Aruni sudah sangat pasrah dengan hidupnya, berpikir dia tak akan memiliki masa depan lagi jadi terus bertahan di kehidupan yang menyakitkan.
"Dasar wanita bodoh, tidak berguna! mati saja kamu!" makian kejam itu bahkan keluar langsung dari mulut suami Aruni, diiringi oleh pukulan yang tak mampu Aruni hindari.
Padahal selama 20 tahun pernikahan mereka Arunilah sang tulang punggung keluarga. Tapi untuk apa bercerai? Aruni merasa dia sudah terlalu tua, usianya 45 tahun. Jadi daripada pergi lebih baik dia jalani saja hidup ini.
Sampai suatu ketika pertemuannya dengan seseorang dari masa lalu seperti menawarkan angin surga.
"Aku akan membantu mu untuk terlepas dari suamimu. Tapi setelah itu menikahlah denganku." Gionino.
"Maaf Gio, aku tidak bisa. Daripada menikah lagi, bukankah kematian lebih baik?" jawab Runi yang sudah begitu trauma.
"Kamu juga butuh seseorang untuk menguburkan mu Runi, ku pastikan kamu akan meninggal dalam keadaan yang baik."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LFTL Bab 30 - Tak Mampu Dia Tebus
Air mata mama Anita seperti menceritakan banyak hal, namun Gionino tak bisa memahaminya dengan rinci. Sementara semua hal yang ada di masa lalu benar-benar ingin Gio ketahui.
Sama seperti dokter Hana, dia pun tak tahu arti tangisan tersebut.
Tangisan paling lirih yang pernah mama Anita keluarkan, sama persis ketika beliau menangis di pemakaman sang suami.
"Apa mama yang memisahkan aku dan Aruni?" tanya Gionino sekali lagi. Kedua matanya telah menatap nanar pada sang ibu, tak ingin sampai ibunya terlibat.
Tapi kenapa firasatnya berkata lain, membuat dadanya semakin sesak.
Dan mama Anita hanya mampu menangis pilu. Apa yang selama ini dia sembunyikan rapat-rapat kini akhirnya telah diketahui oleh sang anak.
Memang benar bahwa perpisahan Gionino dan Aruni adalah perbuatannya. Saat itu mama Anita marah sekali ketika mengetahui Gio menghabiskan malam dengan wanita miskin, bahkan berencana untuk menikah dalam waktu dekat.
Sementara Gionino adalah anak yang paling dia sayangi, anak yang sangat dia banggakan. Lalu bagaimana bisa Gionino memutuskan untuk menikah di usia semuda itu, bahkan dengan wanita miskin pula.
Dulu mama Anita bertindak berdasarkan emosi dan keangkuhannya. Dia membuat Aruni dikeluarkan dari universitas, diblacklist dari semua perusahaan. Bahkan mama Anita membuat Aruni terpaksa menikah dengan pria lain bernama Hendra.
Pria bernama Hendra itu tak tahu apapun hubungannya dengan Aruni, saat itu Hendra pun begitu terpesona dengan kecantikan Runi. Hingga saat ada kesempatan untuk menikahinya, Hendra tak butuh waktu untuk berpikir.
Satu tahun setelah Aruni menikah mama Anita masih terus memantau, ingin memastikan bahwa hidup Aruni benar-benar hancur.
Dulu mama Anita sempat ingin menyelidiki lebih, sebab Aruni langsung hamil, curiga bahwa anak yang dikandungnya adalah anak Gionino.
Namun ketika ingat bahwa Aruni bukanlah wanita yang dia inginkan, maka mama Anita mengurungkan niat. Jika Aruni yang jadi ibunya, maka dia pun tak akan menerima anaknya.
Tapi kini pemikiran itu membuat mama Anita tersiksa, apalagi di penghujung hidupnya dia belum bisa melihat Gionino menikah.
Perasaan bersalah tentang masa lalu membuatnya tak bisa hidup dengan tenang dan kini makin merana karena dia tak bisa menjelaskan semuanya pada sang anak.
Mulut mama Anita nampak terbuka, tapi sedikitpun tidak mengeluarkan suara. Andai ada sedikit saja yang terdengar, mama ingin mengucapkan kata maaf.
"Dokter Hana, bisakah kamu membantu mama untuk bicara?" tanya Gionino dengan penuh harap.
"Maaf Tuan, tapi anda juga tahu saat ini nyonya Anita kesulitan untuk bicara. Bahkan menggerakkan tangannya untuk menulis pun tidak bisa," jelas dokter Hana apa adanya.
Gionino mengusap wajahnya frustasi, sementara mama Anita hanya mampu menangis tanpa jeda. Wajah keriputnya nampak jelas dengan kedua mata yang begitu sayu.
'Maafkan mama Gio, maafkan mama. Apa kamu bertemu Aruni?Bagaimana keadaannya?Mama ingin bertemu, apa dia memiliki anak berusia 19 tahun?' batin mama Anita.
Air mata yang keluar dari matanya hanya mama Anita sendiri yang memahami artinya.
Sementara Gio tidak tahu apa-apa.
Tapi dari tangis sang mama, Gio dapat mengambil benang merah. Bahwa memang benar, mamanya lah yang membuat dia berpisah dengan Aruni 20 tahun lalu.
Dibanding rasa marah, Gionino lebih merasa kecewa. Kenapa Setega ini sang mama mempermainkan hidupnya dan Aruni.
Marah pun tak ada artinya, Gio hanya mampu bersimpuh dan menunduk di hadapan sang mama. Merasakan perasaan bersalah yang begitu besar jika mengingat bagaimana Aruni hidup sekarang.
Penderitaan selama 20 tahun rasanya tak mampu dia tebus.
'Gio, maafkan mama Nak, maafkan mama,' batin mama Anita, sekuat tenaga dia coba menyentuh kepala sang anak. Tapi tetap saja tangannya tak mampu digerakkan.
Makasih & sehat selalu… 😘😘
Kisah ini ada happy ending nya karna alurnya memang di tanganmu Thor..pasti jg akan ada happy ending untuk ibu & anak yg dilupakan karna seorang pelakor.Miris memang tapi juga belajar bahwa hidup memang tdk selalu mudah.Ibu itu seorang wanita karir & karirnya makin bagus pasca cerai..doa terbaik buat mrk berdua..happy ending forever amin.
Ttp semangat Thor..suka bgt kisah mu ini yg minim adegan plus 21 walaupun sebenarnya perlu jg sih adegan biru untuk memperjelas 🙏