NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan Dapat Sultan

Diselingkuhi Tunangan Dapat Sultan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Ennita

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan kehidupan gadis ini.
Meyva Maharani Nareswari, gadis muda, cantik nan mandiri, kini tengah di hantam dengan kepahitan yang luar biasa dalam hidupnya. Kecewa yang berlipat karena melihat sang kekasih hati yang berselingkuh dengan saudari tirinya sendiri. Di tambah lagi dengan fitnah keji yang di lempar sang mantan dengan tujuan untuk membuat playing victim agar pria itu tak di salahkan dan berbalik semua kesalahan justru jatuh pada Meyva.
Di selingkuhi, di fitnah, di tikung dari belakang, di usir dan satu lagi ... harus menikah dengan seseorang yang baru dia kenal secara mendadak.
Apakah Meyva bisa melewati semuanya?
Apakah kehidupan Meyva bisa jauh lebih bahagia setelah menikah atau justru sebaliknya?
Penasaran dengan kisah kehidupan Meyva?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

❤️ Happy Reading ❤️

"Selamat pagi, selamat datang di toko MeMa Cakery." sapa Ana saat ada pengunjung.

Hari masih pukul sembilan jadi keadaan toko masih bisa di bilang sepi, para karyawan yang lain pun saat ini ada di dapur untuk membuat stok cake and cookies yang telah habis.

"Pagi." sahutnya. "Saya mau ketemu sama Meyva." katanya lagi dengan kepala celingak-celinguk mencari-cari sosok yang di maksud.

"Em sebentar pak." sahut Ana yang langsung masuk ke area dapur untuk memberi tahu Bu Mer.

Ana berjalan dengan sedikit terburu-buru dan hampir saja nabrak Rini yang membawa mentega di tangannya.

"Hampir saja." gumam Ana.

"Ana, kalau jalan itu hati-hati. Kayak bocah aja." kata Rini dengan suara yang sedikit keras sangking terkejutnya.

"Hehehe maaf ya Rini sayang." kata Ana dengan cengengesan. "Bu Mer." panggilnya pada wanita paruh baya yang kini masih menguleni adonan.

"Ada apa An?" tanya Bu Mer dengan tangan yang masih sibuk melakukan pekerjaannya.

"Itu di luar ada bapak-bapak yang nyariin mbak Meyva." jawab Ana.

"Siapa?" tanya Bu Mer lagi.

"Gak tau Bu, tapi wajahnya itu kayak gak asing deh." kata Ana. "Kayak pernah lihat dimana gitu." sambungnya.

Bu Meri yang penasaran pun memilih untuk mencuci kedua tangannya dan akan menemui siapa tamu yang mencari pemilik toko.

"Nis, kamu lanjutkan pekerjaan saya." perintahnya pada Anis.

Ana dan Bu Mer bersama-sama keluar dari dapur.

"Permisi." tegur Bu Mer pada pria paruh baya yang kini berdiri membelakangi arah dapur. "Mau cari siapa?" tanya Bu Mer saat pria itu sudah membalikkan badan menjadi menghadapnya.

"Saya mencari Meyva." jawabnya. "Ibu ini siapa?" tanyanya.

"Oh saya penanggung jawab toko ini." jawab Bu Mer. "Dan maaf kalau bapak mencari Meyva, sepertinya anda kurang beruntung karena Meyva hari ini sampai beberapa hari ke depan ijin untuk tidak masuk bekerja." kata Bu Meri dengan sangat tenang namun begitu meyakinkan.

"Begitu ya, kalau boleh saya tau dimana alamat Meyva?" tanyanya lagi.

"Setau kami dia tinggal bersama orangtuanya." jawab Bu Meri. "Bapak ini siapa ya?" tanyanya kembali.

"Saya ayahnya Meyva " jawab pak Surya.

"Bapaknya? Kok tadi bapak malah bertanya ke saya dimana alamat Meyva, bapakkan ayahnya ya seharusnya lebih tau." kata Bu Meri dengan telak.

Papa Surya yang mendengar kata-kata Bu Meri pun jadi naik pitam, dia tak suka jika urusan pribadinya ada yang mencampuri.

"Saya permisi". ucap papa Surya dan langsung bergegas keluar dari toko dengan perasan yang begitu dongkol.

"Dasar ayah durhaka." gumam Bu Meri.

"Bu Meri." panggil Ana yang membuat fokusnya menatap pintu keluar jadi teralihkan. "Memang bener tadi itu bapaknya mbak Meyva?" tanya Ana yang di angguki oleh Bu Mer. "Pantes kayak pernah lihat dimana gitu." sambungnya.

"Memang kamu pernah lihat dimana?" tanya Bu Meri yang penasaran.

"Di ruangan mbak Meyva." jawab Ana yang membuat Bu Meri mengerutkan alisnya, karena setau wanita paruh baya itu ayah dari Meyva sama sekali belum pernah menginjakkan kakinya ke sini, baru ini untuk yang pertama kali. "Itu loh di pigura photo yang ada di meja Bu." sambungnya lagi yang di angguki Bu Mer. "Bu Mer, boleh tanya sesuatu gak?" tanya Ana lagi.

"Ana, dari tadi itu kamu sudah bertanya loh, gak sadar kamu.'' kata Bu Meri.

"Hehehe iya ya Bu." kata Ana dengan cengengesan dan tangan yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tapi ini beneran Bu." katanya lagi yang kali ini dengan nada serius.

"Mau tanya apa?" tanya Bu Meri.

"Kenapa ibu gak kasih tau bapaknya mbak Meyva tentang keadaan mbak Meyva dan sekarang berada dimana?" tanyanya dengan rasa penasaran yang seperti sudah di ubun-ubun.

"Karena itu permintaan mbak Meyva sendiri." jawab Bu Meri. "Dari kemarin-kemarin mbak Meyva selalu bilang kalau pas dia gak ada di tempat dan ada dari ayah atau ibu dan saudara tirinya yang nyari suruh biak g kalau gak tau, dan kita juga gak boleh memberi tahu keluarganya kalau ini adalah toko milik mbak Meyva." papar Bu Meri. "Biarlah semua keluarganya taunya mbak Meyva itu hanya seorang karyawan biasa saja di sini." sambungnya lagi.

"Tapikan itu bapaknya sendiri Bu, keluarganya." kata Ana.

Ana adalah karyawan baru yang beri bekerja sekitar tiga bulanan, jadi wajar jika dirinya belum mengetahui apapun.

"Mana ada keluarga menikung, memfitnah saudaranya sendiri, mana ada seorang ayah mengusir anak kandungnya sendiri dan lebih mendengarkan anak tirinya." kata Bu Mer yang tiba-tiba merasa begitu kesal karena pertanyaan Ana mengingatkannya tentang kejadian yang menimpa Meyva beberapa waktu lalu.

Masih jelas dalam ingatan ibu Meri bagaimana sedihnya Meyva, terpuruknya gadis itu dan juga tentang kejadian yang menimpa gadis itu wajah tunangan saudara tiri dengan mantan tunangannya.

Sebenernya Bu Mer sudah melarang Meyva untuk tak berangkat, tapi gadis itu tetap kekeh dengan pendiriannya. Kayanya ingin menunjukan jika dirinya kuat dan tak terpuruk.

Bu Mer dan Meyva memang sedekat itu, Bu Mer adalah salah satu orang yang sering di ajak Meyva untuk mencurahkan segala isi hatinya selain Melda.

"Maaf Bu Mer." ucap Ana ang yang melihat Bu Meri begitu emosi.

"Lakukan seperti yang kami semua lakukan jika keluarga mbak Meyva kesini lagi, jangan membocorkan apa pun pada mereka." peringat Bu Meri yang langsing pergi dari sana meninggalkan Ana.

❤️

"Dave, apa aku bisa pulang hari ini?" tanya Meyva yang duduk bersandar di hospital bed.

"Nanti tanya dokter dulu." sahut Dave yang saat ini sedang duduk memangku laptop.

Tak berselang lama ada dokter yang datang untuk memeriksa Meyva. Begitu di tanyakan ternyata gadis itu belum di perbolehkan pulang sehingga membuat wajah cantiknya terus saja cemberut.

Cklek

"Pagi." sapa mama Lira yang datang bersama papa Delon.

"Pagi." sahut Meyva.

"Ini sarapan untuk kamu Dave." kata mama Lira dengan meletakan paper bag tepat di meja depan putranya.

"Kok belum siap-siap? Kamu gak kerja?" tanya papa Delon yang masih melihat Dave mengenakan pakaian santai.

"Enggak pa, nanti Nik akan kesini buat nganterin berkas yang perlu Dave periksa dan tanda tangani." jawab Dave. "Lagian gak ada jadwal meeting juga." sambungnya lagi.

"Memang beda ya Dave kalau kekasih hati yang sakit, kamu yang gila kerja rela gak masuk hanya buat nungguin." sindir papa Delon yang membuat Meyva jadi salah tingkah sedangkan Dave sendiri sama sekali tak menggubris.

"Gimana tadi kata dokter?" tanya mama Lira pada Meyva.

"Sudah lebih baik tapi belum boleh pulang dulu." bukan Meyva yang menjawab namun Dave lah yang melakukannya.

1
Wana Rahmad
Luar biasa
Rince ChesaKevin
ikut sedih dech bc ny....
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y
Anonymous
keren
Indira Ira
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Maryana Fiqa
gak tanggung tanggung langsung ke Bogor,, calon opa yg baik 👍👍 😄😄😄
Dini Dadi
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ratnasihite
seru banget😊
Bernadette Hardjilah
Biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Hilman Eksan
bagus sekali
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
lanuy
baru awal2 aku udh ngeluarin air mata 😭😭😭
Herlina Niputu
lsmjut
Siulin Randa
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Siti Aisyah
kok cepat ya tamat terus gimana dong kehidupan Axel
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Hana Marlhiena
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Tian Septianidah
typo-nya banyak min
Ariyanti Liwa
baik
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Lanala_
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Lanala_
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!