahasia kelahirannya dan kedekatannya dengan Huo Qian, kini gosip-gosip baru bermunculan, menyeret nama teman-temannya ke dalam pusaran kontroversi.

Song Mei diisukan memiliki hubungan rahasia dengan salah satu juri. Zhao Min dicap terlalu ambisius hingga tega mengorbankan persahabatan demi kemenangan. Bahkan Lin Yue, yang biasanya pendiam, tak luput dari tuduhan mendapat perlakuan istimewa karena keluarganya yang kaya.

Di ruang latihan, suasana begitu tegang. Wajah-wajah yang biasanya dipenuhi semangat kini tampak lesu. Xin Yi memandang teman-temannya satu per satu, berusaha menenangkan hati mereka yang terguncang.

“Kalian tahu ini semua hanya gosip, kan? Mereka hanya ingin menjatuhkan kita,” kata Xin Yi dengan nada setenang mungkin, meskipun dalam hatinya dia sendiri merasa goyah.

Song Mei mencoba tersenyum, meskipun jelas terlihat kelelahan. “Aku tahu, tapi rasanya berat sekali mendengar semua ini. Seolah semua yang kita lakukan selama ini sia-sia.”

Lin Yue menggigit bibirnya, matanya mulai memerah. “Mereka bilang aku cuma numpang nama karena keluargaku. Aku bahkan tidak pernah meminta perlakuan istimewa! Kenapa mereka tidak melihat kerja kerasku?”

Zhao Min hanya diam. Wajahnya sulit ditebak, seperti menyimpan sesuatu yang tak ingin dia bagikan. Dia menunduk, memainkan ujung bajunya tanpa berkata apa-apa.

“Zhao Min, kau baik-baik saja?” tanya Xin Yi lembut, menyadari keheningan temannya itu.

Zhao Min mengangkat bahu, menghindari tatapan Xin Yi. “Aku hanya lelah.”

Xin Yi ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi suasana sudah terlalu berat. Dia memutuskan untuk membiarkan semua orang memproses emosi mereka dengan cara masing-masing.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Seorang anggota tim produksi tiba-tiba masuk dengan tergesa-gesa, membawa kabar yang membuat ruangan itu semakin mencekam.

“Xin Yi, kau harus melihat ini,” katanya sambil menyerahkan ponselnya.

Xin Yi membaca artikel yang ditunjukkan padanya, wajahnya semakin muram. Judulnya mencolok: “Xin Yi Diduga Mencuri Karya Musik Gu Rui!”

“Bagaimana mereka bisa percaya ini?” bisik Xin Yi, suaranya nyaris tak terdengar.

Song Mei segera mendekatinya, menepuk bahunya untuk memberikan dukungan. “Kita tahu itu tidak benar. Bukti akan membuktikan segalanya.”

Namun, Lin Yue dan Zhao Min hanya terdiam. Lin Yue tampak bingung, sementara Zhao Min tetap menunduk, seolah berusaha menyembunyikan sesuatu.

***

Rencana Licik di Balik Layar

Di tempat lain, Gu Rui membaca artikel yang sama dengan senyum puas di wajahnya. Dia tahu, ini adalah langkah penting untuk menjatuhkan Xin Yi. Dengan bantuan ibunya, Fang Yin, dia telah menghubungi Asosiasi Hak Cipta Musik Nasional, mengklaim bahwa lirik lagu Xin Yi adalah hasil curian.

Malam itu, telepon Gu Rui berdering. Di layar, nama Fang Yin muncul. Gu Rui menjawab panggilan itu dengan cepat.

“Semuanya sudah diatur,” kata Fang Yin dengan nada puas. “Asosiasi Hak Cipta telah menerima laporan kita. Sekarang, yang perlu kau lakukan hanyalah fokus pada penampilanmu.”

Gu Rui tersenyum, meskipun ada sedikit keraguan yang mengintip di hatinya. “Terima kasih, Ibu. Aku tidak akan mengecewakanmu.”

Namun, ketika panggilan berakhir, Gu Rui termenung. Apakah rencana ini akan berjalan sesuai harapan, ada sesuatu yang mengganjal di dalam dirinya. apakah aku melupakan sesuatu?

***

Ketegangan yang Memuncak

Di ruang latihan, Xin Yi menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong. Gosip ini bukan hanya menyerang dirinya, tetapi juga merusak semangat timnya.

“Kita harus tetap kuat,” gumamnya, meski dia sendiri merasa rapuh.

Namun, di sudut ruangan, Zhao Min semakin tenggelam dalam pikirannya. Kata-kata Gu Rui beberapa waktu lalu kembali terngiang di telinganya: “Jika kau bersamaku, aku bisa membantumu mendapatkan apa yang kau inginkan.”

Kini, semua orang berada di bawah tekanan yang sama. Tapi di tengah badai ini, siapa yang akan tetap berdiri teguh, dan siapa yang akan tergoda untuk menyerah pada kegelapan?

***

Hilangnya Zhao Min

Saat waktu semakin mendekati giliran mereka tampil, suasana di ruang tunggu tim Xin Yi berubah menjadi kekacauan. Mereka baru saja menyadari bahwa Zhao Min menghilang.

“Dia di mana?” Song Mei bertanya panik, matanya mencari-cari ke seluruh ruangan.

Lin Yue mencoba menghubungi ponsel Zhao Min, tapi tidak ada jawaban. “Ponselnya mati!” katanya dengan nada putus asa.

Kru produksi segera bertindak, mengecek rekaman CCTV. Hasilnya membuat semua orang terkejut—Zhao Min terlihat meninggalkan studio dengan tergesa-gesa, masuk ke dalam taksi, dan menghilang begitu saja.

Xin Yi berdiri diam di tengah keributan, pikirannya dipenuhi berbagai dugaan. Kenapa Zhao Min pergi? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah ini ada hubungannya dengan gosip yang beredar?

Saat dia masih terjebak dalam pikirannya, ponselnya tiba-tiba bergetar. Sebuah pesan singkat masuk.

“Tidak semua teman di sisimu adalah orang baik.”

Pesan itu seperti tamparan dingin di wajahnya. Xin Yi membaca ulang kalimat itu, hatinya berdebar keras. Ingatannya berputar pada kejadian-kejadian sebelumnya—tatapan kosong Zhao Min, keheningannya yang aneh, dan percakapan-percakapan singkat mereka yang terasa semakin jauh.

Namun, dia tidak punya waktu untuk memikirkan lebih jauh. Tepuk tangan meriah menggema dari panggung. Tim Gu Rui baru saja selesai tampil, mendapatkan penilaian yang luar biasa dari para juri. Sorakan penonton semakin memanaskan suasana.

Seorang kru mendekati Xin Yi dengan wajah cemas. “Kalian harus naik panggung sekarang. Tidak ada waktu lagi.”

Xin Yi menarik napas dalam-dalam, menenangkan dirinya. Dia menoleh pada Song Mei dan Lin Yue, yang tampak gelisah. “Kita bertiga,” katanya dengan suara tegas. “Kita akan melakukannya bertiga. Tidak peduli apa yang terjadi, ini adalah momen kita.”

Song Mei menggigit bibirnya, lalu mengangguk. “Aku siap.”

Lin Yue mengepalkan tangannya, mencoba mengusir rasa takut. “Aku juga.”

Xin Yi memaksakan senyum, meskipun hatinya masih dipenuhi kekhawatiran. “Ayo kita tunjukkan pada mereka bahwa kita bisa. Tidak peduli apa pun yang terjadi.”

Lampu panggung mulai meredup, tanda bahwa giliran mereka telah tiba. Dengan langkah mantap, mereka bertiga berjalan menuju panggung, meninggalkan bayang-bayang keraguan dan pengkhianatan di belakang.

Malam ini, mereka tahu bahwa mereka harus memberikan segalanya, meskipun tim mereka tidak lagi utuh. Karena di panggung ini, hanya usaha dan kerja keras yang akan berbicara.

***

Keajaiban di Atas Panggung

Lampu studio perlahan meredup, menyisakan kegelapan yang pekat. Hanya satu cahaya yang tersisa—lampu sorot yang lembut, menyinari tiga sosok yang berdiri diam di tengah panggung. Xin Yi, Song Mei, dan Lin Yue memegang stand mic dengan tangan yang sedikit gemetar, namun tatapan mereka penuh dengan keteguhan hati.

Tidak ada musik yang keras, tidak ada gerakan yang megah. Mereka hanya berdiri di sana, membawa keheningan yang menyesakkan, seperti ketenangan sebelum badai.

Xin Yi menarik napas dalam-dalam, merasakan kehangatan buku catatan kecil di sakunya, peninggalan ibunya. Lagu ini bukan sembarang lagu. Setiap nada, setiap liriknya adalah perasaan mendalam yang ditulis dengan hati. Ibunya pernah berkata, “Lagu ini bukan hanya tentang cinta, tetapi tentang keberanian untuk mencintai, meski dunia menentangmu.”

Saat musik mulai mengalun, hanya dentingan piano yang terdengar. Suara pertama yang memecah keheningan adalah milik Song Mei, tinggi dan jernih seperti embun pagi yang membasahi dedaunan.

“Di balik awan kelabu, ada cahaya yang menunggu...”

Kemudian, Lin Yue menyusul, suaranya hangat dan lembut, seperti angin musim semi yang membawa kelegaan.

“Bahkan jika angin membawa pergi segalanya, aku tetap di sini...”

Ketika giliran Xin Yi tiba, dia membuka matanya perlahan. Suaranya keluar dengan lembut, seperti bisikan yang membawa ketenangan, namun penuh dengan kekuatan yang tersembunyi.

“Jika cinta adalah keberanian, maka biarkan aku mencintaimu, meski dunia menertawakan kita...”

Setiap kata mengalir seperti sungai yang tenang, membawa perasaan yang mendalam ke dalam hati setiap orang yang mendengarnya. Tidak ada gerakan, tidak ada yang berbicara. Studio yang sebelumnya dipenuhi sorakan kini menjadi sunyi, seolah-olah semua orang menahan napas, takut mengganggu keajaiban yang sedang terjadi di depan mata mereka.

Lampu sorot bergerak lembut, menciptakan bayangan halus di wajah mereka. Wajah Xin Yi tampak bersinar, bukan karena lampu, tetapi karena keyakinan yang terpancar dari dalam dirinya.

Ketika lagu mencapai puncaknya, suara mereka bertiga berpadu sempurna, menciptakan harmoni yang begitu indah hingga terasa menusuk hati. Lagu ini bukan sekadar sebuah penampilan, tetapi sebuah cerita—kisah tentang cinta, keberanian, dan harapan yang tidak pernah padam, bahkan di tengah kegelapan.

Saat nada terakhir menghilang, studio masih terdiam. Tidak ada yang berani bergerak, seolah-olah mereka semua masih tenggelam dalam perasaan yang dibawa oleh lagu itu.

Namun kemudian, satu tepuk tangan terdengar, diikuti oleh yang lain, hingga akhirnya seluruh studio bergemuruh dengan sorakan dan tepuk tangan yang membahana.

Xin Yi menundukkan kepala, senyuman tipis menghiasi wajahnya. Di tengah suara gemuruh itu, dia tahu satu hal—mereka telah memberikan segalanya di atas panggung, dan tidak ada yang perlu disesali.

***

Di tengah tepuk tangan yang mulai mereda, Gu Lan duduk terpaku, pandangannya tak lepas dari panggung. Melodi itu, lirik itu—bukan sesuatu yang asing. Seperti pintu kenangan yang tiba-tiba terbuka, sosok seorang gadis muncul di benaknya. Di bawah sinar matahari, dia berdiri, tersenyum lembut, senyuman yang mampu menghangatkan dunia yang paling dingin sekalipun.

"Gu Lan," suara itu memanggilnya, lembut namun menusuk, seolah datang dari kedalaman hatinya yang paling rapuh.

Air mata jatuh tanpa ia sadari. Perasaan yang mengalir begitu dalam, begitu menyakitkan, seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

Dia mengepalkan tangan, mencoba memahami perasaan ini. Tapi semakin dia mencoba, semakin kenangan itu terasa kabur. Hatinya bergolak, dan sebuah pertanyaan muncul di benaknya: siapa sebenarnya Xin Yi? Kenapa lagu ini terasa seperti jembatan yang menghubungkan masa lalu yang selama ini dia lupakan?

1
Batara Kresno
bagus alur ceritanya suka banget
Batara Kresno
keren lanjut thor
Xin Lian
mantap
Hyun Ji
lanjut
Ao_Ao_
Lanjuttttt kk
Ao_Ao_
Bagus
Ao_Ao_
kk banyakin momen uwu ny dong
Grace_
Semangat kakkkkk, ayok update banyak2 yahh
Grace_
Stalker? 🤔
Grace_
Kuat bukan berarti gak butuh masih sayang ya Xin Yi, kamu berhak bahagia
Jasmin Melor
Luar biasa
Serendipity_
Huo Qian modus banget ye 🤣
Duh siapa itu kak, apa bakal ada penguntit dirumah xin yi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!