NovelToon NovelToon
Sheyza Istri Rahasia

Sheyza Istri Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Pernikahan rahasia
Popularitas:104.9k
Nilai: 5
Nama Author: anotherika

Kejadian tak pernah terbayangkan terjadi pada Gus Arzan. Dirinya harus menikahi gadis yang sama sekali tidak dikenalnya. "Saya tetap akan menikahi kamu tapi dengan satu syarat, pernikahan ini harus dirahasiakan karena saya sudah punya istri."

Deg

Gadis cantik bernama Sheyza itu terkejut mendengar pengakuan pria dihadapannya. Kepalanya langsung menggeleng cepat. "Kalau begitu pergi saja. Saya tidak akan menuntut pertanggung jawaban anda karena saya juga tidak mau menyakiti hati orang lain." Sheyza menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Sungguh hatinya terasa amat sangat sakit. Tidak pernah terbayangkan jika kegadisannya akan direnggut secara paksa oleh orang yang tidak dikenalnya, terlebih orang itu sudah mempunyai istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anotherika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Arzan pergi bersama Ardi. Tapi sebelum pergi Arzan sempat memberi kode pada Sheyza lewat tatapan matanya. Sheyza yang paham pun hanya mengangguk singkat mengantarkan kepergian suaminya ke kantor.

Sebenarnya di dalam hatinya, Sheyza ingin sekali mengantarkan kepergian suaminya dengan mesra. Dia membayangkan suaminya memberikan kecupan di keningnya, rasanya pasti bahagia sekali. Tapi apa boleh buat, Sheyza harus sadar akan statusnya.

Sedangkan Anisa, tentu bisa melakukan apapun. Tapi karena Anisa sedang kesal dengan Arzan, jadi dia membiarkan saja Arzan pergi sedangkan dirinya sibuk dengan urusannya sendiri.

Setelah mengantar Arzan pergi, Sheyza berjalan ke kamar dimana tempat keberadaan ibu mertuanya. Seperti yang dikatakan suaminya dan ayah mertuanya, tugasnya hanya menjaga ummi Zulfa, memastikan keadaan ummi Zulfa baik-baik saja. Kalau makan pagi, tadi ummi Zulfa sudah makan disuapi oleh Nabila. Bahkan ummi Zulfa sudah wangi dibersihkan oleh kyai Rofiq.

Ceklekk

"Assalamualaikum ibu," sapa Sheyza sambil tersenyum lembut ke arah ummi Zulfa. Sheyza berjalan perlahan menghampiri ummi Zulfa lalu duduk di atas ranjang samping kaki sang ummi.

"Maaf lancang ya Bu, tapi pagi-pagi seperti ini otot kakinya dipijat untuk merenggangkan otot-otot kaki dan melenturkan sendiri. Maaf ya buk Shey bantu pijit," Sheyza dengan telaten memijat kaki ibu mertuanya perlahan.

Ummi Zulfa tersenyum haru di dalam hatinya mendapat perlakuan lembut dari seseorang yang baru saja dikenal olehnya. Sempat tadi terpikir jika orang yang merawat dirinya seperti menantunya yang galak. Tapi ternyata tebakannya salah, ummi Zulfa sangat bersyukur karena yang merawatnya berhati lemah lembut.

"Besok saya akan meminta ijin kepada pak kyai dan ma-ekm Gus Arzan untuk membawa ibu keluar kamar melihat matahari pagi. Cahaya matahari pagi bagus juga untuk kesehatan ibu," Sheyza hampir saja keceplosan memanggil Arzan dengan sebutan mas. Beruntung dirinya langsung bisa mengoreksi.

"Dikaki sudah, sekarang di tangan ya Bu." Sheyza berpindah memijat pelan tangan sang ibu mertua. Ummi Zulfa pun merasa lebih rileks dengan pijatan itu.

"Sudah selesai. Ibu butuh sesuatu? Ibu mau minum atau apa? Emm kalau ibu butuh sesuatu dan biar Shey paham, gimana kalau saat ibu ingin bilang iya ibu kedipkan matanya sekali. Terus kalau ibu ingin bilang tidak, ibu bisa kedipkan mata ibu dua kali." Ucap Sheyza mengusulkan sebuah ide agar dirinya bisa berinteraksi dengan ummi Zulfa dengan baik.

Ummi Zulfa lagi-lagi terharu dengan effort gadis cantik dihadapannya. Dirinya merasa tak sendirian karena ada yang menemani dan mencoba berinteraksi dengannya.

Kalau dengan suami dan anaknya, ummi Zulfa tidak terlalu berharap karena tahu mereka pasti sibuk dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri. Dan ummi Zulfa tidak ingin membebani mereka dengan kondisinya. Ummi Zulfa merasa tidak berguna jika terus merepotkan suami dan anak-anaknya.

"Emm bisa kita coba ya bu. Sekarang ibu butuh sesuatu?"

Perlahan kedua mata ummi Zulfa berkedip sekali, menandakan jika ummi Zulfa menjawab iya.

Sheyza tersenyum. "Ibu mau minum?" Dengan sabar Sheyza menanyakan satu persatu kemungkinan-kemungkinan yang ingin ummi Zulfa butuhkan.

Ummi Zulfa semakin senang karena Sheyza sangat sabar berinteraksi dengannya. Hatinya menghangat.

"Enak banget ya kayak jadi nyonya disini. Niat mau kerja apa mau godain laki orang?" Sebuah celetukan berasal dari arah pintu kamar ummi Zulfa saat Sheyza baru saja selesai memberikan ummi Zulfa minum.

Sheyza tidak menanggapi perkataan dari istri pertama suaminya itu. Dirinya malah fokus pada ummi Zulfa yang menatapnya, seakan ingin mengatakan sesuatu.

"Ibu butuh sesuatu?" Tanya Sheyza pelan dan lembut. Bahkan tangan Sheyza menggenggam tangan ummi Zulfa saat melihat bulir keringat dingin tiba-tiba muncul di pelipis ibu mertuanya.

Satu kata yang bisa Sheyza simpulkan, ummi Zulfa ketakutan.

"Ibu kenapa? Ibu tenang dulu okey," Sheyza berusaha menenangkan ummi Zulfa. Namun ummi Zulfa tetap bergerak gelisah seperti orang ketakutan. Air matanya juga tidak berhenti mengalir.

Sedangkan Anisa mendengus melihat pemandangan itu, matanya berkilat tajam. "Kamu tidak dengar apa yang saya katakan?? Kamu tidak tuli kan?" Pekik Anisa murka saat Sheyza sama sekali tidak menanggapi perkataannya.

"Mas maaf, saya mau menenangkan ibu dulu mbak. Say-"

"Kamu pikir aku kakak kamu apa? Panggil mbak-mbak segala." Anisa menyela perkataan Sheyza dan menatapnya tajam.

"Bukan, sa-"

Sraaakkk

Dengan cepat Anisa menghampiri Sheyza dan menarik hijab yang dikenakan Sheyza dengan gerakan cepat, membuat Sheyza tak sempat menghindar hingga membuat kepala Sheyza mendongak ke belakang.

"Sak-sakiitt," ringis Sheyza merasa ngilu menerpa kepalanya. Rambutnya ikut tertarik ke belakang karena perbuatan Anisa.

Sedangkan Anisa mana peduli dengan kondisi Sheyza. Ketidaksukaan nya terlampau besar membuat dendam membara di dalam dadanya. Ditambah suaminya lebih memilih membela gadis itu daripada mendengarkan suaranya.

Ummi Zulfa menjerit-jerit tertahan melihat kejadian itu. Sungguh perbuatan menantu kebanggaan nya itu sangat kelewatan. Anisa keterlaluan sekali, menyakiti orang lain tanpa mengetahui kesalahan apa yang telah diperbuat.

Setelah puas, Anisa menghempaskan Sheyza dengan kasar. Matanya menatap nyalang ke arah Sheyza.

"Awas aja kalau sampai suami saya belain kamu lagi, saya botakin rambut kamu!!" Ancam Anisa lalu berlalu pergi dari sana. Meninggalkan Sheyza yang menangis sambil menghampiri ummi Zulfa.

Sheyza langsung memeluk ummi Zulfa tak tega melihat wajah ummi Zulfa menangis. Sheyza tidak menyangka sikap dari istri pertama suaminya ternyata seperti itu.

"Ibu tenang ya," Sheyza mencoba menenangkan ibu mertuanya.

***

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Arzan menatap penuh wajah cantik istrinya yang tidak seperti biasanya. Sheyza kelihatan murung sekali.

Sheyza menggelengkan kepalanya, melemparkan senyuman kepada sang suami.

Tapi hal itu tidak membuat Arzan tenang. Entah kenapa Arzan tidak percaya kalau istri rahasianya itu dalam keadaan baik-baik saja.

Grepp

Arzan memeluk tubuh mungil istrinya. "Kamu capek hmm?? Tadi waktu mas panggil kamu juga lama banget bukain pintunya. Padahal mas kangen banget sama kamu," bisik Arzan tapat di telinga Sheyza.

Sheyza tersenyum tipis. Di kepalanya sempat terpikir untuk mengadukan perbuatan Anisa kepada Arzan karena perbuatan istri pertama suaminya itu benar-benar sudah kelewatan. Tapi Sheyza tidak tega. Dia tidak mau melihat rumah tangga suaminya dengan istri pertama hancur karena dirinya. Sheyza tidak mau menghasut suaminya.

"Sayang hei,"

Arzan menyadarkan lamunan istrinya, membuat Sheyza langsung menatap ke arah suaminya.

Tangan kiri Sheyza terulur mengelus lembut rambut milik suaminya. "Enggak mas, aku cuma ngantuk aja pengen tidur terus rasanya. Maaf ya tadi telat bukain pintunya," ucap Sheyza dengan senyum.

Arzan ikut tersenyum, mengecup kening istrinya sayang. "Ayo mas kelonin," ajak Arzan sambil mengedipkan sebelah matanya. Tangannya langsung menarik pelan pinggang istrinya.

Sheyza terkekeh, tapi pasrah saja dengan apa yang akan suaminya lakukan. Dirinya juga tahu apa yang suaminya inginkan.

1
Sugiharti Rusli
sepertinya Arzan memang akan dipisahkan tuk saat ini dari Sheyza yah,,,
Sugiharti Rusli
mau bagaimanapun kamu masih istrinya Arzan sih Shey,,,
Sugiharti Rusli
ternyata selama ini si Anisa dibantu si Dony, mereka saling memanfaatkan rupanya
Sugiharti Rusli
gimana kamu akan meyakin kembali si Sheyza tuh gus yang uda dikecewakan segitu dalam
Sugiharti Rusli
ternyata Noah masih punya nenek di Jakarta yah
Sugiharti Rusli
berarti kakak kandung si Sheyza malah berteman baik sama Noah yah,,,
Sugiharti Rusli
kenapa bukan si pak kyai yah yang ambil tindakan ke si Anisa, kan dia yang uda salah membawa si Anisa masuk dalam keluarganya🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
kalo si Sheyza sampai ikut Noah, ga ada harapan kamu Zan bertemu istri dan calon anakmu sekarang
Sugiharti Rusli
ko yah bisa si Arzan masuk ke perangkap si Anisa sih😡😡😡
Sugiharti Rusli
siapa ortu Sheyza bagi kyai Rofiq sebenarnya yah,,,
Sugiharti Rusli
mulai berasa bawang nih ceritanya😪😪
Sugiharti Rusli
semoga kebenaran perlahan akan terungkap yah,,,
Sugiharti Rusli
persyaratan apa yang pak kyai buat sama si Arzan yah
Sugiharti Rusli
dengan pengakuan ini ga jadi tambah" menggila tuh nanti si Anisanya🙄🙄🙄
Sugiharti Rusli
kalo kyai Rofiq ga tabayyun dulu, berarti dia bukan orang yang bijak ambil keputusan
Sugiharti Rusli
ternyata si Anisa memang bukan perempuan baik yah dia, entah salah pergaulan atau gimana dulunya
Sugiharti Rusli
kalo memang harus terbongkar yah mungkin memang sudah waktunya sih Zan
Sugiharti Rusli
ah si Arzan memang ga bisa bersiakp waspada sama keadaan yah
Sugiharti Rusli
termyata uda mulai berani main kekerasan si Anisa sekarang dia
Sugiharti Rusli
semoga nanti ada penjelasan kenapa si Anita berubahnya bisa sedrastis itu yah dia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!