Judul: The Fatalis
Nazzares, pemuda dengan mata merah yang dilahirkan untuk memburu raksha, memegang pedang abhiseka sebagai simbol takdirnya. Bersama istrinya, Kandita, yang telah bersamanya sejak usia 15 tahun, mereka menghadapi dunia yang penuh perang, pengkhianatan, dan rahasia yang tak terungkap. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat pada takdir yang penuh kejutan dan plot twist yang mengubah segalanya.
The Fatalis adalah kisah aksi, intrik, dan pengorbanan yang tak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istriku menjadi no.1
Hari ujian kandhita pun dimulai. Para siswa 10 besar telah bersiap untuk mengikuti ujian. Perasaan tegang pun mewarna para siswa pagi itu. Kandhita mendapatkan urutan no. 7 sedangkan sang rival kara sang dwarf berada pada no. 4
Peserta mulai dipanggil satu persatu untuk mempresentasikan hasil karyanya satu tahun ini. Disisi lain kara yang duduk berhadap hadapan dengan kandhita pun bertatapan sinis. Karena ini seperti pembuktian siapa diantara mereka yang terbaik.
Waktu berlalu kini tinggal kara sang dwarf mempresentasikan hasil karyanya ke para penguji. Terlihat dia membawa banyak bongkahan besi yang belum disusun dan roda besar. Melewati kandhita yang sedang duduk.
Waktu berlalu..
Suara tepuk tangan para penguji terdengar. Setelah kara melakukan demonstrasi karyanya itu.
Waktu terus berlalu peserta demi peserta masuk satu persatu dan tiba saatnya kandhita memulai presentasinya. Kandhita melangkah pelan membawa gulungan pisau dan tikus dalam sangkar serta batu mistis yang di buatnya dengan bantuan suaminya itu.
sementara itu didefisi fatalis..
Di devisi fatalis. Akan diadakan turnamen antar pelajar di setiap kerajaan di nuswantorra untuk beradu kekuatan satu sama lain.
tapi, setiap kerjaan hanya bisa diwakili oleh 10 siswa fatalis mereka. Dengan itu, setiap kerajaan menyaring siswa mereka menjadi 10 orang dengan cara melakukan pertarungan antar siswa. Namun, bagi nazzares, diggor dan azel tidak mengikuti seleksi itu dari 45 murid yang ada. Karena mereka dianggap sudah mumpuni atas kemampuan mereka.
"Baiklah, setelah semua penjelasan tadi kalian diharapkan berlatih dengan keras, satu minggu dari sekarang kalian akan bertarung memperubutkan posisi itu." Ujar guru ahtreya dengan tegas.
"Jadi tinggal 7 tempat lagi" ujar loufan. Gemuruh para siswa yang mendengar penjelasan guru ahtreya.
"Ah sepertinya satu minggu aku bisa berlatih sendiri" ujar nazzares.
kembali ke devisi sains..
Semua orang telah mendemonstrasikan semua karyanya. Kini akan diadakan pengumuman oleh para penguji.
"Baiklah, kami sebagai para penguji dari kerajaan sangat kagum apa yang kalian kerjakan, dengan diskusi kami akan memilih
"satu karya terbaik yaitu.."
Semua siswa berdeguk kencang karena berharap namanya disebut.
"kandhita.. selamat karyamu menjadi yang tebaik dalam ujian ini" ucap sang penguji.
"Aaaaaaaaaa.." teriak kandhita kegirangan karena berhasil mendapatkan posisi pertama di ujian kali ini.
"Selamat kandhita" semua orang memberi selamat kepada kandhita termasuk sang rival kara.
"Selamat kandhita, ujian yang akan datang aku akan mengalahkan mu". ucap sang dwarf lalu pergi begitu saja.
"Yaa, tentu saja kara". jawab kandhita yang tersenyum melihat sang dwarf kini mengakuinya.
Sore hari menjelang..
"Sayang!" Suara kandhita terdengar dari kejauhan, dia berlari kegirangan menuju suaminya. Lalu, melompat dan memeluknya
"sayang!! Aku menang alatku berhasil" zarres yanh mendengar itu pun ikut senang dengan pencapaian istrinya
"waahh selamat istriku" mereka berpelukan dan berputar putar.
"Baiklah kita akan rayakan" nazzares.
Nazzares dan kandhita merayakan keberhasilannya dengan berjalan jalan sepanjang hari menikmati indahnya pemandangan kota trowulan dengan harpii. Menonton festival, menonton pentas seni dan berkeliling membeli makanan khas trowulan.
keesokan harinya..
Karena nazzares termasuk siswa yang tak perlu mengikuti seleksi. Mereka diberi keringanan untuk melakukan latihan dimanapun.
"Ini akan menjadi satu bulan terakhirku melatih teknik mistisku"
"Aku harus menjadi kuat walaupun tanpa teknik pelepasan"
Zares sadar akan kelebihan nya, dia tidak membutuhkan mudra untuk mengeluarkan teknik mistisnya. Namun, sebagai gantinya dia tidak bisa memakai teknik pelepasan yang dijelaskan oleh gurunya di masa lalu selain anti mistis.
Teknik pelepasan adalah final dari sebuah teknik mistis. Karena, hanya mereka yang bisa menembus semua batasan teknik mistisnya bisa melakukan teknik ini. Ini adalah puncak dari sebuah teknik mistis bawaan.
Dia terus berlatih fisik maupun teknik mistisnya hingga dia menyadari sesuatu setelah menguasai anti mistis dan pengaruhnya terhahadap teknik mistisnya.
"Yosss, jika seperti ini maka aku bebas melakukan apapun" ucap zares dengan tersnyum dan memancarkan cahaya di matanya.
Beberapa hari berlalu..
Kini zares ingin menepati janjinya ke sukijan dan arinda untuk membantu mereka berlatih dalam beberapa hari kedepan untuk mengahadapi seleksi nanti.
Tang tang blooom duughh booomm blumm.
Arinda dan nazzares melakukan separing di danau tempat latihan nazzares.
"Tetaplah fokus menjaga aliran energimu diatas air" ucap zares
"baik" ucap arinda.
Mereka berlatih diatas air untuk melatih memfoukuskan aliran energi mistis ke kaki dan sambil terus bertarung.
Setelah waktu istirahat..
"Lelahnya...!!" Ucap arinda.
"Kau sangat hebat nazzares" ucap sukijan.
"Bagaimana kau bisa sekuat itu diusia muda" tanya arinda.
Nazzares menceritakan semua pengalaman hidupnya selama ini dari mulai ia dilatih guru vitjendra sampai bertarung melawan raksha dan kehilangan ayahnya.
"Yaah untuk sekarang impianku hanya terus bersama istriku." Ucap nazzares
"Ikk haaa.. kisahmu sangat menyedihkan" jawab arinda dengan tangisan.
"Benar sekali, tak kusangka perjalanan hidupmu seperti itu" jawab sukijan yang juga sedih. Nazzares yang melihatnya hanya tersenyum.
Lalu kandhita datang dengan harpii membawa makanan.
"Sayang!" Teriak kandhita dari atas.
"Nazzares itu istrimu? Jangan sampai blengit mengetahuinya.. kalau sampai itu terjadi mungkin..." Ucap sukijan.
"Hahahahahahh" seontak mereka tertawa karena mengingat blengit.
Mereka pun berkenalan dan makan bersama dengan penuh rasa gembira.
"Waaahh enak sekali" teriak arinda mencoba makanan dari kandhita.
"Waah. Syukurlah kalo arinda menyukainya" jawab kandhita dengan senyum. Arinda yang melihat senyumnya pun seperti terkesima dengan kecantikan istri temanya.
"Kenapa kau begitu cantik" arinda menyubit kedua pipi kandhita.
"Aaaaauuuu" teriak kandhita dengan senyum.
"Hei nazzares itu hewan mistismu?" Tanya sukijan yang melihat harpii bermain main di danau bersama hewan mistisnya dan arinda.
"Yah" jawab nazzares.
"Hebat, hewan mistismu tadi terlihat sangat kuat" jawab arinda sembari melahap makananya.
"Tapi kenapa perubahanya sedikit aneh, aku melihat matanya sama persis seperti matamu?" Ucap sukijan melihat harpii.
"Entahlah saat aku menyatukan kontrak denganya dia menyerap seluruh energi mistisku sampai kering" jawab nazzares
"Benarkah, pasti hewan mistismu sangat kuat bukan?" Jawab kembali sukijan.
Lalu mereka pun melanjutkan latihan ditemani kandhita dan harpii yang bermain mainya dengan hewan mistis kedu teman nazzares di tepi danau.
Malam menjelang latihan pun berakhir dengan kelelahan sukijan dan arinda menghadapi nazzares.
"Baiklah cukup untuk hari ini, hari sudah mulai gelap. Kita lanjutkan lagi besok" ucap nazzares.
"Baik" ucap sukijan dan arinda bersamaan.
Mereka menjalani latihan dengan selama seminggu penuh sampai waktu seleksi antara siswa dilakukan.
Hari seleksi pun tiba..
semua siswa berkumpul diarea pelatihan untuk melakukan duel 1 vs 1 yang menentukan. Dari 42 murid menyisahkan 7 orang murid.
Bersambung...
yuk mampir juga dinovelku jika berkenan