NovelToon NovelToon
Luka Lara ( Pembalasan )

Luka Lara ( Pembalasan )

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: blue.sea_

Jika cinta pertama bagi setiap anak perempuan adalah ayah, tetapi tidak bagi Lara. Menurut Lara ayah adalah bencana pertama baginya. Jika bukan karena ayah tidak mungkin Lara terjebak, tidak mungkin Lara terluka.

Hidup mewah bergelimang harta memang tidak menjamin kebahagian.

Lara ingin menyerah

Lara benci kehidupan

Lara lebih suka dirinya mati

Di tuduh pembunuh, di usir dari kediamannya, bahkan tunangannya juga menyukai sang adik dan membenci Lara.

Lantas, apa yang terjadi? Apakah Lara mampu menyelesaikan masalahnya? Sedangkan Lara bukanlah gadis tangguh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blue.sea_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah Kamar?

"Maaf kakak, sebaik kakak duduk di belakang aku sudah lebih dulu berada di sini."

Lara tercengang, tangan gadis itu terkepal kuat.

Mata Lara menangkap nama lengkap gadis di hadapannya. Kebetulan gadis tersebut mengenakan seragam sekolah. Seketika Mata Lara memerah, apa ini? Alena Revelton. Alena memiliki marga keluarganya padahal Alena tidak memiliki hubungan darah dengan ayah Lara.

"siapa yang izinin lo panggil gue kakak? dan kenapa lo pakai nama belakang keluarga gue? Gue anak tunggal, dan selamanya akan terus begitu."

Ucapan Lara penuh tekanan pada setiap katanya. Lagi pula memang begitu bukan kenyataan?

"Lara bisa bersikap lebih baik? Dia adik kamu meskipun bukan adik kandung. Dia juga sahabat ku Lara tolong hargai dia" Rey berusaha menghentikan mulut Lara yang pasti akan membuat sahabatnya terluka.

Lara menahan air matanya, ia tak boleh menangis. Apa tadi Rey menyuruhnya menghargai Alena sebagai sahabat padahal Rey tidak menghargai dirinya sebagai tunangan Rey.

"Tapi Rey..."

"Cukup. Kamu kebelakang sekarang tempat ini memang milik Alena, dan nama belakang Alena itu om Ravindra yang suruh Alena pakai nama belakang keluarga kamu."

Lara menghala napas, gadis itu mengalah kemudian duduk di kursi belakang. Berdebat dengan Rey juga percuma perdebatan itu hanya membuat Lara kehilangan tenaga dan akhirnya menangis.

Sepanjang perjalanan Lara hanya diam sangat berbanding terbalik dengan Alena yang tak henti hentinya mengoceh bersama Rey. Sesekali Alena melirik Lara dengan tatapan mengejek.

Lara menyumbat telinga dengan earphone sambil mendengarkan lagu favoritnya. Tak peduli dengan Alena ataupun Rey, Lara memutuskan untuk memejamkan mata sampai akhirnya tiba di mansion.

Setibanya di mansion, Ravindra telah menunggu di ruang keluarga bersama seorang wanita. Lara yakin itu adalah calon istri ayahnya dan mereka akan menikah.

"ayah." Alena memeluk Ravindra erat.

"Lo panggil dia ayah, gue ga ikhlas lo bukan adik gue Alena."

Ravindra melirik tajam Lara seakan tidak terima ucapan Lara barusan. Anak ini baru saja kembali sudah membuat Ravindra darah tinggi.

"Lara jaga..."

"kenapa? Apa ucapan aku salah ayah."

Plakkkk

Lara merasa perih, sakit, dan panas menjadi satu. Pipinya memerah akibat tamparan Ravindra.

"Om, jangan pakai kekerasan sama Lara."

Rey mencoba melindungi Lara dengan cara membawa gadis itu berlindung di balik tubuhnya.

"ayah." Alena berucap lirih dengan ketakutan. Ravindra dan Rania yang menyadari hal tersebut segera membawa Alena ke dalam pelukan mereka.

Alena menangis, dia sangat ketakutan dengan kejadian tadi. Alena bahkan menangis terisak isak akibat ketakutan dalam dirinya.

"Alena tenanglah ayah di sini untuk mu."

Lara berusaha menahan air matanya. Seharusnya Lara yang mendapatkannya bukan Alena. Pemandangan tersebut membuat hati Lara hancur, ia yang di tampar tetapi Alena yang menangis dan mendapat pelukan. Apakah ini adil untuk Lara?

Lara melangkahkan kakinya lesu gadis itu ingin ke kamar menenangkan dirinya.

"Lara ingin kemana kamu? Tak ingin meminta maaf pada Alena? Karena kamu dia ketakutan."

suara Ravindra kembali membuat Lara menoleh menyaksikan pemandangan yang membuat hati Lara berdenyut.

"Dia ketakutan karena ayah tak ada hubungannya denganku, Ayah yang terlalu berlebihan padanya. sepertinya, selama aku pergi ayah semakin membenci ku dan banyak dari keluarga ini yang berubah. Keluarga hancur yang semakin hancur."

"Clara Florencia Revelton." Ravindra mengucap nama lengkap Lara dengan emosi.

"sudahlah ayah, aku lelah, aku ingin tidur, bangunkan aku saat makan malam tiba."

Baru saja Clara hendak berbalik suara Alena membuatnya kembali menoleh.

"Bukankah kamar kakak sudah menjadi kamarku."

1
Listya ning
Haaaaiii
salam kenal
terus semangat
jangan lupa mampir ya
Alphonse Elric
Top markotop deh cerita ini, recommend banget!
yukio_gchs
Masuk ke dalam cerita banget.
ADZAL ZIAH
keren kak ❤ dukung karya aku juga ya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!