Kehidupan Claudia yang di terlantarkan di panti asuhan, dan perjuangan mencari orang tua kandung nya membuat gadis itu berusaha keras mencukupi hidup nya, di tengah kesulitan hidup nya claudia bertemu dengan seorang janda baik hati yang menawarkan nya tempat tinggal,dan tak hanya itu, fakta mengejutkan saat mengetahui dia merupakan anak orang kaya membuat nya tak begitu senang, karena sikap ibu kandung nya yang seakan menolak kehadirannya, perjalanan hidup yang luka liku membuat nya bertemu dengan seorang duda yang nanti nya akan menjadi bagian dari hidupnya!"
Sampai disana banyak kejutan besar terkuak,bagaimana kisah nya yuk simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.3
Sudah sebulan lebih Claudia tinggal di rumah sederhana milik Bu jena, dia juga di berikan kasih sayang yang tak pernah dia dapat kan sejak masih kecil.
Bu jena bener bener memperlakukan nya seperti anak kandung nya sendiri, diberikan perhatian, dan juga claudia sering membantu membuat kue kue pesanan milik tetangga Bu jena.
Rasa segan saat tinggal di rumah orang asing pertama kali membuat nya merasa tak enak, karena Jena begitu tulus dan baik kepada nya, hal itu membuat nya sering membantu Jena membuat kue kue kering yang akan dijual nanti nya.
"Huft sebentar lagi aku akan masuk ke kelas 1 SMA, aku tak sabar menunggu hari itu" ucap nya dengan nada antusias.
"Sayang makan dulu nak, nanti sakit" ucap Bu jena yang sudah mempersiapkan makan malam bersama untuk putri nya itu.
"Iya ibu sebentar Claudia lagi belajar" teriak nya di dalam kamar.
"Anak itu ,gigih sekali aku semakin menyayangi nya seperti anak kandung ku sendiri, kasihan kamu nak, entah dimana orang tua kandung mu yang tega membuang mu di panti asuhan, ibu akan menjadi ibu terbaik untuk mu, sampai kau lupa bahwa kau masih memiliki orang tua kandung batin Bu jena.
Setelah menyelesaikan pelajaran nya kini dia melangkah menuju ke ruang makan sederhana itu dimana ibu nya sedang menata beberapa makanan di meja makan.
"Selamat malam ibu ku yang cantik"
"Wah putri ibu udah selesai belajar nya nak?
"Sudah buk, aku sudah selesai belajar dan mencium aroma masakan ibu yang super duper lezat ini"
"Haha kamu ini buat ibu melayang saja di puji seperti itu, dasar gadis nakal sahut nya sambil mencolek hidung mancung sang putri tercinta.
"Ayok kita makan Bu, perut ku dari tadi keroncongan.
"Ayok sayang, ibu juga sudah merasa lapar sekali".
Mereka berdua menikmati masakan sederhana itu, dengan canda tawa bersama seolah sangat menikmati kebersamaan mereka berdua.
"Awal pertengahan Maret nanti aku sudah mulai masuk ke SMA labschool ibu.
"Wah berarti sebentar lagi ya sayang"
"Iya ibu sebentar lagi, huft rasanya Masih ingin bersama ibu ucap nya dengan wajah memelas.
"Tapi jarak nya terlalu jauh sayang, kalau begitu ibu akan mencari kontrakan untuk dekat dengan sekolahan kamu nanti nya ucap nya dengan penuh kelembutan.
"Tapi Bu, bagaimana dengan bisnis kue ibu?
"Tak apa sayang, ibu bisa buka di dikontrakan nanti nya, yang terpenting ibu bisa dekat dengan anak cantik ibu".
"Grep"
"Pelukan hangat begitu terasa, inilah yang dia inginkan sejak kecil, dia bisa merasakan pelukan hangat dari Jena.
"Ibu terima kasih udah mau menampung ku disini, ibu adalah ibu terbaik yang pernah aku miliki ucap nya sambil dengan tatapan berkaca kaca.
"Ibu juga terima kasih udah bertahan sejauh ini sayang, ibu sudah sangat menyayangi mu, jadilah anak yang baik nanti ya sayang, ibu akan bangga dengan anak ibu ini.
"Kalau boleh minta sama tuhan, aku ingin terlahir di rahim ibu saja ,aku ingin bisa mendapatkan kasih sayang ibu yang begitu besar sahut nya dengan memeluk erat tubuh wanita paru baya itu.
••••
"Saya sedih kalian akan pindah Bu jena" ucap Bu Siti dengan nada sendu nya.
"Maafkan kami Bu Siti, aku dan anak ku harus memilih jalan ini, karena aku tak tega meninggalkan nya sendirian di luar sana.
"Iya aku mengerti Bu, semoga neng claudia menjadi anak yang Sholeha, dan selalu di lindungi sang maha kuasa, jangan lupakan bibi ya neng ucap nya dengan mata berkaca kaca seolah berat dengan keputusan bu Jena.
"hikss, bibi adalah bibi terbaik yang pernah Claudia kenal, terima kasih udah banyak ngajarin hal baik kepada Claudia.
"Sama sama sayang, tetap semangat ngejar cita cita nya ya, bibi sayang kalian berdua.
"Ibu peluk claudia , hikss sedih pisah sama Bu Siti hikss ucap nya dengan manja.
Bu jena hanya tersenyum tipis melihat interaksi anak nya itu, dia mudah bergaul sekarang ,tak pendiam seperti pertama kali ketemu.
Mereka pergi menggunakan taksi menuju ke kota kurang lebih 1 jam, karena Jena ingin putri nya tak lelah nanti saat pergi ke sekolah jadi dia mencari kontrakan yang dekat dengan sekolah labschool.
"Ini dia kontrakan saya Bu jena, hanya ada dua kamar tidur, dan 1 kamar mandi, fasilitas nya juga hanya diberikan 1 selimut dan harga nya perbulan Rp.1.500.000 ucap Bu Teti sang pemilik kontrakan.
"Saya mau buk, Alhamdulillah anak saya bisa cepat kalau sampai ke sekolahan nya"
"Wah emang anak ibu yang cantik ini sekolah dimana?
"Dia sekolah di labschool buk, Alhamdulillah jalur beasiswa ucap Bu jena dengan bangga atas prestasi Claudia.
"Wah hebat banget anak Bu Jena, saya ikut bangga liat nya, jarang jarang anak sekarang bisa sepintar anak ibu, dan ibu adalah ibu terhebat ucap Bu Teti yang bangga dengan anak dan ibu ini.
Jena juga memberitahukan bahwa suami nya telah meninggal, jadi bi Teti memaklumi kondisi bu Jena dan anak nya sekarang.
"Kalau begitu ini kunci nya Bu, saya pamit dulu ya" sahut Bu Teti yang berpamitan pulang ke rumah nya.
Bu Teti merupakan juragan kontrakan, beliau terkenal humble dan baik terhadap orang orang yang menempati kontrakan nya, beliau juga sangat tak suka orang orang munafik yang suka bergosip tentang diri nya, jadi dia berinteraksi hanya sebatas ibu kos saja.
"Hei jeng, liat ada penghuni baru tuh ucap Bu Marni kepada teman gosip nya yaitu buk Ida dan buk Yati.
"Wih kata nya nya jeng dia itu janda anak satu, ihh serem ya takut nanti suami kita klepek klepek pulak sama mereka" sahut Bu Yati.
"Sutt udah kita pantau aja pergerakan nya, kalau dia genit sama suami suami kita, biar kita beri pelajaran.
"Lagi pula ga mungkin suami kita bisa ke semsem sama orang kampung seperti mereka itu, udah miskin juga dan muka nya aja ga secantik kita" sahut Bu Ida yang paling menor dandanan nya.
"Sayur , sayur ibu ibu yuhuuuuu ucap mang Ucup pemilik sayur keliling yang sering berdagang di daerah itu.
"kontrakan nya rapi Bu, kemungkinan Bu Teti udah bersihkan sebelum kita menempati ucap claudia yang melihat sekeliling kontrakan kecil itu.
"Bener sayang, kalau begitu kita ga perlu bersih bersih lagi, tinggal letakan di kamar masing masing ya nduk"
"Siap ibu ku sayang"
"Wah ada tukang sayur keliling nak, ibu belanja dulu ya untuk makan kita malam, kamu mau ibu masakin apa sayang?
"Claudia mau apa aja buk, karena semua masakan ibu adalah makanan terbaik yang pernah Claudia rasakan.
"Dasar gadis nakal, yaudah ibu belanja dulu nak, sekalian ibu akan beli perlengkapan untuk buat kue kering pesanan tetangga lama kita"
"Jadi nganter nya nanti gimana buk?
"Tinggal di grab kan nak, soalnya pesanan kue nya itu untuk besok jadi ga ngejar waktu" sahut Jena yang menjelaskan dengan penuh kasih sayang.