Sistem Pria Bayaran

Beep...

Beep...

Beep...

Ponsel Rebecca berdering. Rupanya dia telah mendapatkan balasan pesan dari Bayu.

(Rebecca, maafkan aku atas kesalahan yang telah aku lakukan. Saat ini kamu pasti sedang berada di dalam situasi yang sangat sulit. Jika kamu membutuhkan bantuanku, aku pasti akan membantumu.)

Rebecca hanya menghela nafas ketika membaca pesan dari Bayu. Justru saat ini dia sangat mencurigai bahwa orang yang sudah menjebaknya adalah Bayu dengan Yuni.

Saat ini Rebecca sedang berada di ruang makan bersama dengan Raymond.

"Kamu harus makan walaupun sedikit. Aku akan mencari cara bagaimana caranya untuk menyelesaikan masalah yang kamu hadapi." Raymond mencoba untuk menyemangati Rebecca.

Padahal semua makanan yang Raymond hidangkan adalah makanan kesukaannya. Tapi karena dia sedang memiliki masalah, membuat dia sangat malas untuk makan. Tapi walaupun begitu, Rebecca harus menghargai Raymond yang sudah memasak untuknya.

"Iya, aku akan makan." Rebecca berkata dengan nada datar.

Raymond pun tersenyum tipis, dia menganggukan kepalanya. Akhirnya setelah sekian lama membujuknya, Rebecca mau makan juga.

Raymond pun segera melanjutkan makannya kembali. Dia harus memiliki tenaga untuk menghadapi semua masalah yang dialami oleh target pertamanya itu.

...****************...

Rebecca telah menjadi kliennya Raymond, sehingga dia harus ikut Raymond ke kantornya. Dia sangat berharap Raymond bisa mengatasi semua masalahnya.

Rebecca mengerutkan keningnya ketika melihat Raymond yang nampak kebingungan memandangi laptopnya. Maklum saja dia bukan seorang pria yang memiliki pengalaman seorang hacker. Dulu dia hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Tidak pernah menyentuh komputer.

"Sebenarnya kamu bisa melakukannya, tidak?" tanya Rebecca dengan ragu sambil memicingkan mata.

"Emm... Ten-tentu saja," jawab Raymond dengan gugup. Walaupun sebenarnya dia tidak yakin dengan kemampuan dirinya sendiri.

Andai Rebecca tahu saat ini hati Raymond sangat deg-degan, mungkin karena dia sangat takut gagal dalam menjalankan misinya. Itu artinya sistem akan mengembalikannya ke lapas. Sedangkan dia sama sekali tidak tahu bagaimana caranya untuk menghancurkan bisnis Bayu dan Yuni, termasuk dia harus mencari bukti bahwa gosip miring tentang Rebecca adalah sebuah fitnahan.

Seorang kuli bangunan tiba-tiba beralih profesi menjadi hacker, tentu saja sangat sulit. Karena dia sama sekali tidak memiliki pengalaman menjadi seorang hacker.

Beep...

Beep...

Beep...

Ponsel Rebecca berdering. Rupanya dia mendapatkan sebuah pesan dari Victor, managernya.

(Rebecca, Pak Hendrik menyuruh kamu untuk datang ke kantor management. Sepertinya Pak Hendrik sangat kecewa sama kamu. Kalau sampai kamu tidak datang hari ini, Pak Hendrik akan mengeluarkan kamu dari agensi.)

Rebecca mendengus kesal ketika membaca pesan dari managernya. Mau tidak mau dia harus segera datang ke kantor management. "Aku harus pergi." Pamitnya kepada Raymond.

"Kemana?" Raymond yang sedang berkutat dengan laptopnya, dia segera menoleh kepada Rebecca.

"Aku harus bertemu dengan tim agensiku," jawab Rebecca dengan nada lemas.

Kemudian Rebecca melanjutkan perkataannya kembali. "Jika kamu tidak bisa melakukannya, jangan memaksakan. Karena aku tahu pasti akan sangat mustahil menghancurkan bisnis seseorang dalam waktu satu hari. Termasuk mencari bukti tentang fitnahan itu. Seorang hacker pun pasti akan sulit melakukannya. Tapi walaupun begitu, aku sangat berterimakasih kepadamu karena sudah menolong aku. Bahkan kamu sudah memasak untukku. Masakan kamu sangat enak, Bara."

Rebecca ingin berpamitan kepada Raymond secara baik-baik. Karena mungkin setelah ini dia tidak tahu akan bertemu dengan Raymond lagi atau tidak. Apalagi jika karirnya benar-benar hancur, yang ada dia harus mengasingkan diri ke tempat yang jauh dari keramaian.

Raymond hanya diam, karena dia pun belum bisa memastikan apakah dia bisa membantu Rebecca atau tidak, walaupun dia saat ini sedang berusaha sekeras mungkin untuk membantu masalah yang sedang Rebecca hadapi.

...****************...

Rebecca telah sampai di kantor management. Hari ini dia mendapatkan teguran yang sangat keras dari Pak Hendrik selaku pemilik agensi.

"Aku sangat kecewa sekali sama kamu, Rebecca. Kenapa kamu begitu ceroboh?" bentak Pak Hendrik sambil menatap tajam kepada Rebecca yang sedang duduk bersebrangan dengannya di sofa.

Jika melihat dari raut wajahnya, Rebecca tahu bahwa Pak Hendrik sangat kecewa sekali padanya.

"Semalam aku memang sedang mabuk. Tapi kalau bermesraan dengan ketiga pria itu, sama sekali tidak benar. Aku dijebak seolah-olah sedang bermesraan dengan mereka di klub malam. Padahal saat itu aku lagi mabuk berat, dan sama sekali tidak ingat," jawab Rebecca. Saat ini dia nampak lesu, karena tidak ada satu orang pun yang mempercayainya.

Padahal setelah pergi dari kantor Raymond, dia pergi ke kantor detektif terlebih dahulu. Siapa tahu detektif tersebut bisa membantunya untuk mencari bukti bahwa semua itu adalah fitnahan. Tapi rupanya sangat sulit untuk dibuktikan, karena video tersebut bukanlah editan. Memang nyata, ketiga pria itu memanfaatkan situasi Rebecca sedang mabuk dengan mereka sengaja memeluk Rebecca, bahkan ada yang mencium pipinya. Seolah-olah memperlihatkan bahwa Rebecca adalah wanita yang nakal dan sering bermain dengan banyak lelaki.

Sehingga Rebecca nampak pasrah jika seandainya karirnya sebagai seorang artis harus berhenti sampai disini. Padahal menjadi seorang artis adalah impiannya dari kecil, sehingga mendiang ayahnya berusaha untuk mewujudkan cita-cita Rebecca, menyekolahkan Rebecca di sekolah akting.

"Tapi karena masalah ini, banyak sekali pihak yang kecewa, sampai banyak brand yang memutuskan kontak kerjasama dengan kita. Bahkan mungkin saja film yang akan launching minggu depan akan gagal tayang." Pak Hendrik berkata dengan nada kecewa.

Kemudian Pak Hendrik meneruskan perkataannya kembali. "Saat ini banyak sekali masyarakat yang menghujat kamu. Tapi mereka sangat berempati kepada Bayu. Lalu bagaimana hubungan kamu dengan Bayu? Saya rasa dia adalah orang yang bisa menyelamatkan karir kamu. Dengan Bayu menyatakan hubungannya dengan kamu baik-baik saja karena Bayu sangat meyakini bahwa kamu selama ini begitu setia kepada Bayu, kemungkinan kamu dijebak. Mungkin saja dengan Bayu memberikan konfirmasi seperti itu bisa sedikit meredamkan kekecewaan netizen terhadap kamu."

Rebecca terdiam. Mungkin karena dia sangat tidak terima jika dia harus meminta bantuan kepada Bayu. Justru dia merasa curiga bahwa Bayu adalah dalang dibalik video viral yang tersebar.

...****************...

Walaupun Rebecca meminta kepada Raymond untuk tidak perlu membatunya lagi, karena Rebecca tahu bahwa semua itu tidak akan mudah.

Tapi Raymond tidak mungkin tinggal diam. Karena saat ini dia juga sedang berada dalam situasi antara hidup dengan mati. Jika dia gagal menyelamatkan Rebecca, maka sistem akan mengembalikannya ke lapas. Dan di dalam hatinya yang paling dalam, dia pun ingin membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh artis idolanya itu.

Walaupun dari semalam Rebecca bersikap menyebalkan, bahkan tadi pagi dia hampir dibuat pingsan karena pisang arabnya telah ditendang oleh Rebecca. Tapi tetap saja dia akan selalu menjadi penggemar Rebecca. Walaupun Rebecca tidak tahu bahwa Raymond adalah salah satu dari penggemarnya.

Raymond membulatkan matanya ketika tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya.

"Sistem, apakah aku bisa melakukan teleportasi?"

[Tentu saja bisa, Tuan. Walaupun tidak gratis. Kekuatan teleportasi akan didapat secara permanen jika Tuan sudah bisa mencapai tahap level tertentu.]

Raymond menghela nafas. Dia sudah sangat paham betul pasti tidak akan gratis. "Lakukan saja!"

...****************...

Aceng, Ucok, dan Udin saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke luar kota. Mereka telah mendapatkan uang cukup banyak dari Yuni, termasuk biaya untuk melarikan diri ke luar kota. Untuk menghindar dari kejaran wartawan, karena wajah mereka pun terpampang nyata di video yang ada di klub malam itu.

Namun, mereka dikejutkan dengan tiba-tiba muncul seorang pria di depan mobil.

Bugh!

Dalam sekali pukulan, mobil tersebut mendadak berhenti. Bahkan bagian depan mobilnya kini telah dibuat penyok.

Di dalam mobil. Aceng, Ucok, dan Udin mendadak ngompol di celana, sambil memandangi Raymond yang sedang berdiri di depan mobil.

Bagaimana mereka tidak ketakutan, mereka masih trauma dengan pukulan super yang dilakukan oleh Raymond terhadap mereka, membuat tubuh mereka terpental jauh.