NovelToon NovelToon
KAMPUNG TERKUTUK

KAMPUNG TERKUTUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.

Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.

Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

"Assalamu'alaikum!" ucap kyai Abdul.

"Walaikumsalam" ucap Kirana dengan nada berat, seperti suara pria, dengan sedikit menggeram.. Kirana juga mendengar suara itu, tapi dia merasa bukan dia lah yang menjawab salam nya kyai, sosok yang ada pada diri Kirana mengulurkan tangan nya menjabat tangan kyai Abdul, kyai Abdul pun menjabat tangan itu, mata Kirana merah penuh aura nya berubah,

Nisa mundur kebelakang, melihat perubahan kakak nya itu,

"Alhamdulillah kamu seorang muslim, siapa nama mu?" Tanya kyai Abdul.

"Namaku Azmair, aku sejak dahulu sudah menjaga keturunan dari Raden Giritama, beliau adalah orang yang pertama kali membuka tanah di kampung itu, sejak dahulu beliau memegang teguh nilai nilai kehidupan, beliau juga tak pernah mengusik kami bangsa jin dan hidup berdampingan dengan kami, dia juga membawa ajaran-ajaran islam dan banyak dari kami bangsa kami yang di islam kan oleh beliau, beliau menjaga tanah itu dari kemungkaran, sejak saat itu aku berjanji akan selalu menjaga dan mendampingi beliau sampai anak keturunannya" jelas sosok di tubuh Kirana.

"Tapi, sekarang tanah itu sudah kotor, bangsa kami tertindas oleh jin jin kafir yang menjajah kampung itu, di malam malam tertentu mereka semua melakukan dosa besar, berzina, membunuh, dosa dosa besar yang mereka lakukan membuat jin jin itu semakin kuat, kami tidak bisa berbuat banyak, apa lagi sejak lantunan adzan hilang dari kampung itu, mereka semakin menjadi jadi mengotori tempat kami" sosok itu berbicara lagi.

Kirana juga mendengar jelas di dalam sana, saat Azmair berbicara dengan tubuh nya.

"Saya paham Azmair, sekarang, bantulah anak anak muda ini, menumpas kemungkaran yang ada di kampung itu," kata kyai Abdul.

"Baiklah aku mengerti, aku akan senantiasa mendampingi mereka, aku mohon bimbinglah anak anak ini sampai saat nya tiba, assalamu'alaikum."

"Walaikumsalam salam" jawab mereka serentak, perlahan lahan Kirana bisa memegang kendali tubuh nya, dia segera tersadar.

"Apa yang harus kami lakukan selanjutnya nya kyai?" Tanya Rizal.

"Kalian tinggal lah disini selama empat puluh hari lamanya, selama itu pula kalian harus melaksanakan puasa sunah, saya akan khusus mengajar kalian di tempat ini, sekarang kalian boleh pergi kekamar yang sudah di sediakan," ucap kyai Abdul menjelaskan kan..

Mereka ber empat pun menuruti perkataan kyai Abdul, mereka pamit dan beranjak menuju kamar kamar yang di sediakan, Kirana dan Nisa di bawa ke asrama santri wanita namun disediakan kamar khusus untuk mereka berdua, sedangkan Azka dan Rizal di bawa ke asrama pria dan juga disediakan kamar khusus untuk mereka berdua.

.

.

Tok..! Tok..! Tok..! Pintu kamar Kirana diketuk.

"Assalamu'alaikum mbak.... Ayo sahur kyai sudah menunggu" terdengar suara wanita memanggil dari luar, mungkin petugas disana.

Kirana yang terbangun langsung membuka pintu.

"Waalaikumsalam, iya mbak sebentar" sahur Kirana dari dalam, tak lama Kirana dan Nisa bangun, setelah cuci muka. Mereka mengikuti petugas wanita itu untuk kerumah kyai Abdul. Tampak di dalam rumah kyai Abdul, sudah terlihat Azka dan Rizal juga disana dan beberapa orang lainya, nasi sudah terhidang dengan berbagai macam lauk pauk, setelah sahur pagi itu, Kirana dan Nisa segera membantu menyusun piring kedapur, setelah itu mereka melaksanakan sholat berjamaah dengan santri lain nya di mesjid yang ada di dalam pesantren itu.

Setelah menunaikan ibadah subuh pagi itu, kyai Abdul memberikan selembar kertas bertulisan Arab kepada masing masing dari mereka.

"Di sini terdapat amalan amalan untuk kalian hapal dan baca setiap sehabis sholat, setelah dzuhur temui saya diruangan ya, kita harus mengaji 1 jus setiap kali pertemuan, untuk memperkuat iman kalian masing masing, dan malam nya kita berlatih ilmu bela diri seperti yang biasa kalian lakukan" jelas kyai Abdul.

Hari hari mereka lewati dengan kegiatan kegiatan menambah keimanan untuk bekal mereka di misi mereka nanti, mereka sangat bersemangat dan bersabar menunggu 40 hari di padepokan atau pesantren milik kyai Abdul.

1
Nganu Kae
lanjut dong kak author
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
Nganu Kae
bagus sih penulisanya nggak bikin bingung pembaca dan menggambarkan situasi yang terjadi
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!