Semuanya berawal dari David yang salah masuk ke kamar Viona, dan keduanya terlibat percintaan panas yang membuat keduanya saling terikat.
"Ingat pernikahan ini hanya formalitas saja, kau hanya istri di atas kertas saja" David Bramasta.
"Terserah, tapi aku mau bayaran ku 2M setelah itu kita bisa bercerai" Viona Khanza.
Penasaran? ikuti kelanjutan nya, dan jangan lupa dukung author dengan like coment dan vote nya ya🥰 makasih🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 4. Kembali bertemu.
Malam nya di tempat lain tepatnya di kediaman David kedatangan Sang Daddy, pria itu tak terlihat happy karena Daddy nya membawa Daniel.
Daniel adalah anak Daddy nya dan Jenna yang saat ini sudah berusia 5 tahun.
"Jika Daddy mau kesini harusnya Daddy menyimpan anak ini di tempat jauh" kata David sambil melengos pergi.
"David, come on Daniel hanya anak kecil dia tak tau masalah kita" Pak Erlangga berjalan mengikuti sang putra.
Daniel mengikuti dengan wajah ingin tahu karena ini pertama kalinya dia ikut dengan Daddy nya.
"Dad, apakah dia David kakak ku?" tanya Daniel dengan rasa ingin tahu.
"Ya, dia kakak mu" balas Pak Erlangga sambil mengusap kepala putranya.
David mendengar itu dan dia semakin merasa kesal karena Daddy nya terlihat lebih menyayangi Daniel.
Melihat David yang tidak mau menyapa Daniel Pak Erlangga hanya bisa menghembuskan nafasnya.
"Rico" panggil Pak Erlangga.
Dan Rico yang di panggil dia mendekat dengan cepat.
"Iya tuan"
"Bawa Daniel untuk membeli makanan kesukaan nya" kata Pak Erlangga sengaja membuat Daniel pergi.
Dia hanya tak ingin membuat Daniel merasa David tak menyukai nya, meski memang kenyataan nya seperti itu.
Daniel menatap Daddy nya dengan wajah polosnya.
"Daddy bukan kah kita akan makan bersama Kak David?" tanya Daniel bingung.
Pak Erlangga berjongkok untuk mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan sang putra.
"David tidak punya makanan, maka dari itu kau bisa membeli makanan untuk David bersama Om Rico" jelas Pak Erlangga.
"Oke, baiklah Daddy" Daniel mengangguk paham.
Lalu Daniel pun akhirnya pergi bersama Rico, meninggalkan anak dan ayah yang sudah lama bersitegang kini kembali di pertemukan dengan keadaan yang canggung.
David pergi ke mini bar nya, dan tentunya masih di ikuti oleh pak Erlangga.
"Mau sampai kapan kau seperti ini David, come on. Jenna memilih Daddy" kata pak Erlangga yang sudah tahu jika Jenna sang istri pernah memiliki hubungan dekat dengan sang putra.
Alih-alih mempermasalahkan nya Pak Erlangga justru senang karena menurutnya Jenna sudah mengenal sifat David.
David mendengar ucapan Daddy nya dia hanya tersenyum kecut, lalu sibuk menuangkan alcohol ke dalam gelas nya.
"David" panggil Pak Erlangga.
Bukan nya menjawab David malah memberikan segelas alcohol di tangan nya pada Daddy nya, lalu lanjut menuangkan ke gelas lain nya.
Lalu David mulai meneguk minuman alcohol di tangan nya, keduanya saling diam hingga pak Erlangga kembali membuka obrolan.
"Daddy akan menikahkan mu dengan anak teman Daddy" kata pak Erlangga tiba-tiba.
Dan kali ini langsung mendapatkan tanggapan cepat dari David.
"Ini hidup ku, Daddy tak berhak mengatur hidup ku" kata David dingin.
"Mau sampai kapan kau ganti-ganti wanita? kau pikir Daddy tidak tahu jika kau sering bahkan hampir setiap malam wanita bergantian menemani mu tidur" pak Erlangga berkata dengan nada tegasnya.
"Itu urusan ku, aku bukan anak kecil yang harus di larang. apapun yang kulakukan itu adalah pilihan ku" ucap David masih dengan wajah dingin nya.
Mendengar penolakan David Pak Erlangga bangkit dari duduknya.
"Daddy akan tetap menjodohkan mu dengan anak teman Daddy, kau tidak bisa menolak karena Daddy tidak suka penolakan!" tegas Pak Erlangga lagi.
Dan setelah itu Pak Erlangga keluar dari ruangan itu, David kini tinggal sendirian di mini bar nya dia terus meminum alcohol nya dengan sangat rakus.
Marah terhadap Daddy nya yang egois membuat David terus minum, hingga akhirnya dia benar-benar si buat mabuk.
David keluar dengan sempoyongan, melihat itu Pak Erlangga hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.
"Dia benar-benar harus menikah, setidaknya setelah menikah dia tidak akan gila wanita dan seperti ini lagi" gumam Pak Erlangga masih melihat David yang berjalan sempoyongan ke arah tangga.
Tak lama kemudian Rico datang bersama Daniel, karena mengantuk Daniel tertidur saat perjalanan pulang.
"Tidurkan dia di kamar tamu" titah Pak Erlangga.
"Baik tuan" balas Rico cepat.
Setelah Rico pergi Pak Erlangga duduk di sofa, dan tak lama kemudian Rico terlihat keluar dengan memegang ponsel.
Melihat gerak gerik Rico Pak Erlangga nampak sudah tahu apa yang akan Rico lakukan.
"Biarkan saja dia sendirian, malam ini tidak ada acara malam bersama wanita bayaran. dia harus tahu rasanya menjadi duda itu tak enak" kata pak Erlangga tegas.
"Tapi tuan, bos bisa ma__" ucap Rico terpotong.
"Jangan khawatir, itu urusan ku Rico. dan kau boleh pulang sekarang." kata pak Erlangga lagi.
Rico ragu untuk pulang, tapi karena tidak kuasa membantah dia pun akhirnya setuju untuk pulang.
Sedangkan di dalam kamar nampak David yang gelisah karena Rico tak kunjung datang membawakan wanita bayaran yang dia minta.
"Sial! kenapa lama sekali, apa dia tidak tahu kalau aku membutuhkan seseorang untuk menuntaskan hasrat ku" David nampak uring-uringan.
Efek dari meminum alcohol sampai mabuk membuat David selalu merasa gairah nya memuncak, dan David sudah memeriksakan ke dokter dimana dia hanya mengalami hal yang bisa di bilang normal karena gairah laki-laki dewasa memang sudah sewajar nya mudah naik.
Kesal menunggu David akhirnya memutuskan keluar rumah, tapi belum sampai di pintu dia sudah di hadang oleh Pak Erlangga.
"Sudah Daddy bilang, kau butuh seorang istri agar kau tidak membuang uang mu hanya untuk kenikmatan sesaat itu David" Pak Erlangga menatap tajam putra nya.
David melirik ke belakang dan tersenyum kecut.
"Jika aku menikah aku hanya akan menikahi Jenna, daddy puas?" ucap David sambil keluar dari rumah nya.
Dan perkataan David barusan benar-benar membuat Daddy nya kaget sampai meraskan sakit di dada nya.
Pak Erlangga duduk di sofa tangan nya mencoba mengambil tas yang ada samping nya dan setelah itu dia mengambil obat jantung milik nya.
Ya dia mengidap sakit jantung, dan penyakitnya akan kambuh tanpa di minta yang membuat pak Erlangga begitu ingin putranya menikah agar dia tak merasa khawatir lagi dengan putranya yang semakin tak terkendali.
Setelah minum obat pak Erlangga menelpon Jenna, sang istri.
"Mas, apa penyakit mu kambuh?" tanya Jenna di sebrang telpon.
Panggilan vidio call itu bisa memperlihatkan raut wajah Pak Erlangga yang terlihat sedang tak baik-baik saja.
"Aku tidak apa, tapi David. dia semakin tak terkendali sayang, bagaimana kalau kau pulang dan menyadarkan David jika dia harus hidup dengan menatap ke depan, bukan ke belakang" ucap Pak Erlangga meminta bantuan sang istri.
"Aku mau, tapi aku tak bisa ke Indonesia secepatnya. aku masih punya banyak kerjaan ku mas" jelas Jenna memberikan alasan.
"Hem, aku paham. selesaikan pekerjaan mu dulu setelah itu kamu kesini aku merindukan aroma tubuh mu" ucap Pak Erlangga lagi.
Jenna tersenyum malu, lalu kamera nya memperlihatkan ke arah bagian bulatan besar yang membuat Pak Erlangga tersenyum sumringah.
"Wah, apa kamu mau mandi malam sayang?" " tanya Pak Erlangga tergoda.
"Ingat mas di sini pagi, aku mau mandi karena ada kerjaan sebentar lagi" jelas Jenna lagi.
Pak Erlangga manggut-manggut, lalu dia menceritakan tentang David yang tidak mau menyapa Daniel, Jenna yang positif selalu memberikan support untuk Pak Erlangga bisa sabar, dan itu kenapa Pak Erlangga begitu menyayangi Jenna yang selalu bisa membuat nya nyaman.
Kembali ke David saat ini pria itu sudah di tempat dimana surga wanita, di club malam dia bisa memilih wanita yang dia mau tentunya dengan uang nya.
Saat David duduk dua wanita menghampiri nya bahkan langsung mencium nya tanpa malu.
"Tuan, apakah anda ingin di puaskan?" bisik wanita itu sambil menjilati telinga David.
David memejamkan matanya lalu tersenyum smirk.
"Tentu saja honey, kalian berdua bisa ikut ke hotel ku" kata David sambil beranjak.
Yang membuat kedua wanita itu langsung tersenyum sumringah karena merasakan akan mendapatkan jackpots.
Saat sedang berjalan di bantu kedua wanita itu David tak sengaja menubruk seseorang yang membuat keduanya saling pandang.
"Kamu lagi" David terkejut melihat Viona.
"Akhirnya kita kembali bertemu lagi, urusan kita belum selesai tuan" Viona menatap tajam penuh dendam pada David.
