Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Sesampai nya di mall, Steven membuka kan pintu mobil agar sesilia keluar.
"terimakasih" kata sesilia tersenyum dan di angguki oleh Steven.
Steven menggandeng tangan sesilia menuju ke toko pakaian.
"Ada apa dengan jantung si*l*n ini mengapa berdetak sangat kencang" batin sesilia sembari memegangi dada nya.
"Tolong Carikan Dress yang cocok untuk Calon istri saya" kata Steven dingin kepada pelayan.
"Baik tuan" pelayan itu pun memilih baju yang menurut nya cocok untuk sesilia.
"ini keluaran terbaru tuan, dan ini sangat cocok untuk Calon istri anda, Warna putih ini akan membuat warna kulit nya semakin terlihat bercahaya" kata pelayan.
"baiklah, bungkus semua itu" Steven menunjuk sederetan baju.
"Itu terlalu banyak Steven" bisik sesilia.
"Kau berhak mendapatkan nya" kata Steven
Setelah mereka selesai membeli pakaian, Steven langsung menggandeng lengan sesilia menuju toko perhiasan.
"Pilihlah satu set yang kau sukai" kata Steven.
"Baik, sebentar akan aku lihat lihat yang mana kita kira yang cocok" kata sesilia sembari memilih.
"Ahhhhh ini sepertinya bagus, simple namun elegant tidak terlalu mencolok" kata sesilia menunjuk satu set perhiasan.
"Bungkus itu untuk calon istriku" kata Steven.
Setelah selesai berbelanja. Tak terasa sekarang jam menunjukan pukul 9 malam.
"Kita makan dulu di restoran favorit ku" kata Steven membuka kan pintu mobil untuk sesilia.
"terimakasih" sesilia langsung masuk ke dalam mobil. Mereka pun meluncur menuju restoran.
Sesampai nya disana sesilia melongo karna harga nya yang menurut sesilia sangat mahal untu seporsi makanan.
"pesan lah yang kamu mau" kata Steven.
"Aku akan pesan apa yang kau pesan" jawab sesilia..
"Baik lah". Kata Steven
Mereka pun makan, setelah selesai mereka bergegas pulang karna semakin malam.
DRRTTTT DRTTTTT DRTTTT
Baru sampai di depan rumah, ponsel milik Steven bergetar.
"Masuklah dulu, aku akan angkat telfon" kata Steven.
Sesilia pun masuk sembari membawa belanjaan yang cukup banyak.
"Halo, ada apa?" kata Steven.
"Gawat tuan, Ada yang menyerang markas" kata Zeco.
"Aku akan kesana, kirim kan satu pelayan dan 3 bodyguard untuk menemani sesilia" kata Steven menutup telepon.
*CEKLEK
Steven masuk ke apartemen
"Sesilia, aku akan keluar. Ada pekerjaan yang harus aku selesai kan, Zeco sedang mengirim kan 1 pelayan 3 bodyguard untuk menjagamu agar kau tidak sendirian" jelas Steven.
"Tak apa, aku sudah terbiasa sendiri di rumah. Jadi tidak perlu repot-repot memanggil pelayan dan bodyguard" kata sesilia memandang Steven.
"Situasi nya sedang genting sekarang aku tak ingin kau sendirian disini, aku akan pergi sekarang." Steven bergegas pergi.
Sesilia pun kebingungan, kenapa steven terlihat begitu panik. Kenapa harus ada bodyguard? Apa yang sebenarnya terjadi? sesilia masih melamun memikirkan nya.
Tak berapa lama Steven pergi, bell pun berbunyi.
"ahh itu pasti pelayan dan bodyguard yang Steven kirim" batin sesilia melangkahkan kaki untuk membukakan pintu.
"Selamat malam nyonya, saya di perintahkan untuk menemani anda" kata wanita paruh baya dan 3 pria berbadan besar dan kekar.
"Baik silahkan masuk" kata sesilia mempersilahkan wanita itu masuk dan Bodyguard tetap berjaga di luar. Mereka pun duduk di sofa
"Apa kau sudah makan nyonya?" tanya wanita paruh baya itu.
"Jangan panggil aku nyonya, panggil sesilia saja. Kebetulan aku baru selesai makan" kata sesilia.
"Tidak nyonya, anda adalah calon istri tuan saya. jadi sudah seharusnya saya memanggil anda nyonya. Dan anda bisa memanggil saya bibi" jelas bibi kepada sesilia
Mereka pun mengobrol. Waktu sudah menunjukan pukul 12 malam. Karna Sesilia tak enak membawa bibi ke kamar steven akhirnya Sesilia memilih untuk mengambil kasur lipat dan berbaring bersama bibi di ruang tamu akhirnya mereka pun tertidur pulas.
...****...
kok malah jd lemah,,kewaspadaan dan kejelian kurang,,bis adibikin kocar kacir sama vito,,bahkan mereka menembak sembarangan diarwa hotel...
maunya terongnya Mark busuk gak bisa dimanfaatin biar inpas
semoga orang2 didunia nyata yg seburuk Mark selalu sial sepanjang hudupnya
tapi nanti kalo Mark gak dpt balasan setimpal moga penulisnya diare selama 40 x 24 jam