G. Manggala Winata pria yang kerap disapa Gala , berusia 32 tahun . CEO dari Winata Grup . Lima tahun pernikahannya dengan Clara - sang istri yang berprofesi sebagai aktris , tak membuat rumah tangga kedua nya kembali terasa harmonis . Apalagi kejenuhan mulai Gala rasakan saat sang istri tak pernah lagi memiliki waktu hanya untuk sekedar melepas rindu dengannya .
Alih-alih , bukannya memperbaiki hubungan dengan sang istri , Gala justru menuruti ide gila dari temannya . Yaitu membayar seorang wanita untuk ia jadikan pelampiasan dengan syarat kontrak pernikahan siri selama satu tahun tanpa sepengetahuan sang istri . Tanpa Gala ketahui jika sang istri memiliki rahasia besar yang ia sembunyikan .
Aluna , wanita cantik berusia 19 tahun yang bekerja sebagai office girl diperusahaan Winata Grup . Ia Rela menukar harga dirinya dengan sejumlah uang demi untuk membiayai pengobatan sang ibu dan membayar hutang almarhum ayahnya pada rentenir .
Bagaimana kisah kedua nya?
Simak kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB ENAM BELAS
Gala menggendong Clara turun kelantai bawah menuju meja makan .
"Sayang ,sepertinya kamu harus banyak makan biar tidak ringan lagi seperti ini . Lihatlah , tubuh sayang ringan sekali bagaikan kapas " ,ucap Gala dengan lembut
"I-iya hubby ", sahut Clara terbata-bata
Sesampainya dilantai bawah , Gala segera menurunkan istrinya dan mendudukkan nya dikursi meja makan .
"Makasih Hubby ", ujar Clara
"Sama-sama sayang ", balas Gala seraya mencium puncak kepala istri nya .
Setelah itu Gala mendudukkan dirinya disamping Clara , tapi suara ketukan pintu membuatnya urung untuk segera duduk .
"Siapa ?" tanya Gala pada Clara
Clara menggendikkan bahunya ."Gak tau hubby , perasaan manager ku juga masih nanti jemputnya . Biar aku lihat ".
"Sayang duduk saja , biar aku saja yang membuka nya ". Tukas Gala
Clara mengangguk , setelah itu Gala segera melangkahkan kakinya kearah pintu .
Tok ..
Tok ..
Tok ..
Ceklek ..
"Mama ..." Seru Gala saat melihat Mama Retta datang mengunjungi nya . Setelah itu ia segera meraih tangan Mama Retta dan mencium takzim
"Kamu apa kabar nak ?" tanya mama Retta
"Baik mah , mama sendiri ?" ujar Gala seraya menolehkan kepalanya ke kanan-kiri seolah sedang mencari sesuatu .
"Iya , papah lagi ada kerjaaan keluar kota ". Jawab Mama Retta
Gala mengangguk-anggukkan kepalanya paham ."Ayo masuk mah"
Gala mengajak Mama Retta masuk kedalam rumahnya , setelah itu ia segera menutup kembali pintu nya .
"Mama.." sapa Clara , ia langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri mertua nya . Kemudian Clara meraih tangan Mama Retta dan menciumnya takzim , sama seperti yang Gala lakukan tadi .
"Kamu apa kabar sayang ?" tanya Mama Retta pada menantunya
"Baik mah , mamah apa kabar?" Clara balik bertanya
"Mama baik sayang ". Jawab Mama Retta
"Mama udah sarapan ? Kalo belum ayo sarapan bareng mah . Hari ini Gala masak steak mah ". Ucap Clara dengan antusias . Ia langsung menarik pelan tangan mertuanya itu dan mengajak nya duduk dikursi meja makan .
Melihat itu Gala tersenyum tipis dan segera menyusul dua wanita yang amat ia cintai . Hatinya benar-benar menghangat saat melihat kedua nya akur dan tak pernah cekcok meskipun status mereka mertua dan menantu .
Mama Retta sebagai ibu mertua juga sayang menyayangi menantu nya , ia sudah menganggap Clara seperti anak nya sendiri . Ia juga tak pernah membeda-bedakan anak bungsunya Zia dan Clara sebagai menantu nya .
Begitu juga dengan Clara , meskipun statusnya hanya sebagai menantu tapi ia juga sangat menyayangi Mama Retta . Apalagi semenjak ia kehilangan sang Mama saat usia remaja ,kini hanya mama Retta lah yang bisa memberinya kasih sayang yang sama seperti almarhumah mama nya. Adik kembar Gala pun juga sama , mereka juga tak pernah membeda-bedakan satu sama lain . Hanya Zio saja yang terlalu tertutup dengannya dan tidak se-akrab seperti Zia .
Tangan Mama Retta terangkat mengelus surai panjang Clara . Seulas senyuman tulus terbit diwajahnya yang masih cantik , meskipun usia nya tak lagi muda.
"Nanti main kerumah mama ya , kita belajar masak sama-sama . Biar bisa masak buat suami kita . Mereka para suami akan sangat suka jika kita sebagai istri mampu melayani nya dengan baik , bukan hanya masalah dikamar tapi juga didapur , kamu paham sayang?" Ucap Mama Retta memberikan nasihat dengan cara halus
"I-iya mah " Sahut Clara .
Ia tau jika mama mertuanya itu tidak bermaksud menyindirnya tapi rasanya seperti , ah sudahlah jangan apa-apa dimasukkan hati nanti bisa jadi penyakit . Bukan begitu ?
Sreeettt ...
Gala menarik kursi dan duduk dihadapan keduanya .
"Mah , kapan papah pulang ?" tanya Gala
Mama Retta menoleh menatap putra sulungnya ."Dua hari lagi , tumben nanyain papah ?"
"Gala ada urusan sama papa ,mah ". Jawabnya
Mama Retta menganggukkan kepalanya paham .
"Sayang , bisa tolong buatkan kopi untuk ku?" ujar Gala saat melihat istrinya itu hanya diam melamun .
"Eh, i-iya hubby . Sebentar ya .." Clara segera berdiri dari duduknya dan bergegas melangkahkan kakinya menuju dapur .
"Gala , apa kalian bertengkar ?" tanya mama Retta saat Clara sudah berjalan menjauh
"Semalam kami sempat bertengkar mah , tapi sudah berbaikan . Memang kenapa mah ?" Ujar Gala keheranan
"Enggak, mama perhatikan dari tadi istri mu sering melamun . Apa Clara ada masalah ?" tukas mama Retta
Gala menolehkan kepalanya menatap istrinya yang tengah membuatkan kopi untuknya , dan memang benar istrinya itu sedang mengaduk kopi sambil melamun .
"Jangan biarkan Clara memendam sesuatu sendirian nak , kamu sebagai suami juga harus bisa memberikan solusi jika memang Clara sedang ada masalah ", Mama Retta memberikan nasehat
Gala kembali mengalihkan pandangannya menatap mama Retta .
"Iya mah , Gala paham ". Sahut Gala
Tak lama setelah itu , Clara kembali ke meja makan .
"Ini hubby kopi nya ". Ucap Clara sambil mengangsurkan segelas kopi dihadapan Gala
Gala menyunggingkan senyum tampannya seraya berucap ."Terimakasih sweetie ".
.
.
Rumah Sakit ...
Braakk. ..
Pintu ruang rawat Bu Mala didobrak dari luar hingga jebol . 3 orang pria bertubuh besar kembali datang , mereka adalah anak buah Tuan Karto yang ditugaskan untuk menagih hutang almarhum Agung - Ayah Aluna .
Aluna sama berjingkat kaget , begitu juga dengan Bu Mala .Ia sampai memegangi dada nya tiba-tiba kembali terasa nyeri .
"Bisakah kalian mengetuk saja pintunya? tidak perlu mendobrak nya sampai rusak seperti itu ". Sentak Aluna
"Tidak perlu basa-basi , kami datang ingin menagih hutang Agung ". Ucap salah satu pria itu seraya menatap Aluna tajam .
"Janji kalian satu Minggu lagi , dan kalian baru datang kemarin ", teriak Aluna
"Aarrghhh kelamaan , Tuan Karto ingin hutang Agung lunas sekarang !" Bentak pria itu
"Seret gadis itu jika tak sanggup membayar hutang agung!" titahnya kedua temannya
"Siap bos" , dua lelaki itu berjalan mendekati Aluna
"Jangan .. Jangan bawa putri saya " pinta Bu Mala seraya tangannya menggenggam erat tangan Aluna .
"Lepaskan tangan mu dari gadis ini, sebelum kami menghabisi mu .." ancam teman pria itu lalu tangannya menarik kedua tangan Aluna
Bu Mala menggeleng-gelengkan kepalanya , ia terus memegangi tangan putrinya itu dengan kuat .
"Lepaskan tangan ku !" teriak Aluna pada dua pria itu sambil terus memberontak dari cengkeraman mereka .
"Diamlah , atau kami akan menggunakan kekerasan !" Ancam pria tersebut
"Aku akan melunasi hutang ayahku sekarang !" teriak Aluna lagi
Ketiga pria itu sontak tertawa keras mendengar ucapan Aluna . Mana mungkin Aluna mampu membayar semua hutang ayah nya yang sangat banyak itu .
"Hei gadis kecil kau tak mungkin bisa melunasi semua hutang-hutang ayah mu bersama bunga nya ", ucap bos mereka seolah meremehkan Aluna
"Lepaskan tangan ku , akan ku ambilkan uang nya ". Ujar Aluna
Ketiga pria itu seketika langsung saling pandang , hingga akhir nya pria yang dipanggil bos tadi mengangguk memberi kode pada kedua untuk melepaskan tangan Aluna .
Setelah cekalan tangan itu terlepas Aluna langsung berbalik badan dan mengambil uang yang Gala berikan kemarin . Beruntung sebelum tiba dirumah sakit Aluna mampir diATM untuk menarik uang itu secara tunai .
"Ini uang nya , 200 juta . Hutang Ayah beserta bunga nya lunas !"
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like , vote dan komen ... dan terus berikan dukungan untuk karya Buna ... Terima kasih ♥️🌹