SEXY OLD BODYGUARD
Milan, Italia.
"Arghhh!!!!" jeritan seorang wanita pada tengah malam di dalam kamar mewahnya dengan pencahayaan remang. Kedua manik mata indah dan tajam itu terlihat sangat ketakutan. Tubuhnya yang di balut dengan piayama pink berbahan sutra bergetar takut dan berkeringat dingin.
"Jangan!! Jangan mendekat," teriaknya pada pria penyusup yang masuk dari jendela kamarnya. Pria tersebut membawa sebilah pisau tajam yang di arahkan padanya.
Wanita itu beringsut mundur hingga punggungnya membentur sadaran tempat tidurnya. "Jangan bunuh aku!" pinta wanita itu dengan lirih dan penuh permohonan. Air matanya sudah membanjiri pipi, begitu pula dengan keringatnya semakin keluar deras karena rasa takut luar biasa semakin mendera.
Penyusup itu menyeringai iblis dibalik topeng monyet yang dia kenakan. Berjalan dan naik ke atas tempat tidur, semakin mendekati wanita cantik tersebut.
"Kau harus mati! Kau harus mati! Malam ini aku akan mengirimmu ke neraka!" bisik penyusup itu terdengar berat dan juga mengerikan. Kemudian penyusup itu menoleh ke arah pintu dan segera melarikan diri melalui jendela kamar ketika mendengar suara gedoran pintu dari luar kamar.
"Luc!! Are you okay!" Suara pria terdengar keras dibarengi dengan gedoran pintu yang keras juga.
Lucette William--wanita cantik yang kemarin genap berusia 30 tahun itu langsung bergegas turun dari tempat tidur, berlari ke arah pintu. "Daddy, aku sangat takut. Penyusup itu datang lagi dan membawa pisau tajam. Dia ingin membunuhku." Luc langsung memeluk ayahnya dengan sangat erat, dan menumpahkan semuanya yang baru saja di alami.
Dominic--sang ayah--mendekap tubuh putrinya yang bergetar ketakutan. Dom mengeraskan rahangnya, pasalnya ini yang kedua kalinya penyusup itu datang dengan tujuan yang sama. Entah siapa orang tersebut, tapi yang jelas sejak putrinya memegang mega proyek dari pemerintah Italia, putrinya sering mendapatkan teror seperti ini. Di tambah lagi, penyusup itu bisa masuk dan keluar dari area rumahnya yang penuh penjagaan ketat.
Suasana di rumah tersebut menjadi menegangkan dan tidak kondusif. Para penjaga menyisir setiap sudut rumah tersebut untuk mencari penyusup itu. Begitu juga situasi di luar rumah juga sama.
"Semua akan baik-baik saja. Kau tenang, sayang. Ayo, ke kamar Daddy." Dom menuntun putrinya menuju kamarnya yang terletak tak jauh dari sana.
"Sayang, kau pasti sangat ketakutan." Sang ibu langsung menyambut putrinya dengan pelukan hangat dan erat ketika masuk ke dalam kamarnya. "Aku sangat mencemaskanmu, tapi Daddy-mu melarangku keluar kamar." Lily memeluk dan menenangkan putrinya yang masih sangat ketakutan.
"Kalian tunggu di sini, dan jangan sampai keluar dari kamar!" tegas Dom seraya berjalan menuju lemari, membuka brangkas yang dikhususkan untuk menyimpan senjata apinya.
Dom mengambil dua senjata api lalu keluar dari kamarnya dengan langkah tegap dan penuh emosi. "Kunci pintunya!" titah Dom kepada istrinya saat dia sudah berada di luar kamar.
"Kita tidak bisa tinggal diam! Kita harus menghubungi polisi." Lily berkata pada putrinya yang masih berada di dekapannya.
Luc mengangguk dan setuju dengan usul ibunya.
Lily mengambil ponselnya, menghubungi polisi keamanan di kota tersebut. Sambungan telepon telah diangkat, dan segera ditindak lanjuti, kemudian dia menutup panggilan tersebut dengan perasaan sedikit lega.
"Luc, apakah kau sadar semenjak kau memegang mega proyek kau mendapatkan teror seperti ini. Mommy sarankan agar melepaskan proyek tersebut, karena semua ini demi keselamatanmu, keselamatan kita semua." Lily memberikan saran pada anak semata wayangnya itu.
Luc menggeleng sebagai jawaban, "aku tidak bisa melepaskan proyek itu begitu saja, Mom. Karena proyek itu sudah berjalan, jika aku melepaskannya maka perusahaan akan membayar pinalti yang sangat banyak, dan lebih parahnya perusahaan kita bisa bangkrut, dan aku tidak mau hal itu terjadi. Aku akan tetap bertahan dan mempertahankan yang sudah menjadi milikku!" jawab Luc dengan tegas dan lugas, meski ada rasa ketakutan di dalam hatinya.
Lily mendesah resah ketika mendengar jawaban putrinya yang keras kepala ini. Tidak tahukan putrinya itu kalau saat ini dia sedang cemas dan ketakutan setengah mati. Ini bukan soal harta tapi nyawa yang menjadi taruhannya. Lily yakin kalau saingan bisnis putrinya yang melakukan semua ini.
*
*
Dom berjalan ke area taman belakang sambil mengacungkan dua senjata api yang di kedua tangannya, diikuti oleh beberapa bodyguard di belakang dan juga di depannya. Pria paruh baya itu melirik sekitarnya dengan tajam. Instingnya sangat yakin kalau penyusup itu bersembunyi di area taman belakang.
Dom memberikan perintah menggunakan bahasa isyarat kepada dua bodyguard untuk menyisir ke arah kanan, dan begitu seterusnya. Dom dan 6 bodyguardnya berkerja sama untuk menemukan penyusup tersebut.
Di luar sana iringan mobil polisi telah sampai dan memasuki area rumah mewah keluarga William. Mereka bergerak cepat untuk bekerja sama dengan para penjaga di sana untuk menemukan penyusup tersebut. Namun setelah hampir 2 jam mencari mereka telah kehilangan jejak. Penyusup itu seperti belut yang pintar kabur, ataukah penyusupnya adalah orang dalam yang bekerja di rumah itu? Ini menjadi PR para polisi untuk mengusut semua ini. Catatan kriminal telah di buat, dan beberapa anggota polisi telah mengolah TKP di kamar Luc. Mereka mencari barang bukti dari penyusup tersebut.
"Dia masuk melalui jendela. Dan merusak jendelanya, tapi kami tidak bisa menemukan menemukan sidik jari penyusup itu. Dia begitu pandai untuk melakukan kejahatan ini, seperti sudah kelas kakap. Kami akan segera mengusutnya. Dan aku sarankan untuk lebih waspada dan hati-hati dengan semua pekerja di rumahmu. Barang kali ada yang berkhianat, soalnya dengan keamanan rumah seketat ini sangat minim penyusup bisa masuk," jelas komandan polisi kepada Dom yang berdiri di dekatnya.
Dom mengangguk paham, mengucapkan banyak terima kasih kepada para anggota polisi itu.
"Bisakah aku meminta bodyguard untuk menjaga putriku selama 24 jam?!" pinta Dom pada komandan polisi tersebut. Keselamatan putrinya adalah yang paling utama, dia tidak ingin terjadi apa-apa pada putri semata wayangnya.
"Yeah, kau akan mendapatkannya. Kami akan memberikan bodyguard terbaik untuk putrimu." Pria berseragam polisi itu mengangguk mantap meyakinkan Dom. "Apakah aku bisa bertemu putrimu karena ingin memintainya keterangan atas kasus penyusupan ini."
Dom mengangguk lalu mengantarkan polisi tersebut menuju kamarnya.
*
*
"Kau belum menandatangani berkas perceraian kita! Kau tidak bisa bersikap seperti ini! Arion!" ucap seorang wanita pada suaminya yang baru pulang bekerja.
"Kita bicarakan besok saja. Ini sudah malam, dan aku sangat lelah," ucap pria tersebut yang bernama lengkap Aksa Delvin Arion atau yang kerap di sapa dengan Arion. Dia meletakkan ikat pinggang yang berisi beberapa senjata api di atas meja kamar.
Sang istri menatap benci pada suaminya yang terus saja bersikap seperti ini padanya. "Kita sudah sepakat untuk berpisah lalu kenapa kau masih tidak mau menandatangani berkas perceraian kita?!"
Arion menatap istrinya dengan datar, "alasanmu meminta cerai sangat tidak masuk akal. Hanya karena aku kembali aktif bekerja di kepolisian, kau bersikap seperti ini padaku? Kau melupakan perjuangan kita dari nol sampai sekarang ini? Bahkan aku rela meninggalkan keluargaku di Indonesia karena aku lebih memilihmu. Dan apakah kau melupakan putri kita yang sudah beranjak dewasa?!" Arion tidak habis pikir dengan jalan pikiran istrinya yang membuatnya pusing kepala.
Padahal Arion masih sangat mencintai istrinya hingga detik ini, meski dia tahu alasan istrinya meminta cerai karena mempunyai kekasih gelap.
Sebenarnya Arion adalah Sersan kepala dalam pasukan militer Italia tapi karena 1 tahun yang lalu dia mengalami luka parah karena tertembak di area punggung membuatnya harus di istirahatkan untuk sementara waktu hingga akhirnya harus menerima kenyataan kalau dirinya di pindah tugaskan menjadi polisi keamanan di Negara tersebut.
Sungguh miris bukan?
Jangan lupa tinggalkan Like, komentar, subscribe dan berikan ulasan bintang lima 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
kartika wayankartika
semoga ceritanya nggak nanggung y
2024-10-07
0
Anonymous
j
2024-10-06
0
Dwisur
ikuuut hadiiir..
2024-10-03
0