NovelToon NovelToon
Me And The Rich Man

Me And The Rich Man

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Lari Saat Hamil
Popularitas:75.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Siapkan kanebo kering untuk menyeka air mata!

Ia hidup menyedihkan dalam kemiskinan bersama sepasang anak kembarnya, padahal ayah dari anak-anaknya adalah orang terkaya di kotanya.

Semua bermula dari suatu malam yang nahas. Bermaksud menolong seorang pria dari sebuah penjebakan, Hanna justru menjadi korban pelampiasan hingga membuahkan benih kehidupan baru dalam rahimnya.

Fitnah dan ancaman dari ibu dan kakak tirinya membuat Hanna memutuskan untuk pergi tanpa mengungkap keadaan dirinya yang tengah berbadan dua dan menyembunyikan fakta tentang anak kembarnya.

"Kenapa kau sembunyikan mereka dariku selama ini?" ~ Evan

"Kau tidak akan menginginkan seorang anak dari wanita murahan sepertiku, karena itulah aku menyembunyikan mereka." ~ Hanna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

"Kau tidak berhak memisahkan mereka dariku lagi. Mereka juga berhak memiliki keluarga yang lengkap dan hidup yang lebih layak. Aku tahu kau wanita yang kuat dan bisa membesarkan mereka sendiri. Tapi aku juga membutuhkan mereka."

Hanna mulai tak dapat menahan tangis yang membuat dadanya terasa sesak. Dalam hitungan detik, tangis itu telah menyisakan suara sesenggukan. Evan menyeka air mata yang mengalir di kedua sisi pipi Hanna dengan jarinya.

"Aku mohon izinkan aku menebus semua kesalahanku. Aku yang salah, bukan kau. Aku yang sudah menjauhkan kalian dari hidupku. Aku tahu kau merasa sakit. Tolong ampuni aku."

Entah mengapa air mata itu semakin sulit untuk ditahan, mengalir begitu saja bagai mata air. Hanna terus menyeka wajah dan hidungnya. Sementara Sky melirik Hanna dan paman baik hati itu dengan bingung. Dalam benaknya ada banyak pertanyaan yang menunggu jawaban.

"Mommy, kenapa Mommy dan paman itu menangis? Ada apa, Mommy?" tanyanya polos. Sky sama sekali tak mengerti ada apa Antara mommy dan paman baik hati pemilik toko roti besar itu.

Hanna diam dan tak sanggup menjawab pertanyaan itu. Seakan sedang memilih kalimat yang tepat untuk ia berikan kepada Sky sebagai sebuah jawaban, agar putranya tak bingung dengan keadaan ini.

Evan pun mengulurkan tangan dan membelai rambut dan wajah Sky, lalu kemudian menciumi kening putranya itu. Namun, Sky masih menatapnya datar tanpa ekspresi.

"Kemari, Nak! Peluk daddy." Evan kembali mengulurkan satu tangannya, sementara tangan yang satu menahan tubuh Star yang masih tertidur dalam pangkuannya.

Sky diam dan hanya menatap Evan tanpa menyambut uluran tangan itu. Di wajahnya tersirat banyak pertanyaan, mengapa paman ramah itu menyebut dirinya sebagai daddy. Hanna dapat membaca raut kebimbangan yang tergambar di wajah Sky. Dengan sisa isak tangis, ia mengusap punggung putranya.

"Sky, paman itu adalah daddymu. Maafkan mommy baru mengatakannya. Dia adalah daddy yang kau tunggu selama ini."

Antara percaya dan tidak dengan pendengarannya, Sky membeku. Sulit bagi anak seusianya untuk memahami masalah orang dewasa.

"Mommy ...." panggil Sky dengan menatap Hanna dan Evan bergantian. "Kenapa paman pemilik toko roti besar itu bisa menjadi daddy? Bukankah Daddy berada di tempat yang jauh?"

"Sky ... ada banyak masalah orang dewasa yang sulit dipahami oleh anak kecil. Tapi percayalah, itu daddymu. Bukankah kau sudah lama mau bertemu dengan daddy?" bujuk Hanna lembut.

Meskipun rasa sakit itu masih bertahta di hatinya, namun Hanna tidak ingin egois dan mementingkan perasaannya sendiri. Sekarang baginya yang terpenting hanyalah Sky dan Star. Memberi anak-anaknya kehidupan yang lebih baik dan layak.

Sky menatap Evan dengan mata berkaca-kaca. Tatapan penuh tanya itu seketika berubah menjadi tatapan penuh cinta.

"Daddy ...." panggilan lembut Sky membuat Evan membeku. "Apa mommy berkata jujur? Apa Daddy sudah tidak marah lagi? Mommy pernah bilang pada Nenek Laura kalau Daddy sangat membenci mommy. Daddy tidak menginginkan aku dan Star. Apa Daddy sudah tidak membenci kami lagi?"

Ucapan polos Sky bagaikan sembilu yang menggores luka dalam. Evan tak sanggup lagi membendung air matanya. Meleleh bagaikan gunung es yang mencair. Detik itu juga ia meraih tubuh Sky dan memeluknya seerat-eratnya.

"Daddy tidak pernah membenci kalian. Daddy sayang kalian, sangat! Maafkan daddy yang baru menemukan kalian."

Sky mengeratkan tangannya yang melingkar di punggung Evan. Tangisnya seketika terhenti, pelukan itu menciptakan rasa hangat yang sulit ia pahami. Daddy pulang adalah doa yang diam-diam selalu ia kirimkan kepada Tuhan setiap malam.

Hujan yang deras pun mulai mereda menyisakan gerimis.

Mobil yang dikendarai Osman berhenti tepat di depan halte. Ia turun dengan membawa sebuah payung.

"Tuan ...." panggil Osman yang tengah berada tepat di belakang Evan. "Malam semakin larut dan udara semakin dingin. Tidak baik bagi anak-anak untuk berada di luar di jam seperti ini. Lagi pula sedang hujan. Lebih baik membawa mereka pulang ke rumah."

Evan menoleh dan menatapnya, ia menganggukkan kepala kemudian menatap Sky. "Sky ... ayo sekarang ayo kita pulang ke rumah kita."

Sky melirik Hanna, menarik ujung pakaian sang mommy. "Apa kita akan pulang ke rumah, Mommy?"

Evan mengulas senyum di bibirnya. Sky yang polos mungkin mengira mereka akan kembali ke rumah lama.

"Sky ... Kita akan pulang ke rumah kita yang sebenarnya, Nak." Evan menyeka sisa air mata yang berada di ujung matanya.

"Dimana rumah kita yang sebenarnya, Daddy?"

"Rumah yang akan selalu ada Daddy. Rumah yang hangat dan nyaman. Sekarang tolong bantu daddy membujuk mommy supaya mau ikut pulang bersama kita," bujuknya menyadari Hanna mungkin tidak akan mau ikut pulang ke rumahnya dan memilih kembali ke rumah sewa.

Menggunakan Sky dan Star adalah senjata ampuh untuk memaksanya ikut pulang.

***

1
anita
gk usah d rayu pmilik kkc udah tergila2 sm wanita yg kau sebut gila itu bude
anita
q bc lagi
anita
wkwkwk,hannaaaaa....BYUUUUR
Santi
Luar biasa
Nur Jannah
ngakak abis😂😂😂
Nur Jannah
luar biasa
Nur Jannah
Kecewa
Novi Hendra Wati
ending evan dan hanna mana thorr
✨💕Deelezia Ledianz💕✨
Luar biasa
Siti Aminah
nangis njirrr😭😭😭😭
Sulis Tyawati
hahahahahaha,,,, kamu bsa berkata begitu karena blm pernah merasakan nikmatnya buah tanpa pohon. dan kaktus di padang pasir osman🤣🤣🤣😀😀
Sulis Tyawati
evan emg g setegas zian,,
kalo zian dah hbs tu ayael
Sulis Tyawati
evan juga kasih peluang, sok perhatian sama ank nya aysel tr malah jd salah faham sama hanna
Sulis Tyawati
aysel bosnya Hanna kan, pas dia jahit baju
Sulis Tyawati
aq sdh berfikir ayael akan menjebak evan, sukurlah evan cerdas....
Sulis Tyawati
nasibmu osman,,,, 😀🤣
Sulis Tyawati
matilah kau evan,,,, Hanna alergi dekat2 dg mu, 😁😄
Sulis Tyawati
huaaaa... hahahahahahaha jd ketahuan dech rencana mlm hari
Sulis Tyawati
astagaaaa emg keluarga koplak,, 🤣🤣🤣🤣
Sulis Tyawati
sky tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!