NovelToon NovelToon
Contracted Hearts

Contracted Hearts

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chu-Chan

Lyra terpaksa cuti dari pekerjaannya untuk menjenguk neneknya yang sakit di kota N, hanya untuk menemukan bahwa neneknya baik-baik saja. Alih-alih beristirahat, Lyra malah terlibat dalam cerita konyol neneknya yang justru lebih mengenalkan Lyra pada Nenek Luna, teman sesama pasien di rumah sakit. Karena kebaikan hati Lyra merawat nenek-nenek itu, Nenek Luna pun merasa terharu dan menjodohkannya dengan cucunya, seorang pria tampan namun dingin. Setelah nenek-nenek itu sembuh, mereka membawa Lyra bertemu dengan cucu Nenek Luna, yang ternyata adalah pria yang akan menjadi suaminya, meski hanya dalam pernikahan kontrak. Apa yang dimulai sebagai perjanjian semata, akhirnya menjadi permainan penuh teka-teki yang mengungkap rahasia masa lalu dan perasaan tersembunyi di antara keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chu-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

Lyra Zara Amani melangkah ke dalam pesawat dengan sedikit terburu-buru, memesan tiket penerbangan ke kota N setelah mendengar kabar bahwa neneknya sakit. Sebagai seorang wanita karir yang sibuk, cuti yang dia ambil dari pekerjaannya di perusahaan besar terasa seperti sebuah pengorbanan besar. Namun, keluarga adalah hal yang lebih penting baginya, terutama nenek yang sudah mengasuhnya sejak kecil.

Dengan perasaan cemas, Lyra berharap neneknya baik-baik saja, meskipun ia merasa sedikit khawatir dengan suara yang terdengar di telepon beberapa hari sebelumnya, suara yang sangat lemah dan terdengar penuh penderitaan.

Sesampainya di rumah sakit kota N, Lyra bergegas menuju ruang tempat neneknya dirawat. Ia merasa hati berdebar, tetapi begitu memasuki ruangan itu, ia mendapati neneknya sedang tertawa riang bersama beberapa wanita tua lainnya yang juga dirawat di sana. Semua kecemasannya seakan lenyap dalam sekejap, tergantikan dengan kekesalan ringan.

“Nenek!” Lyra berkata sambil menghembuskan napas panjang dan menepuk jidatnya. “Kau menghubungiku dengan suara seakan kau sangat menderita, tapi sekarang malah tertawa?”

Neneknya menoleh dengan ekspresi memelas dan berkata, “Ara, kalau aku tidak bertingkah seperti ini, cucuku yang gila kerja ini tidak akan pernah datang mengunjungiku. Sejak kau lulus SMA, kau belum pernah kembali ke rumah.”

Lyra menarik napas panjang, merasa sedikit bersalah. “Baiklah, nenek, aku minta maaf,” jawabnya dengan suara rendah.

Nenek Via, begitu Lyra biasa memanggilnya, kemudian tersenyum lebar, dan dengan bangga memperkenalkan temannya, seorang nenek lain yang tampak tak kalah ceria. “Kenalkan, ini teman nenek, namanya Nek Luna,” kata Nenek Via, memperkenalkan seorang wanita lanjut usia dengan rambut perak yang terikat rapi dan senyum yang ramah.

Lyra menoleh, menyapanya dengan hangat, “Halo, Nek Luna. Senang bertemu dengan Anda.”

“Oh, manis sekali! Seandainya aku memiliki cucu gadis sepertimu,” jawab Nek Luna sambil mengusap pipinya.

“Bukankah kau juga punya cucu?” tanya Nenek Via.

“Ya, tentu saja. Tapi cucuku tidak ada yang secantik Lyra. Via, cucumu yang satu itu,” kata Nek Luna sambil tertawa kecil.

Percakapan mereka berlanjut, penuh canda dan tawa. Lyra merasa nyaman meskipun dirinya sedikit canggung. Namun, ia tidak ingin mengganggu kebahagiaan kedua nenek itu, jadi ia meminta izin untuk keluar sebentar dan bertanya tentang kondisi kesehatan Nenek Via pada dokter yang sedang bertugas.

Beberapa hari berlalu, Lyra merawat Nenek Via dengan penuh kasih sayang, sementara ia juga membantu merawat Nek Luna yang semakin membaik. Kedua nenek itu begitu akrab, dan Lyra merasa senang bisa menghabiskan waktu lebih lama bersama mereka.

Nenek Luna, yang sudah merasa sangat dekat dengan Lyra, akhirnya berjanji untuk mengunjungi rumah mereka setelah ia keluar dari rumah sakit. "Aku ingin datang ke rumahmu, Via, dan aku pasti akan membawa hadiah untukmu," ujar Nenek Luna dengan suara riang.

Lyra hanya tersenyum mendengarnya. Ia sangat menyukai karakter nenek Luna yang ceria dan penuh semangat.

Waktu pun berlalu dengan cepat, dan suatu hari, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah Nenek Via. Lyra yang sedang menyiapkan teh di dapur mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Saat ia membuka pintu, ia melihat Nenek Luna tersenyum lebar sambil membawa tas besar di tangannya.

“Nek Luna! Senang sekali kamu datang,” sambut Lyra dengan hangat, mempersilakan nenek itu masuk.

“Ah, tidak perlu repot-repot, Lyra. Aku hanya ingin berkunjung dan melihat keadaan kalian,” kata Nenek Luna sambil tersenyum.

Lyra segera menyuguhkan makanan ringan dan minuman untuk tamunya, dan mereka duduk bersama di ruang tamu sambil berbincang dengan penuh keceriaan. Percakapan mereka semakin asyik, mengingat kenangan masa muda yang penuh petualangan.

“Ngomong-ngomong, Nek Via bilang kalau Lyra masih single, ya?” tanya Nenek Luna dengan nada penuh rasa ingin tahu.

Lyra hanya tersenyum konyol mendengar pertanyaan tersebut.

Sementara Nenek Via dengan santai berkata“Iya, bahkan dia jomblo dari lahir,” bercanda. “Sayang sekali! Dia sudah berusia 26 tahun, tapi tetap saja tidak punya pasangan. Anak ini terlalu sibuk dengan pekerjaan,” kata Nenek Via sambil tertawa kecil, menatap Lyra dengan wajah penuh sindiran.

Lyra hanya bisa menggelengkan kepala, merasa sedikit malu. “Nenek, jangan dibahas terus. Saya tahu kok, saya sibuk.”

Kemudian, Nenek Luna mengalihkan pembicaraan ke topik yang lebih mengejutkan.

“Bagaimana kalau aku menjodohkan Lyra dengan cucuku?” tanyanya dengan senyum nakal.

Lyra terbatuk mendengar ucapan Nenek Luna. Wajahnya merah merona karena terkejut, dan ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi polos yang terpancar di wajahnya.

“Apa? Cucu Nenek Luna?” tanyanya tak percaya.

Nenek Via yang mendengar itu ikut menimpali, “Wah, aku setuju banget, Luna! Kalau tidak dijodohkan, dia bisa jadi perawan tua. Coba lihat, dia sudah 26 tahun, tapi masih melajang saja.”

“Loh, jangan dibicarakan seperti itu, Nenek!” Lyra berusaha menanggapi dengan malu, tapi keduanya tetap melanjutkan godaannya tanpa henti.

Setelah beberapa saat, Nenek Luna pamit untuk pergi, meninggalkan rumah Nenek Via dengan ucapan selamat tinggal yang hangat. Namun, kata-kata mereka terus terngiang di telinga Lyra.

Ia berjalan menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Pikiran dan perasaan campur aduk. Ia merasa lelah setelah beberapa hari menemani kedua nenek yang enerjik itu. Menjadi pusat perhatian mereka, dihadapkan pada godaan dan sindiran mengenai jodoh, membuat Lyra merasa sedikit tertekan.

Lyra menatap langit-langit kamarnya, menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. “Aku memang belum siap untuk semua itu,” pikirnya, berusaha menenangkan hati.

Tanpa sadar, mata Lyra mulai terpejam, dan tubuhnya pun terlelap dalam tidur yang nyenyak, melupakan segala kekhawatiran yang menghantuinya.

1
Yuliasih
kpn nie d up nya...
Yuliasih
keren
Chu-Chan
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!